Las tig kd 1 (17)

Download Report

Transcript Las tig kd 1 (17)

Teknologi Dan Rekayasa
TUNGSTEN INERT GAS WELDING
(TIG / GTAW)
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari topik ini siswa dapat :
 Mengidentifikasi jenis material yang akan dilas.
 Mengidentifikasi jenis tungsten yang akan dipakai
sesuai dengan prosedur.
 Memahami cara memilih macam tungsten.
 Memahami cara menyiapkan peralatan keselamatan
kerja
 Memahami cara menentukan jenis arus yang akan
digunakan.
 Memahami cara mengeset ampere sesuai dengan
ketebalan benda kerja.
 Memahami
cara menyiapkan gas argon berikut
regulator.
Teknologi dan Rekayasa
Persiapan pengelasan dengan las TIG


Pengelasan dengan gas pelindung Argon (Tungsten
Inert Gas) merupakan salah satu pengembangan dari
pengelasan secara manual yang digunakan khususnya
untuk pengelasan logam non ferro (alumunium,
magnesium kuningan dan lain-lain, baja spesial
(Stainless steel) dan logam-logam anti korosif lainnya.
Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) ini tidak
menggunakan
proses elektroda sekali habis (non
consumable electrode).
Persiapan pengelasan dengan las TIG

Elektroda Tungsten
 Elektroda tungsten adalah elektroda tidak
terumpan (nonconsumable electode).
 Berfungsi sebagai pencipta busur nyala saja
yang digunakan untuk mencairkan kawat las
/bahan tambah.
 Tidak
berfungsi sebagai logam pengisi
sambungan.
 Tipe elektroda tungsten yang biasa dipakai di
dalam pengelasan sebagaimana klasifikasi
menurut AWS (American Welding Society).
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Klasifikasi elektroda tungsten
Klasifikasi
AWS
Perkiraan Komposisi
Kode
warna
EWP
Tungsten murni
Hijau
EWCe-2
97,3% tungsten, 2% cerium oksida
Oranye
EWLa-1
98,3% tunsten, 1% lanthanum oksida Hitam
EWTh-1
98,3% tungsten, 1% thorium oksida
Kuning
EWTh-2
97,3% tungsten, 2% thorium oksida
Merah
EWZr-1
99,1% tungsten, 0,25% zirconium Coklat
oksida
EWG
94,5% tungsten, sisa tidak disebut
Abu-abu
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Arti kode klasifikasi adalah :
E : elektroda
W : wolfram atau tungsten
P : tungsten murni (pure tungsten)
G : umum (general ) dimana komposisi tambahan biasa
tidak disebut.
Ce-2, La-1, Th-1, Th-2, dan Zr-1 masing-masing
adalah komposisi tambahan sebagaimana yang dapat
dilihat pada tabel.
Persiapan pengelasan dengan las TIG




Elektroda tungsten murni biasa digunakan untuk
pengelasan AC pada pengelasan aluminium maupun
magnesium.
Elektroda tungsten thorium digunakan untuk pengelasan
DC.
Elektroda tungsten Zirconium digunakan untuk AC- HF
Argon dan AC Balanced Wave Argon.
Ukuran elektroda tungsten :
 diameter mulai dari ukuran 0,254 mm
sampai dengan 6,35 mm.
 panjang mulai dari ukuran 76,2 mm sampai
dengan 609,6 mm.
Persiapan pengelasan dengan las TIG

Gas pelindung

Gas pelindung (inert gas) adalah gas yang
tidak bereaksi dengan logam maupun gas
yang lain.

Gas ini dipakai sebagai pelindung busur dan
logam panas ketika dilakukan proses
pengelasan.

