MB 6.2 Renkon PRB-BK, 28-10-14
Download
Report
Transcript MB 6.2 Renkon PRB-BK, 28-10-14
Topik Bahasan
RENCANA KONTINJENSI PRB-BK
PNPM Mandiri Perkotaan
RENCANA KONTINJENSI PRB-BK
1. Rencana Kontinjensi (Renkon) dimaksudkan sebagai upaya
kesiapsiagaan oleh semua pihak karena penanggulangan
bencana merupakan urusan bersama antara pemerintah,
lembaga usaha dan masyarakat.
2. Pemerintah Lurah/Kepala Desa adalah sebagai penanggungjawab utama Renkon PRB-BK
3. Renkon PRB-BK disusun secara partisipatif oleh masyarakat/
BKM, TIPP difasilitasi oleh Fasilitator dibawah koordinasi Tim
Teknis
RENKON PRB-BK MELIBATKAN PARA PIHAK
Lurah /Kepala Desa
Pemda Kota, Kecamatan
TNI/POLRI
Instansi/lembaga terkait seperti : BMKG, PMI, SAR
Tokoh tokoh masyarakat/agama
Organisasi masyarakat
Relawan Penanggulangan Bencana
Organisasi Pemuda
Lembaga usaha/swasta
Orari
LSM/NGO
Pihak-pihak pelaku lainnya yang relevan dengan jenis ancamannya
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
I. PERSIAPAN
1. Profil Wilayah sasaran
-
2.
Letak geografis
Lokasi wilayah
Batas wilayah
Potensi dan Permasalahan
- Potensi jenis ancaman
- Kerentanan
- Kapasitas
- Lembaga kebencanaan yang ada
- Rencana kontinjensi yang (kota/kabupaten)
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
I. PERSIAPAN
1. Profil Wilayah sasaran
Letak geografis
- Lokasi wilayah
- Batas wilayah
2. Potensi dan Permasalahan
- Potensi jenis ancaman
- Kerentanan
- Kapasitas
- Lembaga kebencanaan yang ada
- Rencana kontinjensi yang (kota)
-
LANGKAH-LANGKAH
A. PENILAIAN RISIKO
1. Penilaian Risiko Ancaman/Bahaya
Risiko Bencana = Ancaman x Kerentanan
Kapasitas
(Ditetapkan berdasarkan hasil kajian pada RTPRB)
2. Penentuan Kejadian :
Penentuan/penilaian resiko bencana dilakukan dengan
kesepakatan bersama (lintas sektor) yang dinilai paling
urgen/prioritas.
B. PENGEMBANGAN SKENARIO
1. Skenario :
Waktu terjadinya bencana (misalnya : pagi, siang, malam).
Durasi/lamanya kejadian (misalnya : 2 jam, 1 hari, 7 hari, 14 hari).
Karakteristik bencana yang terjadi
Hal lain yang berpengaruh terhadap besar-kecilnya kerugian/
kerusakan.
2. Perkiraan dampak
aspek kehidupan/penduduk,
aspek sarana/prasarana/fasilitas/asset,
aspek ekonomi,
aspek pemerintahan, dan
aspek lingkungan.
C. PENETAPAN KEBIJAKAN & STARTEGI
1. Kebijakan :
Bersifat umum untuk pedoman bagi sektor-sektor
Mengikat dalam penanganan darurat
Kesepakatan –kesepakatan dipatuhi oleh semua pihak
Disetujui oleh Lurah/ Kepala Desa
2. Strategi :
Strategi untuk melaksanakan kegiatan oleh tiap-tiap sektor sesuai
bidang tugas masing-masing
Membentuk Forum
Membangun posko
Pembagian tugas pelaksana sektor, dll
D. PERENCANAAN SEKTORAL
1. Struktur Komando dan Koordinasi :
Mempermudah koordinasi pemangku
Menghindari kesemrautan
Memberdayakan potensi dan sumber daya masyarakat dan
para pihak terkait.
