Tentang Berlomba-lomba dalam Kebaikan Menyantuni Kai

Download Report

Transcript Tentang Berlomba-lomba dalam Kebaikan Menyantuni Kai

KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS
SEKOLAH (MBS) DALAM MENUNJANG FUNGSI MANAJEMEN
PENDIDIKAN
Di Susun Oleh:
Hadi Prana Abadi
Tulus Suratno
Lizza Ayudita Lesmono
Yuli Kurniawati
Pengertian dan Defenisi Kepemimpinan
1. Secara Etimologis
Apakah arti kepemimpinan?? Menurut sejarah masa
kepemimpinan” muncul pada abad ke 18.
Kepemimpinan berasal dari bahasa Inggris leader yang
berarti pemimpin dan leadership berarti kepemimpinan
2. Pengertian Kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang menempati posisi sebagai
pemimpin, sedangkan kepe-mimpinan adalah kegiatan atau
tugasnya sebagai seorang pemimpin.
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi
sekelompok orang dan mengarahkannya untuk mencapai
tujuan tertentu.
3. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
– Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi
tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai
satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and
Nassarik, 1961, 24).
– Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan
aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal,
Hemhiel & Coons, 1957, 7).
– Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas
kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch &
Behling, 1984, 46).
– Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tekhnik untuk
membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati
segala keinginannya
Kepemimpinan dapat dijelaskan melalui dua sudut
pandang, yaitu:
(1) Sudut proses, yang berarti penggunaan pengaruh
yang tidak memiliki kekuasaan memberikan sanksi
untuk membentuk tujuan kelompok-kelompok atau
organisasi, mengarahkan prilaku mereka untuk
mencapai tujuan, dan membantu menciptakan
budaya kelompok atau organisasi;
(2) Sifat yang dimiliki, yang diartikan sebagai seperangkat
ciri-ciri yang menjadi atribut seseorang yang
dipersepsikan sebagai seorang pemimpin.
Dalam upaya mencapai keberhasilan dalam mempengaruhi
orang lain, maka pimpinan harus memiliki tiga dasar kepemimpinan,
yaitu:
1. Diagnosis
2. Adaptasi
3. Komunikasi
Kompetensi diagnosis merupakan kemampuan kognitif untuk
memahami situasi sekarang dan harapan pada masa mendatang.
Kompetensi adaptasi adalah kemampuan menyesuaikan prilaku
dengan lingkungan
kompetensi
komunikasi
ber-kait
dengan
kemampuan
menyampaikan pesan-pesan agar dapat difahami orang lain.
Ciri-ciri seorang pemimpin dapat dijelaskan melalui tiga pendekatan
yaitu:
Kepemimpinan bawaan; pendekatan pertama ini memandang
bahwa kemampuan memimpin sebagai bawaan sejak lahir,
Kepemimpinan prilaku; kepemimpinan berpresfektif prilaku yaitu
mempelajari kepemimpinan berdasarkan keterampilan yang
dimiliki.
Kepemimpinan situasional; kepemimpinan ini dibangun
berdasarkan asumsi bahwa tidak ada satu cara apapun yang
dapat mengarahkan manusia untuk bekerja pada semua
situasi,
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang
pemimpin adalah:
Pemimpin bekerja dengan
orang lain
Pemimpin adalah tanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan
(akuntabilitas).
Pemimpin menyeimbangkan
pencapaian tujuan dan prioritas
Pemimpin harus berpikir secara analitis
dan konseptual
Pemimpin membuat keputusan
yang sulit
Pemimpin adalah politisi dan
diplomat
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah salah satu strategi wajib
yang Indonesia tetapkan sebagai standar dalam mengembangkan
keunggulan pengelolaan sekolah.
MBS merupakan model aplikasi manajemen institusional yang
mengintegrasikan seluruh sumber internal dan
eksternal dengan lebih menekankan pada pentingnya
menetapkan kebijakan melalui perluasan otonomi
sekolah. Sasarannya adalah mengarahkan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan dalam rangka mencapai
tujuan. Spesifikasinya berkenaan dengan visi, misi, dan tujuan
yang dikemas dalam pengembangan kebijakan dan
perencanaan (Wikipedia, 2009)
Tujuan MBS
MBS bertujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah melalui
pemberian kewenangan dan tanggungjawab yang lebih besar
kepada sekolah yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip
tata kelola sekolah yang baik yaitu partisipasi, transparansi, dan
akuntabilitas. Peningkatan kinerja sekolah yang dimaksud
meliputi peningkatan kualitas, efektivitas, efisiensi, produktivitas,
dan inovasi pendidikan..
Karakteristik MBS
Manajemen Berbasis Sekolah memiliki karakteristik yang tidak dapat
dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif.
a. Output yang Diharapkan
b. Proses
1. Proses Belajar Mengajar yang Efektivitasnya Tinggi
2. Kepemimpinan Sekolah yang Kuat
3. Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib
4. Sekolah Memiliki Budaya Mutu
5. Sekolah Memiliki “Teamwork” yang Kompak, Cerdas,
dan Dinamis
6. Sekolah Memiliki Kewenangan
7. Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat
8. Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen
9. Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah
(psikologis dan pisik)
10. Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara
Berkelanjutan
MANFAAT MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
1. Memungkinkan orang-orang yang kompeten di sekolah
untuk mengambil keputusan yang akan meningkatkan
pembelajaran.
2. Memberi peluang bagi seluruh anggota sekolah untuk
terlibat dalam pengambilan keputusan penting.
3. Mendorong munculnya kreativitas dalam merancang
bangun program pembelajaran.
4. Mengarahkan kembali sumber daya yang tersedia untuk
mendukung tujuan yang dikembangkan di setiap sekolah.
5. Menghasilkan rencana anggaran yang lebih realistik ketika
orang tua dan guru makin menyadari keadaan keuangan
sekolah, batasan pengeluaran, dan biaya program-program
sekolah.
6. Meningkatkan motivasi guru dan mengembangkan
kepemimpinan baru di semua level.
Manajemen Pendidikan
Seorang manajer/pemimpin/administrator pendidikan/sekolah
diharapkan:
Memiliki pengetahuan tentang
administrasi pendidikan/sekolah
Memiliki sikap:
 Memahami dan melaksanakan
kebijakan yang telah digariskan oleh
pimpinan;
 Menghargai peraturan-peraturan
serta melaksanakannya;
Memiliki keterampilan dalam
bidang: (a) perencanaan, (b)
pengorganisasian, (c) pengarahan,
(d) pengkoordinasian, (e)
pengawasan, dan (f) penilaian
pelaksanaan kegiatan yang ada di
bawah tanggungjawabnya.