PUT_12_Analisis Usaha Tani - Dinanovia

Download Report

Transcript PUT_12_Analisis Usaha Tani - Dinanovia

JENIS ANALISIS USAHA TANI
Ir. Agustina Shinta, MP
Agriculture Faculty | Brawijaya University
ANALISIS DATA SEDERHANA
 Analisis ini juga dinamakan analisis tabulasi data, yang
meliputi beberapa tahapan kegiatan :
A. Menyusun sistem klasifikasi data
B. Menentukan macam variabel
Variabel continous : digunakan untuk tujuan praktis, selalu
berbentuk angka, dalam teori dapat mempunyai bilangan yang
tidak terbatas dalam jarak jangkau tertentu,
misalnya: produksi/ha, biaya-biaya saprodi, tetapi dalam
prakteknya kadang penggunaannya kabur.
C. Menentukan kelas
Contoh : Data diskrit (0 – 9 ; 10 – 19), data continuos (0,0 – 0,9 ; 1,0
– 1,9).
D. Menentukan macam tabel yang digunakan
1. Tabel untuk tujuan umum: menyajikan gambaran ikhtisar
untuk menyajikan data primer yang amat banyak agar
mudah untuk dibaca.
Contoh:
No
Data
1. Sensus rumah tangga
Frekuensi
1 kali
2.
Inventaris ternak
Tiap tahun
3.
Inventaris alat
pertanian
Tiap 15 , 20
hari
Keterangan
Untuk semua rumah tangga
Pencatatatan kekayaan
rumahtangga berupa
ternak/alat pertanian
Pencatatan tentang macam dan
nilai transaksi, meliputi arus
uang keluar dan masuk barang
dan jasa pada rumah tangga.
2. Tabel untuk tujuan khusus: tahapan yang lebih lanjut di dalam
analisis, tabel-tabel tersebut dibuat untuk memperjelas
beberapa bagian yang tidak terpisah dari kegiatan penelitian
keseluruhannya.
Data diolah sebagai rata-rata, indeks, persen dsb. Contoh :
Satu dimensi arah
No
Macam Pengeluaran
1. Sewa ternak
2. Upah buruh
3. Pembelian pupuk
Total
Rupiah (Rp)
1.000
2.000
3.000
6.000
Persen (%)
16,7
33,3
50
100
E. Penyajian data dengan gambar
1. Grafik: dengan dua variabel
2. Diagram tebar: untuk menunjukkan
hubungan antara 2 variabel di dalam
3. data yang tidak jelas menunjukkan
rangkaian kesatuan.
4. Histogram
5. Gambar Balok
6. Pie Chart
KONSEP EFISIENSI
 Efisiensi teknis
• Digunakan untuk mengukur tingkat produksi yang dicapai
pada tingkat penggunaan input tertentu.
• Bisa dihitung melalui elastisitas faktor produksi, secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Ep =
▲Y / Y
▲X / X
atau
Ep = ▲Y X
▲X Y
Dimana:
Ep = elastisitas produksi
Y
= hasil produksi
X
= faktor produksi
▲Y = perubahan produksi
▲X = perubahan input
MPP = marginal pyshical product
APP = average pyshical product
atau
Ep = MPP
APP
 Efisiensi alokatif/efisiensi harga
NPMxi

