12. Laporan Keuangan

Download Report

Transcript 12. Laporan Keuangan

&
LAPORAN KEUANGAN
DEPRESIASI
PENGERTIAN
• Laporan keuangan merupakan hasil
pencatatan transaksi yang terjadi pada
periode tertentu yang berguna untuk
evaluasi dan perencanaan.
• Laporan keuangan utama terdiri dari,
1. Laporan R/L (income statement)
2. Laporan neraca (balance sheet)
LAPORAN RUGI-LABA
• Laporan R/L merupakan laporan seluruh
transaksi perusahaan yang menunjukkan
kinerja perusahaan dalam periode
tertentu.
• Informasi utama dari laporan R/L adalah
profitabilitas perusahaan
INCOME STATEMENT
Sales
HPP
: xxx.xxx
: xxx.xxx
Laba kotor
: xxx.xxx
Biaya Operasional: xxx.xxx
Laba Operasi
Depresiasi
: xxx.xxx
: xxx.xxx
EBIT
Interest
: xxx.xxx
: xxx.xxx
EBT
Tax
: xxx.xxx
: xxx.xxx
EAT
: xxx.xxx
EXAMPLE
LAPORAN KEUANGAN BULAN JANUARI
Sales
HPP
: 384.000.000
: 288.000.000
Laba kotor
Biaya Operasional
:
:
96.000.000
35.200.000
Laba Operasi
Depresiasi
:
:
60.800.000
0
EBIT
Interest
:
:
60.800.000
15.800.000
EBT
Tax (10 %)
:
:
45.000.000
4.500.000
EAT
:
40.500.000
Pertanyaan ?
• Mengapa yang dicantumkan dalam laporan
keuangan cicilan bunga (interest) kredit dan
tidak termasuk cicilan pokok kredit ?
Karena,
Pokok kredit digunakan untuk membeli mesin yang
menghasilkan keuntungan sehingga cicilan kredit
dibayar oleh kinerja mesin itu sendiri. Sehingga,
cicilan pokok bukan biaya operasional.
Sedangkan bunga merupakan biaya administrasi
bagi hasil yang harus dikeluarkan sebagai akibat
kredit yang dipinjam.
ALUR PINJAMAN
PINJAMAN
=
POKOK
+
BUNGA
BARANG
HASIL USAHA
DEPRESIASI
CICILAN BUNGA
TERCATAT DLM LAPORAN
MARGIN
Margin dapat pula disebut laba kotor,
dimana margin menunjukkan persentase
laba kotor yang diterima.
Ex.
Margin 2 %
Artinya, laba kotor yang diterima adalah
sebesar 2 % dari harga jual.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Laporan
Keuangan
Kinerja
Produktivitas
Pemasaran
Harga Pokok
Efisiensi
Margin
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
• Cheklist,
NO
KRETERIA
STANDAR
KONDISI
1
Produktivitas
80 unit
81 unit (Bagus)
2
Efisiensi
85 %
62 % (Kurang)
3
Profitabilitas
100 juta
98 juta (sedang)
Apanya yang salah ??
Peralatan/mesin
-
Mesin tua
Manual
Mesin tidak standar
Harga Pokok Produksi
-Bahan baku mahal
-Gaji tidak sesuai
-Overhead tinggi
LAPORAN NERACA
• Laporan neraca merupakan laporan
keuangan yang mencatat posisi modal
dan distribusi modal perusahaan.
• Informasi utama laporan neraca adalah
komposisi sumber modal dan
penggunaan modal.
STRUKTUR FISIK BALANCE SHEET
PASIVA
(LIABILITIES)
AKTIVA
Aktiva
Lancar
-Kas
-Investasi jk pendek
-Piutang
-Persediaan
-Uang muka pajak
-Beban dibayar dimuka
Kewajiban
Lancar
Aktiva
Tetap
-Aset tetap
-ada pengurangan pada
akumulasi depresiasi
Kewajiban -Kewajiban jk panjang
Jk panjang
Modal
-Hutang
-Estimasi hutang pajak
-Kewajiban jk panjang
yg akan jatuh tempo
-Saham
-Laba ditahan
Langkah Menyusun Neraca
•
Bila terdapat modal 1 juta maka menjadi komponen
Passiva.
PASIVA
(LIABILITIES)
AKTIVA
Aktiva
Lancar
Kewajiban Lancar
Aktiva
Tetap
Kewajiban Jk
panjang
Modal
Untuk apa modal 1 juta ?
