Materi Sosiologi Kebudayaan (Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si)

Download Report

Transcript Materi Sosiologi Kebudayaan (Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si)

The Human Studies
Wilhelm Dilthey
Defi Dachlian N
S251308001
• Pemikiran Dilthey bergerak dari titik tolak
pembagian ilmu alam dan ilmu
kemanusiaan.
• Pemahaman Dilthey mengenai
kehidupan manusia mendapatkan
penekanan pada tema sejarah yang
digelutinya.
HEGEMONI DAN IDEOLOGI BUDAYA
Antonio Gramsci
Marxis Italia
KONSEP
• KEKUASAAN
• External:kekuasaan (senjata,kekuatan fisik)
• Internal :memberikan pengetahuan, pengaruh dalam
pikiran manusia.
• Hegemoni:dikuasai oleh pengetahuan bersepakat
dengan ideologi, gaya hidup, dan cara
berpikir dari kelas yang berkuasa.
Sehingga, kaum tertindas tidak merasa
ditindas oleh kelas yang berkuasa.
• Contoh hegemoni Budaya:pola “life style”
ROBERT KING MERTON
Mashruhan: S251308003
• Empat kelembagaan untuk etos ilmu
pengetahuan:
1. Universalisme
2. komunisme,
3. kenetralan,
4. skeptisisme yang terorganisir
• Universalisme: membatasi karir ilmiah atas dasar
kurangnya kompetensi lain dan yang merugikan kelanjutan
ilmu pengetahuan
• Komunisme: bagian integral kedua dari etos ilmiah.
Temuan substantif ilmu pengetahuan adalah produk dari
kolaborasi sosial yang ditugaskan kepada masyarakat
• Kenetralan: Sebuah semangat untuk ilmu pengetahuan,
rasa ingin tahu yang tidak digunakan, perhatian altruistik
yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan sejumlah motif
khusus lainnya telah dikaitkan dengan ilmuwan.
• Skeptisisme yang Terorganisir: saling keterkaitan dengan
unsur-unsur lain dari etos pengetahuan ilmiah. sementara
penilaian dan pengawasan terpisah dari keyakinan dalam
hal kriteria secra empiris dan logis, secara periodik terlibat
ilmu dalam konflik dengan institusi lain
Nofalliata S251308004
Sosiologi Kebudyaan Pasca Sarjana UNS
Nilai-nilai dan Demokrasi
Seymour Martin
Nilai-nilai Prancis dan Jerman -kasus yang tidak stabil secara politik
Perancis, melalui revolusi
Jerman telah mirip Inggris di mana
bersarnya 1789, berusaha
tekanan yang berasal dari perubahan
untuk mengadopsi samaekonomi dan munculnya kelompoksindrom nilai-nilai yang
kelompok sosial yang baru di abad
dikembangkan di Amerika
kesembilan belas tidak menimbulkan
Serikat: prestasi, paham
revolusi politik yang menyatakan nilai
kesamaan, paham universal
etos baru.
kekhususan.
Perancis kegagalan berasal dari fakta bahwa, berbeda dengan Amerika, pasukan revolusi tidak
cukup kuat untuk menopang nilai konsensus di antara kelompok-kelompok sosial utama; di
Jerman kombinasi baru dari nilai-nilai, meskipun kuat, yang pada dasarnya tidak sesuai dengan
persyaratan untuk sistem otoriter non-politik yang stabil.
 Sebagian besar kaum borjuis Perancis, status dan tujuan ekonomi yang berkelanjutan
revolusi, tidak pernah benar-benar menolak sistem nilai tradisional.
 Perancis telah mempertahankan nilai-nilai tertentu dalam perdagangan dan industri. Banyak
kebijakan ekonomi pengusaha kecil Perancis menekankan pemeliharaan kekayaan keluarga
dan status. Mereka menolak untuk mengambil ekonomi atau resiko ke kompetisi dengan
satu sama lain. Politik kaum borjuis kecil telah menekankan stabilitas bisnis yang ada,
meskipun terbatas ini memiliki potensi ekonomi untuk ekspansi (kapitalisasi)
 Upaya untuk mempertahankan norma-norma tradisionalis dalam pertumbuhan ekonomi telah
menghambat pembentukan sistem parlementer demokratis dengat pencapaian dan universal.
