induksi embrio somatik kedelai hitam pada berbagai

Download Report

Transcript induksi embrio somatik kedelai hitam pada berbagai

INDUKSI EMBRIO SOMATIK KEDELAI HITAM
PADA BERBAGAI
KONSENTRASI AUKSIN DAN SUKROSA
Presented by:
A.Agung Adnyesuari
(11362)
Anita Firda Wardani
(11368)
Agus Budi Setiawan
(11555)
Latar belakang
• Regenerasi tanaman kedelai hitam melalui
embrio somatic merupakan cara yang paling
efektif untuk perbanyakan tanaman.
Tujuan
• Menentukan kombinasi konsentrasi 2,4-D dan
sukrosa yang paling efektif bagi
perkembangan embrio somatik kedelai hitam.
Tinjauan pustaka
• Regenerasi tanaman kedelai (Glycine max [L.]
Merr.) hasil kultur in vitro dapat dilakukan melalui
proses organogenesis (pembentukan tunas
adventif) atau proses embryogenesis somatik
(pembentukan embrio somatik) dari eksplan
(Komatsuda 1992, Bailey et al. 1993 cit
Widoretno et. al., 2003). Induksi embrio somatik
(ES) primer pada kedelai dapat dilakukan
langsung dari ekpslan kotiledon muda (Liu et al.
1992, Bailey et al. 1993, cit Widoretno et. al.,
2003).
Metodologi
• Percobaan ini disusun dalam rancangan acak
lengkap (RAL) factorial 3x3, faktor pertama
adalah konsentrasi 2,4-D terdiri dari dua aras
yaitu (10 mg/l, 20 mg/l dan 30 mg/l)
sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi
sukrosa terdiri dari tiga aras yaitu (20 g/l, 30
g/l, 40 g/l). Data hasil pengamatan dianalisis
dengan anova pada tingkat signifikan 5%. Jika
terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut
DMRT .
• Parameter pengamatan : persentase eksplan
yang mampu membentuk embrio, saat
munculnya embrio (hari) dan jumlah embrio.
Jumlah embrio dengan perlakuan 2,4D dan sukrosa
Sukrosa
Perlakuan
rata-rata
20 g/l
30 g/l
40 g/l
2
0.67
0.33
1.00a
0
0
0
0.00b
0
0
0.67
0.22ab
0.67a
0.22a
0.33a
(-)
2,4-D 10 mg/l
2,4-D 20 mg/l
2,4-D 30 mg/l
rata-rata
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan
tidak ada beda nyata . (-) Tidak ada interaksi
Persentase eksplan yang membentuk embrio
dengan perlakuan 2,4-D dan sukrosa
Sukrosa
perlakuan
rata-rata
20 g/l
30 g/l
40 g/l
30
15.00
15
20a
0
0
0
0.00a
0
0
15
5ab
10a
5a
10a
(-)
2,4-D 10 mg/l
2,4-D 20 mg/l
2,4-D 30 mg/l
rata-rata
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan
tidak ada beda nyata . (-) Tidak ada interaksi
saat munculnya embrio (hari) dengan
perlakuan 2,4-D dan sukrosa
sukrosa
perlakuan
rata-rata
20 g/l
30 g/l
40 g/l
7
4.67
6
5.89a
0
0
0
0.00a
0
0
7
2.33a
2.33a
1.56a
4.33a
(-)
2,4-D 10 mg/l
2,4-D 20 mg/l
2,4-D 30 mg/l
rata-rata
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan
tidak ada beda nyata . (-) Tidak ada interaksi
Kesimpulan
• Konsentrasi 2,4-D 10 mg/l dapat menghasilkan
embrio terbanyak (1,00) dengan persentase
eksplan yang mampu membentuk embrio
20%.
• Tidak terdapat interaksi antara perlakuan
macam konsentrasi 2,4-D dan sukrosa.
TERIMA KASIH