Amalan Setelah Melahirkan#2

Download Report

Transcript Amalan Setelah Melahirkan#2

Amalan Setelah Melahirkan
• Mencukur Rambut
1. Hukumnya : Sunnah
2. Setelah dicukur, ditimbang rambutnya, lalu dikeluarkan harga seukuran
berat tersebut. Uang tersebut lalu disedekahkan kepada fakir miskin
3. Kalau tidak ada rambutnya, diperkirakan saja berat rambutnya
4. Fatimah melakukan hal ini untuk Hasan dan Husein, serta Zaenab dan
Ummu Kultsum (dilakukan untuk anak laki-laki dan perempuan)
5. Disunnahkan melakukan hal ini juga, meskipun tidak aqiqah.
6. Mencukur rambut dilakukan pada hari ke-7 (ulama sepakat)
•Khitan
Waktu Wajib Khitan
Para ulama telah sepakat; Tidak ada ketentuan waktu tertentu untuk
berkhitan, tetapi mereka mewajibkan untuk dilakukan saat usia baligh, sebab
usia baligh adalah waktu wajibnya untuk beribadah. Tetapi dianjurkan untuk
wali mensegerakan khitan anaknya di usia kecil.
Berkata Abdul Malik bin Abdul Hamid rhm; Aku bertanya kepada Imam Ahmad
rhm tentang usia anak untuk dikhitan ? Beliau rhm menjawab:
‫َال أ َْد ِري مل أمسع فِ ِايه َشْيئا‬
Aku tidak mengetahui dan aku tidak pernah mendengar dalam masalah ini
sesuatu (maksudnya Hadits dari Rasul saw)
• Nabi Ismail as dikhitan pada usia 13 tahun dan Nabi Ishak as dikhitan pada
hari ke-tujuh.
ِ ‫اعيل‬
ِ ‫خنت إِب ر ِاهيم إِسحاق لسبعة أَيَّام وخنت إِ ْمس‬
‫ف بنيه وختان‬
‫ار ختان إِ ْس َحاق سنة ِ ا‬
‫ص َا‬
‫ا‬
‫ف‬
‫وغه‬
‫ل‬
‫ب‬
‫د‬
‫ن‬
‫ع‬
ُ
َ
ْ
َ
َ
ُ
َْ
َْ ِ
‫ف بنيه َواهلل أعلم‬
‫إِ ْمسَاعيل سنة ِ ا‬
Nabi Ibrahim as mengkhitan Nabi Ishak di hari ketujuh, dan mengkhitan Nabi
Ismail as saat masuk usia baligh. Khitannya Ishak dan Ismail as sunnah untuk
keturunannya.
• Said bin Jubair ra; Ibnu Abbas ra pernah ditanya “Saat Rasul saw wafat,
anda berusia seperti siapa ?”, beliau ra berkata:
‫أَنا يَ ْومئِذا خمتون‬
Saya saat itu sudah berkhitan. (HR.Bukhari)
Para ahli sejarah mengatakan: Abdullah bin Abbas ra lahir tiga tahun sebelum
Hijrahnya Nabi Muhammad saw ke Madinah, dan saat Rasul saw wafat beliau
ra berusia 13 tahun. Dalam riwayat dalam usia 10 dan 15 tahun.
Muallaf
Sedang bagi Muallaf, waktu khitannya saat memeluk islam, kecuali kondisinya
yang tidak memungkinkan, seperti; Sakit, fisiknya lemah..maka ditunggu
hingga kuat dan dapat dilakukan khitan.
Mengkhitan Dihari Ketujuh
Para ulama berbeda pendapat saat membahas khitan di hari ketujuh;
Imam Malik, Imam Ahmad dan al-Hasan: Makruh mengkhitan anak di hari
ketujuhnya
Ali bin Yasar rhm:
‫َْحد بن‬
‫ال َه َذا فعل الْيَ ُهود َوقَ َا‬
‫ال َسأَلت أَبَا عبد اهلل َعن الرجل خينت ابْنه لسبعة أَيَّام فكرهه َواقَ َا‬
‫قَ َا‬
ْ ‫ال يل أ‬
‫ال بعض الْبَص ِريني‬
‫اْلسن قَ َا‬
ْ ‫اْلسن يكره أَن خينت الرجل ابْنه لسبعة أَيَّام فَقلت من ذكره َعن‬
ْ ‫َحْنبَل َكا َان‬
Aku bertanya kepada Abu Abdillah tentang seseorang yang mengkhitan
putranya di hari ke tujuh dari kelahirannya, beliau memakruhkannya seraya
berkata: Ini adalah perbuatan orang Yahudi, telah berkata kepadaku Imam
Ahmad bin Hanbal rhm; Sungguh al-Hasan rhm telah memakruhkan
seseorang mengkhitan anaknya di hari ketujuh. Aku bertanya, siapa yang
menyebutkannya bahwa al-Hasan rhm (mengatakan pendapat itu) ? Beliau
rhm menjawab: Sebagian penduduk Basrah.
 Sufyan at-Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Wahab bin Munabbih rhm: Tidak
mengapa untuk mengkhitan di hari ketujuh, Imam Nawawi rhm:
Menganjurkannya.
o Ibnu Umar ra mengkhitan putranya di hari ketujuh.
o Rasul saw mengkhitan kedua cucunya di hari ketujuh
Jabir ra:
ِ
‫س ْين وختنهما لسبعة أَيَّام‬
َِ ‫ْح‬