Setiap Republik Perancis telah berupaya untuk melembagakan nilai-nilai ini, dan telah
memberikan kelas bawah persamaan hak akses kepada pemerintah.
Secara umum tulisan Seymour Martin adalah menggambarkan bagaimana terjadinya prosesproses awal demokrasi yang terjadi di Prancis yang berkaitan dengan keberadaan kapitalis
masyarakat bawah
Tanggapan & Penjelasan
 Demokrasi memasuki Prancis Melaui revolusi Francis pada dekade terakhri abad ke 18.
Revolusi itu telah meruntuhkan seluruh kompleks hak-hak istimewa kaum aristokrat, dan
mengangkat hak milik pribadi serta kedudukan yang sama bagi warga. Dengan demikian,
tahap ini membuka jalan bagi timbulnya kekuasaan di peroleh secara ekonomi (kaum Borjuis)
dan hal ini adalah wujut kemenangan demokrasi di Prancis.
 Dengan demikian, tahap ini membuka jalan bagi timbulnya kekuasaan di peroleh secara
ekonomi (kaum Borjuis) dan hal ini adalah wujut kemenangan demokrasi.
 hal terpenting bagi timbulnya demokrasi di Prancis adalah runtuhnya dominasi tuan tanah
 Namun di Prancis, kelas petani tidak berpaling ke pertanian secara komersial, sebagaimana
yang pernah terjadi di Inggris yang di lakukan oleh kaum bangsawannya.
 Di Prancis, justrus bersikap bermusuhan dengan demokrasi liberal. Oleh sebab itu kelas ini
(bangsawan) harus menyingkir agar demokrasi Kapitalis (dimotori oleh petani) dapat muncul
di Prancis
RESUME
THE WORLD OF
WRESTLING (Dunia
Gulat)
Roland barthes
Paulus hendra patty
Nim: S251308005
Konsep:
>.Gulat adalah lebih kepada olah raga yang hanya
dipertontonkan semata agar masyarakat benar-benar merasa
terhibur olehnya
>.Barthes dalam bukunya Mythologies, mengatakan bahwa
gulat bukan sebagai sebuah bentuk olahraga, melainkan sebuah
“spectacle” atau pertunjukan.
>.Barthes mengemukakan dengan menggambarkan gulat
sebagai bentuk kombinasi dari olahraga gulat yang telah eksis
sejak jaman Olimpiade kuno dengan suatu bentuk teatrikal
>. Dengan penggambaran tersebut, seorang pegulat bukanlah
menjadi olahragawan melainkan sebagai seorang penampil atau
“performer” dari pertunjukan dalam bidang olah raga semata.
OLEH
SRI KAYATUN/S251308006
• PRODUKSI ADALAH SEBUAH FUNGSI DARI
STRUKTUR BUDAYA
• UNTUK “UTILITAS” BUKANLAH KUALITAS
OBJEK TETAPI SIGNIFIKANSI KUALITAS
OBJEKTIF
• CONTOH AMERIKA MEMUASKAN
“KEBUTUHAN” MAKANAN DENGAN
MENGGUNAKAN HEWAN DOMESTIK UNTUK
MENUNJUKKAN ALASAN BUDAYA DALAM
KEBIASAAN MAKANANNYA
Gether Out Of Frame Activity
(Aktivitas di Luar Bingkai)
ERVING GOFFMAN
•
Individu tidak sekedar mengambil peran
orang lain, melainkan bergantung pada
orang lain untuk melengkapi citra diri.
•
Diri(self) bersifat temporer dalam arti diri
tersebut berjangka pendek, bermain
peran karena selalu dituntut oleh peranperan sosial yang berlainan interaksinya.
Disini manusia memainkan berbagai
peran dan mengasumsikan identitas yang
relevan dengan peran-peran ini
•
Yang menentukan tindakan manusia ialah
situasi-situasi yang memiliki struktur
• Untuk kepentingan penjelasannya
Goffman menggunakan analogi
drama dan teater. Menurut
Goffman. individu yang ditempatkan
dalam sebuah situasi
sosial terdapat pada suatu
penampilan (performance)
sementara orang-orang yang terlibat
didalamnya disebut sebagai
pengamat atau partisipan.
