Pengantar Ilmu Ekonomi

Download Report

Transcript Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Ilmu Ekonomi
Hakekat Ilmu Ekonomi
Masalah-masalah Ekonomi
Makro
Pengangguran
Pertumbuhan
Inflasi
Kemiskinan
Mikro
• Barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan
berapa banyaknya?
• Dengan metode apa barang dan jasa dihasilkan
• Bagaimana cara pembagian barang yang
dihasilkan di antara anggota masyarakat
• Apakah sumberdaya dimanfaatkan sepenuhnya
atau apakah sebagian menganggur
• Apakah daya beli uang dan tabungan konstan
atau berkurang karena inflasi
• Apakah kemampuan perekonomian untuk
menghasilkan barang bertambah atau tetap
Pengangguran dan Inflasi
Pemerintah telah membuat banyak kebijakan
yang ditujukan untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi, kesempatan kerja dan kestabilan
harga.
Pada kenyataannya, jarang pada saat yang sama
terjadi kesempatan kerja penuh dan harga yang
stabil.
Bagaimana timbulnya pengangguran dan inflasi yang
terlalu tinggi dan
`bagaimana cara mengatasinya?
Apakah tingkat pengangguran dan inflasi seharusnya
nol persen?
Berapakah tingkat inflasi yang dapat diterima?
Dapatkah suatu negara mengendalikan inflasi?
Pertanyaan tersebut menuntut
dilakukannya perubahan
lingkungan perekonomian.
Pertumbuhan
Sampai seberapa jauh
pertumbuhan ekonomi yang
sebenarnya kita inginkan?
Bagaimana kita dapat
mempertahankan dan
melanjutkan pertumbuhan
ekonomi?
Pertanyaan ini merupakan
pertanyaan yang sangat
mendasar mengenai
penggunaan sumberdaya
masyarakat.
Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu
persoalan utama di banyak
negara.
Bagaimana kemiskinan terjadi?
Siapa yang miskin?
Apa yang membuat mereka miskin?
Apakah kemiskinan akan hilang
dengan sendirinya?
Apakah pemerataan pendapatan
dapat terwujud?
Apakah Ilmu Ekonomi itu?
Menurut Alfred Marshall, Ilmu
ekonomi adalah suatu studi tentang
manusia dalam urusan hidup yang
biasa.
Persoalan ekonomi timbul dari
penggunaan sumber yang langka
untuk memuaskan keinginan
manusia yang tak terbatas.
Kelangkaan ini tak dapat dihindarkan
dan merupakan inti persoalan
ekonomi.
Kelangkaan
Sehubungan dengan keinginan manusia,
penyediaan sumber daya yang tersedia saat ini
sangat tidak mencukupi. Diperlukan berlipat
ganda output perekonomian yang ada untuk
menghasilkan cukup banyak barang dan jasa
untuk memungkinkan semua orang
mengkonsumsi jumlah tersebut.
Pilihan
Karena sumber daya langka,
masyarakat menghadapi
persoalan untuk memutuskan
apa yang akan diproduksi dan
bagaimana membagikan hasil
produksinya diantara anggota
masyarakat.
Kelangkaan mengharuskan
adanya pilihan, maka pilihan
berarti ada pengorbanan
(biaya).
Biaya kesempatan
Keputusan untuk memperoleh lebih dari satu
barang, berarti harus membuat suatu
keputusan untuk memperoleh barang lain
dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal inilah yang
membuat keputusan pertama menghendaki
pengorbanan (biaya).
Setiap kali seseorang diharuskan untuk membuat
sebuah pilihan, orang itu harus membayar
biaya oportunitas.
Definisi
Ilmu ekonomi secara luas adalah
mengenai:
• Cara suatu masyarakat
menggunakan sumber dayanya
dan membagikan hasil produksi
pada individu dan kelompok
• Perubahan cara produksi dan
distribusi pendapatan dari waktu
ke waktu
• Efisiensi system perekonomian.
Albert L. Meyers: “Ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan
dan pemuasan kebutuhan manusia”.
J.L. Mey Jr: “Ekonomi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari usaha manusia ke arah
kemakmuran”.
“Ilmu ekonomi adalah studi mengenai kekayaan
material”
Ilmu ekonomi Adalah ilmu mengenai penilaian
serta pilihan manusia,
Frank Knight : “Studi mengenai ilmu ekonomi
adalah studi mengenai cara bertindak
ekonomis”.
Dari uraian tsb., jelaslah bahwa obyeknya adalah
manusia.
Guna, Konsumsi, dan Permintaan
Manusia memerlukan barang dan jasa, karena barang
dan jasa memberi kepuasan hati, manfaat, atau guna
langsung atau tidak langsung. Guna suatu benda
tergantung pada persediaannya.
Sebuah botol berisi air minum mempunyai kegunaan
yang tinggi bagi orang yang sedang haus. Botol berisi
air kedua masih memberikan kegunaan/kepuasan,
tetapi sudah tidak sebesar botol pertama.
Guna yang diberikan oleh sejumlah botol berisi air
minum berturut - turut makin mengecil.
Guna marginal semakin berkurang.
• Karena kepuasan atau guna tak dapat dihitung
atau diukur, para ahli ekonomi mencari jalan
lain dengan membandingkannya dengan uang.
Jadi bukannya berapa banyak kepuasannya,
tetapi berapa nilai kepuasannya itu.
• Seorang pegawai dengan pendapatan tertentu
harus berhati-hati dalam membelanjakan
uangnya untuk membeli barang yang
diperlukan. Dia harus membagi sesuai dengan
prioritas keperluan akan barang tersebut.
• Misal saja, ada seorang pegawai yang
membawa uang bagian gajinya untuk membeli
durian.
