Presentasi Pleno Pakar Pc1-Sistem Reproduksi

Download Report

Transcript Presentasi Pleno Pakar Pc1-Sistem Reproduksi

Presentasi Pleno Pakar
Blok Sistem Reproduksi
Kelompok Tutorial A14
Pemicu :
Ny.R, usia 25 tahun datang berobat kepada anda
dengan keluhan pendarahan per vaginam. Hal ini
dialaminya setelah bersenggama. Hari pertama haid
terakhir(HPHT) = 11 Juni 2010. Ny.R belum pernah
melahirkan dan tidak menggunakan kontrasepsi
Apa yang terjadi pada Ny.R ?
More Info :
-
Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit gangguan pendarahan
Test kehamilan positif
Darah rutin dalam batas normal
Pemeriksaan ginekologi : Inspekulo : tampak darah dari OUE mengalir.
Jaringan di OUE (+)
VT
: Uterus antifleksi, ukuran ± 10cm,
lunak, Portio terbuka 1 jari sempit ,
teraba jaringan Adnexa dan
paramentrium t a k
Apa Kesimpulan anda sekarang dan tindakan apa yang harus
dilakukan terhadap Ny.R ?
Anatomi dan Histologi Sistem
Reproduksi Wanita
Organ Reproduksi ♀
Interna
1. Ovarium
2. Tuba falopi
3. Uterus
4. Vagina
Eksterna
1. Mons Pubis
2. Labium Mayus dan Labium Minus
3. Clitoris
4. Bulbus Gld.vestibularis mayor
(Bartholini)
5. Bulbus glandula vestibularis minor
Genitalia Externa Wanita
Genitalia Interna Wanita
HISTOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA
Genitalia Interna :
1. Ovarium
2. Tuba Fallopii
3. Uterus
4. Vagina
Genitalia Eksterna
1. Labia mayora & labia minora
2. Vestibula
3. Klitoris
1. Ovarium
- Berbentuk buah kenari dengan panjang 3 cm, lebar 1,5 cm & tebal 1
cm.
- Permukaan ditutupi oleh selapis gepeng atau kuboid (epitel germina
tivum), di bawah epitel terdapat jar. ikat padat (tunika albuginea),
daerah korteks berupa stroma yg terdiri dari jar. fibroblas, paling
dalam yaitu daerah medulla dengan anyaman vaskular.
Perkembangan folikel
2. Tuba Fallopii
Dinding oviduk terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
1. Mukosa
Terdiri dari epitel selapis silindris & lamina propria yang terdiri atas
jar. Ikat longgar. Epitel mengandung 2 jenis sel: satu dengan silia &
yang lain bersifat sekretoris.
2. Lap. otot tebal terdiri atas otot polos
3. Serosa yang terdiri atas peritoneum viseral
3. Uterus
Terdiri dari fundus, corpus & serviks. Dindin uterus relatif tebal & terdiri atas 3
lapisan, yaitu:
1. Endometrium terdiri atas epitel & lamina propria. Lapisan
endometrium ada 2, yaitu:
- Lap. Basal yang paling dalam & berdekatan dengan miometrium;
mengandung lamina propria & bag. awal kelenjar uterus.
- Lap. fungsional mengandung sisa lamina propria & sisa kelenjar.
- compactum
- spongiosum
- basalis
4. Vagina
Terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
1. Mukosa yaitu stratified squamos epithelium, epitel berlapis gepeng
dengan tebal 150-200 um.
2. Lapisan muskularis yaitu otot polos memanjang.
3. Adventisia yaitu jar. ikat padat kaya akan serat elastin tebal, jar. ikat
ini terdapat sejumlah besar pleksus vena, berkas saraf & kelompok
sel saraf.s
Genitalia Eksterna
1.
Labia mayora terdiri lipatan kulit yg banyak mengandung jar. lemak & lap.
tipis otot polos.
2.
Labia minora terdiri atas lipatan kulit dengan jar. ikat mirip spons di
pusat, dengan serat – serat elastin.
3.
Klitoris dibentik oleh 2 badan erektil yang berakhir pada glans klitoris
rudimenter dan sebuah prepusium.
