4. Powerpoint PKWKS

Download Report

Transcript 4. Powerpoint PKWKS

Penilaian Kinerja
WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
1
OLEH KELAS C
JAYAKARTA, 20 – 24 SEPTEMBER 2011
LATAR BELAKANG
SNP merupakan acuan/kriteria dalam
peningkatan dan penjaminan mutu
penyelenggaraan pendidikan
 WKS/M memiliki peran penting dalam
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
2
LATAR BELAKANG
WKS/M merupakan salah satu
komponen tenaga kependidikan yang
perlu ditingkatkan mutunya
 Penilaian kinerja WKS/M diperlukan
untuk meningkatkan kinerja WKS/M .
3
LANDASAN HUKUM
1. UU No. 20 Th 2003 tentang
Sisdiknas
2. UU Nomor 14 Th 2005 tentang
Guru dan Dosen
3. PP No 74 Th 2008 tentang Guru
4. Permendiknas No 16 Th 2007
tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru
4
LANDASAN HUKUM
Permendiknas No 27 Th 2008
tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Konselor
6.Permenpan dan Reformasi
Birokrasi No 16 Th 2009
tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya
5.
Lanjutan (1)
5
Permenpan No 14 Th 2010
tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya
8.Permendiknas No 35 Th 2010
tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
7.
Lanjutan (2)
6
Pengertian Penilaian Kinerja Guru
Penilaian kinerja guru adalah
penilaian dari tiap butir kegiatan
tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan
jabatannya.
(Permenegpan dan RB No. 16 tahun 2009)
7
Pengertian Penilaian Kinerja WKS/M
Serangkaian proses penilaian untuk
menentukan mutu kinerja wakil kepala
sekolah/madrasah sesuai kompetensi
yang dipersyaratkan dalam
melaksanakan tugasnya untuk
membantu kepala sekolahnya.
8
Tujuan Penilaian Kinerja
1. Perhitungan perolehan angka
kredit untuk pengusulan
kenaikan pangkat dan
jabatannya.
2. Pengembangan diri wakil
kepala sekolah/madrasah
dalam melaksanakan tugasnya.
9
Tujuan Penilaian Kinerja
Memperoleh gambaran kinerja wakil kepala
sekolah/madrasah baik ditingkat kab/kota
sekaligus sebagai dasar untuk menentukan
mutu kinerja wakil kepala sekolah/madrasah
secara nasional.
4. Menentukan kebutuhan program pembinaan
kompetensi mewujudkan wakil kepala
sekolah/madrasah yang profesional dalam
rangka meningkatkan penjaminan mutu
pendidikan nasional.
3.
10
MANFAAT Penilaian Kinerja
1. Wakil kepala sekolah/madrasah
mengetahui kinerjanya selama
melaksanakan tugas tambahan
sebagai acuan meningkatkan
profesionalnya secara mandiri.
2. Untuk keperluan perumusan dan
penyusunan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
11
MANFAAT Penilaian Kinerja
3.
Untuk dijadikan dasar Kasek
sebagai data profil wakil kepala
sekolah/madrasah.
4. Digunakan sebagai data kebutuhan
dalam meningkatkan kompetensi
wakil kepala sekolah/madrasah,
serta dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam menetapkan
kebijakan secara nasional.
12
PERSAMAAN/PERBEDAAN KOMPONEN YANG DINILAI
ANTARA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DAN WAKIL
SEKOLAH/MADRASAH
KEPALA SEKOLAH
Kepribadian dan sosial
Kepemimpinan
Pembelajaran
Pengembangan
sekolah/madrasah
Kewirausahaan
Manajemen Sumber
Daya
Supervisi Pembelajaran
13
WAKIL KEPALA SEKOLAH
Kepribadian dan sosial
Kepemimpinan
Pembelajaran
Pengembangan
Sekolah/Madrasah
Kewirausahaan
Bidang tugas wakil
kepala sekolah
KOMPONEN YANG DINILAI
14
1
2
Kepribadian dan Sosial
Kepemimpinan
PKWKS 1
PKWKS 2
KRITERIA
KINERJA
7
10
3
Pengembangan Sekolah/Madrasah
PKWKS 3
7
28
4
Kewirausahaan
PKWKS 4
5
20
a. Bidang Akademik
PKWKS 5a
5
b. Bidang Kesiswaan
PKWKS 5b
4
c. Bidang Sarana dan
Prasarana
PKWKS 5c
3
d. Bidang Hubungan
Masyarakat
PKWKS 5d
3
NO.