• Di sudut jalan ada setumpuk durian dengan
harga Rp 5.000 per butir. Berapa butirkah
pegawai itu akan membeli durian?
• Dia tidak dapat mengukur besarnya kepuasan
dari tiap butir durian. Dia akan membandingkan
uang yang dimilikinya dengan durian yang akan
dibelinya. Bila dia memutuskan untuk membeli
4 buah durian. Kepuasan yang akan diperoleh
dari 4 buah durian seimbang dengan nilai uang
Rp.20.000.
Mengapa ia tidak membeli 5
buah atau 3 buah saja?
1. Karena durian yang ke 5
dirasa tidak akan menambah
kepuasan yang sama dengan
butir durian jika hanya membeli
4 buah. Atau kepuasan durian
ke 5 lebih rendah nilainya dari
pada uang Rp.5.000.
2. Karena butir yang ke 4 masih
akan memberi kepuasan yang
lebih besar dari pada uang Rp.
5.000.
Perbedaan antara kepuasan dari butir
ke 3 dengan ke 4, dan antara butir
ke 4 dengan ke 5 itu sangat
diperhatikan oleh ahli ekonomi.
Perbedaan kepuasan ini dinamai
Kepuasan Marginal atau Guna
Marginal.
Dapat dikatakan bahwa makin
banyak suatu barang itu
dikonsumsi, akan semakin kecil
tambahan kepuasan ini. Atau
bahkan akan merusak.
Kenikmatan durian ke 1 masih demikian
besarnya hingga orang tadi sebenarnya berani
membeli dengan harga (kepuasan senilai
dengan uang) Rp.12.500. Kenikmatan durian
ke 2 senilai dengan uang Rp.10.000, dan yang
ke 3 senilai Rp.7.500 dan seterusnya.
Pengurangan kepuasan seperti pada kasus
durian, dinamai “hukum tambahan kepuasan
yang makin berkurang” (the law of
diminishing marginal satisfaction).
Uang Rp10.000 bagi orang kaya mempunyai
guna/kepuasan yang lebih kecil dari pada bag orang
miskin. Apabila orang kaya memberi sedekah
Rp.10.000 kepada orang miskin, maka tambahan
kepuasan bagi si miskin akan lebih besar dari pada
pengurangan kepuasan bagi orang kaya si pemberi.
Dari pembelian durian, ada hal lain yang menarik.
Untuk durian pertama, karena kepuasannya masih
tinggi, orang tersebut bersedia membayar Rp.12.500
padahal harganya hanya Rp.5.000. Jadi ada selisih
Rp.7.500. Untuk durian ke dua dia bersedia
membayar Rp.10.000 jadi ada selisih Rp.5.000. dan
seterusnya.
Rp
125
100
75
50
25
0
Butir Durian
0
1
2
3
4
5
Selisih tersebut dinamai “surplus konsumen” yaitu
selisih antara harga yang konsumen bersedia untuk
membayarkannya dengan harga yang sesungguhnya.
Makin kaya seseorang, makin besar surplus
konsumennya.
Dari gambar di atas juga dapat ditelaah lebih lanjut lagi.
Apabila titik-titik yang menggambarkan kepuasan
orang tersebut dihubungkan, terlihat sebuah kurve
dari kiri atas ke kanan bawah.
Kurve ini diartikan: kalau harga durian Rp.12.500 maka
orang tsb hanya bersedia membeli 1 buah. Kalau
harganya Rp.10.000, dia hanya membeli 2 buah, dan
seterusnya. Kurve semacam ini disebut Kurva
Permintaan.
Kurve Permintaan adalah berbagai jumlah
barang yang akan dibeli seseorang pada
berbagai kemungkinan tingkat harga dalam
jangka waktu tertentu.
Permintaan
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan membeli
barang dengan jumlah yang lebih sedikit kalau harga
barang itu naik. Demikian pula kalau harga barang
turun, orang akan membeli dengan jumlah yang lebih
banyak.
Bentuk umum kurve permintaan adalah dari kiri atas ke
kanan bawah, seringkali tidak lurus melainkan
lengkung.
Asumsinya adalah bahwa yang berubah-ubah itu
hanyalah harga barang yang bersangkutan, sedang
yang lain-lain: pendapatan, selera, harga barang lain
tidak berubah.
Keadaan lain-lain tidak berubah ini dalam
ekonomika disebut “Ceteris paribus”.
Dalam kenyataannya, perubahan jumlah suatu
barang yang dibeli tidak hanya dipengaruhi oleh
harga barang yang bersangkutan saja, tetapi
juga oleh:
• Harga barang-barang lain, terutama yang
bersaingan.
• Pendapatan konsumen.
• Selera.
• Faktor-faktor non-ekonomi lain seperti jumlah
Permintaan dan Harga
Suatu hipotesis dasar ekonomi adalah bahwa
semakin rendah harga suatu komoditi, semakin
banyak jumlah yang akan diminta, kalau hal lain
tetap sama.
Dengan naiknya harga, Konsumen akan
mengurangi jumlah yang dibeli atau berhenti
membeli
Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan
Skedul permintaan merupakan gambaran
hubungan antara harga dan jumlah yang
diminta. Skedul ini adalah tabulasi angka yang
memperlihatkan jumlah komoditi yang diminta
pada harga tertentu.
Tabel 1: Skedul permintaan wortel
Harga per unit
p
Jumlah
permintaan
D
110
U
20
V
40
90
W
60
77,5
X
80
67,5
Y
100
62,5
Cara kedua untuk memperlihatkan hubungan
antara jumlah yang diminta dan harga adalah
dengan membuat sebuah grafik. Harga pada
sumbu vertical, dan jumlah permintaan pada
sumbu datar.
P
Q
Pergeseran Kurva Permintaan
Skedul permintaan dan kurva permintaan dibuat
berdasarkan asumsi ceteris paribus.