Pxi , atau
NPMxi
Px
 1
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
▲Y.Py = ▲X.Px
NPMxi
atau =▲Y = Px
▲X Py
MPP = Px
Py
= MPP. Py
= i .
βi
Y
. Py
xi
MPP
= MPP. 1
APP
= βi . APP
EP
=
y x
.
=β
x y
Dimana:
NPMxi = nilai produk marginal faktor produksi ke-i
Pxi
= harga faktor produksi ke-i
βi
= koefisien regresi xi
ANALISIS EKONOMI
• Konsep keunggulan komparatif pada
prinsipnya menekankan pada tingkat
efisiensi pengunaan fakta-fakta produksi
dalam memproduksi suatu barang.
• Jadi, keunggulan komparatif pada bidang
pertanian digunakan untuk mengukur
efisiensi sumberdaya pada:
– - Lokasi usahatani
– - Pola usahatani
 Ada beberapa faktor yang dapat mengubah
keunggulan komparatif dalam bidang pertanian
antara lain:
• Pengembangan pola tanam usahatani dan
penmgembangan perbaikan teknologi. Alternatif
pola tanan dalam usahatani antara lain
monokultur, tumpangsari, tumpang gilir dsb.
• Perubahan biaya produksi dan harga alternatif
berbagai komoditi usahatani.
• Perubahan biaya angkut
• Perbaikan kualitas lahan karena drainase,
irigasi, dsb.
Biaya Sumberdaya Domestik (BSD)
Domestic Resource Cost (DRC) dipakai untuk melihat apakah
komoditi pertanian dikembangkan melalui proyek tertentu
tersebut mempunyai keunggulan komparatif bila komoditi
tersebut diimpor dari luar negeri.
• Dalam analisis BSD ini diperlukan asumsi-asumsi,
yaitu :
– Output harus bersifat tradeable
– Biaya produksi dari tambahan satu-satuan output
ditentukan oleh hubungan input output yang konstan dan
harga relatif dari faktor-faktor produksi adalah konstan
– Harga bayangan input dan output dapat dihitung dan
mewakili biaya imbangan sosial sesungguhnya.
m fSj.Vs
z
S 1
BSD 
Uj  m j  rj
Keterangan :
BSD
:
Uj
:
mj dan rj
:
fsj
:
Vs
:
Biaya sumberdaya domestik untuk kegiatan
Nilai total output dari kegiatan j pada nilai harga pasar
(dalam nilai tukar uang asing, US$)
Nilaitotal input yang diimpor baik langsung maupun
tidak langsung pada kegiatan j (US$)
Jumlah faktor produksi (yang diproduksi dalam negeri)
ke-s pasa ke –jk.
Harga bayangan pada faktor produksi yang diproduksi
dalam negeri (Rp)
Pengalokasian Biaya Domestik dan
Asing
BSD 
BD
US $
P  BA
BD
: Biaya domestik
P
: Penerimaan
BA
: Biaya asing
Bila nilai BSD ≤ harga bayangan nilai tukar maka dikatakan
menguntungkan
Bila nilai BSD ≥ harga bayangan nilai tukar maka dikatakan tidak
menguntungkan
rt 
100  Yt
Xt
100  Zt
Dimana :
rt
: Nilai tukar yang dicari
Yt
: laju inflasi dalam negeri
Zt
: laju inflasi luar negeri
Xt
: nilai tukar resmi tahun dasar, misal tahun 2001 : 1 US$ = Rp
9.800,-
Policy Analysis Matrix (PAM)
1. Nominal Protection Coefficient dari tradeable output (NPCO)
NPCO = (A/E – 1) x 100 %
2. Nominal Protection Coefficient dari tradeable input (NPCI)
NPCI = (B/F – 1) x 100 %
3. Effective Protection Coefficient
EPC 
A A
1
EF
4. Profitability Coefficient (PC)
PC 
D
H
5. Subsidy Ratio to Producers (SRP)
SRP 
L
E
Harga Bayangan (Shadow Price)
 Suatu harga yang nilainya tidak sama dengan
harga pasar, tetapi harga barang tersebut
dianggap mencerminkan nilai sosial
sesungguhnya dari suatu barang dan jasa.
 Harga bayangan meliputi :
 Harga bayangan hasil produksi atau
output
 Harga bayangan tanah
 Harga bayangan tenaga kerja
 Harga bayangan nilai tukar
ANALISIS KEPEKAAN/SENSITIVITY
Sensitivity analisis bertujuan untuk melihat
apa yang akan terjadi dengan hasil
analisis proyek jika ada suatu kesalahan
atau perubahan dalam dasar-dasar
perhitungan biaya/benefit.
• Pada bidang pertanian proyek sensitif berubahubah akibat masalah utama, antara lain :
- Harga
- Keterlambatan pelaksanaan
- Kenaikan biaya
- Hasil