1. MEMBANGUN PENELITIAN TEORI

Download Report

Transcript 1. MEMBANGUN PENELITIAN TEORI

MEMBANGUN PENGEMBANGAN
PENELITIAN TEORI PEMBELAJARAN
Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif
Prof.Dr. Soetarno Joyoatmojo,MPd
Oleh :
LUGTYASTYONO BN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN
SURAKARTA
2011
1. Jelaskan dasar dasar mengenai Teori dan
Penelitian ?
2. Jelaskan Pendekatan untuk Membangun Teori
Desain
3. Jelaskan macam-macam Pendekatan Penelitian
Terhadap Teori Desain (Pembelajaran)
1. Menjelaskan dasar dasar mengenai Teori dan
Penelitian
2. Menjelaskan Pendekatan untuk Membangun
Teori Desain
3. Menerangkan macam-macam Pendekatan
Penelitian Terhadap Teori Desain
(Pembelajaran)
Dasar-dasar mengenai teori dan penelitian
Jenis pengetahuan yang diperlukan dalam membangun teori
Kerangka yang berguna untuk membangun teori pembelajaran
Jenis penelitian yang diperlukan untuk setiap jenis pengetahuan
Riset untuk membuktikan teori desain
Riset untuk membuktikan teori desain
Kinerja
Kurva S
Teori 2
Teori 1
T1
Waktu
Setiap teori desain (atau sistem, atau teknologi, yang umum didefinisikan)
mendasari pola pengembangan yang bisa diperkirakan dalam pola yang
dicirikan oleh kurva S (Branson, 1987);
efektifitasnya mengalami
peningkatan (seolah ada percepatan) untuk sementara, kemudian meningkat
(dalam kondisi pelambatan) sehingga mencapai batas atas (lihat gambar
17.1)
Pendekatan untuk Membangun Teori Desain
1. Teori pengembangan berbasis Data
2. Teori pengembangan berbasis Nilai
3. Pengembangan Teori Berbasis Metode
4. Pengembangan Teori berdasar Pengalaman Praktisi
Pendekatan Penelitian Terhadap Teori Desain (Pembelajaran)
1.Pengembangan Teori Dasar
a. Pendekatan Glasser
b. Pendekatan Strauss Corbin
2. Riset Berbasis Desain (DBR)
3. Riset Formatif
Pendekatan Glasser
Proses pengkodean berbeda dengan glaser :
1. Pengkodean terbuka; peneliti mengidentifikasi katagori dan
propertinya dengan menguji catatan lapang dan dokumen lain baris
demi baris atau kata demi kata.
2. Pengkodean berserat (axial); setelah melakukan pengkodean terbuka
peneliti membuat pengkodean berserat dengan membuat hubungan
eksplisit antara katagori dan propertinya. Dalam hal ini Strauss dan
Corbin membuat beberapa model hubungan paradigma antara
katagori dengan propertinya yang membantu dalam menghasilkan
teori dan berpikir sistematis tentang data dan hubungannya yang
sangat kompleks. Langkah ini nampak serupa dengan saran Glaser
untuk tidak memaksakan katagori namun dibuat model hubungan
paradigmanya terlebih dahulu (axial coding)
3. Pengkodean selektif; identifikasi katagori utama dan yang berkaitan
dengan katagori tersebut.
Riset Berbasis Desain (DBR)
Karakteristik DBR;
1. Di arahkan teori dan penelitian sebelumnya,
2. Bersifat pragmatis
3. Kolaboratif;
4. Kontekstual;
5. Menggunakan banyak variabel terikat;
6. Integratif;
7. Dokumentasi menyeluruh dan sistematis;
8. Iteratif;
9. Adaptif/fleksibel; r
10. Mencari generalisasi;
Riset Berbasis Desain (DBR)
Prinsip-prinsip DBR;
1. Mendukung rancangan penelitian dari luar
2. Menyusun tujuan-tujua praktis untyuk pengembangan
teori dan mengembanglan rencana awal
3. Melaksanakan penelitian dalam seting dunia nyata yang
representatif
4. Kedekatan kolaborasi dengan partisipan
5. Menerapkan metode penelitian sistematis dan bertujuan
6. Analisis data memadai, berkelanjutan, dan berulang
7. Perbaikan desain terus menerus
8. Dokumen secara kontekstual dipengaruhi oleh prinsipprinsip desain
9. Validasi dikenakan pada kemungkinan generalisasi dari
desain
Riset Berbasis Desain (DBR)
Panduan melaksanakan DBR
1.
2.
3.
4.
Identifikasi situasi dunia nyata
Kaji literatur dan seperangkat tujuan pengembangan teori
Kembangkan kemitraan kolaboratif bersama para praktisi
Identifikasi variabel terikat dan bebas, terutama variabel yang mempengaruhi
variabel terikat namun bukan untuk mengontrolnya
5. Kembangkan rencana peneliatian awal
6. Rancang, kembangkan, dan implementasikan dalam situasi nyata
7. Buat catatan sistematis dan menyeluruh terhadap proses perancangan
8. Kumpulkan data dari berbagai sumber, gunakan beragam teknik pengumpulan data
9. Analisis data dan evaluasi rancangan. Analisis data sebaiknya dilakukan simultan
dalam pengumpulan data dan pengkodean untuk mengembangkan desain dan
menggarap tujuan-tujuan dari upaya membangkitkan teori.
10. Perbaikan dan sempurnakan rancangan
11. Tinjau ulang proses analisis, desain, implementasi dan desain ulang
12. Laporkan hasilnya meliputi; tujuan dan elemen dari rancangan, seting dimana akan
dilakukan, deskripsi setiap tahapan, dampak yang ditemukan, dan pelajaran yang
bisa dipetik. Sementara Wang dan Hannafin menyarankan laporan terdiri atas;
tujuan, kerangka rancangan penelitian, dampak, dan prinsip-prinsip rancangan.
Kesimpulan
teori desain paling bermanfaat bagi para praktisi namun teori
deskriptif juga penting.
gambaran bagaimana “pertarungan paradigma” telah
menyebabkan kontra-produktif bagi teori pembelajaran dan
menghalangi penggunaan kontekstualisme fungsional sebagai
kerangka kerja yang membantu untuk membangun teori
pembelajaran.
mengidentifikasi dua jenis penelitian utama untuk teori desain;
penelitian untuk membuktikan (konfirmasi) dan penelitian untuk
peningkatan (penggalian)
kurva S dalam pengembangan teori-teori pembelajaran dan
berpendapat bahwa penelitian untuk pembuktian seharusnya
hanya dilakukan ketika teori telah mencapai batas
atas/optimalisasi kinerja.
Lanjutan Kesimpulan
empat pendekatan yang bisa dipergunakan untuk
membangun teori desain;
(1) berbasis data,
(2) Berbasis nilai-nilai
(3) Berbasis metode, dan (4).
(4) Berdasarkan pengalaman praktisi, dan untuk menguji
dan mengembangkan pendekatannya sendiri.
Pada akhirnya juga kita gambarkan tiga metode
penelitian untuk mengembangkan teori desain;
(1). Pengembangan teori dasar,
(2). Penelitian berbasis desain, dan
(3). Penelitian formatif.