Bagaimana jika faktor yang lain berubah?
Misal jika pendapatan bertambah, mereka akan membeli
jumlah tambahan dari komoditi tersebut walaupun
harganya tidak berubah.
Atau walaupun harga komoditi naik, jumlah yang diminta
tetap.
Jika lebih banyak yang dibeli pada setiap harga, kurva
permintaan bergeser ke kanan.
Jika lebih sedikit yang dibeli pada setiap harga, kurva
permintaan bergeser ke kiri
P
D
D
D
D
D
D
Q
Penawaran
Penawaran barang dipengaruhi oleh:
* Harga barang yang bersangkutan
* Harga barang lain
* Biaya faktor produksi
* Sasaran perusahaan
* Tingkat teknologi.
Penawaran dan harga
Suatu hipotesis dasar ekonomi adalah bahwa untuk
banyak komoditi, semakin tinggi harganya, semakin
besar jumlah yang ditawarkan, dengan syarat hal lain
tetap.
Skedul Penawaran dan Kurva Penawaran
Skedul Penawaran;
Kurva Penawaran, merupakan penyajian skedul
penawaran secara grafis. Setiap titik pada
kurva penawaran merupakan suatu kombinasi
harga dan jumlah tertentu.
Kurva penawaran keseluruhan menggambarkan
hubungan lengkap antara jumlah yang
ditawarkan dengan harga, hal lain dianggap
sama.
Skedul pernawaran wortel
Harga per unit
p
Jumlah
penawaran
S
U
20
5
V
40
46,0
W
60
77,5
X
60
100,0
Y
Z
80
100
115,0
122,5
S
P
S
S
S
S
S
O
Q
Pergeseran Kurva Penawaran
Suatu pergeseran berarti pada setiap harga,
jumlah yang ditawarkan berlainan. Kenaikan
jumlah yang ditawarkan pada setiap harga,
akan menggeser kurva penawaran ke kanan.
Sebaliknya, penurunan jumlah yang ditawarkan
pada setiap harga, terlihat sebagai pergeseran
ke kiri.
Harga-harga lain
Perubahan harga barang substitusi dapat
menggeser kurva penawaran. Suatu penurunan
harga suatu komoditi dapat menggeser kurva
komoditi lain ke kanan
Harga Faktor Produksi
Suatu kenaikan biaya faktor produksi menggeser
ke kiri kurva penawaran suatu komoditi
tersebut, dan sebaliknya.
Teknologi
Suatu perubahan teknologi yang mengurangi
biaya produksi akan menggeser kurva
penawaran ke kanan.
Penentuan harga oleh Permintaan dan
Penawaran
Menggabungkan skedul permintaan dan
Penawaran wortel, kita dapati bahwa hanya
terdapat satu harga, $60 per ton, dimana
jumlah wortel yang diminta sama dengan
jumlah yang ditawarkan.
Pada harga kurang dari $60 per ton terdapat
kekurangan wortel, karena jumlah yang diminta
lebih besar dari yang ditawarkan.
Pada harga yang lebih tinggi dari $60 per ton,
terdapat suatu kelebihan penawaran dari
jumlah yang diminta.
Pada harga $60 per ton, produsen ingin menjual
77,5 ton, dan pembeli ingin membeli jumlah ini.
Suatu keseimbangan antara kekuatan yang
berlawanan, suatu keadaan berhenti, atau
equilibrium.
Harga equilibrium adalah harga yang dicapai
oleh pasar, yaitu harga dimana jumlah yang
ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta.
Setiap harga lain disebut harga disequilibrium.
P
D
S
D
S
Q
O
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
P
Q
Kasus 1: Jumlah yang diminta konsumen sangat peka
terhadap perubahan harga. Untuk mencapai suatu
kenaikan penjualan yang besar, diperlukan hanya
sedikit saja penurunan harga.
Kasus 2: Jumlah yang diminta konsumen sangat
tidak peka terhadap perubahan harga.
Penurunan harga hanya berpengaruh sedikit
perubahan permintaan komoditi.
P
Q
Elastisitas harga
Pada gambar kasus 1, kurva permintaan lebih
datar dari pada kurva permintaan kasus 2.
Jadi untuk setiap perubahan harga, perubahan
jumlah yang diminta lebih besar pada kasus 1
dari pada kasus 2.
Pengurangan harga yang sama besar, akan
mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
perubahan permintaan barang yang harganya
murah dan yang harganya mahal.
Elastisitas permintaan, ukuran kepekaan
perubahan jumlah yang diminta karena
perubahan harga didefinisikan sebagai berikut:
% perubahan jumlah yang diminta
% perubahan harga
Menafsirkan angka elastisitas permintaan
Karena perubahan persentase harga dan jumlah
mempunyai tanda yang berlainan, elastisitas
permintaan merupakan angka negatif. Namun kita
akan mengabaikan tanda negatif, dan memperlakukan
angka tersebut sebagai angka positif.
Angka elastisitas dapat bervariasi dari nol sampai tak
terhingga.
Apabila angka elastisitas sama dengan nol, berarti tak
ada perubahan jumlah yang diminta bila terjadi
perubahan harga.
Semakin besar elastisitas, semakin besar persentase
perubahan jumlah untuk suatu perubahan harga.
Bila persentase perubahan jumlah lebih besar dari
persentase perubahan harga, nilai E  1, permintaan
dikatakan elastis..
Bila persentase perubahan kuantitas lebih kecil dari
persentase perubahan harga, nilai E  1 permintaan
dikatakan inelastis.
