uas[2].validasi

Download Report

Transcript uas[2].validasi

VALIDASI
METODE ANALISA
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
PENDAHULUAN
Validasi metode analisa adalah suatu tindakan
penilaian
terhadap
parameter
tertentu,
berdasarkan percobaan laboratorium, untuk
membuktikan
bahwa
parameter
tersebut
memenuhi persyaratan untuk penggunaannya.
 Parameter yang divalidasi meliputi : akurasi,
presisi, selektivitas, linieritas, batas deteksi,
batas kuantitasi, kekuatan dan ketangguhan
metode
 Tujuan validasi : menjamin bahwa metode
analisa yang digunakan mampu memberikan
hasil yang dapat dipercaya

1. AKURASI
Akurasi (kecermatan) adalah ukuran yang
menunjukkan
derajat
kedekatan
hasil
pengukuran dengan kadar yang sebenarnya
 Kecermatan dinyatakan sebagai % recovery
(perolehan kembali) analit yang ditambahkan
 Sampel dibuat beberapa konsentrasi dari 50%
sampai 150% dari kandugan yang diharapkan
 Untuk menentukan akurasi dapat dilakukan
melalui :
a. Metode simulasi (spiked placebo recovery)
b. Metode penambahan baku (standart addition
method)



Metode simulasi (spiked placebo method) 
menambahkan analit pada plasebo (bahan
tambahan
sediaan)
kemudian
campuran
dianalisis, dan jumlah analit hasil analisis
dibandingkan dengan hasil teoritis
Metode
penambahan
baku
(standard
addition method)  menganalisis sampel lalu
menambahkan sejumlah analit yag diketahui
konsentrasinya ke dalam sampel. Selisih kedua
hasil dibandingkan dengan kadar yang
sebenarnya
Metode dikatakan akurat jika selisih kadar pada
tiap pengukuran maksimal 5% pada setiap
konsentrasi pengukuran dan harga rata-rata
selisih secara statistik maksimal 1,5%
2. PRESISI
Presisi (keseksamaan) adalah ukuran yang
menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji
individual
 Presisi
diukur melalui penyebaran hasil
pengukuran individual secara berulang pada
sampel-sampel yang diambil dari campuran yang
homogen
 Presisi dinyatakan dalam bentuk simpangan
baku relatif (koefisien variasi / CV)
 Umumnya
kepresisian dilakukan pada 3
konsentrasi : 80%, 100% dan 120%  @ 6 kali
pengukuran

Metode dikatakan presisi jika nilai CV
maksimal 2%
3.LINIERITAS
Linieritas adalah kemampuan suatu metode
analisa untuk memberikan hasil proporsional
terhadap konsentrasi analit
 Linieritas dapat dihitung melalui transformasi
matematika  regresi linier
 Suatu metode dikatakan linier jika nilai R
mendekati 1
 Rentang metode adalah batas terendah dan
tertinggi konsentrasi analit

Metode dikatakan linier jika nilai R
mendekati 1
4.SELEKTIVITAS
Selektivitas (spesifisitas) adalah kemampuan
suatu metode analisa untuk mengukur zat
tertentu saja dalam suau campuran
 Selektivitas seringkali dapat dinyatakan sebagai
derajat penyimpangan (degree of bias)
 Selektivitas dilakukan dengan membandingkan
sampel
yang
mengandung
bahan
yang
ditambahkan berupa cemaran, hasil urai,
senyawa sejenis, senyawa asing lainnya,
terhadap hasil analisis sampel yang tidak
mengandung bahan lain yang ditambahkan.

Metode dikatakan selektif jika nilai parameter
kualitatif (Rf, Rt, panjang gelombang maksimal)
terpenuhi
5. LIMIT OF DETECTION &
LIMIT OF QUANTITATION
Limit of detection (LOD) adalah jumlah terkecil
analit yang dapat dideteksi oleh suatu metode
analisa dengan memberikan respon signifikan
terhadap blanko
 Limit of quantitation (LOQ) adalah jumlah
terkecil analit yang dapat diukur oleh suatu
metode analisa
 Nilai LOD dan LOQ pada masing-masing
instrumen untuk zat yang sama bisa berbedabeda  kecanggihan instrumen