Bagan Alur Komando :
Lingkungan/Dusun
TANAH
LONGSOR
Ketua RT/RW
Lingkungan/Kadus
Lurah/Kades
Pemda
SKPD
Pak Camat
Muspika
Tim Satlak
Kecamatan
Tim Satlak
FPRB
Tindakan Tanggap
Darurat
TKP
1. Sistem Pelaporan :
RT-->Dukuh->Lurah--> :
FPRB Satlak
2. Sistem Koordinasi :
Lurah --> Camat
(Muspika & Tim SATLAK
Kec.)--> Pemda (SKPD)
3. Komando tertinggi di
bawah koordinasi
Lurah/Kepala D esa
2. Pembentukan Sektor-Sektor
- Diawali dengan “identifikasi kegiatan” dari masing-masing sektor
- Menyusun kegiatan sektor .
- Dihindari adanya tumpang-tindih kegiatan atau sebaliknya tidak boleh
ada kegiatan yang tertinggal.
Contoh pembentukan sektor :
Sektor manajemen dan koordinasi
Sektor Kesehatan
Sektor Evakuasi dan transportasi
Sektor logistik
Sektor Barak
Sektor Dapur Umum
Sektor Komunikasi
Sektor Keamanan
Sektor Pendidikan
CONTOH : STRUKTUR ORGANISASI KSB KEL/DESA
3. Penyusunan Kebutuhan Sektor
- Disusun berdasarkan skenario kejadian
- Kebutuhan tiap sektor dipenuhi dari ketersediaan sumberdaya
sektor dengan memprioritaskan sumberdaya/potensi lokal.
- Rekapitulasi kebutuhan tiap sektor :
Jumlah kebutuhan
Persediaan
Kekurangan
Jumlah Biaya
E. SINKRONISASI/HARMONISASI
- Semua kegiatan sektor diharmonisasi/dintegrasikan ke dalam Renkon
untuk mengetahui siapa melakukan apa, agar tidak terjadi tumpang
tindih
- Dapat dilakukan melalui rapat koordinasi, yang dipimpin oleh
Lurah/Desa dan Tim Teknis.
- Materi bahasan dalam rapat koordinasi antara lain berupa
Laporan tentang kesiapan dari masing-masing sektor
Masukan dari satu sektor ke sektor yang lain tentang adanya
dukungan sumberdaya.
Laporan tentang kebutuhan sumberdaya, ketersediaan dan
kesenjangannya dari masing-masing sektor.
Pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan-kesepakatan
bersama dan komitmen untuk melaksanakan rencana kontinjensi.
F. FORMALISASI Renkon PRB-BK
- Disahkan/ditanda-tangani oleh pejabat yang berwenang yakni
Lurah/ Kepala desa
- Renkon PRB-BK menjadi dokumen resmi kelurahan/Desa
- Renkon PRB-BK siap dilaksanakan menjadi Operasi Tanggap
Darurat
G. RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
RTL adalah langkah-langkah/kegiatan yang harus dilakukan untuk
menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
2. Komitmen dari para pimpinan sektor/instansi disisipkan pada halaman
depan dari dokumen Rencana Kontinjensi.
3. Kegiatan-kegiatan RTL dibuat resume/ringkasannya untuk kemudian
dituangkan dalam Tabel yang ditanda tangani para pimpinan
sektor/instansi sebagai bentuk komitmen untuk melaksanakan RTL.
4. Kegiatan RTL, antara lain :
table top exercise, gladi posko, gladi lapang,
pemutakhiran data, dan lain-lain
Menyiapkan jalur evakuasi, simbol/tanda rawan bencana
Penetapan Renkon dengan Perkel/Perdes,
dll.
1.
A. SEKTOR MANAJEMEN & KOORDINASI
STATUS
KEGIATAN
NORMAL
1.
2.
3.
4.
Kajian daerah rawan bencana lahar hujan.