ُ ‫عق َر ُسول اهلل النَّبِي صلى اهلل َعلَْي ِه َوسلم َعن الْحسن َوال‬
Rasul saw mengaqiqahkan Hasan dan Husain serta mengkhitan mereka
berdua di hari ketujuh. (HR.Baihaqi, banyak yang melemahkan riwayat ini)
o Al-Hasan menganggap makruh dikarenakan khawatir menyerupai dengan
Yahudi, jika tidak maka tidak mengapa
o Mengkhitan di hari ketujuh mengurangi rasa sakit
 Laits bin Sa’ad rhm: Khitan antara tujuh dan sepuluh tahun
Hukum Khafadz
 Syafiiyyah dan sebagian Malikiyyah: Khafadz hukumnya wajib
 Imam Malik rhm: Khafadz hukunya Mustahab
 Imam Ahmad rhm: Khafadz hukumnya Sunnah
Abu Hurairah ra,Rosul saw;
ِ ‫َخمسِ ِم ِن ال ِْفطْرِِة ال‬
ِْ ‫ف‬
َّ ِ‫ط َوقَص‬
‫الشا ِرب‬
ِِ ِ‫اْلب‬
ُِ ‫الَْظْ َفا ِر َونَ ْت‬
ِْ ‫يم‬
ُِ ِ‫اد َوتَ ْقل‬
ُِ ‫ْختَا ُِن َو ِاِل ْستِ ْح َد‬
ْ
ْ
َ
” Lima hal yang termasuk fitroh yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan,
memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis.“
(HR. Bukhori dan Muslim)
Sabda Rasul saw :
ِ ‫إِ َذا الْتَ َقى ال‬
ِ‫ب الْغُ ْس ُل‬
َِ ‫ان فَ َق ِْد َو َج‬
ِِ َ‫ْختَان‬
“Apabila bertemu dua khitan, maka wajib mandi.” (Hadist Shohih Riwayat
Tirmidzi , Ibnu Majah dan Ahmad ).
Anas bin Malik ra, Rosul saw bersabda kepada Ummu ‘Athiyah ra:
ِ‫َحظَى لِل َْم ْرأ َِِة َوِأَ َحبِ إِلَى الْبَ ْع ِل‬
َِ ِ‫وِل تُ ْن ِه ِكي فَِإ َِّن َذل‬
َِ ‫إذا خفضت فأشمي‬
ْ‫كأ‬
”Apabila engkau mengkhitan wanita potonglang sedikit, dan janganlah
berlebihan, karena itu lebih bisa membuat ceria wajah dan lebih disenangi
oleh suami.”(HR. Abu Daud dan Baihaqi )
‫الختان سنة للرجال و مكرمة للنساء‬
“Khitan itu sunnah bagi laki-laki dan kehormatan bagi wanita. “ ( HR Ahmad dan
Baihaqi )
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan
menilai khitan perempuan sebagai diskriminasi terhadap reproduksi
perempuan. "Anehnya Kementerian Kesehatan sebagai institusi negara bisa
disetir oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang hanya organisasi massa,"
kata Komisioner Bidang Reformasi Hukum dan Kebijakan Komnas Perempuan,
Ninik Rahayu, kepada Tempo, Senin, 21 Januari 2013.
Menurut dia, sunat dapat merusak alat kelamin perempuan tanpa
alasan yang jelas. Ninik mengatakan, regulasi tentang sunat perempuan
pernah dilarang melalui surat edaran Kementerian Kesehatan pada 2006.
Tapi, pada 2008, Majelis mengeluarkan fatwa yang membolehkan khitan
perempuan. Setelah itu, Kementerian menerbitkan peraturan menteri yang
membolehkan khitan asalkan sesuai dengan standar kesehatan dan agama.
Majelis Ulama Indonesia dan sejumlah organisasi massa Islam
menolak pelarangan khitan atau sunat pada perempuan. MUI meminta
seluruh rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat harus melayani
permintaan khitan perempuan. "Yang kami tolak itu pelarangan, jadi kalau
ada permintaan khitan jangan ditolak," kata Ketua MUI KH Ma'ruf Amin di
kantornya…
Boleh Tidak Berkhitan
Ibnu Qayyim rhm: Seorang anak tidak diwajibkan dikhitan bila;
 Ketika dilahirkan tidak memiliki Qulfah
 Fisik si anak lemah
 Setelah meninggal dunia
 sakit
Hikmah Khitan
 Secara Dhahir
 Lebih suci dan bersih
 Lebih indah bentuk
 Lebih menjaga syahwa
 Menimbulkan kesehatan dalam fisik
 Bathin
 Melaksanakan Fitrah Manusia
 Mengikuti jejak para Nabi dan Rasul, dari Nabi Adam as hingga Nabi
Muhammad saw.
 Stempel ke-Islam-an
Allah swt berfirman:
ِ َّ‫صب غَ ِةَ الل‬
ِ ‫َحس ِن ِم ِن اللَّ ِِه‬
ِ
ِ‫ص ْب غَةِ َونَ ْح ُِن لَِهُ َعابِ ُدو َن‬
‫أ‬
ِ
‫ن‬
‫م‬
‫و‬
ِ
‫ه‬
ْ
ْ
َ ُ َ ْ ََ
Shibghatu Allah dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah?
dan hanya kepada-Nya-lah Kami menyembah (Qs.Al-Baqarah, 138)