Materi Permasalahan Pemanggilan

Download Report

Transcript Materi Permasalahan Pemanggilan

PERMASALAHAN PANGGILAN
KPTA Pontianak
Disampaikan pada Pembinaan Jurusita
PTA Pontianak
Hari Senin Tanggal 15 Desember 2014
TUJUAN
• Agar peserta dapat mengetahui tatacara dan
mekanisme pelaksanaan panggilan
• Menghindari terjadinya kesalahan dalam
pelaksanaan panggilan
• Terlaksananya pelaksanaan panggilan sesuai
dengan hukum acara
Materi
(Beberapa Permasalahan)
• Panggil dulu baru mengambil uang panggilan
• Beberapa hari setelah mengambil uang panggilan, baru
melaksanakan panggilan
• Mengumpulkan beberapa panggilan, baru melaksanakan panggilan
• Melaksanakan panggilan dengan membawa beberapa belangko
panggilan
• Melaksanakan panggilan tanpa sepengetahuan Pansek atau pejabat
yang ditunjuk
• Setelah melaksanakan panggilan tidak segera melaporkan kepada
majelis yang memerintahkan melaksanakan panggilan
• Panggilan yang yang tidak bertemu dengan ybs.
• Terlambat dalam melaksanakan permintaan bantuan panggilan
• Permasalahan biaya panggilan
Kapan Jurusita Mengambil Uang
Panggilan?
Jurusita mengambil uang pada kasir menjelang keberangkatan
melaksanakan panggilan, dengan mekanisme sbb:
• Menerima perintah dari majelis/KPA dengan instrumen melalui PP
• Mempersiakan kelengkapan pelaksanaan panggilan
• Mengambil uang pada kasir dengan menyerahkan instrumen
panggilan
• Melaporkan kepada Pansek/Pejabat yang ditunjuk untuk
melaksanakan panggilan
• Melaksanakan panggilan (paling lambat sehari setelah menerima
uang panggilan)
• Melaporkan hasil panggilan kepada majelis dan Pansek
• Mengulangi pelaksanaan panggilan jikalau terjadi kesalahan
panggilan (panggilan tidak sah dan patut) tanpa biaya lagi, karena
biaya ditanggung oleh jurusita ybs
Apa yang dilakukan Jurusita pada saat
melaksanakan panggilan?
• Kalau bertemu ybs.
Berbicara dan menyampaikan maksud kedatangan dan menuangkan
kondisi yang terjadi dalam relass panggilan
Seperti: “...saya bertemu dan berbicara dengan
penggugat/tergugat...”
• Apakah memberitahukan kepada ybs.supaya membawa buktibukti2?
Dilihat perkaranya kalau perkara gaib dan semacamnya, termasuk
perkara volunter, diberitahukan kepada ybs bahwa dirinya dapat
membawa saksi-saksi untuk didengar keterangannya dan
membawa surat-surat yang akan diajukan sebagai bukti dalam
perkaranya.
Sedangkan kalau perkara selain tersebut di atas, maka ditambah
kalimat yang waktunya akan diberitahukan kemudian
• Bagaimana kalau ybs tidak bersedia bertandatangan?
- tidak bersedia karena keberatan, maka redaksi dalam
relass panggilan ditulis, seperti: “...saya bertemu dan
berbicara dengan penggugat/tergugat, namun
ybs.keberatan untuk bertandatangan.”
Kemudian kalimat terakhir yang berbunyi “Demikian
relaas panggilan ini dibuat dan ditandatangani oleh
saya serta .....” kalimat “serta” tidak perlu
- tidak bersedia karena butu huruf, maka redaksi dalam
relass panggilan ditulis, seperti: “...saya bertemu dan
berbicara dengan penggugat/tergugat, namun
ybs.tidak bertandatangan, karena buta huruf”
• Bagaimana kalau tidak bertemu ybs.?
• Berupaya bertemu siapa yang berada dalam
rumah tsb atau tetangga untuk menggali
informasi
• Kalau informasi yang didapat bahwa ybs.tidak
bertempat tinggal lagi di rumah tersebut
karena sudah pindah, maka jurusita harus
bertanya pindah kemana dan alamat
lengkapnya.
• Contoh
• Panggilan ini saya laksanakan di tempat yang
dipanggil dan disana saya tidak bertemu
dengan tergugat, menurut keluarga yang ada
dalam rumah tersebut/ tetangganya bernama
.... sudah sejak dua tahun yang lalu ybs.sudah
pindah ke ...... ..... di jalan....nomor........
• Apa masih perlu kelurah/desa?
Tidak perlu kelurah/desa lagi
• Kalau informasi yang didapat pindah tetapi tidak tahu
pindahnya kemana?
• Contoh
Panggilan ini saya laksanakan di tempat yang dipanggil dan
disana saya tidak bertemu dengan tergugat, menurut orang
ada dalam rumah tsb./tetangganya bernama .... .....sudah
sejak dua tahun yang lalu ybs.sudah pindah tapi tidak
diketahui pindahnya ke mana
• Panggilan disampaikan kelurah/desa untuk
memperkuat benar ybs.tidak bertempat tinggal lagi
dirumah tersebut
• Bagaimana kalau informasi yang didapat bahwa ybs.tidak
ada dirumah karena dia bekerja, nanti pulang pada malam
hari?
• Jurusita harus kembali memanggil pada malam hari dengan
meminta izin dari KPA
• Bagaimana kalau informasi yang didapat bahwa ybs.keluar
rumah tidak tahu pergi dan kapan pulangnya?
• Panggilan diteruskan kelurah/desa
• Sebelum kelurah/desa diperkenankan menyimpan satu
relass panggilan dirumah ybs.dengan catatan redaksi dalam
relass panggilan menyesuaikan
• Bagaimana kalau lurah tidak mau menerimanya?
• Tugas jurusita selesai, dengan catatan kondisi tersebut
dicatat dalam relas panggilan
• Jika pihak yang dipanggil buta huruf apakah disuruh cap jempol?
• Relas panggilan tidak dicap jempol karena relas panggilan adalah
akta otentik. Jurusita hanya menerangkan dalam relas, bahwa
“panggilan ini saya sampaikan di tempat yang dipanggil dan disana
saya bertemu dan berbicara dengan ybs, akan tetapi ybs tidak dapat
menandatangani relas panggilan ini karena tidak pandai menulis
• Bagaimana kalau yang dipanggil ternyata gila? atau orang dibawah
kuratele
• Yang dipanggil orang bertanggung jawab secara nyata terhadap
kehidupan sehari-hari orang gila/orang dibawah kuratele yang
dipanggil
• Terhadap pihak yang telah memberi kuasa, maka yang dipanggil
kepada kuasa, kecuali menurut majelis ada maksud tertentu
tertentu memanggil pemberi kuasa
Bagaimana Pelaksanaan Panggilan
atas Permintaan Bantuan dari PA
lain?
Panitera
Menerima
dan
disposisi
Meja III
Menunjuk
Jurusita
Jurusita
Mengambil
uang dan
melaksanakan
panggilan
KASIR
Menerima
uang dan
menyerah
kan uang
Jurusita
membu
at surat
Panmud
kontrol
Wapan
kontrol
Pansek
ttd
Umum
Kirim
bersama
relas
Bagaimana Permintaan Bantuan
Panggilan ke PA Lain?
Instrumen
dari Majelis
Jurusita
mintak uang,
mengirim dan
membuat surat
Kasir
menyerah
kan uang
Panmud
kontrol
Wapan
kontrol
Panitera
ttd
Umum
Kirim bersama
bukti pengiriman
uang
• Permasalahan biaya panggilan
• Peruntukannya