Susilo_Japip_10506055

Download Report

Transcript Susilo_Japip_10506055

Dosen Pembimbing: Dr. Suryo Gandasasmita
Susilo Japip (10506055)
 Pendahuluan
 Tinjauan
Pustaka
 Metodologi
 Hasil dan Pembahasan
 Kesimpulan dan Saran
 Membran
banyak digunakan sebagai media
pemisah.
 Pemisahan berdasarkan ukuran senyawa,
antaraksi antara senyawa dengan membran.
 Membran komposit tersusun dari 2 lapisan
membran yang berbeda : lapisan membran
penyangga dan lapisan membran selektif.
 Membran penyangga lebih tebal jika
dibandingkan dengan lapisan membran
selektif.
 Kelebihan
membran komposit:
 Ketahanan mekanik lapisan membran
selektif meningkat
 Fluks dan rejeksi yang hanya bergantung
kepada lapisan membran selektif
 Kekurangan membran komposit:
 Waktu pembuatan yang lama
 Fluks yang rendah akibat mengecilnya pori
membran jika dibandingkan dengan
membran penyangga
 Menentukan
parameter sintesis membran
penyangga yang menghasilkan kinerja terbaik
 Menentukan rejeksi dan fluks masing-masing
membran penyangga dengan parameter
sintesis yang berbeda terhadap pati dan
maltosa
 Menentukan rejeksi dan fluks membran
komposit terhadap pati dan maltosa
 Parameter sintesis : suhu kalsinasi, komposisi
kaolin, waktu pertumbuhan zeolit, membran
penyangga tempat pertumbuhan zeolit
 Membran
komposit
Lapisan
Selektif
Membran
Penyangga






Silica Fume:
Produk samping dari industri pembuatan silikon dengan
menggunakan tungku listrik
Ukuran partikel yang kecil : < 1 μm
Termasuk silika yang amorf, derajat kristalinitas = 66 %
Reaktif karena mengandung > 85% SiO2
Cenderung digunakan dalam campuran semen
 Kaolin:
Mineral tanah liat dengan rumus kimia
Al2Si2O5(OH)4
 Struktur kaolin: lembaran silikat yang terikat
pada lapisan aluminium oksida/hidroksida

 Zeolit:
Senyawa aluminosilikat yang kristalin dan
mempunyai pori
 ZSM-11/MEL merupakan zeolit berstruktur pori
cincin 10 dan lurus

 Pembuatan
Membran Penyangga
 Pembuatan
Membran Komposit
 Uji
Filtrasi
 Analisis
pati pada λ = 600 nm dengan
menggunakan metoda I2/KI yang dimodifikasi
(Rice, Eugen W., 1959)
 Analisis maltosa pada λ = 540 nm dengan
menggunakan metoda DNS yang dimodifikasi
(Calzyme Laboratories Inc.)
Membran
% rejeksi Pati
% rejeksi Maltosa
Fluks (Lm-2jam-1)
Kaolin 2 g, 800oC
11,9 %
5,0 %
34
Kaolin 2 g, 900oC
9,6 %
2,4%
20
Kaolin 5 g, 800oC
4,1 %
2,0 %
61
Kaolin 5 g, 900oC
6,3 %
2,8 %
44
Kaolin 5 g, 800oC,
Zeolit 42 jam
33,7 %
3,2 %
31
Kaolin 5 g, 900oC,
Zeolit 42 jam
25,2 %
3,2 %
65
Membran
% rejeksi Pati
% rejeksi Maltosa
Fluks (Lm-2jam-1)
Kaolin 2 g, 800oC,
0,5 bar
11,9 %
5,0 %
34
Kaolin 2 g, 800oC,
1,0 bar
24,7 %
1,7 %
19
 Terjadinya
peningkatan rejeksi dan penurunan fluks
akibat kompaksi yang menyebabkan pori-pori
membran penyangga mengecil
Kompaksi 0,5 bar
Tidak Kompaksi
Kompaksi 1 bar
 Hasil
pengukuran sudut kontak memberikan
nilai 0o untuk semua membran
 Terjadinya penyerapan air oleh membran
atau kemungkinan membran yang disintesis
sangat hidrofil
 Membran
silica fume-alumina-kaolin –zeolit
berhasil disintesis.
 Peningkatan tekanan menurunkan fluks
membran serta menaikkan rejeksi membran
terhadap pati tetapi menurunkan rejeksi
membran terhadap maltosa.
 Adanya peningkatan rejeksi terhadap pati
sesudah ditumbuhkan lapisan zeolit di atas
membran penyangga
 Perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengoptimasi komposisi campuran, suhu
kalsinasi, waktu pertumbuhan zeolit, dan
tekanan untuk mendapatkan hasil pemisahan
yang optimal