5
KOMPONENYANG DIUKUR
Bidang
Tugas
Wakil
Kepala
Sekolah
JUMLAH
15
KODE
INDIKATOR
KINERJA
29
41
20
16
12
12
a. Bidang Akademik
34
138
b. Bidang Kesiswaan
33
134
c. Bidang Sarana dan Prasarana
32
130
d. Bidang Hubungan Masyarakat
32
130
JENIS PENILAIAN KINERJA
WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
1. Penilaian Formatif, dilakukan secara
periodik setiap awal tahun ajaran.
2. Penilaian Sumatif, dilakukan secara
periodik pada akhir tahun ajaran sejakWKS
diangkat sebagai WKS.
16
PENILAI KINERJA WAKIL KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
 Penilaian kinerja satu
tahunan dilakukan oleh
Kepala sekolah/madrasah,
 Penilaian kinerja untuk kenaikan pangkat
17
dilaksanakan oleh atasan langsung dengan
mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang
terdiri dari Pengawas Sekolah/Madrasah, pendidik, tenaga
kependidikan, dan Komite Sekolah/Madrasah.
PRINSIP PENILAIAN KINERJA
WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
1. Sahih
9.
Akunta
bel
8.
Beracuan
Kriteria
2.
Objektif
3. Adil
Prinsip
7.
Sistemat
is
18
4.
Terpadu
6.
Menyelur
uh
5.Terbuka
Penjelasan
1. Sahih: penilaian didasarkan pada data
yang mencerminkan kinerja yang diukur
2. Objektif: penilaian didasarkan pada
prosedur dan kriteria yang jelas (tidak
subjektif)
3. Adil: penilaian tidak
menguntungkan/merugikan karena
adanya perbedaan yang dinilai
19
Penjelasan
4. Terpadu: penilaian merupakan
komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan kepala sekolah
5.Terbuka: prosedur penilaian,
kriteria dan dasar pengambilan
keputusan diketahui pihak
berkepentingan
20
Penjelasan
6.Menyeluruh dan
berkesinambungan: dilakukan
secara menyeluruh (seluruh aspek)
secara terus menerus
7.Sistematis: penilaian dilakukan
secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah
baku
21
Penjelasan
8. Beracuan kriteria: penilaian
didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang
ditetapkan
9. Akuntabel: penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik
teknik, prosedur maupun hasilnya.
22
Pendekatan Penilaian
Pendekatan holistik, artinya penilaian
dilakukan oleh semua pemangku
kepentingan, baik oleh atasan, mitra kerja
(komite sekolah/madrasah) dan bawahan
(guru dan tenaga kependidikan)
23
Langkah-Langkah Penilaian
1. Persiapan
a. Pemberitahuan secara
tertulis oleh KS
kepada WKS yang
akan dinilai
b. WKS membuat
laporan kinerja secara
tertulis lengkap
dengan bukti
c. Penilai mempelajari
laporan kinerja dan
mengamati kelengkapan
dan keabsahan bukti
yang disertakan
24
Langkah-Langkah Penilaian
2. Pelaksanaan Penilaian
a. Pemaparan laporan
kinerja oleh
wakasek/madrasah
b. Penilai
mengkonfirmasi
dan meminta
penjelasan
laporan
c. Penilai
mengamati,
mencatat
keterangan pihak
terkait
d. Penilai
menetapkan
nilai
25
Langkah-Langkah Penilaian
3. Penentuan Nilai
a. WKS mempelajari
berita acara
penilaian berikut
semua bukti-bukti
yang disampaikan
oleh tim penilai
b. Apabila hasil penilaian
disetujui oleh WKS,
maka membuat
pernyataan persetujuan
dengan
menandatangani
instrumen penilaian,
jika tidak setuju, dapat
mengajukan keberatan.
c. Tim penilai
membahas
keberatan yang
diajukan oleh
WKS mengkaji
secara mendalam
alasan dan bukti
dan mengubah
hasil penilaiannya
d. Apabila tidak
dicapai
kesepakatan,
hasil penilaian
akhir ditetapkan
berdasarkan
hasil penilaian
disertai catatan
ketidaksetujuan
26
PENENTUAN NILAI AKHIR
1. Penilai menyampaikan hasil penilaian wakil
kepala sekolah/madrasah ybs disertai berita
acara dan bukti-bukti yang terekam dalam
proses penilaian
2. wakil kepala sekolah/madrasah yang dinilai
mempelajari berita acara penilaian beserta bukti
yang disampaikan oleh penilai
3. Apabila hasil penilaian disetujui oleh KS/madrasah,
maka WKS membuat pernyataan persetujuan
dengan menandatangani instrumen penilaian.
4. Apabila WKS tidak menyetujui hasil penilaian, dapat
mengajukan Keberatan disertai alasan dan buktibukti yang kuat
27
PENENTUAN NILAI AKHIR
LANJUTAN:
5. Penilai membahas keberatan yang
diajukan oleh wakil kepala
sekolah/madrasah, mengkaji secara
mendalam alasan dan bukti-bukti yang
kuat
6. Penilai dapat mengubah hasil penilaian
7. Apabila hasil penilaian disetujui oleh KS/madrasah,
maka WKS membuat pernyataan persetujuan
dengan menandatangani instrumen penilaian.