• Untuk menghadapi hal ini
ada 4 cara umum yang
digunakan, yakni:
1. Menekan
2. Dianggap seolah-olah tidak
terjadi sama sekali
3. Melindungi diri dari
persepsi orang lain dan
4. Menganggapnya sebagai
kebebasan/keterbukaan.
• Ketika ndividu dimasukkan dalam
beberapa jenis peran, maka individu
selalu dihadapkan dengan
pergeseran yang kadang
menjatuhkannya sesaat
WIDYA PUSPARINGGA
(S251308007)
“ The Balinese Cockfight As Play ”
(Permainan Sabung Ayam Pada Masyarakat Bali)
Oleh : Clifford Geertz
Hubungan antara “status gambling”
dengan
“money
gambling”
dalam
permainan sabung ayam di masyarakat
Bali.
Agus Saputro
S 251308008
1. Dipahami secara sederhana sabung ayam di Bali dapat
dipahami sebagai judi uang antar para bobotoh (Penjudi).
2. Tapi apabila dipahami lebih dalam, maka terdapat makna
perjudian status pada sabung ayam di Bali.
Ada keterkaitan “money gambling” dengan “status
gambling” pada sabung ayam karena dalam sabung ayam
sendiri hierarki status sosial ditententukan oleh ; di arena
mana para bobotoh melakukan taruhan sabung ayam?? Di
arena kecil, medium atau besar ??
Arena menentukan gengsi, dan kemenangan akan
merubah hierarki status sosial masyarakat. Dari yang
bertanding di arena kecil dan patungan dengan rasa malu
menuju arena besar yang penuh prestise.
Biografi Michael Walzer
Michael Walzer lahir pada 3 Maret 1935, dia adalah seorang filsuf politik Amerika
terkemuka dan intelektual publik.
Profesor emeritus di Institut untuk Advanced studi (IAS) di Princeton, New Jersey,
seorang profesor, penulis, editor, dan dosen, Michael Walzer telah banyak membahas
berbagai topik dalam teori politik dan filsafat moral: kewajiban politik, adil dan tidak adil
perang, nasionalisme dan etnis, keadilan ekonomi dan negara kesejahteraan di The New
Republic.
Pada tahun 1956 Walzer lulus dengan predikat Summa cum laude dari Universitas Brandeis
dengan gelar BA dalam sejarah. Dan belajar di Universitas Cambridge pada Fulbright
persekutuan pada 1956-1957 dan menyelesaikan karyanya doktor di Harvard, meraih gelar
Ph.D. dalam pemerintah pada tahun 1961.
Michael sebagai salah satu pendukung terkemuka dari posisi "Komunitarian" dibidang teori
politik, MacIntyre Wahyu dan Michael Sandel.
Dia berpendapat bahwa teori politik harus didasarkan pada tradisi dan budaya masyarakat
tertentu dan menentang apa yang ia lihat sebagai berlebihan abstraksi dari Filsafat politik.
Sumbangannya intelektual yang paling penting adalah adil dan tidak adil perang, revitalisasi
teori perang benar yang menekankan pada pentingnya etika dalam perang.
Dia memandang bahwa keadilan adalah terutama pd standar moral dalam negara-negara
tertentu dan masyarakat, bukan suatu yang dapat dikembangkan dalam sebuah abstraksi
yang umum.
Michael Walzer menulis tentang Paham Puritan Dan Revolusi Ideologi dari pemikiran
Martin Luther dan John Calvin.
Oleh: Arihan
NIM: S251308009
Uraian pemikiran
 Puritan sendiri adalah ajaran teologi Calvinis. Ia memandang bhw Kitab Injil dipandang
sebagai kumpulan hukum yang komplit dlm mengatur segala aspek kehidupan manusia
yg menekankan adanya perjanjian antara Tuhan dan manusia.
 John Calvin, mereformasi para sarjana di Perancis, dan menjadi pendeta gereja di
Jenewa, Swiss pada tahun 1536. kemudian membentuk reputasi internasional sebagai
seorang sarjana dan penafsir Alkitab.