Tiga Kurva Permintaan
D1 Elastisitas nol
D2 Elastisitas Tak Terhingga
D3 Elastisitas Satu
P
D1
D2
D3
Q
O
Elastisitas silang (Cross elasticity)
Elastisitas silang berarti persentase perubahan jumlah
barang X dibagi persentase perubahan harga barang Y.
% Qx
% Py
dimana
Qx = jumlah barang X, dan
Py = harga barang Y
Bila kenaikan harga Y diikuti kenaikan jumlah X yang
diminta, maka kedua barang itu merupakan barang
persaingan, dan hasil bagi rumus itu adalah positif.
Bila kenaikan harga Y diikuti penurunan jumlah X
yang dibeli, maka kedua barang itu disebut
barang komplementer, dan hasil bagi rumus
itu negatif.
Bila kenaikan harga Y tidak diikuti kenaikan atau
penurunan jumlah barang X yang dibeli, maka
kedua barang itu disebut barang yang tidak
berkaitan (independent goods).
Elastisitas Pendapatan
Apabila pendapatan konsumen naik, jumlah
beberapa jenis barang yang dibeli bertambah
atau juga berkurang, meskipun harga barang
tidak berubah, gejala ini melahirkan elastisitas
pendapatan dari permintaan (Income elasticity
of demand).
% Qx
% Y
dimana Qx = jumlah barang X yang dibeli, dan
Y = pendapatan
Apabila permintaan atas suatu
barang X bertambah akibat
bertambahnya pendapatan,
maka barang tersebut disebut
barang superior atau
normal.
Apabila permintaan barang X
berkurang dengan
bertambahnya pendapatan,
maka barang tersebut disebut
barang inferior.
Elastisitas Silang
Merupakan kepekaan permintaan terhadap
perubahan harga komoditi lain.
% Q permintaan brg X
% harga barang Y
Barang komplementer mempunyai elastisitas
silang negatif
Barang Substitusi mempunyai elastisitas silang
positif
Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran mengukur kepekaan
jumlah yang ditawarkan terhadap suatu
perubahan harga komoditi itu sendiri.
% Q penawaran brg X
% harga barang X
Suatu kenaikan harga menyebabkan suatu
kenaikan jumlah yang dijual.
Kasus-kasus khusus;
Jika Kurva penawaran vertikal, - jumlah yang
ditawarkan tidak terpengaruh oleh perubahan
harga – Elastisitas penawaran nol.
Jika kurva penawaran horisontal, jumlah yang
ditawarkan sangat peka terhadap perubahan
harga. Suatu penurunan harga sedikit saja
akan mengurangi jumlah yang ditawarkan.
Perusahaan, Produksi, dan Biaya
Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan
untuk menghasilkan benda-benda atau jasa.
Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin.
Pengertian sehari-hari, laba adalah perbedaan antara
hasil penjualan dan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk membuat barang-barang tersebut.
Jumlah TK
0
1
2
3
4
5
Total
Produksi
0
15
34
48
60
62
Produk Rata-rata
(AP)
Produk Marjinal
(MP)
15,0
17
16
15
12,4
15
19
14
12
2
Total Produksi: adl keseluruhan jumlah output yang
dihasilkan dalam suatu masa tertentu oleh semua
faktor produksi yang dipergunakan.
Produksi Rata-rata adl produk keseluruhan untuk
setiap faktor variabel, tenaga kerja
Produk Marjinal; adl Perubahan dalam produk
keseluruhan, yang terjadi karena pengunaan 1 Unit
tambahan faktor produksi
Faktor-faktor produksi
Setiap masukan yang nyata ke dalam proses produksi
dianggap sebagai faktor produksi.
Biaya adalah harga input yang digunakan untuk
menghasilkan output.
= R – C
 = Laba
R = Revenue (hasil)
C = Cost (biaya)
Jenis Biaya:
Biaya tetap (fixed cost / FC)
Biaya tetap ialah biaya, yang tidak berubah meskipun
besarnya produksi berubah.
Biaya tidak tetap (variable cost / VC)
Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara
langsung bila produksi berubah.
Biaya Total (Total Costs / TC);
adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
TC = FC + VC
Biaya rata-rata (Average Cost / AC);Biaya dibagi
dengan jumlah output yang dihasilkan.
Biaya tetap rata-rata (Average fixed costs / AFC); =
biaya tetap dibagi dengan jumlah output.
Biaya variabel rata-rata (Average variable costs /
AVC); biaya variabel dibagi dengan output.
Biaya marjinal (Marginal Costs / MC); tambahan biaya
karena tambahan output.
Ketika seorang pengusaha berusaha
memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya, persoalannya adalah:
• berapa banyak barang akan dijual atau
diproduksi
• berapa harganya, dan
• berapa banyak faktor produksi akan dipakai
untuk menghasilkan barang tersebut.
. Sebab biaya rata-rata per kesatuan barang,
biaya marjinal, dan biaya total semuanya itu
tergantung pada struktur biaya dan penerimaan
dari penjualan
Pedoman Perilaku Perusahaan
yang mencari laba maksimal
Pedoman 1; Suatu perusahaan tidak perlu
berproduksi sama sekali jika pendapatan ratarata dari produknya lebih kecil atau sama
dengan biaya variabel rata-rata.
Pedoman 2; Dianggap bahwa bermanfaat bagi
perusahaan untuk berproduksi, maka akan
menguntungkan bagi perusahaan untuk
memperluas output kalau pendapatan marjinal
lebih besar dari biaya marjinal. Perluasan akan
terus berlangsung sampai pendapatan marjinal
sama dengan biaya marjinal.
Syarat yang harus ada untuk
mencapai laba maksimal:
Perusahaan harus menghasilkan
output dimana :
a. Harga paling sedikit sama
dengan biaya variabel,
b. Pendapatan marjinal sama
dengan biaya marjinal, dan
c. Kurva biaya marjinal
memotong kurva pendapatan
marjinal dari bawah.
