M A W A R I S - SMA Negeri 20 Surabaya

Download Report

Transcript M A W A R I S - SMA Negeri 20 Surabaya

HARTA YANG DIWARISKAN KEPADA
AHLI WARIS HENDAKNYA DIBAGIKAN
SECARA ADIL SESUAI DENGAN
KETENTUAN YANG TERDAPAT DALAM
AJARAN ISLAM
MUQODDIMAH
Ajaran Islam merupakan ajaran yang bersifat universal
atau ROHMATAN LIL’ALAMIN .Artinya Islam
mengatur semua aspek kehidupan, ter masuk aspek
IBADAH dan MUAMALAH.
Pada aspek ibadah Islam tidak hanya mengatur
masalah ibadah sholat, zakat, puasa atau ibadah haji
saja,tetapi juga yang menyangkut aspek-aspek
lain,termasuk tata cara pembagian harta pusaka atau
warisan,yang dalam ilmu fiqih disebut FARAID
KETENTUAN MAWARIS
Seseorang dapat menerima harta warisan dari orang yang
meninggal dunia dikarenakan :
1.
2.
3.
4.

Nasab atau adanya pertalian darah dengan orang yang
meniggal
Pernikahan,seseorangmenjadi ahli waris karena terikat
hukum nikah sebagai suami atau isteri
Wala’,yaitu seseorang yang memerdekakan hamba sahaya
Ada pertalian agama
Apabila seseorang hidup sebatang kara dan tidak
memiliki ahli waris, maka warisannya jatuh ke
BAITUL MAL
ORANG-ORANG YANG TIDAK
BERHAK MENERIMA WARISAN
1.
2.
3.
4.
5.
Hamba sahaya karena tidak mampu mengelola harta waris (QS
An Nahl :75)
Pembunuhan, orang yang membunuh tidak dapat hak waris
dari orang yang dibunuhnya
Murtad, orang yang kembali kekufuran tidak berhak
menerima harta warisan
Kafir, yaitu ahli waris yang kafir tidak berhak menerima harta
waris
Ahli waris yang tidak jelas alamatnya
DISKUSIKAN :
Apakah anak angkat berhak mendapatkan harta warisan
dari orang tua angkatnya? Apakah ia boleh menerima
wasiat? Jelaskan hasil analisis anda!
AHLI WARIS
AHLI WARIS DARI PIHAK LAKI-LAKI (15) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Anak laki-laki
Cucu laki-laki dari anak laki-laki terus ke bawah
Bapak
Kakek dari bapak dan terus ke atas
Saudara laki-laki sekandunh
Saudara laki-laki sebapak
Saudara laki-laki seibu
Anak laki-laki dari saudara laki-laki yan seibu sebapak
Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
Paman sekandung
Paman sebapak
Anak laki-laki paman sekandung
Anak laki-laki paman sebapak
Suami
Laki –laki yang memerdekakan sahaya
AHLI WARIS DARI PIHAK
PEREMPUAN ( 10 ) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Anak perempuan
Anak perempuan dari anak laki-laki dan seterusnya ke
bawah
Ibu
Nenek dari pihak bapak terus ke atas
Nenek dari pihak ibu terus e atas
Saudara perempuan seibu sebapak
Saudara perempuan sebapak
Saudara perempuan seibu
Isteri
Perempuan yang memerdekakan sahaya
KETENTUAN PEMBAGIAN
WARISAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ahli waris yang mendapat bagian (seperdelapan)
Ahli waris yang mendapat bagian (seperenam)
Ahli waris yang mendapat bagian (seperempat)
Ahli waris yang mendapat bagian (sepertiga)
Ahli waris yang mendapat bagian (seperdua)
Ahli waris yang mendapat bagian (duapertiga)
HARTA PUSAKA SEBELUM
DIWARISKAN
 Harta pusaka baru boleh dibagikan kepada ahli waris
apabila telah memenuhi hak-hak orang yang meninggal
dunia.
 Hak- hak yang harus dipenuhi adalah :
1. Biaya perawatan selama yang wafat sakit
2. Biaya pengurusan jenazah
3. Utang-piutang orang yang wafat harus dilunasi lebih
dulu
4. Keluarkan zakatnya apabila telah memenuhi nisab dan
haul
5. Keluarkan wasiatnya apabila berwasiat
CONTOH HARTA PENINGGALAN
YANG SIAP DIBAGIKAN KEPADA
AHLI WARIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Besarnya harta peninggalan
Besarnya biaya selama sakit
Besarnya utang-piutang
Zakat
Wasiat
Biaya pengurusan jenazah
Rp.150.000.000,00
Rp. 2.500.000,00
Rp.
3.000.000,00
Rp. 3.750.000,00
Rp. 5.000.000,00
Rp. 1.750.000,00
 Jadi harta waris yang dibagikan adalah
Rp.150.000.000,00 dikurangi jumlah yang harus
dikeluarkan Rp.16.000.000,00, sisanya adalah Rp.
134.000.000,00
DALIL – DALIL NAQLI TENTANG
MAWARIS
QS AN NISA’ : 7
QS AN NISA’ : 11
 Mari kita bahas bersama isi kandungan dari dua
ayat tersebut
HIKMAH WARISAN
 Mendidik manusia untuk mematuhi undang-undang Allah
dan RasulNya dalam segala hal
 Mendidik kita untuk menyadari bahwa harta kekayaan
pada hakikatnya bukan milik kita
 Allah mengajarkan kepada kita agar tidak bersikap tamak
dan serakah
 Mengajarkan betapa pentingnyamenegakkan nilai-nilai
peri kemanusiaansecara adil dan proporsional
ALHAMDULILLAH
by : Ummi Zulaikhah Asrofi