Pendataan penduduk di kawasan rawan bencana, termasuk penduduk rentan.
Sosialisasi, Pelatihan dan Simulasi Penanggulangan Bencana.
enyusunan atau Review prosedur tetap dan RENKON apabila ada perubahan
(perkembangan) situasi dan kondisi.
5. Mengadakan pertemuan rutin relawan
WASPADA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SIAGA
1. Mengkoordinasikan (memastikan) seluruh sektor telah siap.
2. Aktivasi Posko.
3. Berkoordinasi dengan instansi terkait.
AWAS
1. Menginformasikan kepada warga KRB untuk mengungsi.
2. Memastikan semua sektor telah siap.
Pengkajian ulang (update) peta daerah rawan bencana lahar hujan.
Pendataan ulang warga daerah rawan bencana .
Pendataan kebutuhan penanganan bencana lahar hujan.
Penyiapan Posko.
Pengecekan alat komunikasi.
Memberikan update cuaca.
B. SEKTOR KESEHATAN
STATUS
KEGIATAN
NORMAL
1.
2.
3.
4.
Pendataan penduduk rentan di daerah rawan bencana.
Pendataan ketersediaan obat dan peralatan kesehatan.
Pelatihan PPGD (P3K) untuk OPRB.
Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat daerah rawan Bencana
WASPADA
1. Pemantauan kesehatan penduduk rentan di daerah rawan bencana.
2. Pendataan kebutuhan kesehatan untuk penanganan darurat bencana lahar
hujan.
3. Penyiapan Pos Kesehatan.
4. Pemantapan tim medis dan non medis.
SIAGA
1. Pembagian tugas tim kesehatan.
2. Koordinasi dengan tim terkait (Puskesmas, PMI, RS)..
AWAS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aktivasi Pos Kesehatan.
Pelayanan Kesehatan
Merujuk pasien ke Puskesmas terdekat (bila diperlukan).
Pemantauan rutin kelompok rentan.
Pencatatan dan pelaporan.
Surveilans penyakit menular (diare, ISPA, penyakit kulit).
C. SEKTOR EVAKUASI & TRANSPORTASI
STATUS
KEGIATAN
NORMAL
1. Penyusunan peta jalur evakuasi, titik kumpul dan tempat
evakuasi (TES/TEA)
2. Pendataan kendaraan evakuasi
3. Pelatihan Penyelamatan dan Evakuasi
WASPADA
1. Pengecekan jalur evakuasi, titik kumpul dan tempat evakuasi.
2. Penyiapan sarana evakuasi
SIAGA
1. Penempatan personil dan kendaraan evakuasi di daerah rawan
bencana.
AWAS
1. Pelaksanaan evakuasi warga terancam.
2. Pelaksanaan evakuasi korban (apabila ada).
D. SEKTOR LOGISTIK
STATUS
KEGIATAN
NORMAL
1. Mengikuti pelatihan-pelatihan
2. Sosialisasi kepada warga mengenai PRB
WASPADA
1. Menyiapkan tempat penyimpanan barang/logistik.
2. Menyiapkan perlengkapan ATK/peralatan yang dibutuhkan
3. Menyiapkan data-data kebutuhan
SIAGA
1. Menghitung kebutuhan logistik.
2. Mencatat semua kebutuhan logistik pada buku penerimaan dan
pengeluaran
3. Menyiapkan tempat distribusi
AWAS
1. Mencatat penerimaan bantuan
2. Mencatat pengeluaran bantuan
3. Mendistribusikan logistik dengan kartu kartu distribusi (Pengambilan/
pendistribusian barang sebaiknya diambil oleh KK).
4. Melaporkan semua peneriaman dan pengeluaran logistik pada
penanggung jawab kelurahan/desa.
5. Menjaga keamanan Gudang Logistik.
Sekian dan Terima Kasih
PRB-BK
PNPM MANDIRI PERKOTAAN