Teknologi Informasi Keperawatan Pertemuan 5
Download
Report
Transcript Teknologi Informasi Keperawatan Pertemuan 5
Kelompok 2
Sterilisator adalah alat untuk mensterilkan
alat-alat kedokteran.
1.
2.
Terdapat 2 jenis sterilisator :
Sterilisator kering
Sterilisator basah
Sterilisator Kering adalah
alat untuk mensterilkan
peralatan
instrument
bedah,
kapas,
dapat
membunuh
kuman,
bakteri, virus Hepatitis B
dan
spora
dengan
teknologi
temperatur
tinggi
tanpa
menggunakan media air
(seperti oven). Kompak,
Ringan dan Portable serta
Hemat Listrik.
Menyiapkan alat-alat yang akan disterilisasi
Mencuci
alat-alat
sampai
bersih
dan
keringkan
Menyemprot peralatan dengan alkohol 70%
dan keringkan
Sumbat alat alat yang disterilisasikan
menggunakan kapas masukan pipet kedalam
wadah
yang
tersedia/bungkus
dengan
alumunium foil
Masukkaan alat-alat kedalam oven
Menutup oven dengan baik
Mengatur tombol pengatur waktu dan suhu
(170-180 ˚C : 15 menit)
Menunggu sampai suhu dalam oven turun
Membuka oven dengan hati-hati
Mengeluarkan peralatan yang sudah steril
dari oven
Menyimpan dan memisahkan peralatan yang
telah disterilisasi dari peralatan lainnya yang
belum steril
Sterilisasi panas kering dapat diterapkan pada
apa saja yang tidak merusak, menyala,
hangus, dan menguap pada setinggi itu.
Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan
cara ini antara lain pecah belah seperti pipet,
tabung reaksi, cawak petri dari kaca, botol
sampel, juga peralatan seperti jarum suntik,
dan bahan-bahan yang berupa bubuk.
Sterilisator Basah adalah
sterilisator uap listrik
yang menggunakan
media air untuk
mensterilkan alat-alat
kedokteran setelah
digunakan. Sterilisasi
basah biasanya dilakukan
didalam sterilisator uap
yang mudah diangkat
(portable) dengan
menggunakan uap air
jenuh bertekanan suhu
121˚C selama 15 menit.
Karena titik didih air menjadi 121 ˚C itu
disebabkan oleh tekanan 1 atmosfer pada
ketinggian permukaan laut, maka daur
sterilisasi tersebut sering kali juga dinyatakan
sebagai : 1 atm 15 menit. Pada tempat
tempat-tempat yang lebih tingginya
diperlukan tekanan lebih besar untuk
mencapai suhu 121 ˚C selama 15 menit
(Cappucino JG, Sherman N. 1983)
Menyiapkan alat-alat yang akan disterilisasi
Mencuci alat-alat sampai bersih dan keringkan
Menyemprot alat-alat dengan alkohol 70% dan
keringkan
Menyumbat alat-alat dengan kapas dan
alumunium foil
Membungkus alat-alat dengan kertas kraft
Membungkus tiap masing-masing jenis alat
dengan plastik dan ikat dengan benang
Mengisi sterilisator dengan air sampai dekat
angsang
Memasukan peralatan yang akan disterilkan pada
sterilisator
Menutup sterilisator dan mengencankan uril
penutupnya
Membuka kran pengeluaran uap air
Mengatur waktu yang diinginkan untuk
sterilisasi (121 ˚C : 30 menit) dan
menghidupkan alat
Menutup kran penegluaran air
Menunggu sampai waktu dan tekanan turun
Mengeluarkan alat-alat dari sterilisator
Menyimpan dan memisahkan peralatan yang
telah disterilisasi dari peralatan lainnya.
Sterilisasi basah dapat digunakan untuk
mensterilkan bahan apa saja yang dapat
ditembus uap air dan tidak rusak bila
dipanaskan dengan suhu yang berkisar antara
110 ˚C dan 121 ˚C. Bahan-bahan yang biasa
disterilkan dengan cara ini antara lain
medium biakan yang umum,air suling,
peralatan laboratorium, biakan yang akan
dibuang, medium tercemar, dan bahanbahan dari karet.