 Muridnya dr Inggris adalah John Knox yang mengambil prinsip-prinsip ibadah dan
teologi alkitabiah kembali ke Skotlandia dan Inggris.
 Martin Luther dan John Calvin mempelopori lahirnya revolusi protestan.
 Ajaran puritan lahir dr revolusi Protestan suatu gerakan pemurnian gereja
agar kembali pada ajaran kitab Injil. dan menolak kekuasaan Katolik Roma untuk
memakai Paus sebagai juru bicara guna menguasai dunia.
 Secara politik, prinsip dasar konsep puritan adalah negara berdasarkan atas hukum
Tuhan.
 Pada abad ke 16 dan 17 terjadi pergolakan antara golongan puritan dengan pemerintah
bermula di Inggris.
 Kaum Puritan menginginkan Uskup dipilih oleh rakyat dan bukan ditunjuk oleh raja,
akan tetapi tuntutan puritan tidak diterima oleh pemerintah. Dan mereka dilrang untuk
melakukan
 Mereka imigrasi ke Belanda, terus ke Amerika dengan membawa ide kebenaran sebuah
untuk merevolusi gereja dan pemerintahan Inggris agar kembali kepada ajaran kitab
Injil.
Liminalitas dan Komunitas
“Victor Turner”
oleh:
Dwiana Kusmartanti
S251308010
Konsep dalam Liminalitas Victor Turner:
1. Separasi
2. Liminal
3. Reagregasi
4. Neophyte
Menurut Victor Turner upacara keagaman ditandai oleh tiga fase:
1. separasi/pemisahan
Separasi merupakan pemisahan dua dunia dalam hidup manusia. Dunia
sakral dan profan(duniawi)
2. Liminal
Liminal adalah masa transisi yg dialami masy. Masy mengalami
kebimbangan,kebingungan, merasa ambigu dan mencari pencerahan
dalam kebimbangan tersebut. Kemudian masy mencari ketenangan dlm
upacara keagamaan. Dlm upacara keagamaan, status sosial komunitas
menjadi hilang. Tidak ada hirarki diantara umat yg tengah melakukan
upacara keagamaan
3. Re-Agrerasi
Tahap dimana manusia telah mendapatkan pencerahan. Sudah tidak
mengalami ambigu. Tahap ini merupakan pengintegrasian kembali dengan
keseharian masyarakat. Aturan-aturan yang berlawanan selama masa
liminal kembali pada aturan-aturan keseharian, peserta upacara kembali
pada status masing-masing.
Neophyte adalah manusia yang telah mendapatkan kesadaran dan pencerahan
setelah mengalami masa liminal. Mereka mendapatkan kesadaran baru
dan insaf dari keadaan ambigu masa lalu
Polusi Simbolis
Mary Douglas
Ely Kristanti
S251308011
 3 konsep dasar dalam polusi simbolis yaitu:
a. Moral : Ikatan yang disepakati bersama
b. Abnormal : Punya aturan lain
c. Patologi
 Polusi Simbolis muncul karena sering terjadi ketidak
konsistenan dalam budaya, yang dipengaruhi oleh
kekuasaan dan ekonomi, sehingga mengaburkan
keaslian makna dalam sebuah budaya.
 Polusi Simbolis: Suatu keadaan dimana simbol yang
tidak konsisten dalam sebuah budaya.
