Psikologi Perkembangan Pertemuan 9

Download Report

Transcript Psikologi Perkembangan Pertemuan 9

PERKEMBANGAN
ASPEK EMOSI
wien/pgsd_perk
PERAN EMOSI DLM PERKEMBANGAN
INDIVIDU
• Merupakan bentuk komunikasi
• Ketegangan emosi mengganggu ketrampilan
motorik & aktivitas mental
• Emosi mempengaruhi interaksi sosial. Reaksi
emosi yg ditampilkan merupakan sumber
penilaian lingkungan thd individu & penilaian
individu thd dirinya sendiri.
• Pengulangan reaksi emosi akan berkembang
menjadi kebiasaan.
wien/pgsd_perk
PERAN ‘MATURATION’ & ‘LEARNING’
MATURATION
• Berhubungan dg kelenjar adrenal (hormon
adrenalin)
– Fungsinya : mempersiapkan tubuh thd stress.
• Berhubungan juga dg kemampuan
kognisi.
LEARNING
• Berhubungan dg cara belajar / latihan dlm
menampilkan reaksi emosi.
wien/pgsd_perk
CIRI EMOSI ANAK
• Reaksinya sangat kuat.
• Muncul dg cara yg diinginkan anak.
• Mudah berubah dari satu reaksi ke reaksi
lainnya.
• Bersifat individualitas.
• Keadaan emosi dapat dikenali melalui
gejala T.L anak.
wien/pgsd_perk
POLA EMOSI ANAK
• Pada dasarnya sama dg orang dewasa.
– Bedanya : pd penyebab & cara menampilkan emosi.
• Pola emosi secara umum :
–
–
–
–
–
–
–
TAKUT  MALU, CANGGUNG, KHAWATIR, CEMAS.
SEDIH
MARAH
SENANG
KASIH SAYANG (AFEKSI)
CEMBURU (gabungan marah & takut)
CURIOSITY (rasa ingin tahu)
wien/pgsd_perk
EMOSI TAKUT
Periode
Stimulus
Penyebab
Reaksi
Bayi
 Suara keras
 Ditinggal sendiri
 Tempat / orang /
obyek asing
 Binatang
• Stimulus tiba2 shg
anak belum cepat
menyesuaikan diri
• menangis
Pra-sekolah
• Benda2 yg ditemui
yg kita katakan
‘berbahaya’
• Mengenal bahaya
• Belum mampu
mengenal bahwa
bukan dirinya yg
terancam.
• Dg aktivitas
motorik.
Misal : lari
menghindar
Usia Sekolah
• Fantasinya sendiri • Kemampuan
berfikir anak
• Terancam harga
semakin meningkat.
diri oleh dirinya
sendiri (takut gagal,
beda dg orang lain,
dll)
wien/pgsd_perk
• Langsung :
lari, tutup muka, dll
• Tdk langsung :
sakit perut, mual.
• School phobia.
Variasi rasa takut
• Shyness (rasa malu)
Segan bila bertemu orang yg belum dikenal & takut pd reaksi
orang lain.
Reaksinya :
– Pra-sekolah  berputar mengelilingi orang yg dikenal.
– Usia Sekolah  segan berbicara
• Embarrasment (rasa canggung)
– Khawatir yg menyangkut kesadaran diri (self conscious
distress)  takut penilaian.
– Relatif belum ada pd anak usia 5 – 6 tahun.
– Muncul pd anak Usia Sekolah  kognisi lebih berkembang,
sudah tahu tentang penilaian diri.
wien/pgsd_perk
• Worry (rasa khawatir)
– ‘khayalan ketakutan’ tentang hal2 tertentu
– Hasil dari pikiran sendiri
– Dimulai sekitar usia 3 tahun  normal pd masa anak.
Misal :
• Di rumah  takut melakukan kesalahan, takut dimarahi ibu,
dll.
• Di sekolah  takut terlambat
• Dg teman  takut dimusuhi
• Anxiety (rasa cemas)
– Rasa takut yg tdk jelas obyeknya & hanya dirasakan
oleh anak itu sendiri.
– Keadaan mental yg tdk enak meningkat menjadi free
floating anxiety  mengalami kondisi takut yg ringan
setiap menghadapi situasi yg dianggap sbg ancaman
yg potensial.
wien/pgsd_perk
EMOSI MARAH
• Banyak ditampilkan anak  banyak rangsangan yg menimbulkan
reaksi marah (misal : larangan2)
• Dianggap anak sebagai cara termudah menarik perhatian.
– Pra-sekolah
• Hak milik diambil orang lain
• Keinginan yg tidak terlaksana
– Usia sekolah
• Timbul karena harga diri
• Gagal mencapai tujuan
• Perlakuan orang lain yg dirasa tidak adil
• Reaksi marah biasanya berupa Impulsive response & inhibitat
response / negativistic.
wien/pgsd_perk
EMOSI SEDIH
• Keadaan emosional yg disebabkan oleh hilangnya
sesuatu yg dicintai
• Sedih biasanya jarang terjadi pd anak, krn :