Gas pelindung yang biasa dipakai didalam
las gas tungsten dapat berupa gas argon,
helium, dan campuran argon-hidrogen.
Argon lebih sering dipakai di dalam las gas
tungsten.
Persiapan pengelasan dengan las TIG

Penentuan arus AC/ DC
Secara operasional mesin las TIG menggunakan
3 macam proses yaitu :
 Alternating Curent High Frequency (ACHF)
 Direct Current Straight Polarity (DCSP)
 Direct Current Reverse Polarity (DCRP)
Arus AC maupun DC yang digunakan di dalam
pengelasan didasarkan atas beberapa pertimbangan
antara lain :
 jenis logam yang akan dilas
 kedalaman penetrasi yang akan dicapai dalam
pengelasan.
Persiapan pengelasan dengan las TIG


Arus AC dan DCRP digunakan untuk jenis logam yang
permukaannya terbentuk oksid seperti :
 aluminium
 magnesium
 logam-logam non ferro yang lain.
Arus AC dan DCRP ini digunakan untuk
mengelupas lapisan oksid yang terjadi akibat
adanya aliran elektron dari benda kerja menuju
elektroda pada arus DCRP maupun pada
setengah siklus AC.
Arus DCSP digunakan untuk mengelas logam :
 baja
 baja tahan karat
 baja cor
 tembaga dan paduannya
Persiapan pengelasan dengan las TIG

Penggunaan jenis arus mempengaruhi kedalaman
penetrasi yang akan dibentuk.
 Pada arus AC : distribusi panasnya terjadi 1/2 untuk
benda kerja dan 1/2 untuk elektroda, kedalaman
penetrasi sedang dengan lebar kawah sedang.
 Pada arus DCRP : 2/3 panas terjadi pada elektroda
dan 1/3 terjadi pada benda kerja, lebar kawah lebih
besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila
dibanding AC
 Pada arus DCSP : 1/3 panas untuk elektroda dan 2/3
panas sisanya terjadi pada benda kerja. Lebar kawah
lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam
bila dibandingkan AC.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
Cara Menentukan Ampere
 Pemilihan arus pengelasan harus menghasilkan :
1. Cairan las bahan tambah dengan bahan
yang dilas berpadu dengan baik.
2. penetrasi cairan sangat memadai.
 Ketepatan dalam pemilihan tingkat arus listrik harus
berdasarkan :
1. jenis bahan yang akan dilas.
2. tebal bahan yang akan dilas.
3. jenis sambungan.
4. posisi pengelasan
5. jenis elektroda yang digunakan.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
1.
Pada saat proses pengelasan berlangsung akan
menghasilkan sinar yang berbahaya yaitu sinar
ultraviolet,sinar infrared dan sinar tampak (brightness),
pengelasan dengan menggunakan TIG berbeda
dengan las busur manual maka :

Pilihlah nomor kaca pelindung dan jenis
kacamata las

Pilihlah alat pelindung badan atau anggota
badan lain yang sesuai dengan jenis
pengelasan yang digunakan
Persiapan pengelasan dengan las TIG
2.
Kabel yang digunakan pada pengelasan umumnya
menggunakan kabel tegangan dan frekuensi tinggi
(high frequensy) maka :
 Periksalah kondisi instalasi atau kabel listrik
yang bocor (tidak terlindung isolasi)
 Pada pengelasan frekuensi tinggi (ACHF)
proses penyalaan busur
tidak melalui
goresan atau sentuhan terhadap benda
kerja, oleh karena itu hindarilah sentuhan
dengan ujung elektroda.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
3.
Pengelasan juga menghasilkan percikan cairan logam,
gas dan asap yang cukup berbahaya utamanya pada
sistem pernapasan maka :
 Bekerjalah pada ruangan yang nyaman dan
apabila dilingkungan sekitarnya kurang
nyaman rapihkan terlebih dahulu utamanya
benda-benda yang mudah terbakar
 Pakailah alat keselamatan kerja seperti alat
penutup kepala (helmet), penyaring udara
kotor
(respirator),
karena
dalam
pengelasan selain menghasilkan cahaya
juga gas atau asap beracun diantaranya
ozone (O3), nitrous oxide(NO2), carbon
dioxsida (CO2) dan gas lainnya.
Persiapan pengelasan dengan las TIG
4. Laporkanlah segera pada pembimbing atau instruktur
apabila
ada
kejadian-kejadian
yang
bisa
mengakibatkan kecelakaan pada orang maupun alat.