Teknik Persidangan (Arsam)

Download Report

Transcript Teknik Persidangan (Arsam)

Nama
TTL
Alamat
Studi
Notel
:ARSAM
: Bonto-Bonto, 24 September 1991
: BTN Wesabbe Blok A No. 28
: S1 Keperawatan STIKES NHM
: 085299595454
Organisasi :
OSIS MAN PANGKEP
2006-2008
PRAMUKA MAN PANGKEP 2006-2009
PIK-KRR
2006-2009
KKR
2008-2009
MPM STIKES NH
2009-Sekarang
HMKP
2010-Sekarang
Sidang adalah pertemuan formal suatu
organisasi untuk membahas masalah
tertentu agar menghasilkan keputusan
sebagai sebuah kebijakan organisasi.
Memunculkan sebuah keputusan yang
mengikat
dan
akan
menentukan
perjalanan organisasi maupun individuindividu yang terlibat di dalamnya.
Sebelum sidang dimulai maka yang perlu
dipersiapkan antara lain:
1. Tempat / Ruangan
2. Waktu
3. Agenda Acara (Pembahasan)
4. Perlengkapan dan Peralatan
5. Peserta
1. Tempat / Ruangan
Yang perlu diperhatikan adalah
 Apakah tempat tersebut sudah cukup
memadai untuk berlangsungnya sebuah sidang?
(tempat untuk peserta sidang dan sarana
penunjang)
 Apakah tempat tersebut sudah cukup aman
dan nyaman untuk berlangsungnya sebuah
sidang?
(terbebas dari segala gangguan seperti anak-anak
atau kendaraan yang lalu lalang)
2. Waktu
Demi disiplin sidang, faktor waktu mesti
diperhatikan. Jangan sampai sidang berlangsung
tanpa ada kepastian waktu, olehnya itu harus
ditentukan durasi sidang, kapan sidang dimulai
dan diakhiri serta kapan waktu istirahat jika
sidang berlangsung lama. Sehingga para peserta
sidang juga ikut disiplin dalam persoalan waktu.
3. Agenda Acara (Pembahasan)
Sebelum sidang berlangsung para peserta harus
sudah tahu materi apa yang akan dibahas. Jangan
sampai
peserta
menduga-duga
maksud
pertemuan, akhirnya akibat ketidakjelasan
agenda pembahasan membuat sidang bisa
ngelantur kemana-mana dan tidak akan tercipta
kata mufakat sebagaimana yang diharapkan.
4. Perlengkapan dan Peralatan
Sebagai contoh, jika sidang berlangsung di tempat
yang luas maka diperlukan pengeras suara.
Sementara dalam sidang formal perlu juga
disiapkan palu untuk memutuskan/menetapkan
hasil sidang.
5. Peserta
Jumlah peserta sangat berpengaruh dalam
sebuah persidangan. Bahkan menjadi salah satu
syarat untuk dimulainya sebuah musyawarah
yang didalamnya dilakukan sebuah persidangan.
Dalam sebuah sidang ada beberapa hal
yang penting untuk diperhatikan antara
lain:
1. Pimpinan Sidang
2. Tata Tertib
3. Notulen
1. Pimpinan Sidang
Pimpinan sidang bisa dari pimpinan organisasi atau
ditunjuk oleh peserta sidang. Tergantung dari jenis sidang itu
sendiri. Pimpinan sidang haruslah orang yang mengerti teknik
bersidang. Sukses atau gagalnya persidangan sangat ditentukan
oleh keahlian dan kecakapan pimpinan. Banyak sidang
berlangsung chaos dan amburadul karena kesalahan pimpinan.
Pimpinan sidang haruslah mempunyai sifat-sifat kepimpinan,
berwibawa, peka, disiplin, bisa mengelola konflik, santun dan
sifat-sifat positif lainnya. Artinya, pimpinan sidang harus bisa
mengarahkan sidang ke arah keputusan secara efektif dan
efisien.
2. Tata Tertib
Di dalamnya harus diatur apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan serta etika dan aturan main persidangan. Dengan
adanya tata tertib yang diberlakukan maka akan menciptakan
kondisi persidangan yang kondusif. Selain itu, dengan adanya
tata tertib dalam persidangan maka akan membuat persidangan
lebih terarah dan teratur.
Sebagai Contoh:
1. HP di non-aktifkan atau di silent
2. Dilarang merokok
3. dlll
3. Notulen
Notulen adalah orang yang bertugas mencatat segala
hasil atau keputusan yang ada dalam persidangan. Dengan
demikian akan memudahkan pimpinan sidang saat pembacaan
hasil atau keputusan sidang.
Aturan ketukan palu sidang :
 Satu kali ketukan digunakan untuk :
A. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
B. Mengesahkan keputusan sidang point demi point
C. Memberikan perhatian agar peserta sidang tidak gaduh
D. Menschorshing atau mencabut kembali schorshing sidang
(15 menit)
E. Memcabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru
Aturan ketukan palu sidang :
 Dua Kali ketukan palu sidang :
A. Schorshing sidang yang lamanya 2x15 menit atau 2X30
menit
B. Membuka / menutup sidang atau acara sidang
C. Mengambil keputusan dan mengesahkan hasil sidang akhir
secara keseluruhan
Contoh menggunakan ketukan palu sidang :
Membuka acara sidang :
Dengan Rahmat Allah SWT, sidang secara resmi saya buka .
tok... tok...
Menutup acara sidang :
Dengan Rahmat Allah SWT, sidang secara resmi saya tutup.
tok... tok...
Pengesahan Keputusan :
Dengan ini keputusan sidang dinyatakan sah.
tok...tok...
Cara menyampaikan pendapat :
Interupsi point of order :
meminta kesempatan untuk berbicara
Interupsi point of Information :
meminta atau memberikan penjelasan
Interupsi point of Clarification :
meminta diperjelas