Unsur-unsur Persaingan Sempurna
Asumsi-asumsi Persaingan Sempurna
Perusahaan dianggap menerima harga yang ada;
artinya perusahaan dapat mengubah tingkat
produksi dan penjualannya tanpa
mempengaruhi harga secara berarti.
Dalam industri terdapat kebebasan untuk masuk
dan meninggalkan industri tersebut. Artinya
setiap perusahaan bebas menjalankan
produksinya.
Kurva permintaan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan dalam persaingan sempurna
adalah elastis sama sekali karena perubahan
produksinya hanya akan mempunyai pengaruh
yang sangat kecil terhadap harga.
Perubahan produksi yang dapat dilakukan oleh
suatu perusahaan tidak akan mempengaruhi
harga.
Kurva Pendapatan Total, Rata-rata dan Marjinal
Pendapatan Total (TR) adl jumlah total yang
diterima oleh penjual. TR = q x p
Pendapatan Rata-rata (AR) adl jumlah
penerimaan untuk setiap unit yang dijual.
Pendapatan marjinal (MR) adl perubahan
pendapatan total disebabkan penjualan satu
unit tambahan komoditi.
Dalam bentuk grafik, pendapatan rata-rata dan
pendapatan marjinal adalah sama dengan garis
horisontal pada tingkat harga pasar.
Konsep Pendapatan untuk perusahaan dengan
persaingan Sempurna
Bila harga tetap,
AR = MR = p
Kuantitas
(q)
TR
( q.P )
AR = TR/q
MR = ΔTR/Δq
$3
10
$ 30
3
-
3
11
33
3
$3
3
12
36
3
3
3
13
39
3
3
Harga
(p)
Karena perusahaan dapat menjual setiap jumlah
dengan harga ini, garis horisontal yang sama
juga merupakan kurva permintaan perusahaan.
Jika harga pasar tidak dapat dipengaruhi oleh
perubahan output perusahaan, maka kurva
permintaan, kurva penerimaan rata-rata, dan
kurva pendapatan marjinal tergabung dalam
garis horisontal yang sama
Output Equilibrium Perusahaan
dalam Persaingan Sempurna
Pasar menentukan harga tertinggi untuk produk
yang dijual oleh perusahaan.
Perusahaan menentukan kuantitas output yang
memberikan laba maksimal. Kuantitas ini
adalah dimana p = MC Bila perusahaan
memperoleh laba maksimal, maka perusahaan
tidak mempunyai keinginan untuk mengubah
outputnya.
Perusahaan dikatakan berada dalam equilibrium
jangka pendek.
Equilibrium perusahaan yang bersaingan
Perusahaan memilih output dimana p = MC yang lebih
besar dari AVC
$ per
Unit
E
•
P = MR = AR
Output
O
q
qE
q1
Perusahaan memilih output dimana p = MC yang
lebih besar dari AVC.
Ketika p = MC seperti pada q, laba perusahaan
akan berkurang jika perusahaan meningkatkan
atau menurunkan outputnya. Pada setiap titik
sebelah kiri qE, misalnya q, harga lebih tinggi
dari biaya marjinal, dan adalah menguntungkan
kalau menaikkan output.
Pada setiap titik di sebelah kanan qE, harga lebih
rendah dari biaya marjinal dan adalah
menguntungkan mengurangi output.
Output equilibrium adalah qE.
Kurva Penawaran Jangka Pendek
Kurva penawaran menunjukkan kuantitas yang
akan ditawarkan oleh perusahaan pada setiap
harga.
Untuk harga yang lebih rendah dari AVC,
perusahaan akan menawarkan 0 unit.
Untuk harga di atas AVC, perusahaan akan
menyamakan harga dengan biaya marjinal.
Jadi, dalam persaingan sempurna, kurva
penawaran perusahaan mempunyai bentuk
yang sama dengan kurva biaya marjinal di atas
AVC
Dalam persaingan sempurna kurva penawaran
industri adalah pejumlahan dari berbagai kurva
biaya marjinal semua perusahaan dalam
indusri.
Pada harga pasar ekuilibrium setiap perusahaan
memproduksi dan menjual suatu kuantitas
dimana biaya marjinal sama dengan harga
pasar. Karena jumlah yang diminta sama
dengan jumlah yang ditawarkan, tidak ada
alasa bagi harga pasar untuk berubah dalam
jangka pendek.
Bagaimana perusahaan kompetitif memutuskan jumlah
yang akan ditawarkan?
Jumlah output yang akan ditawarkan tergantung pada
biaya produksi.
Bahwa output yang memaksimumkan laba dicapai
ketika biaya marjinal sama dengan harga.
Pada titik laba maksimum, unit terakhir yang diproduksi
memberikan pendapatan yang tepat sama dengan
biaya unit tersebut.
BERBAGAI KONSEP BIAYA
JUMLA
H
Q
FC
(Rp)
VC
(Rp)
TC
(RP)
FC+VC
0
55
0
55
1
55
30
85
2
55
55
110
3
55
75
130
4
55
105
160
5
55
155
210
6
55
225
280
7
55
-
370
8
55
-
480
MC
(Rp)
33
30
27
25
22
20
21
30
40
50
60
80
90
100
110
120
AC
(RP)
TC/Q
AFC
(RP)
FC/Q
AVC
(RP)
VC/Q
TAK
TENTU
85
TAK
TENTU
55
-
55
27,5
27,5
43,5
18,33
25
40
13,75
26,25
42
11
-
46,6
9,17
37,66
52,8
7,84
45
60
6,88
53,13
30
Pada umumnya sebuah perusahaan akan menutup
usahanya dalam jangka pendek ketika ia tidak dapat
menutup biaya variabelnya lagi.
