HPM 2 - WordPress.com

Download Report

Transcript HPM 2 - WordPress.com

Bentuk Kerjasama
Penanaman Modal
1. Joint Ventures
2. Joint Enterprise
3. Kontrak Karya (Contract Of Work)
4. Production Sharing
5. Penanaman Modal dengan DICSRUPIAH
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
1. Joint Ventures
Suatu usaha kerjasama yang dilakukan
antara penanaman modal asing dan nasional
semata-mata berdasarkan suatu perjanjian
atau kontrak belaka (kontraktual), dimana
tidak membentuk suatu badan hukum baru.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Franchise and brand-use agreement :
Bentuk usaha kerjasama yang digunakan, apabila
suatu perusahaan nasional atau dalam negeri
hendak memproduksi barang yang telah
mempunyai merk terkenal.
Di dalam kamus Black’s Law Dictionary, franchise
Diartikan sebagai:
“ Lisensi atau ijin dari pemilik suatu merek atau nama
dagang kepada pihak lain untuk menjual produk atau
jasa di bawah merek atau nama dagangnya.”
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Franchise and brand-use agreement :
1. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/8/2008
TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA
2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG WARALABA
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Franchise and brand-use agreement :
Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh
orang perseorangan atau badan usaha
terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha
dalam rangka memasarkan barang dan/atau
jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat
dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak
lain berdasarkan perjanjian waralaba.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Waralaba harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. memiliki ciri khas usaha;
b. terbukti sudah memberikan keuntungan;
c. memiliki standar atas pelayanan dan barang
dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat
secara tertulis;
d. mudah diajarkan dan diaplikasikan;
e. adanya dukungan yang berkesinambungan; dan
f. Hak Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Franchise and brand-use agreement :
Pemberi Waralaba adalah orang
perseorangan atau badan usaha yang
memberikan hak untuk memanfaatkan
dan/atau menggunakan Waralaba yang
dimilikinya kepada Penerima Waralaba.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Franchise and brand-use agreement :
Penerima Waralaba adalah orang
perseorangan atau badan usaha yang
diberikan hak oleh Pemberi Waralaba untuk
memanfaatkan dan/atau menggunakan
Waralaba yang dimiliki Pemberi Waralaba.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Franchise and brand-use agreement :
East Asian Executive Report pada tahun 1983
menggolongkan franchise menjadi tiga macam,
yaitu sebagai berikut :
1. Product franchise
2. Processing franchise or manufacturing franchise,
3. Bussiness format / system franchise
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Product franchise :
Di sini penerima franchise hanya bertindak
Sebagai distributor saja , dengan hak eksklusif
Untuk memasarkan produk tersebut di suatu
wilayah tertentu dan atau pembatasan areal.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Processing franchise or manufacturing franchise :
Di sini , franchisor memberikan know-how dan
suatu proses produksi. Franchisee memasarkan
barang-barang itu dengan standar produksi dan
merek yang sama dengan yang dimiliki franchisor.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Bussiness format / system franchise:
Di sini franchisor sudah memiliki cara yang unik dalam
menyajikan produk dalam satu paket, kepada konsumen.
Dalam hal ini franchisee-nya mengoperasikan suatu kegiatan
bisnis dengan memakai nama franchisor, dan Franchisee
diakui sebagai anggota kelompok yang berusaha dalam
bisnis ini.
Sebagai imbalan dari penggunaan nama franchisor, maka
franchisee harus mengikuti metode-metode standar
pengoperasian dan berada di bawah pengawasan franchisor
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Franchise and brand-use agreement :
1. Waralaba diselenggarakan berdasarkan
perjanjian tertulis antara Pemberi Waralaba
dengan Penerima Waralaba dengan
memperhatikan hukum Indonesia.
2 Dalam hal perjanjian ditulis dalam bahasa
asing, perjanjian tersebut harus diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Franchise and brand-use agreement :
1. Perjanjian Waralaba dapat memuat klausula
pemberian hak bagi Penerima Waralaba untuk
menunjuk Penerima Waralaba lain.