1,000,000
Langkah Menyusun Neraca
Modal 1 juta digunakan untuk membeli persediaan 250,000 dan alat produksi
400,000. Sisa 350,000 disimpan pada kas
AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
-Kas
-Persediaan
= bahan
TOTAL AKTIVA LANCAR
TOTAL KEWAJIBAN
LANCAR
350,000
250,000
600,000
Aset Tetap
Kewajiban jangka panjang
-Mesin & peralatan
400,000
Kewajiban jangka
panjang
TOTAL ASET TETAP
400,000
Modal
-TOTAL MODAL
TOTAL AKTIVA
0
1,000,000
TOTAL PASIVA
0
1,000,000
1,000,000
Langkah Menyusun Neraca
Perusahaan mendapat hutang dagang dalam bentuk bahan persediaan sebesar
500,000 dan pinjaman bank sebesar 1,000,000 untuk membeli mesin produksi
AKTIVA
Aktiva Lancar
-Kas
-Persediaan
= bahan
TOTAL AKTIVA LANCAR
Kewajiban Lancar
350,000
TOTAL ASET TETAP
-Hutang usaha
500,000
TOTAL KEWAJIBAN
LANCAR
500,000
750,000
1,100,000
Aset Tetap
-Mesin & peralatan
PASIVA
Kewajiban jangka panjang
1,400,000
1,400,000
Kewajiban jangka
panjang
Modal
-TOTAL MODAL
TOTAL AKTIVA
2,500,000
1,000,000
TOTAL PASIVA
1,000,000
2,500,000
ANALISA RASIO
Pengertian
Pola hubungan dari dua unsur secara
matematis untuk mengetahui gambaran
posisi suatu variabel dibandingkan ukuran
standar tertentu.
VARIABEL PEMBANDING
1. Rasio rata-rata industri sejenis
2. Rasio berdasarkan standar yang telah
ditentukan sebelumnya
3. Rasio historis
4. Rasio berdasarkan perusahaan market
leader atau kompetitor tertentu.
Kelompok Analisis
1. Financial Ratio : rasio berdasarkan pada
laporan neraca (balance sheet)
a. Rasio Likuiditas (liquidity ratio)
b. Rasio Solvabilitas (Solvency ratio)
Contoh Neraca Keuangan (x1000)
AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar
-Kas
-Surat Berharga
-Piutang
-Persediaan
= barang jadi
= barang dlm proses
= bahan
Kewajiban Lancar
183,000
76,000
313.100
68,700
234,300
135,300
438,300
-Beban dibayar dimuka
TOTAL AKTIVA LANCAR
(-) akumulasi penyusutan
TOTAL ASET TETAP
608,700
Kewajiban jangka panjang
41,500
580,600
1,643,000
2,223,600
1,010,700
1,212,900
1,254,400
Kewajiban jangka panjang
2,280,600
204,400
Modal
-Saham
-Laba ditahan
TOTAL MODAL
TOTAL AKTIVA
553,000
35,700
20,000
438,300
15,800
1,026,200
Aset Tetap
-Tanah
-Bangunan
-Mesin & peralatan
-Hutang usaha
-Estimasi hutang pajak
-Kewajiban jk panjang yg
akan jatuh tempo
TOTAL KEWAJIBAN
LANCAR
TOTAL PASIVA
528,000
939,500
1,467,500
2,280,600
Kelompok Analisis
2. Financial Operation Ratio : rasio
berdasarkan pada laporan R/L (income
statement)
a. Rasio Aktivitas (activity ratio)
b. Rasio Profitabilitas (profitability ratio)
atau rasio rentabilitas
c. Rasio Pasar (market ratio)
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
Sales
HPP
: 3.840.000.000
: 2.880.000.000
Laba kotor
Biaya Operasional
:
:
960.000.000
352.000.000
Laba Operasi
Depresiasi
:
:
608.000.000
8.000.000
EBIT
Interest
:
:
600.000.000
150.000.000
EBT
Tax (10 %)
:
:
450.000.000
45.000.000
EAT
:
405.000.000
Rasio Likuiditas
Untuk mengetahui kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendek (kurang dari 1 tahun)
Metode :
1. Current ratio
2. Acid test (Quick) ratio
3. Capital working turn over
Current Ratio
Perbandingan antara current assets (aktiva
lancar) dengan current liabilities (hutang lancar)
Rumus :
CR = CA / CL
Rasio ini menunjukkan tingkat keamanan bagi
kreditur. Nilai CR yang baik > 1
Rasio lancar yang tinggi tidak akan bermanfaat
bila terdapat persediaan yang banyak dan tidak
dapat dicairkan dalam waktu singkat
Acid Test (Quick ) Ratio
Perbandingan antara aktiva lancar (diluar persediaan)
dengan hutang lancar. Beberapa ahli menyebutkan
aktiva lancar hanya terdiri dari kas dan surat berharga.