Seks Sebagai Simbol
Kemurnian Victorian
Carroll Smith-Rosenberg
M. Chairul Basrun Umanailo
Ideologi Bola Terpisah
S251308012
Kemurnian Seksual
Ideologi Bola Terpisah
Kemurnian Seksual
Kerangka bola terpisah menyatakan bahwa
"laki-laki memiliki kapasitas untuk alasan,
tindakan,
agresi,
kemandirian,
dan
kepentingan pribadi [sehingga milik ruang
publik]
Perempuan cocok untuk disebut kualitas
yang melekat feminitas: emosi, pasif,
penyerahan, ketergantungan, dan tidak
mementingkan diri sendiri. karena mereka
dianggap sebagai tidak rasional, sensitif,
dan berbakti
Pria dipandang sebagai rasional, berani,
dan mandiri
Hubungan antara jenis kelamin
direkonstruksi dari persamaan
pola pikir gender dan identitas
seksual
dan menghilangkan
hukum
kebiasaan
yang
dikenakan
oleh
perempuan
maupun laki-laki
Nurnazmi NIM: S251308013
RITUAL MUTUALISME (E.P. Thompson)
Revolusi Indsustri
di Inggris
Manchester/
Newchastle
Pada tahun 1755,
adanya denda di
kalangan para
buruh jika
melakukan
kesalasan
Yang menfasilitasi
Federasi Serikat
Dagang regional
dan Nasional,
dengan alasan
keuangan dan
hukum
Pada tahun 1816,
terdapat
organisasi Jacobin
yakni perusahaan
ramah
masyarakat
Masyarakat menjadi
manusia sosial/
hubungan sosial.
• Masyarakat ramah
•Membantu tetangga
yang miskin menjadi
bebanya
Pada tahun 1793
anggota ramah
masyarakat
sejumlah 648.000
dan pada tahun
1815 sejumlah
704.350 sampai
1.803.925.429
Tahun 1838-1839
para buruh
menghindari
adanya provolasi
dari pihak-pihak
yang bertentangan
dengan mereka.
E. P. Thompson
Born Edward Palmer Thompson
3 February 1924
Oxford, United Kingdom Died 28 August 1993 (aged 69)
Worcester, United Kingdom Occupation Historian, writer
'Budaya kerja'... adalah ide dasar kolektif, dan lembaga,
perilaku, kebiasaan berpikir, dan niat yang bersumber
dari ini". Dalam struktur selular sederhana masyarakat
ramah, dengan etos kerja yang saling membantu, kita
dapat melihat banyak fitur yang telah direproduksi dalam
bentuk-bentuk yang lebih canggih dan kompleks di
buruh, koperasi, Hampden dubs, persatuan politik dan
Chartist lodges. Pada saat yang sama masyarakat dapat
dilihat sebagai crystallising etos mutualisme.
Maskulinitas dan Buruh Pabrik (Paul Willis)
Riza Wulandari S251308014
Konsep Pemikiran Paul Willis :
Pemilik Modal-Buruh Pabrik
Maskulinitas
 Dominasi yang terjadi antara pemilik modal terhadap kelas pekerja (buruh Pabrik)
merupakan sebuah bentuk kepatuhan. Dimana kepatuhan yang diciptakan oleh
kelas pekejra (buruh Pabrik) dikarenakan karena sistem dan peran yang dimiliki
oleh para pemilik modal. Dalam hal ini, pemilik modal memiliki kekuasaan mutlak
terhadap bagaimana menghadapi kinerja buruh pabrik mulai dari apa yang dia
lakukan sampai apa yang mereka ciptakan
 Maskulinitas diediologikan sebagai sebuah konsep patriaki dimana memiliki
sebuah kekuasaan dan kekuatan superior.
 Kelas Pekerja (buruh pabrik) menjadi salah satu contoh dari maskulinitas. Hal
tesebut ditandai ketika buruh pabrik melakukan pekerjaan yang digelutinya
dengan mengandalkan kekuatan, keperkasaan. Maskulinitas dibangun oleh para
kelas pekerja (buruh pabrik) dari apa yang mereka lakukan. Maka dari itu, para
pemilik modal menginterpretasikan bahwa seorang buruh pabrik identik dengan
orang yang memiliki kekuatan superior, keperkasaan lengan baja dan hegemoni.
 maskulinitas dianggap sebagai sebuah budaya yang dibangun oleh para kelas
pekerja(buruh pabrik) dan menjadikan sebuah spesifikasi yang diusung oleh para
pemilik modal dalam mengrekrutan tenaga kerja pabrik.