Fisiologi siklus ovarium dan siklus uterus
Siklus Uterus
1. Fase Menstruasi
• Fase yang ditandai dengan keluarnya darah dan
debris endometrium dari vagina
• Korpus luteum berdegenerasi menyebabkan
kadar estrogen dan progesteron menurun
• Penurunan itu merangsang uterus
mengeluarkan prostaglandin yang menyebabkan
vasokontriksi pembuluh-pembuluh
endometrium dan kontraksi miometrium untuk
mengeluarkan darah dan debris endometrium
dari vagina sebagai darah haid
2. Fase Proliferatif
• Dimulai bersamaan dengan fase folikel
ovarium pada saat endometrium mulai
memperbaiki dirinya dengan pengaruh
estrogen yang berasal dari folikel-folikel baru
yang sedang tumbuh
• Kadar estrogen yang memuncak memicu
lonjakan LH yang menyebabkan ovulasi
3. Fase sekretorik
• Dimulai bersamaan dengan fase luteal
ovarium
• Korpus luteum mengeluar sejumlah besar
progesteron dan estrogen
• Progesteron bekerja pada endometrium tebal
yang telah dipersiapkan estrogen untuk
mengubahnya menjadi jaringan yang kaya
akan nutrisi dan glikogen
Pendarahan per vaginam patologis
Pendarahan per vaginam secara patologis :
1. Polymenorrhea( epimenorrhea)
- Pendarahan bersiklus, jumlah darah yang keluar normal
tapi terjadi pada interval yang terlalu cepat, terdiri dari 24
hari durasinya
- dikarenakan kerusakan pada pelepasan beritmik dari
gonadotropin dari kelenjar pituitari , karena ovarium tidak
responsif
2. Menorrhagia (hypermenorrhea)
- durasi siklus normal, tapi darah yang keluar terlalu banyak,
biasanya ada bekuan darah.
- dikarenakan kerusakan uterus akibat rasio estrogen –
progesteron tidak seimbang
3. Polymenorrhagia
- pendarahan berlebihan dan durasi siklus berkurang
- ditemukan pada chronic pelvic inflammatory disease
4. Menorrhagia
-pendarahan tidak teratur jumlahnya, tidak
bersiklus dan durasinya panjang
-biasanya karena kondisi patologis dan uterus
5. Disfunctional uterine bleeding
-didiagnosakan
pada
pemeriksaan
tidak
ditemukan penyebab organik pendarahan
-biasanya psikologis, bekerja pada hipothalamus,
merusak pelepasan gonadotropin normal, dan
akhirnya merusak produksi ovaria steroid
normal.
Physiopathological considerations :
1) Psychosomatic factors
2) Ovarian factors
3) Uterine factors
4) Kehamilan-penyebab plg umum dr pendarahan
abnormal pd masa reproduktif adlh gangguan
kehamilan;aborsi atau kehamilan ektopik
5) Blood dyscrasias-keadaan patologis darah(elemen
cellular darah)
6) Endocrine disorder-penyakit pd pituitary,jika
meningkat
sekresi
Gonadotrophin
akan
menyebabkan menorrhagia
7) General disease-Kebanyakan peny kronis akan
kurangi pendarahan menstruasi.Kec liver disease yg
akan menyebabkan hypersetrogen yg terus mengarah
ke mennorhagia atau metorrhagia jika dosis
berlebihan.
PENDARAHAN PD KEHAMILAN
1)Pd kehamilan muda:
a)Abortus
b)Kehamilan ektopik-pertumbuhan sel telur yg tlh
dibuahi tdk menempel pd dinding endometrium
kavum uteri
c)Mola hidatidosa-hampir seluruh villi korialis tdk
ada pembuluh darah
2)Pd kehamilan lanjut & persalinan
a)Plasenta previa-plasenta berimplantasi pd
segmen bawah rahim shgga menutupi OUI
b) Solusio plasenta-terlepasnya sebagain atau
seluruh permukaan maternal plasenta dr
tempat implantasi yg normal pd lapisan
desidua endometrium sblm waktunya
c) Ruptura uteri-keadaan robekan pd rahim di
mana terjadi hub langsung atr rongga
amnion&peritoneum shgga menyebabkan
ruptura uteri komplit.Pd yg inklompit,kedua
rongga tsbt masih dibatasi peritoneum
viscerale
3) Pd pasca persalinan-pendarahan yg melebihi
500ml stlh bayi lahir
a)Atonia uteri-keadaan lemahnya kontraksi rahim
yg menyebabkan uterus tdk mampu menutup
pendarahan terbuka dr tempat implantasi
plasenta stlh bayi & plasenta lahir
b)Robekan jln lahir-persalinan dgn trauma
c)Retensio plasenta-plasenta tetap tinggal dlm
uterus setengah jam stlh anak lahir
d)Inversi uterus-keadaan di mana lapisan dlm
uterus turun &keluar lewat OUE
e)Ganggn pembekuan darah
Fisiologi Kehamilan
FERTILISASI
• Untuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa,
ovum, dan pembuahan ovum. Jadi setelah ejakulasi
sperma berada di vagina. Sperma mula-mula harus
melawati kanalis servikalis dan uterus hingga ia
mencapai sepertiga atas oviduktus untuk menjumpai
ovum.