Rumus :
(CA  Inventory )
ATR 
CL
Nilai ATR yang baik > 1
Namun bagaimana jika ATC besar sekali, baikkah??
No Credit Internal
Ini menunjukkan jumlah hari yang dapat dicover oleh
liquiditas yang tersedia untuk membiayai modal
kerja.
NCI =
(Aktiva Lancar-Kewajiban lancar)
Biaya operasi harian
Biaya operasi harian = Sales-(EBT+depr)
365
Satuan NCI adalah hari
Contoh Soal
3.840.000.000 (450.000.000 8.000.000)
BOH 
365
338.200.000
BOH 
365
BOH  9.265.753
1.026.200.000 608.700.000
NCI 
9.265.753
417.500.000
NCI 
 45hari
9.265.753
Bagaimana pendapat Anda, baik atau jelekkah NCI >> 45
Capital Working Turn Over
Penilaian dapat mempertimbangkan :
1. Rasio aktiva lancar dengan total aktiva
2. Rasio hutang lancar dengan total hutang
3. Rasio total penjualan dengan jumlah
modal kerja rata-rata (modal awal dan
akhir dibagi dua)
Rasio Solvabilitas
Adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajibankewajiban jangka panjangnya
Macam-macam rasio solvabilitas adalah:
• Rasio total hutang terhadap total aset
• Rasio hutang terhadap modal
• Times interest Earned
Rasio Solvabilitas – Debt Ratio
• Rasio total hutang terhadap total aset (RHTA)
RHTA = Total Kewajiban/Total Aktiva
• Digunakan untuk menghitung seberapa besar
porsi dana disediakan oleh kreditur untuk
investasi aset
• Jika RHTA adalah 0.66 artinya setiap
Rp 0,66 hutang dijamin oleh Rp 1 aset
Solvabilitas - Debt-to-Equity Ratio
(DER)
• Debt-to-Equity Ratio : Jumlah rupiah yang
dipinjam untuk investasi ekuitas
• Rasio ini sering disebut dengan rasio leverage
• DER dianggap tinggi jika diatas 100%
• DER yang tinggi menunjukkan risiko
perusahaan yang tinggi karena dominannya
sumber dana dari unsur utang
Total
Liabilities
Debt-to-Equity Ratio =
Total Equity
Rasio Solvabilitas -TIE
• Rasio Times Interest Earned
TIE = EBIT / beban bunga
EBIT = laba + biaya pajak + beban bunga
• Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar beban tetap bunga dengan laba sbl pajak.
• Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman.
Rasio yang rendah memerlukan perhatian manajemen
• Satuan TIE adalah kali (times). TIE 2 kali dianggap
sangat rendah, TIE 3 kali dianggap rendah
• Rasio ini menurut Wild dkk bukan rasio yang efektif
melihat hubunga laba dengan beban tetap.
Rasio Aktivitas
•
•
Adalah rasio untuk melihat tingkat
aktivitas tertentu pada kegiatan tertentu
Ada 4 macam rasio aktivitas:
- Rata-rata umur piutang
- Rata-rata umur persediaan
- Perputaran aktiva tetap
- Perputaran total aktiva
Rasio Aktivitas -Turn Over Receivable
(Umur Piutang)
Rata-rata umur piutang adalah rasio untuk melihat
berapa lama (hari) yang diperlukan untuk melunasi
piutang (merubah piutang menjadi kas)
Rata umur piutang dapat diketahui setelah dilakukan
perhitungan terhadap perputaran piutang (TOR)
Perbandingan penjualan dengan rata-rata piutang.
Rumus :
TOR = Tot Sales/Average Receivable
Average Receivable merupakan piutang awal tahun
ditambah akhir tahun dibagi dua.
Rasio Aktivitas – umur piutang
Dari TOR dapat pula diketahui umur piutang
(Account Receivable/RA)
Rumus :
AR = 360 / TOR
Dimana,
• Jk umur piutang 96,8 hari berarti diperlukan waktu
96,8 hari dari piutang menjadi kas.