8. Apabila WKS tidak menyetujui hasil penilaian, dapat
mengajukan Keberatan disertai alsan dan buktibukti yang kuat
28
Instrumen
1. Instrumen PK-Guru
2. Instrumen PK-WKS
3. Pedoman Wawancara
4. Kuisioner
29
Bukti Fisik
1.Dokumen
2. Kondisi lingkungan fisik sekolah
3. Perilaku, budaya, dan lain-lain yang dapat
diidentifikasi oleh penilai (pengkajian, pengamatan, dan
penggalian informasi dari pihak-pihak yang terkait di
sekolah).
30
Kriteria Penilaian
TABEL KONVERSI NILAI
NILAI PK-WKS
KATEGORI
NPK
91 - 100
AMAT BAIK
125%
76 – 90
BAIK
100%
61 – 75
CUKUP
75%
51– 60
SEDANG
50%
Kurang dari 51
KURANG
25%
31
RUMUS
MENENTUKAN KONVERSI SKOR
Instrumen terdiri dari 5 komponen:
skor rata-rata minimum =1 (setiap komponen)
Skor rata-rata maksimum = 4 (setiap komponen)
NKWKS = Nilai KinerjaWakil Kepala Sekolah/Madrasah
JSR = Jumlah Skor Rata-Rata
JSRM = Jumlah Skor Rata-Rata Maksimum = 20
32
33
Komponen 1 : Kepribadian dan Sosial
KRITERIA
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
SKOR
1.
Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
1 2 3 4
2.
Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah dengan
penuh kejujuran, ketulusan, komitmen, dan integritas.
1 2 3 4
3.
Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
kepala sekolah/madrasah.
Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan tantangan sebagai
kepala sekolah/madrasah.
4.
1 2 3 4
1 2 3 4
5.
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
1 2 3 4
6.
Tanggap dan peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain.
1 2 3 4
7.Mengembangkan dan mengelola hubungan sekolah/ madrasah dengan
pihak lain di luar sekolah dalam rangka mendapatkan dukungan ide,
sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
Jumlah Skor
SKOR RATA‐RATA = JUMLAH SKOR: 7 =
1 2 3 4
34
Komponen 2 : Kepemimpinan
KRITERIA
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
SKOR
1.
Bertindak sesuai dengan visi dan misi sekolah/madrasah.
1 2 3 4
2.
Merumuskan tujuan yang menantang diri sendiri dan orang lain untuk
mencapai standard yang tinggi.
1 2 3 4
3.
Mengembangkan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajaran
(learning organization).
1 2 3 4
4.
Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran.
1 2 3 4
5.
Memegang teguh tujuan sekolah dengan menjadi contoh dan bertindak
sebagai pemimpin pembelajaran.
Melaksanakan kepemimpinan yang inspiratif.
Membangun rasa saling percaya dan memfasilitasi kerjasama dalam
rangka untuk menciptakan kolaborasi yang kuat diantara warga
sekolah/madrasah
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
6.
7.
8.
Mengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.
10. Mengelola peserta didik dalam rangka pengembangan kapasitasnya
secara optimal.
Jumlah Skor
SKOR RATA‐RATA = JUMLAH SKOR: 10=
9.
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Komponen 3
35
: Pengembangan Sekolah
KRITERIA
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
SKOR
Menyusun rencana pengembangan sekolah/madrasah jangka panjang,
menengah, dan pendek dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah.
1 2 3 4
2.
Mengembangkan struktur organisasi sekolah/
madrasah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan.
1 2 3 4
3.
Melaksanakan pengembangan sekolah/madrasah sesuai dengan rencana
jangka panjang, menengah, dan jangka pendek sekolah menuju tercapainya
visi, misi, dan tujuan sekolah.
1 2 3 4
4.
Mewujudkan peningkatan kinerja sekolah yang signifikan sesuai dengan visi,
misi, tujuan sekolah dan standard nasional pendidikan.
1 2 3 4
5.
Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang
tepat.
1 2 3 4
Merencanakan dan menindaklanjuti hasil monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
1 2 3 4
1.
6.
7. Melaksanakan penelitian tindakan sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja
sekolah/madrasah.
Jumlah Skor
Skor Rata‐Rata = Jumlah Skor: 7 =
1 2 3 4
36
Komponen 4 : Kewirausahaan
KRITERIA
Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan sekolah/ madrasah.
2. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin pembelajaran.
3. Memotivasi warga sekolah untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing‐
masing.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik
dalam menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah/madrasah.