2 Penerima Waralaba yang diberi hak untuk
menunjuk Penerima Waralaba lain, harus
memiliki dan melaksanakan sendiri paling
sedikit 1 (satu) tempat usaha Waralaba.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Kontrak franchise berada di antara kontrak lisensi & distributor.
a. Unsur lisensi :
Franchisor selaku pemegang HAKI atau know-how lainnya
memberikan hak kepada franchisee untuk menggunakan
merek ataupun prosedur tertentu, dan atau proses
pembuatan produk tersebut.
Pihak franchisee wajib membayar sejumlah royalti untuk
penggunaan merek dagang.
b. Unsur distributor :
Franchisor melakukan quality control terhadap produk2
pemegang lisensi yang harus sama dengan produk-produk
lisensor, seakan-akan pemegang franchise merupakan
distributor franchisor.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
VII. Sifat perjanjian franchise (agreement franchise), yaitu :
1. Suatu perjanjian yang dikuatkan oleh hukum (legal
agreement).
2. Memberi kemungkinan pewaralaba / franchisor tetap
mempunyai hak atas nama dagang dan atau merek
dagang, format/pola usaha, dan hal-hal khusus yang
dikembangkannya untuk suksesnya usaha tersebut.
3. Memberi kemungkinan pewaralaba / franchisor
mengendalikan sistem usaha yang dilisensikannya.
4. Hak, kewajiban, dan tugas masing - masing pihak dapat
diterima oleh pihak franchisee.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Perjanjian Waralaba memuat klausula paling sedikit:
a. nama dan alamat para pihak (subjek)
Yang menjadi subjek hukum / komparisi dalam
perjanjian franchise, yaitu franchisor dan franchisee.
- Nama dan jabatan masing-masing pihak yang
berwenang menandatangani perjanjian
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
b. jenis Hak Kekayaan Intelektual (obyek) dan
kegiatan usaha
Obyek , nama dan jenis hak atas kekayaan
intelektual, penemuan atau ciri khas usaha,
misalnya sistem manajemen, cara penjualan atau
penataan atau cara distribusi yang merupakan
karakteristik khusus yang menjadi objek
waralaba.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
c. hak dan kewajiban Para Pihak;
Persetujuan lisensi, menggunakan merek dagang,
rahasia dagang, SOP, pembayaran royalty dan
franchise fee
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
d. bantuan, fasilitas, bimbingan operasional,
pelatihan dan pemasaran yang diberikan
Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba;
 Program Pelatihan, Program latihan dijadikan
sebagai syarat utama karena kualitas barang dan
jasa merupakan elemen bisnis yang sangat
penting.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
e. wilayah usaha;
Antara Franchisor dan Franchisee melakukan
kesepakatan tentang wilayah usaha dan
pemasaran yang akan dibuka franchise tersebut
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
f. jangka waktu perjanjian;
Jangka waktu perjanjian dan tata cara perpanjangan
perjanjian serta syarat perpanjangan perjanjian.
Walaupun para pihak diberikan kebebasan untuk
menentukan jangka waktu berakhirnya kontrak
franchise (waralaba), namun Pemerintah melalui
Menteri Perindustrian dan Per-dagangan telah
menetapkan jangka waktu perjanjian waralaba
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
g. tata cara pembayaran imbalan;
Kesepakatan tentang Franchise Fee dan Royalty
Fee yang harus dibayar oleh Franchisee kepada
Franchisor
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
h. kepemilikan, perubahan kepemilikan dan hak ahli
waris;
Kesepakatan antara Franchisor dan Franchisee
tentang pengalihan atau perubahan kepemilikan
dalam hal terjadi perbuatan hukum dan peristiwa
hukum
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
i.
penyelesaian sengketa;
Contract Enforcement, Dalam klausul ini
beberapa hal diatur secara tegas, seperti soal
arbritase, hukum yang berlaku, tempat
penyelesaian sengketa dan biaya konsultan
hukum atau advokat.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
j. tata cara perpanjangan, pengakhiran dan
pemutusan perjanjian.
Berakhirnya Kontrak, Dapat dilakukan karena
jangka waktu sudah habis, dan juga adanya
“default” dari salah satu pihak. Demikian juga
mengenai jangka waktu yang ditentukan itu
dilegkapi dengan catatan bahwa baik franchisor
maupun franchisee berhak untuk memutuskan
kontrak.
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Klausul-klausul lain yang perlu ditambahkan :
-
Promosi oleh pihak Franchisor dan Franchisee
Quality control
Pembelian bahan
Pembukuan oleh Franchisee
Larangan setelah berakhirnya perjanjian
Addendum dan Amandment