• Pada saat pembuahan ekor sperma digunkan untuk
bermanuver utk penetrasi akhir ke ovum. Mula-mula
sperma harus menembus lapisan korona radiata.
Pada saat berkontak dengan lapisan ini bagian
akrosom akan hancur dan memicu pngeluaran enzimenzim.
• Enzim-enzim akrosom inilah yang membuat
terowongan menembus sawar-sawar protektif lapisan
ini.
• Kemudian sperma akan melewati zona pelusida dan
sperma yang pertama kali mencapai ovum akan
berfusi dengan membran plasma ovum dan memicu
terjadinya perubahan kimiawi dan mengakibatkan
sperma lain tidak dapat menembus zona ini.
• Sperma berfusi secara bertahap tertarik masik ke
dalam sitoplasma ovum. Dalam proses ini ekor sperma
lenyap, tetapi kepala sperma membawa informasi
genetik. Penetrasi sperma memicu pembelahan
meiosis akhir oosit skunder. Dan ovum berubah
menjadi zigot.
• Selama 3-4 hari zigot tetap d ampula dan terus
membelah. Lalu zigot berubah menjadi morula,
sementara itu kadar progesteron meningkat dan akan
merangsang pengeluaran glikogen di endometrium ke
dalam lumen sal.reproduksi untuk dipakai oleh
mudigah sebagai sumber energi.
• 3-4 hari setelah ovulasi morula di dorong ke dalam
uterus. Sewaktu di uterus morula mengapung bebas
selama 4 hari. Setelah endometrium siap di
implantasi, morula yang telah berada di uterus terus
membelah diri menjadi blastokitsa.
• Setelah 4 hari setelah hasil konsepsi ,sampailah
pada stadium blastula . Blastula terdiri dari
trofoblas yg nanti nya akan menjadi plasenta dan
massa inner cell yang menjadi janin
• Trofoblas mengeluarkan enzim-enzim yang mana
enzim ini akan membuat jalannya masuk
trofoblas ke endometrium
• Setelah trofoblas masuk sampai massa inner cell
masuk, celah di endometrium itu akan menutup
kembali. Saat itu akan terjadi luka dan biasanya
terjadi perdarahan yang disebut tanda hartman
• Dan endometrium akan mengalami modifikasi
disebut desidua basalis
• Blastula ada sel besar (eksoselom) dan sel
kecil (endoselom)
• Eksoselom menghasilkan yolk sac atau
kantung kuning telur
• Endoselom menghasilkan kantung amnion
• Antara yolk sac dan kantung amnion terdapat
embryonal plate
• Embryonal plate memiliki 3 lapisan yaitu :
ektoderm, mesoderm dan endoderm
• Kantung amnion akan bertumbuh sangat
pesat yang akan mendesak eksoselom dan
membuat kantung amnion mendekati korion.
• Mesoblas antara amnion dan korion ini
dinamakan body stalk . Body stalk ini yang nnti
akan menjadi tali pusat. Tali pusat memiliki 2
arteri dan 1 vena
IMPLANTASI
• Blastokista terdiri dari massa sel dalam yang akan
menjadi janin, trofoblas yang akan menjadi plasenta
yang berfungsi untuk menyelesaikan implantasi dan
mengurai jar.endometrium yang kaya akan gizi untuk
sumber energi bagi mudigah dan blastokel yang berisi
cairan yang akan menjadi kantung amnion.
• Sewaktu trofoblas berkontak dengan endometrium ia
akan mengeluarkan enzim-enzim proteolitik enzimenzim inilah yang mencerna jalan di antara sel
endometrium sehingga genjel-genjel trofoblas dapat
masuk lbh dalam lagi.
• Setelah terinvasi oleh trofoblas, sel-sel endometrium
mengalami perubahan-perubahan yang meningkatkan
kemampuannya menunjang mudigah. Sel-sel yang
telah mengalami perubahan ini disebut desidua.
• Di dalam desidua inilah blastokista tertanam. Setelah
tertanam terbentuk selapis sel endometrium yang
akan menutupi permukaan lubang.
PLASENTASI
Plasentasi adalah suatu proses pembentukan struktur
dan jaringan plasenta. Setelah implantasi proses ini
dimulai. Sekitar 12-18 minggu setelah fertilisasi
proses ini berlangsung.
• Setelah 2 minggu pertama trofoblas berpenetrasi ke
pembuluh darah endometrium lalu terbentuk sinus
intertrofoblastik yang berisi darah maternal dari
pembuluh darah yang di hancurkan.