Ingat bahwa meskipun sebuah perusahaan tidak
berproduksi sama sekali, ia masih tetap harus
membayar biaya tetap seperti bunga obligasi, sewa,
dan gaji direktur.
Kaidah penghentian usaha:
Bila harga turun sedemikian rendahnya sehingga
penerimaan totalnya lebih kecil dari biaya variabel,
dan harga lebih kecil dari biaya variabel rata-rata,
maka perusahaan dapat meminimumkan kerugian
dengan cara menutup usahanya.
Perilaku penawaran industri kompetitif
Untuk mendapatkan kurva penawaran pasar
barang tertentu, harus dilakukan penjumlahan
secara horizontal kurva penawaran dari semua
produsen barang tersebut.
Menurut alfred marshall, bahwa pergeseran
permintaan menghasilkan penyesuaian harga
yang lebih besar dalam jangka pendek
daripada jangka panjang.
Ada tiga jenis periode waktu pada ekuilibrium
pasar yang berkaitan dengan biaya:
Ekuilibrium periode singkat; terjadi apabila
penawaran tetap.
Ekuilibrium jangka pendek; terjadi bila
perusahaan dapat menambah output walaupun
pabrik dan peralatannya tetap.
Ekuilibrium jangka panjang; terjadi bila semua
faktor produksi bersifat variabel, sehingga
perusahaan dapat mengganti pabriknya yang
sudah tua, atau mendirikan pabrik baru.
Untuk ekuilibrium jenis pertama, jumlah ikan yang
ditawarkan tetap, sehingga permintaan yang
lebih banyak akan mendorong naiknya harga
ikan yang tinggi.
Dalam jangka pendek, para nelayan dapat
memperpanjang jam kerja untuk memperoleh
ikan yang lebih banyak tanpa menambah kapal
baru, dan menghasilkan titik ekuilibrium yang
lebih rendah dari periode singkat.
Dalam jangka panjang, harga yang lebih tinggi
mendorong pembangunan pabrik pembuatan kapal
dan mendorong masuknya perusahaan baru. Hal ini
menghasilkan titik ekuilibrium yang labih rendah lagi.
Efisiensi dan Keadilan pada Pasar Kompetitif
Suatu perekonomian dianggap efisien apabila
perekonomian tersebut diorganisasi untuk
memberikan sebanyak mungkin barang dan jasa
dengan asumsi sumberdaya dan teknologi sudah
tertentu.
Surplus ekonomi
Total surplus produsen dan konsumen disebut surplus
ekonomi, yang menunjukkan kepuasan total yang
dihasilkan oleh suatu perekonomian terhadap biaya
produksi.
Surplus ekonomi merupakan kelebihan kepuasan atas
biaya produksi.
Suatu perekonomian berjalan dengan baik bila
menghasilkan surplus ekonomi yang besar, bila
tingkat kepuasannya tinggi, dan biayanya
rendah.
Bekerjanya Penawaran dan Permintaan
Kaidah umum;
Kaidah I: peningkatan permintaan terhadap suatu
komoditi (kurva penawaran dianggap tetap) akan
meningkatkan harga komoditi.
• Kaidah ii: peningkatan penawaran suatu komoditi
(kurva permintaan dianggap tetap) akan menurunkan
harga dan meningkatkan jumlah yang dibeli dan dijual.
Kasus 1: Biaya yang Konstan; Untuk menghasilkan
produk yang berlipat, menggunakan tenaga kerja,
tanah, dan input lain dalam proporsi yang sama.
Dalam kasus ini, kurva penawaran jangka panjang SS
akan berbentuk garis horizontal, dengan tingkat biaya
per unit yang konstan.
Peningkatan permintaan DD akan menggeser titik
perpotongan ke kanan, meningkatkan Q tetapi dengan
P yang sama.
Kasus 2: Biaya yang meningkat (Increasing Cost)
dan Hasil Lebih yang Makin Berkurang
(Diminishing Return);
Kasus 3: Penawaran yang tidak Elastis Sempurna
atau Tetap dan Sewa Ekonomi;
Sumberdaya tanah jumlahnya tetap, meningkatnya
harga penawaran tanah tidak bisa menciptakan lebih
banyak/luas tanah
Dalam kasus ini, Kurva penawaran adalah
vertical. Harga yang tinggi tidak meningkatkan
output.
Harga faktor produksi saperti tanah disebut
“Sewa Ekonomi Murni” (Pure Economic Rent).
Peningkatan permintaan hanya akan
meningkatkan harga.
Peningkatan permintaan hanya akan
meningkatkan harga.
Kasus 4: Kurva Penawaran yang Melengkung
ke Belakang;
Ketika upah dinaikkan, para pekerja bukannya
bekerja lebih keras, tetapi mereka malah lebih
santai.
Kasus 5: Pergeseran Kurva Penawaran;
Peningkatan penawaran akan menurunkan harga
dengan jumlah besar jika permintaan tidak
elastis.
Persaingan Tidak Sempurna
Persaingan tidak sempurna berlaku dalam suatu
perekonomian, apabila masing-masing penjual
mempunyai pengendalian terhadap harga produknya.
Pesaing tidak sempurna menghadapi kurva permintaan
yang menurun ke bawah. Jika perusahaan menaikkan
penjualan produknya, maka perusahaan tersebut
akan menekan harga produknya.
Perilaku Pesaing Tidak Sempurna
Beberapa bentuk persaingan tidak sempurna:
Monopoli; Pada keadaan yang ekstrim, hanya ada satu
penjual dengan kekuasaan monopoli.
Ia adalah satu-satunya produsen dalam industri
dan tidak ada produsen lain yang memproduksi
barang substitusi yang sangat mirip.