– Orang tua berusaha melindungi anak dari rasa sedih
– Anak mudah mengalihkan rasa sedih ke hal2 yg membuatnya
senang.
– Tersedianya pengganti utk sesuatu yg telah hilang.
• Reaksinya
– Langsung (tampak)  menangis.
– Tdk langsung (tdk tampak / ditekan)  keadaan apatis yg umum
yg ditandai oleh :
• Kehilangan minat terhadap lingkungan.
• Kehilangan selera makan
• Sulit tidur / cenderung mimpi buruk
• Menolak untuk bermain
wien/pgsd_perk
EMOSI CEMBURU
• Gabungan antara MARAH & TAKUT
• Reaksi normal thd kehilangan kasih sayang yg nyata,
dibayangkan atau ancaman kehilangan kasih sayang.
• Situasi yg menimbulkan cemburu  selalu situasi
sosial.
• Ada 3 situasi sosial :
– Di rumah  sibling rivalry, takut sayang sama yg lain / tdk
disayang, punya adik baru, dll.
– Di sekolah  takut kehilangan perhatian dari guru / teman.
– Material  iri hati
• Frekuensi kecemburuan yg tinggi  sekitar usia 3
tahun, dan usia menjelang remaja (10 -11 th)
wien/pgsd_perk
• Reaksi cemburu :
– Langsung
• Perlawanan agresif  mengggigit, menendang, memukul,
mendorong, mencakar, dll.
• Yg relatif diterima sosial  berbohong, mencuri, mengeluh,
mencela, meremehkan, dll.
– Tidak Langsung
• Regresi  mundur ke bentuk perilaku infantil (kekanakkanakan) misal : mengompol, mengisap jempol, dll.
• Berusaha mendapatkan perhatian dlm bentuk ketakutan
baru.
• Masalah / gangguan makan.
• Kenakalan umum
• Perilaku merusak
• Ekspresi berupa kata-kata
wien/pgsd_perk
EMOSI SENANG
• Karena mendapatkan apa yg dinginkan
– Pra-sekolah : timbul dari aktivitas yg melibatkan anak lain
terutama teman sebaya. Rasa senang sangat kuat jika bisa
melebihi prestasi temannya.
– Usia Sekolah : keberhasilan mencapai tujuan yg telah
ditetapkan sendiri untuk dirinya.
• Reaksinya
– Berkisar dari diam, tenang, puas diri, sampai meletup-letup dlm
kegembiraan yg besar.
– Tertawa  mulai usia pra-sekolah (4 th lebih)
– Usia meningkat, anak belajar mengekspresikan kegembiraan
dlm pola yg diterima secara sosial.
• Emosi gembira selalu disertai dg senyuman, tawa &
relaksasi tubuh (bersorak, memeluk, tertawa, dll).
wien/pgsd_perk
EMOSI AFEKSI
• Reaksi emosional thd seseorang, binatang atau kepada
benda2 yg dimiliki  berupa kasih sayang.
• Pada orang  yg menyayangi, memperhatikan, tdk
pernah memarahi, tdk acuh tak acuh, dll.
• Pada binatang / benda  hanya sebagai pengganti bagi
obyek kasih sayang thd manusia.
• Reaksinya :
– Pra-sekolah  ingin terus berada bersama orang lain yg
dicintai & mencoba membantunya.
– Usia sekolah  memuji, mengekspresikan afeksi dg kata2.
wien/pgsd_perk
EMOSI CURIOSITY
(RASA INGIN TAHU)
• Timbul karena anak berminat terhadap
lingkungan atau dirinya sendiri.
• Reaksinya :
– Pra sekolah  bertanya
– Usia sekolah  membaca, eksperimen
(mencoba-coba).
wien/pgsd_perk
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM
PERKEMBANGAN EMOSI
• Emotional Dominant
Dominasi emosi berpengaruh terhadap kepribadian
anak.
• Emotional Balance
Perlunya keseimbangan emosi. Emosi yg satu dilawan
dg emosi sebaliknya sampai batas tertentu.
• Emotional Control
Kemampuan untuk mengontrol / mengendalikan emosi.
Perlunya latihan & proses belajar.
• Emotional Chatarsis
Pembersihan sistem energi yg terkurung
wien/pgsd_perk
KERAWANAN DLM PERKEMBANGAN
EMOSI
• Deprivasi emosi
• Terlalu banyak afeksi
• Dominasi emosi yg tidak menyenangkan
• Peningkatan emosi di luar batas normal
• Kegagalan belajar mengendalikan emosi
• Gagal mentoleransi emosi yg tidak
menyenangkan
• Hambatan dalam katarsis emosi
wien/pgsd_perk
3 hal penting
untuk perkembangan emosi yg positif
• Kontrol emosi
• Toleransi emosi
• Katarsis emosi
wien/pgsd_perk