• Setelah itu timbul ruangan-ruangan interviler yaitu
villi korialis terapung-apung di ruangan tersebut
sehingga membentuk plasenta.
• Setelah itu vili korialis yang di penuhi darah maternal
yang di pasok arteri spiralis keluar melalui vena
uterina. Vili ini akan tumbuh menjadi plasenta.
• Lap.desidua yang mengandung hasil konsepsi yang
berada ke arah kavum uteri disebut desidua kapsilaris;
yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus
di sebut desisua basalis, disitulah plasenta di bentuk.
• Darah ibu dan darah janin di pisahkan oleh dinding
pemb.darah janin dan lap.korion.
Tanda-tanda Kehamilan
Tanda-tanda Kehamilan (Subjektif)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Amenore (tidak dapat haid)
Mual dan muntah (nausea dan emesis)
Mengidam
Pingsan
Mamae menjadi tegang dan besar
Anoreksia
Sering kencing
Obstipasi
Pigmentasi kulit
Epulis
Varises
Tanda –tanda mungkin kehamilan
(probable sign)
Probable sign atau tanda mungkin merupakan
tanda yang ditemukan pemeriksa secara
objektif pada saat kehamilan muda atau bisa
juga diobservasi oleh klien sendiri. Semakin
banyak tanda mungkin semakin besar
kemungkinan wanita didiagnosa hamil. Tandatanda mungkin diuraikan seperti dibawah ini :
1) Pembesaran, perubahan bentuk dan
konsistensi rahim
2) Perubahan pada mukosa vagina dan vulva
3) Perubahan pada serviks
4) Kontraksi Braxton Hicks
5) Balotemen
6) Pembesaran perut
7) Pemeriksaan Biologis
Tanda- Tanda pasti hamil
• 1) Mendengar bunyi jantung janin
• 2) Melihat dan meraba pergerakan dan
bagian
janin oleh oemeriksa
• 3) Melihat rangka janin denga USG
Adaptasi Ibu Terhadap Kehamilan
Cardiovaskular
•
•
•
•
•
•
•
•
↗ Volume Darah
↗ Output Jantung
↗ Stroke & Diastolik Volume
↗ Resting Pulse
↗ Plasma Darah
↓ Hematokrit
↓ Tekana Darah
↓Suplai Darah ke Uterus
Respiratory
• ↗ Kapasitas Pernapasan
• ↗ Konsumsi O2
• Pada trimester 1 perubahan hormon
membuat ibu hami sesak nafas.
Metabolik
• Sebagian besar penambahan BB selama
kehamilan berasal dari Uterus(isinya),
payudara, volume darah & cairan
ekstraselullar.
• Diperkirakan BB akan bertambah 12,5 kg. hal
ini disebabkan oleh turunnya Osmolaritas
yang di induksi oleh rendahnya ambang rasa
haus & sekresi vasopresin.
Thermoregulation
• ↙ BMR pada trimester 1 tetapi ↗ Di trimester
3 hal ini yang mempengaruhi perubahan suhu
pada ibu hamil.
Urinary
• Ginjal tumbuh & volume darah meningkat
makin banyak darah yang disaring.
• Lebih rentan terkena inpeksi
• Kandung kemih menjadi dekompresi yang
menyebabkan sering buang air kecil.
Digestive
• Sistem pencernaan melambat
• Lambung & usus bergeser ke arah atas &
lateral.
• ↙ Motilitas otot polos, sekresi asam
hidroklorid & peptin di lambung akan
menyebabkan pyrosis(Heartburn)
Skin
• Pada kulit dinding perut akan terjadi
perubahan warna menjadi kemerahan, kusam
& kadang2 mengenai daerah payudara &
paha.
• Adanya garis pigmen gelap di perut disebut
linea nigra, kadang2 akan muncul pada bagian
wajah & paha.
Breast
• Awal kehamilan payudara menjadi lebih lunak,
setelah 2 bulan bertambah ukurannya & Vena
di bawah kulit mulai terlihat.
• Putting menjadi lebih besar, kehitaman &
tegak.
• Setelah bulan pertama cairan berwarna
kekuningan (kolustrum) dapat keluar.
Biomechanical
• Perubahan pusat gravitasi dari pusat panggul
dengan BB merata ke segala arah & sedikit maju
dari pusat panggul.
• Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke
posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya
berat ke belakang arah dua tugkai.
• Sendi sakro illiaka, sakro koksigis & pubis akan
meningkat mobilitasnya, yang mengakibatkan
perubahan sikap ibu dan pada akhirnya
menyebabkan perasaan tidak nyaman pada
bagian bawah panggul.