5.Menerapkan nilai dan prinsip‐prinsip
kewirausahaan dalam mengembangkan
sekolah/madrasah.
Jumlah Skor
Skor Rata‐Rata = Jumlah Skor: 5 =
1.
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
SKOR
1
2
34
1
2
34
1
2
34
1
2
34
1
2
34
37
Kompetensi 5 : Bidang Tugas Wakasek
a. Wakasek Bidang Akademik
KRITERIA
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
SKOR
1.
Mengelola dan mendayagunakan pendidik dan
tenaga kependidikan secara optimal.
1
2
34
2.
Memanfaatkan teknologi secara efektif dalam
kegiatan pembelajaran.
1
2
34
3.
Menyusun program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
1
2
34
4.
Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi
yang tepat.
1
2
34
1
2
34
5. Menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi
akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme
guru.
Jumlah Skor
Skor Rata‐Rata = Jumlah Skor: 5 =
Kebutuhan Angka Kredit Komulatif (AKK), PKB (AKPKB), dan
Unsur Penunjjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan
38
Permenneg PAN & RB No.16/2009, pasal 17
Guru Penata Muda, IIIa
Pertama Penata Muda Tingkat I, IIIb
Guru
Muda
Guru
Madya
Guru
Utama
100
150
Penata, IIIc
200
Penata Tingkat I, IIId
300
Pembina, IVa
400
Pembina Tingkat I, IVb
550
Pembina Utama Muda, IVc
700
Pembina Utama Madya, IVd
850
Pembina Utama, IVe
1050
AKK
AKPKB
AKP
50
3 pd, 0 pi/n
5
50
3 pd, 4 pi/n
5
100
3 pd, 6 pi/n
10
100
4 pd, 8 pi/n
10
150
4 pd, 12 pi/n
15
150
4 pd, 12pi/n
15
150
5 pd, 14pi/n
15
200
5 pd, 20 pi/n
20
CONTOH PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT
39
Drs. Sumarno, M.Pd. Seorang guru dengan jabatan Guru
Muda, pangkat /golongan Penata Tk.I/IIId. TMT 1 April
2014, mengajar mata pelajaran Kimia 12 jp. Dia diberi tugas
tambahan sebagai wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan. Pada bulan Desember 2014 dilakukan penilaian
terhadap yang bersangkutan dan memperoleh hasil
penilaian kinerja sebagai guru adalah 39 (jumlah rata-rata
skor) dan sebagai wakil kepala sekolah mendapat jumlah
rata‐rata skor 18.
40
CARA MENGHITUNG ANGKA KREDIT
SUB UNSUR PEMBELAJARAN:
Menentukan Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran
Diketahui: Jam mengajar
NPKG
JSR
= 12
= 39
= 18
Golongan IIId ke IVa  AKK 100, AKPKB = 4+8, AKP = 10
Rumus:
NKG = (NPKG/NPKG-MAKS) X 100 =( 39 /56) X 100 = 69,64
Masuk dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup” (75%).
Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh:
•AK satu tahun = (AKK–AKPKB–AKP) x (JM/JWM) x NPK
4
•AK satu tahun = [{100 ‐ (4 + 8) ‐10 } x 12/12 x 75%] = 14,625.
4
41
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
SEBAGAI WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH:
Konversi hasil penilaian kinerja dalam melaksanakan tugas tambahan
sebagaiWakil Kepala Sekolah:
(18/20) x 100 = 90
masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik” (100%).
AK per tahun sebagaiWk.Kepala Sekolah yang diperoleh:
Angka Kredit satu tahun = (AKK‐AKPKB‐AKP) x NPK = {100‐(4+8)‐10} x 100% = 19,50.
4
4
AK = 50% (14,625) + 50% (19,50) = 7,3125 + 9,75 = 17,0625.
42
Lanjutan
• Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Sumarno, M.Pd.
mempunyai nilai kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Drs.
Sumarno, M.Pd. sebagai guru dengan tugas tambahan sebagai Wk.kepala
sekolah selama 4 tahun adalah:
4 x 17,0625 = 68,25
•Apabila Drs. Sumarno, M.Pd. melaksanakan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan
pengembangan diri, 12 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka
kredit dari kegiatan penunjang, maka Drs. Sumarno, M.Pd. memperoleh
angka kredit kumulatif sebesar:
68,25 + 4 + 12 + 10 = 94,25.
43
KESIMPULAN
Jadi, Drs. Sumarno, M.Pd tidak dapat naik pangkat dari
golongan ruang III/d ke golongan ruang IV/a dengan
jabatan Guru Madya dalam waktu 4 tahun, karena belum
mencapai persyaratan angka kredit yang diperlukan
untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya sebesar
100.
Terima Kasih