Pertemuan 9 - Galih W Wicaksono

Download Report

Transcript Pertemuan 9 - Galih W Wicaksono

MODEL DATA SPASIAL

GALIH WASIS WICAKSONO TEKNIK INFORMATIKA UMM

VEKTOR DAN RASTER

MODEL DATA RASTER

PENGANTAR

 Model data raster adalah model data yang menampilkan, menempatkan, dan menyimpan content data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau susunan pixel yang membentuk grid.

 Model data raster menyajikan model dunia nyata dalam elemen matriks atau sel – sel grid yang homogen.

DATA VEKTOR

KARAKTERISTIK RASTER

Resolusi

 Didefinisikan sebagai dimensi linear minimum dari satuan terkecil geographic space yang dapat direkam.

 Resolusi data raster merujuk pada ukuran atau luas permukaan bumi yang dapat direpresentasikan oleh setiap piksel.

 Makin tinggi resolusi makin baik kualitas raster.

KARAKTERISTIK RASTER

Orientasi

 Orientasi pada sistem grid dalam raster merepresentasikan arah utara  Arah utara pada grid dihimpitkan dengan arah utara sebenarnya pada real world.

 Masalah distorsi dan grid pada cakupan yang luas tidak dapat dihimpitkan.

KARAKTERISTIK RASTER

Zone

 Setiap zone pada layer raster merupakan sekumpulan lokasi yang memperlihatkan nilai (ID) yang sama.

 Akan tetapi tidak semua layer raster memiliki area poligon karena setiap isi sel grid dapat bervariasi pada daerah tertentu, sehingga memungkinkan memiliki nilai unik.

KARAKTERISTIK RASTER

Domain Nilai Piksel.

 Nilai dalam raster adalah informasi yang disimpan dalam bentuk layer untuk setiap pikselnya.

 Nilai sebuah piksel pada raster dikuantitasi dalam domain bilangan bulat dengan panjang 8 bit (1 byte).

 Pengguna dapat membuat data vektor kemudian dikonversi ke raster(DEM/DTM) sehingga per piksel bisa menjadi 4,6,8,byte).

KARAKTERISTIK RASTER

Koordinat Piksel atau Lokasi Unsur.

 Secara langsung lokasi pada raster dapat diidentifikasi dengan menggunakan pasangan koordinat lokal yaitu kolom dan baris (x,y).

 Posisi pada raster mudah dipahami/dikenali

PIKSEL RASTER

SAMPLING RASTER

 Nilai representasi piksel dapat dihasilkan dengan cara sampling.

 Cara sampling ada 3 :  Nilai suatu piksel adalah nilai rata – rata sampling untuk wilayah yang direpresentasikan.

 Nilai suatu piksel adalah nilai sampling yang berposisi ditengah piksel.

 Nilai suatu piksel adalah nilai sample yang terletak di sudut-sudut gridnya.

LAYER RASTER

 Header  Berisi jumlah file  Jumlah band  Baris, kolom dan tipe data  Data Raster  Content layer raster  Ancillary  Statistik citra

MODEL DATA VEKTOR

PENGANTAR

 Data vektor dapat menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau kurva/poligon beserta atributya.

 Sifat dimensi koordinat pada vektor adalah continue (tidak terkuantisasi seperti raster) sehingga posisi dan panjangnya lebih presisi.

ENTITAS TITIK

 Meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y).

 Entitas titik juga memiliki informasi yang terkait dengan keterikatan dengan data yang lain.

 Entitias titik memuat informasi karakter yang akan ditampilkan :  Font (style) yang digunakan  Align text (right, center, left)  Skala  Orientasi

ENTITAS GARIS

 Garis adalah semua unsur – unsur linear yang dibangun dengan menggunakan segmen – segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.

 Entitas garis sederhana terdiri dari dua entitas titik yaitu titik awal dan titik akhir (dua pasangan koordinat [x,y])  Representasi gari :  Putus – putus (dashed)  Tersambung (solid)

ENTITAS AREA/POLIGON

 Bertujuan untuk mendeskripsikan properties dari suatu area (bentuk, hubungan, dan hirarki).

 Requirements jaringan poligon :  Komponen poligon memiliki bentuk, luas dan keliling yang unik  Menciptakan strutur data(vektor).

 Unsur poligon belum tentu berada pada entitas yang sama.

MODEL SEDERHANA

 Merepresentasikan poligon sebagai sekumpulan koordinat (x,y).

 Kemudian menambahkan nama/symbol untuk mendeskripsikan lokasi poligon.

 Kelemahan model ini :  Segmen garis di perbatasan poligon harus disampling/didigitasi dan direkam 2 kali.

 Menimbulkan sliver dan gap di sepanjang batas.

 Tidak ada informasi antat neighbour poligon.

 Sulit menggambarkan unsur poligon bertingkat  Tidak dapat memeriksa dead-end atau aneh.

MODEL SPAGHETTI

 Pada model ini peta ditranslasikan seolah – olah garis demi garis kedalam list koordinat (x,y)  Titik dikodekan sebagai pasangan koordinat (x,y) tunggal.

 Garis dikodekan sebagai list/string (chain maupun arc) pasangan koordinat (x,y).

 Poligon direkam sebagai pasangan koordinat close loop.

MODEL SPAGHETI

MODEL TOPOLOGICAL

MODEL TIN

MODEL NETWORK

MODEL SHAPEFILE (ESRI)