Abortus
Abortus
• Adalah :ancaman/pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar rahim.sebagai batasan ialah
kehamilan kurang dari 20 minggu /
berat janin kurang dari 500 gram.
ETIOLOGI
•
→
•
→
•
→
•
→
•
→
•
→
•
Faktor Genetik
Trisomi,
Kelainan kogenital uterus
Mioma uteri
Autoimun
SLE,APA(Antiphospolipid antibodies)
Faktor infeksi
Bakteri,jamur,virus
Faktor hormonal
DM,Kadar progesteron rendah
Faktor lingkungan
Obat,bahan kimia,alkohol,rokok
Faktor Rhesus
Patogenesis
Plasenta di uterus
↓
Pendarahan desidua basalis
↓
Nekrosis jaringan sekitar
↓
Sebagian/seluruh hasil konsepsi terlepas
Klasifikasi abortus
Spontan
•
•
•
•
•
•
•
Abrtus imminens
Abortus insipien
Abortus komplete
Abortus inkomplete
Missed abortus
Abortus habitualis
Serviks inkompeten
Provokatus(Dg tindakan)
• Terapeutik : dilakukan
karena adanya indikasi
suatu penyakit yang
dapat membahayakan si
ibu
• Kriminalis : merupakan
abortus yang melanggar
hukum dan etika.
Diagnosa abortus spontan
• A.imminens
terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan < 20 minggu, dmn hasil kkonsepsi
masih dalam uterus, tanpa dilatasi serviks.
Perdarahan melalui OUE, nyeri(+/-), dan tes
kehamilan(+)
• A. insipiens
terjadi pad kehamilan < 20 minggu dg dilatasi
serviks yg meningkat, hasil konsepsi masih dlm
uterus. Nyeri lebih sering dan perdarahan
bertambah.
Diagnosa abortus spontan
• A. inkomplete
pengeluaran sebagian hasiul konsepsi pada kehamilan <20
minggu. Kanalis servikalis terbuka, jaringan teraba di kavum
utero, kadang2 sudah menonjol di OUE. Perdarahan bisa
sangat banyak hingga syok
• A. komplete
pengeluaran seluruh hasil konsepsi pada kehamilan < 20
minggu. Perdarahan lebih ringan dibandingkan A.inkomplete
• Missed abortus
kematian janin berusia < 20 minggu dan tidak dikeluarkan
hingga 8minggu atau lebih. Gejala subjektif menghilang, uterus
mengecil, tes kehamilan(-), sebab idiopatik namun dapat juga
terjadi akibat pemakaian progesteron pada A.imminens
Diagnosa abortus spontan
• A. Habitualis
Terjadi 3kali berturut-turut atau lebih. Penderita tidak
kesulitan untuk hamil, namun kehamilan akan berakhir < 28
minggu. Kemungkinan akibat imunologik yakni trophoblast
cross reaktif(TLX)
• Serviks inkompeten
Ditandai adanya dilatasi serviks tanpa rasa sakit pada
akhir trims 2 atau awal trims 3. selaput janin menonjol
pada serviks, dapat pecah, dan akhirnya terjadi ekspulsi.
Etiologi tidak jelas, namun dapat akibat adanya kuretase
atau trauma sebelumnya
PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN ABORTUS
Penatalaksanaan :
Secara umum penatalaksanaan dilakukan sebelum penatalaksanaan
secara khusus/spesifik. Lakukan penatalaksanaan awal terlebih dahulu.
Yang terkena abortus antara lain:
a.Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien
termasuk tanda-tanda vital (nadi, TD, pernafasan, suhu).
b.Periksa tanda-tanda shock (pucat, bekeringat banyak, pingsan,
tekanan sistolik < 90mm/hg, nadi lebih cepat dari 112 x/menit.
c.Jika dicurigai terjadi shock segera mulai penanganan shock jika tidak,
tetap pikirkan kemungkinan tsb. saat penolong melakukan evaluasi
mengenai kondisi wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan
cepat. Jika terjadi shock sangat penting untuk memulai penanganan
shock segera.
D.Jika pasien dengan shock pikiran, kemungkinan kehamilan ektopik
terganggu.
Pencegahan :
a. Olahraga
b. Hindari merokok & minum alkohol
c. Operasi ceclage untuk mengikat serviks agar janin tidak jatuh
d. Dan mengkonsumsi makanan yang banyak nutrisi yang
mendukung
dalam masa kehamilan.
Kesimpulan :
• Ny.R mengalami abortus inkompletus
dikarenakan ada sedikit jaringan yang keluar
dari kavum uteri.
TERIMA KASIH