• TOR tinggi akan berakibat AR rendah
• Nilai TOR idealnya tinggi dan AR rendah (<30 hr)
• Angka penjualan sebaiknya penjualan kredit
• Bagaimana jika TOR > NCI dan TOR < NCI ??
Rasio Aktivitas –Merchandise Turn
Over (umur persediaan )
Membandingkan harga pokok penjualan dengan rata-rata
persediaan. Tujuannya untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menjual produk maupun untuk melihat
berapa lama dana tertanam dalam bentuk persediaan
(merubah persediaan menjadi penjualan).
Untuk mendapatkan Account Inventory (Umur
Persediaan) maka dihitung perputaran persediaan (MTO)
Rumus :
MTO = HPPenjualan/persediaan rata-rata
Persediaan _ Awal  Persediaan _ Akhir
2
Semakin besar nilai MTO maka semakin baik. Penilaian
dilakukan dengan industri sejenis maupun data historis.
Persediaan rata-rata 
Rasio Aktivitas – umur persediaan
Umur persediaan (Account Inventrory) dapat dihitung
dengan rumus :
AI = 360 hari/MTO
Umur persediaan 91,25 hari berarti diperlukan waktu
91,25 hari dari persediaan menjadi penjualan.
Semakin kecil nilai umur persediaan (AI) maka
semakin baik, namun jika terlalu kecil dibanding
leadtime maka akan menimbulkan bad stock
Rasio Aktivitas – Perputaran Aktiva
Tetap
• aktiva tetap adalah rasio untuk mengukur sejauh
mana kemampuan perusahaan menghasilkan
penjualan berdasarkan aktiva tetap yg dimiliki
perusahaan
• Perputaran aktv tetap = Sales/aktv tetap rata-rata
• Aktv tetap rata-rata = (AT awal + AT akhir)/2
• Perputaran Aktiva tetap 5,1 kali dlm setahun berarti
aktiva tetap menghasilkan penjualan 5 x.
Rasio Aktivitas – Perputaran Total
Aktiva
• Total aktiva adalah rasio untuk mengukur sejauh
mana kemampuan perusahaan menghasilkan
penjualan berdasarkan total aktiva yg dimiliki
• Perputaran total aktv = Sales/TA rata-rata
• Total Aktv rata-rata = (TA awal + TA akhir)/2
• Perputaran total Aktiva 1,3 kali dlm setahun berarti
aktiva menghasilkan penjualan 1,3 x.
Rasio Profitabilitas
•
•
•
•
•
Adalah rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat
penjualan, aset, dan modal saham
tertentu.
Ada 3 jenis rasio:
Net Profit Margin
Return on total Asset
Return on Equity
Rasio Profitabilitas – Net PM
•
•
•
Net Profit Margin adalah rasio utk menghitung
seberapa besar kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pd tingkat penjualan
tertentu
Net PM = laba bersih/penjualan
Net PM 0,049 atau 4,9% artinya dari setiap Rp 1
penjualan perusahaan mampu menghasilkan laba
Rp 0,049.
Atau laba perusahaan adalah 4,9% dari penjualan
Rasio Profitabilitas – Net PM
• Net PM yang tinggi menandakan kemampuan
perusahaan yang tinggi menghasilkan laba pd
tingkat penjualan tertentu
• Net PM yg rendah cenderung menunjukkan
ketidakefisienan perusahaan.
• Net PM suatu industri berbeda dgn industri yang
lain.
• Profit margin sering juga dinyatakan dalam
gross profit margin, operating profit margin
ataupun pretax profit margin
Rasio Profitabilitas - ROA
•
•
•
•
•
Return on Aset (ROA) adalah rasio utk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu
ROA juga sering disebut dengan ROI (return on
investment)
ROA = laba bersih / Total aset rata-rata
ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan
mampu menghasilkan laba Rp 0,063.
ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset
Laba bersih yang menggambarkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dinyatakan dalam rumus
laba bersih + biaya bunga (1-tarif pajak)
Rasio Profitabilitas - ROE
•
Return on Equity (ROE) adalah rasio utk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan modal saham tertentu
ROE = laba bersih / Modal saham rata-rata
•
ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset
perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,063.
ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi
manajemen aset
•
Rasio Pasar
Adalah rasio yang mengukur harga pasar
relatif terhadap nilai buku
Didasarkan pada sudut pandang investor
Ada beberapa macam rasio pasar :
• Price Earning Rasio
• Dividend yield
• Dividen pay out
• Earnings yield
• Price to book value
Rasio Pasar - PER
•
Price Earning Rasio adalah rasio untuk melihat harga
saham relatif terhadap earningnya
PER = harga pasar per lembar / Earning perlembar
•
•
Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham beredar
PER 10,5 kali berarti harga pasar perlembar saham
mencapai 10,5x dari EPS
PER yg tinggi menunjukkan prospek tumbuh perusahaan
yg tinggi (kalau terlalu tinggi tdk baik karena mungkin
harga saham tdk akan naik lagi dan kemungkinan
memperoleh capital gain akan lebih kecil)
PER yang rendah menunjukkan prospek tumbuh yang
rendah
•
•
Rasio Pasar – Dividend Yield
• Dividend Yield adalah rasio untuk melihat
bagian dari harga pasar saham yang akan
diperoleh investor
DY = Dividen per lbr / Harga pasar per lbr
• Dividen yield 0.0034% berarti sebanyak
0,0034% dari harga pasar saham akan
menjadi bagian investor.
• Perusahaan dgn prospek tumbuh yang tinggi
cenderung punya DY rendah & PER tinggi
Rasio Pasar – DPR
•
Rasio pembayaran Dividend (Dividend pay out
ratio) adalah rasio untuk melihat bagian EPS yang
dibayarkan sebagai dividen kepada investor.
DPR = Dividen per lbr / Earning per lbr
•
Dividen yield 35,3% berarti sebanyak 35,3% dari
EPS akan menjadi bagian investor.
Perusahaan dgn prospek tumbuh yang tinggi
cenderung punya pembayaran dividen rendah
•
ANALISA TREND
• Adalah metode sederhana untuk mencatat rasio
dan biaya setiap periode waktu untuk evaluasi
kinerja keuangan perusahaan
• Analisa trend menggunakan perbandingan
perhitungan keuangan berapa tahun (umumnya
3 tahun)
• Penetapan tahun dasar :
- tahun paling awal
- tahun dengan kinerja paling baik
- tahun dengan kinerja standar
Pengeluaran
Tahun 1
Tahun 2
AVR
Industri
Tahun 3
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
%
Penjualan
7,000
100
7,250
100
7,500
100
100
HPP
5,000
71.4
5,220
72
5,400
72
75
Laba kotor
2,000
28.6
2,030
28
2,100
28
25
Upah
1,300
18.6
1,430
19.7
1,390
18.4
15
Angkutan
70
1.0
110
1.5
90
1.2
t.a
Piutang Ragu-ragu
40
0.6
40
0.6
30
0.5
0.3
Utilitas
70
1.0
70
0.9
76
1
0.4
Penyusutan
40
0.6
40
0.6
40
0.5
1.0
Asuransi
70
1.0
70
0.9
75
1.0
0.6
Pajak
30
0.4
35
0.5
37
0.5
0.7
Iklan
30
0.4
35
0.5
37
0.5
0.7
Bunga
100
1.4
80
1.1
52
1.1
1.0
Lain-lain
42
0.6
45
0.6
55
0.7
4.0
1,842
26.3
2,005
27.7
1,925
25.7
23.0
158
2.3
25
0.3
1,750
2.3
1.8
5
0
7
0.1
9
0.1
0.6
163
2.3
32
0.4
184
2.5
2.4
Pendapatan usaha
Pendapatan lain-lain
Pendapatan sebelum pajak
RASIO
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
AVG
INDUSTRI
1,7 x
1,9 x
1,9 x
1,8 x
5,9 x
6,5 x
6,7 x
11,9 x
3,2 x
2,5 x
2,0 x
1,9 x
2,3 %
3%
2,3 %
t.a
3,9 %
0,8 %
4,4 %
5,7 %
16,3 %
3,2 %
18,4 %
31,5 %
4 hari
38 hari
46 hari
33 hari
2,4 x
3,7 x
4,0 x
7,2 x
5,6 x
8,0 x
10,0 x
29,2 x
Aktiva lancar
Kewajiban lancar
Penjualan bersih
Modal kerja
Total hutang
Modal pemegang saham
Pendapatan usaha
Penjualan bersih
Pendapatan sebelum pajak
Total aktiva
Pendapatan sebelum pajak
Modal pemegang saham
Piutang dagang x 365
Penjualan bersih
HPP
Persediaan rata-rata
Penjualan bersih
Aktiva tetap