Wacana Seksual dan Kekuasaan
Michel Foucault
Disusun Oleh :
Saifuddin Zuhri
NIM S251308015
Konsep Seks dan Kekuasaan
•
•
•
Seks menurut Michel Foucault adalah bentuk permainan kekuasaan. Foucault melihat
seksualitas sebagai pengalihan pemahaman tentang kekuasaan. Bagaimana seksualitas
diwacanakan adalah ungkapan dari kekuasaan. Pembicaraan yang terbuka tentang seks
menurut Foucault, adalah demi mengatur dan mencatat jumlah kelahiran. Masalah penduduk
adalah masalah sosial, dan masalah ini berhubungan dengan seksualitas. Karena itu,
kekuasaan berusaha mempelajari dan mengintervensi pembicaraan tentang seks demi
pengaturan pertumbuhan penduduk. Seksualitas menjadi masalah publik.
Para pelaku sodomi, onani, nekrofilia, homo seksual, masokis, sadistis dan sebagainya
ditetapkan sebagai orang-orang yang berperilaku menyimpang. Foucault menunjukkan
hubungan antara seksualitas dengan kekuasaan itu dalam pengakuan dosa dalam agama
Kristen. Di sini sebuah rahasia dibongkar, dan bersamaan dengan ini posisi dia yang
mengetahui rahasia itu menjadi sangat kuat. Yang menjadi pendengar pengakuan dosa itu
adalah para ilmuwan, secara khusus psikiater. Dalam posisi seperti ini, psikiater menjadi
penentu apa yang dianggap normal dan apa yang dipandang sebagai patologis dalam perilaku
seksual.
Dengan menunjukkan hubungan antara seksualitas dan kekuasaan, Foucault menggarisbawahi
tesis dasarnya bahwa kekuasaan ada di mana-mana. Intervensi kekuasaan ke dalam
seksualitas terjadi melalui disiplin tubuh dan ilmu tubuh, dan melalui politik populasi yang
meregulasi kelahiran. Kekuasaan mulai mengadministrasi tubuh dan mengatur kehidupan
privat orang. Sejalan dengan itu, resistensi terhadap kekuasaan itu pun ada di mana-mana.
• Artistik
diartikan
sebagai
nilai keindahan yang dimiliki
seseorang dalam melihat suatu
karya
seni,
dimana
setiap
orang
memiliki
nilai
keindahan yang berbeda dengan
orang
yang
lainnya,
ini
dipengaruhi oleh lingkungan,
budaya, dan tempat tinggal.
• dari
nilai
artistik
yang
dimiliki
seseorang
itu,
menjadi salah satu kultural
kapital/modal
budaya
dalam
kehidupan seseorang.
POKOK PEMIKIRAN SOSIOLOGI
PETER BERGER
SUPARNO
S251308017
• Karakteristik Pemikiran Peter Berger :
 Eksternalisasi (luar), adalah sebuah upaya
untuk mengaktifkan atau mengeksiskan
diri
(manusia) terhadap dunia luar, salah
di dasari pada sebuah kebutuhan. Atau
proses manusia menciptakan sesuatu.
 Objektivasi, usaha untuk mewadahkan
objeknya, agar tidak sia-sia dan tidak
musnah.
Internalisasi (dalam), penyerapan nilai atau
norma dalam diri manusia.
Bab 21
The future of religion
Wolfgang Schluchter
Masa Depan Agama
(Wolfgang Schluchter)
Nama
NIM
: Tri Yatno
: S251308018
Konsep:
Sekularisasi Agama
 Menurut Ernst Troeltsch dan Max Weber
sekularisasi merupakan proses sejarah dialektis agama Kristen yang mampu
meningkatkan kapital pada industri, negara, dan ilmu pengetahuan modern, pada
saat yang sama kondisi batin manusia semakin lemah.
 Wolfgang Schluchter memandang sekularisasi secara netral yaitu:
a. Jika sebagian besar dunia telah tersekularisasi berarti keyakinan agama
menjadi subjektif akibat munculnya alternatif interpretasi dalam kehidupan,
yang pada prinsipnya tidak lagi dapat diintegrasikan ke dalam dunia religius.
b. Sejauh lembaga telah tersekularisasi berarti lembaga agama tsb telah
dipolitiki sebagai akibat dari perbedaan fungsional masyarakat, masa depan
agama. yang pada prinsipnya tidak lagi dapat diintegrasikan melalui
kelembagaan agama.
Uraian konsep
• Pada abad 19, Sirkulisasi digunakan utk menuntut
penghapusan dominasi ulama
• Sekularisasi mengakibatkan nilai agama diganti oleh nilai
sekuler (bersifat keduniawian).