Oligopoli; Arti oligopoly adalah “beberapa
penjual”
Oligopoli ada dua tipe:
Tipe pertama, seorang oligopolis merupakan
salah seorang dari beberapa penjual yang
memproduksi barang yang identik.
Tipe yang kedua, ditandai oleh industri yang
hanya terdiri dari segelintir penjual yang
menjual barang dengan diferensiasi produk.
Jika seorang monopolis berharap akan
memaksimalkan keuntungannya, berapa harga
yang harus ditetapkan?.
Berapa output dihasilkan?
Untuk menjawab pertanyaan tsb, kita perlu
membandingkan biaya produksi dengan
penerimaannya.
Pada output berapakah penerimaan
dimaksimalkan?
TR maksimum ketika q =5 dan P = 100. Pada titik
ini permintaan mempunyai elastisitas sebesar
satu.
Jadi seorang monopolis akan menjual pada
harga dimana TR maksimum atau elastisitas
permintaan = 1.
Penerimaan marjinal (mr) adalah kenaikan total
penerimaan yang terjadi ketika output
meningkat satu unit. MR bisa positip dan bisa
negatip.
Elastisitas dan Penerimaan marjinal (MR)
• MR positip jika permintaan elastis,
• MR = 0 jika permintaan elastisitas = 1, dan
• MR negatip jika permintaan tidak elastis.
Keuntungan Maksimum untuk seorang
Monopolis
Keuntungan total = penerimaan total – biaya total
TP = TR – TC
= (P x q) – TC.
Bahwa keuntungan maksimum akan terjadi jika
output terletak pada tingkat dimana penerimaan
marjinal sama dengan biaya marjinalnya.
QUANTITAS
Q
HARGA
P=AR= TR/q
PENERIMAAN
TOTAL
TR = Pxq
PENERIMAAN
ARJINAL
MR
0
200
0
1
180
180
2
160
320
3
140
420
4
120
480
5
100
500
6
80
480
-20
7
60
-
-60
8
40
320
9
-
180
10
0
0
180
140
100
20
-140
-180
Posisi Laba Maksimum
$
p
e
r
u
n
I
t
$
p
e
r
u
n
I p
t
p
D
D
MR
q
output
MR
q
output
SASARAN UTAMA KEBIJAKAN
EKONOMI
1. Tingkat pengerjaan yang tinggi (employment)
2. Stabilitas harga
3. Distribusi pendapatan yang adil (equitable)
4. Pertumbuhan (growth)
5. Mencapai keseimbangan neraca pembayaran
internasional.
Pengangguran (Unemployment);
Pengangguran mengakibatkan hilangnya
kesempatan warga negara untuk berpartisipasi
dalam pembangunan, dan menurunkan derajat
dan nilai kehidupan manusia.
Stabilitas harga;
Konsumen tidak menghendaki terjadinya
kenaikan harga barang dan jasa yang tinggi.
Pada sisi lain, produsen tidak suka apabila terjadi
penurunan harga.
Kenaikan harga yang tidak terlalu tinggi
diperlukan untuk merangsang investasi.
Inflasi akan sangat merugikan bagi masyarakat
yang berpendapatan tetap, atau yang
kenaikannya lebih lambat dari pada kenaikan
tingkat harga
Distribusi pendapatan yang adil:
Distribusi yang sangat tidak merata adalah hal
yang tidak dikehendaki oleh sebagian besar
orang. Ketidakadilan pendapatan dapat
dikurangi dengan pajak prograsif.
Pertumbuhan ekonomi;
Pertumbuhan ekonomi diperlukan, karena jumlah
penduduk selalu meningkat dari tahun ke
tahun.
Jadi produksi barang dan jasa harus selalu
bertambah.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, perekonomian
harus tumbuh minimal sama dengan laju
pertumbuhan penduduk.
Mencapai keseimbangan Neraca Pembayaran
Internasional (NPI).
Harus selalu diusahakan agar NPI tidak defisit.
NPI defisit artinya lebih banyak pembayaran
atau aliran dana ke luar negeri dari pada yang
kita terima.
Sebaliknya apabila NPI surplus berarti banyak
aliran dana dari luar negeri sebagai akibat dari
aliran modal, ekspor komoditi dan jasa kita.
Neraca pembayaran yang baik adalah neraca
pembayaran yang seimbang, sehingga tidak
terjadi goncangan yang dapat mengganggu
perekonomian.
Instrument yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah:
•
•
•
•
KEBIJAKAN FISKAL;
KEBIJAKAN MONETER;
KEBIJAKAN PENDAPATAN;
PEREKONOMIAN LUAR NEGERI;
Penawaran dan Permintaan Agregat
Penawaran agregat; adalah jumlah output yang
akan diproduksi dan dijual oleh kalangan bisnis
pada harga berlaku, pada kapasitas produksi
tertentu dan dengan biaya tertentu.
Permintaan agregat: adalah jumlah barang dan
jasa yang akan dibeli oleh konsumen,
perusahaan, dan pemerintah, pada tingkat
harga tertentu, jumlah pendapatan tertentu, dan
variabel-variabel ekonomi tertentu lainnya.
Output Nasional
Salah satu konsep penting adalah gross national
product (GNP), yang merupakan jumlah nilai
seluruh output suatu negara pada periode
tertentu.
• Ada tiga pendekatan dalam perhitungan
pendapatan nasional:
• Pendekatan produksi;
• Pendekatan penerimaan;
• Pendekatan pengeluaran;
PENDEKATAN PRODUKSI;
• Pendapatan nasional diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh suatu
perekonomian/negara
• GNP juga dapat dihitung dengan
menjumlahkan nilai tambah atau added Value
• Nilai tambah merupakan nilai selisih antara
nilai penjualan perusahaan dengan nilai
pembelian bahan mentah dan jasa perusahaan
lain.