• Diferensiasi Fungsi keagamaan dan politik mengarah ke
separasi gereja dan negara, dalam transformasi negara
Kristen menjadi "negara yg bebas dalam memiih agama.“
• pluralisme keagamaan melemahkan posisi kelembagaan
Asosiasi agama dan individu
• Dalam era globalisasi terjadi penurunan tingkat keimanan
(kesucian) dalam menjalankan ajaran agama, dikarenakan
persaingan dunia luar tentang teknologi menjadikan pola
pikir manusia bergeser menjadi lebih agresif dalam
menikmati hal-hal yang bersifat keduniawian.
BUDAYA INDUSTRI
(Theodor W. Adorno)
Dadik Priyonugroho
S251308019
•
•
Adorno berpendapat bahwa produk budaya adalah komoditas yang dihasilkan oleh industri
budaya yang meski demokratis, individualistis dan beragam, namun pada kenyataannya otoriter,
konformis dan sangat terstandardisasikan. Film, radio, majalah menciptakan suatu sistem yang
seragam secara keseluruhan untuk semua bagian'. Keragaman produk industri budaya adalah
suatu alusi untuk 'sesuatu yang disediakan bagi semua orang sehingga tak seorang pun bisa lari
darinya. Komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh industri budaya diarahkan oleh kebutuhan
untuk menyadari nilainya di pasaran dimana motif keuntungan menentukan berbagai bentuk
budaya yang akan dijual.
Kapitalisme dalam era modern menyediakan dan mengadakan industrialisasi terhadap semua hal
termasuk waktu luang dan area budaya kehidupan yang tidak pernah diperhatikan produk
kapitalis sebelumnya dimana kapitalisme didorong oleh logika mencari dan kemudian memenuhi
pasar-pasar baru. Dari sini akan dihasilkan suatu budaya massa atau budaya populer yang
merupakan produk nyata dari pencerahan semu kapitalisme.
Penjelasan
• Budaya massa/budaya industri akan saya jelaskan melalui kerangka
pikir distingsi kelas sosial bahwa budaya populer merupakan budaya
yang diproduksi oleh kelas buruh untuk dikonsumsi oleh kalangan
rendah sebagai sarana pemberontakan. Sedangkan budaya massa
merupakan sebuah budaya yang diproduksi oleh kaum borjuis
(kapitalis) yang kemudian dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah.
Produk budaya dalam budaya massa tersebut ternyata merupakan
produk budaya dari kelas buruh dalam budaya popular yang
diindustrialisasi (diproduksi secara massal) oleh para kapitalis untuk
dapat menghasilkan keuntungan finansial dari produk budaya yang
sejatinya merupakan sarana pemberontakan tersebut. Para kapitalis
dalam industri budaya mengkomodifikasi produk budaya sebagai
sarana untuk memperoleh kapital yang sebanyak-banyaknya untuk
kemudian menciptakan komodifikasi atas produk budaya lainnya.
Dalam hal ini, iklan menjadi ujung tombak guna keberhasilan usaha
komodifikasi produk budaya menjadi komoditas ekonomi
kapitalisme.
Dari Urutan Konsensus Untuk Mengendalikan
Instrumen
Herbert Marcuse
Risky Ariyani S2 51308020
Tiga ciri khas utama :
 Pertama, masyarakat berada dibawah kekuasaan
prinsip teknologi, yaitu suatu prinsip yang segala
tekanannya
dikerahkan
untuk
memperlancar,
memperluas dan memperbesar produksi. Kemajuan
manusia disamakan dengan terciptanya perluasan
teknologi.
Kedua, masyarakat menjadi irasional secara
keseluruhan.
Dan ketiga, masyarakat berdimensi satu. Inilah ciri
yang paling fundamental. Segala segi kehidupannya
diarahkan pada satu tujuan, yakni meningkatkan dan
melangsungkan satu sistem yang telah berjalan.
Manusia tidak memiliki lagi dimensi-dimensi lain;
bahkan, dengan satu tujuan itu, dimensi-dimensi lain
justru disingkirkan.
TALCOTT
PARSONS
paksaan dan krisis: kedatangan era komunitas
sukarela
Anindya Wahyu W
s251308021
• Tipe masyarakat dan Stratifikasi baru
masyarakat Amerika
• Revolusi industri, demokratis, modernisasi
adalah transformasi dari sistem kelembagaan
yang melemah.
• Arah perkembangan masyarakat modern
adalah terhadap pola stratifikasi baru.
IDEOLOGY, THE CULTURAL APPARATUS,
AND THE NEW CONSCIOUSNESS INDUSTRY
(Alvin Gouldner)
IDEOLOGI, APARAT BUDAYA,
DAN INDUSTRI KESADARAN BARU
Nama: Imam Yuliadi
NIM: S251308022
Program Pascasarjana Sosiologi UNS
INDUSTRI KESADARAN
APARATUR BUDAYA
MEDIA KOMUNIKASI
PUBLIK
BUDAYA
IDEOLOGI
MASYARAKAT
IDEOLOGI
Ketegangan antara industri kesadaran dan aparat budaya dapat
menjadi pusat politik peka terhadap pentingnya media dan
revolusi komunikasi modern.
INDUSTRI KESADARAN
menjadi kekuatan yang
dominan, sebagai media
komunikasi publik
APARATUR BUDAYA yaitu kalangan
pendidikan, akademisi dan birokrasi
pemerintahan yang bersinggungan
langsung terhadap ideology budaya,
dimana merupakan lembaga yang
mengkaji dan mengarahkan masyarakat.
Sosiologi Kebudayaan
Modernisme, Pascamodernisme dan Penurunan Tatanan Moral
Lydia Riana Dewi S251308023
•
•
Kapitalisme adalah sebuah sistem sosial ekonomi yang diarahkan untuk produksi komoditas oleh
perhitungan rasional biaya dan harga, dan konsisten akumulasi modal untuk keperluan
reinvestasi.
Individu diperlakukan bukan sebagai orang tetapi sebagai "hal" (dalam Sosiologi jargon perilaku
mereka diatur oleh persyaratan peran), sebagai instrumen untuk memaksimalkan keuntungan.
Singkatnya, larut dalam fungsi mereka.
1. Bidang politik, yang mengatur konflik, diatur oleh aksial prinsip kesetaraan: kesamaan depan
hukum, hak-hak sipil sama, dan yang paling baru-baru ini, klaim hak-hak ekonomi sosial sama.
Akhirnya, alam budaya mati adalah salah satu ekspresi diri dan mementingkan diri.
Modernisme
Dibentuk oleh Max Weber melalui penekanan pada Kalvinisme dan Etika Protestan — peran
pekerjaan metodis dan legitimasi mengejar kekayaan — sebagai doktrin .
2. Bidang sejarah, impuls ekonomi sebelumnya oleh aturan, adat, tradisi sampai batas tertentu
oleh prinsip moral katolik, dari harga dan kemudian oleh puritan penekannya pada berhemat
3. bidang budaya, upaya bentuk imajinatif untuk memahami dunia melaui ekpresi seni, dan
ritual.
Poscamoderernisme
 Jika ilmu pengetahuan adalah mencari persatuan alam, agama telah
pencarian untuk kesatuan budaya dalam berbagai periode sejarah peradaban.
Untuk menutup yang melingkari, agama telah menenun tradisi sebagai kain
makna dan dijaga portal budaya dengan menolak mereka karya seni yang
terancam norma-norma moral agama. Gerakan modern mengganggu
kesatuan itu. Ia melakukannya dalam tiga cara: dengan berkeras otonomi
estetika dari norma-norma moral; oleh menilai lebih sangat baru dan
eksperimental; dan dengan mengambil diri (dalam pencariannya untuk
orisinalitas dan keunikan) sebagai touchstone budaya penghakiman.
 Kesulitan mendefinisikan modernisme terkenal. UML, saya menetapkan tiga
dimensi yang berbeda:
1. Themarically modernisme telah marah terhadap urutan, dan dalam
keteraturan tertentu, borjuis.
2. gaya, ada sintaks yang umum dalam apa yang telah saya sebut "gerhana
jarak."
3. keasyikan dengan media.