Pendekatan penerimaan;
Pendapatan nasional diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh penerimaan dari
pemakaian faktor produksi tanah, tenaga kerja,
modal, dan wirasuasta.
Y = sewa + upah + bunga + laba
Y=r+w+I+p
Pendapatan nasional juga merupakan
penjumlahan nilai konsumsi masyarakat,
penanaman modal, dan belanja negara.
Y=c+i+g
Konsep perhitungan Pendapatan nasional:
GNP; dihitung menggunakan konsep warga
negara (Nation), (Jumlah nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh faktor produksi warga
negara). sedangkan
GDP dihitung menggunakan konsep wilayah.
(Jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan
oleh faktor produksi di wilayah/negara tertentu,
siapapun pemiliknya).
GDP = GNP – Net foreign Investment.
Perputaran Mesin Perekonomian
Sektor Perusahaan (business sector);
Produsen; menghasilkan bermacam-macam
barang dan jasa. Terdiri dari perusahaan
swasta, negara, swasta asing dan nasional
besar atau kecil, dan koperasi.
Sektor ini menggunakan faktor produksi Tanah,
Tenaga kerja, Modal dan peralatan, dan
kewirasawastaan.
Perusahaan menerima balas jasa berupa
pembayaran atas semua barang dan jasa yang
dijual.
Sektor Pemerintah (Government sector);
Sektor Pemerintah mempunyai uang yang berasal dari
pajak dan penghasilan untuk membayar barang dan
jasa dari perusahaan, faktor produksi dari Rumah
tangga.
Pemerintah memberikan pelayanan administrasi,
pertahanan keamanan, pengaturan dan lain-lain
kepada ketiga sektor di luar pemerintah.
Sektor Luar negeri (Foreign sector);
Sektor ini mengirimkan barang dan jasa sebagai impor,
dan sebagai balas jasanya adalah pembayaran ke
luar negeri dengan Devisa sebagai hasil Ekspor kita.
Arus Uang
Arus Barang
Perusahaan
Rumah Tangga
Arus Faktor Produksi
Arus Uang
Arus Uang
Arus Barang
Rumah
Tangga
Perusahaan
Arus
Faktor Produksi
Arus Uang
Pemerintah
Luar
Negeri
Sektor Rumah tangga (household sector);
Konsumen; menghabiskan/mengkonsumsi hasil
produksi yang diproduksi oleh sektor
perusahaan.
Sektor Rumah tangga mempunyai faktor
produksi, dan faktor produksi ini disumbangkan
ke perusahaan untuk dimanfaatkan dan diolah.
Faktor produksi ini juga mengalir ke sektor
Pemerintah dan sektor Luar negeri.
Sektor ini menerima sewa atas faktor produksi
tanah, upah atas faktor produksi tenaga kerja,
bunga atas faktor produksi modal, dan laba
atas faktor produksi kewiraswastaan.
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi adalah pengeluaran untuk barang dan jasa.
Konsumsi merupakan komponen terbesar GNP.
Alat pokok dalam analisa adalah fungsi konsumsi,
yaitu suatu konsep yang mengkaitkan pengeluaran
untuk konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposabel.
C = F(Yd)
Yd = Y - Tx
Konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
Konsumsi, Tabungan, dan Pendapatan
Tabungan (S) merupakan bagian dari pendapatan yang
tidak dikonsumsikan.
S=Y–C
Titik impas (breakeven point): berarti bahwa rumah
tangga membelanjakan seluruh pendapatannya untuk
konsumsi, sehingga tidak ada tabungan, dan tidak
berhutang.
S=0
Aspek konsumsi berkaitan dengan output agregat dan
kesempatan kerja. Untuk itu kita perlu memahami
berapa tambahan untuk konsumsi dan tabungan
sebagai akibat dari tambahan pendapatan. (MPC) dan
(MPS).
Dengan menggunakan data, dan dipindahkan ke
dalam gambar, akan lebih memudahkan kita
dalam memahami fungsi konsumsi.
Bila fungsi konsumsi berada di atas garis 450,
maka terjadilah tabungan negatif. Bila fungsi
konsumsi berada di bawah garis 45o, maka
terjadilah tabungan positif.
Apabila dua kurva bertemu pada satu titik, maka
rumah tangga hanya impas.
PENGGUNAAN KURVA KONSUMSI DAN
TABUNGAN
Y =C
C
C= a+bY
BEP
0
Y
• Setiap titik pada fungsi konsumsi merupakan
jumlah konsumsi yang diinginkan atau yang
direncanakan pada tingkat pendapatyan
disposable tertentu.
FUNGSI TABUNGAN.
Menghubungkan jumlah tabungan dengan jumlah
pendapatan.
Kecenderungan mengkonsumsi marginal (MPC)
MPC : tambahan jumlah pengeluaran konsumsi bila
diperoleh tambahan pendapatan.
Kecenderungan menabung marginal (MPS).
MPS adalah bagian dari setiap rupiah tambahan
pendapatan yang digunakan untuk tambahan
tabungan.
KURVA TABUNGAN.
Y =C
C
S=- a+(1-b)Y
0
BEP
Y
Setiap titik pada fungsi tabungan
menunjukkan jumlah tabungan yang
diinginkan atau direncanakan pada tingkat
pendapatan tersebut.
Dengan melihat interaksi antara tabungan
dengan investasi, kita dapat memperoleh
tingkat GNP ekuilibrium.
Perpotongan antara skedul tabungan dan skedul
investasi merupakan titik ekuilibrium output
nasional.
Pengertian Ekuilibrium
Titik temu antara skedul tabungan dan skedul
investasi merupakan tingkat ekuilibrium. Pada
titik tersebut terjadi kesesuaian antara
tabungan dengan jumlah investasi.