Keperawatan Sistem Perkemihan Pertemuan 6

Download Report

Transcript Keperawatan Sistem Perkemihan Pertemuan 6

SINDROM NEFROTIK
IGNATIUS WARSINO
A. Pengertian
 Nefrotik sindrom adalah gangguan
klinis yang ditandai dengan
peningkatan protein urine (proteinuria),
edema, penurunan albumin dalam
darah (hipoalbuminemia), dan
kelebihan lipid dalam darah
(hiperlipidemia)
B. Etiologi
 Peningkatan permeabilitas kapiler
glomerulus.
 Glomerulonefritis.
 Proliperatif difus.
 Nefropati membranosa.
 Diabetes mellitus.
C. Patofisologi
Reaksi antigen-antibodi
Peradangan glomerulus
Permeabilitas membran basalis
Proteinnuria
Hypoalbuminemia
Takanan osmotik kapiler
hyperlipidemi
Tekanan hidrostatik kapiler
Transudasi ke dalam intersisiel
hipovolemic
ADH
Aidosteon
GFR
Retensi Na dan H2O
Edema
D. Manifestasi klinik
 Manifestasi utama sindrom nefrotik adalah
edema. Edema biasanya bervariasi dari
bentuk ringan sampai berat (anasarka).
Edema biasanya lunak dan cekung bila
ditekan (pitting), dan umumnya ditemukan
disekitar mata (periorbital) dan berlanjut ke
abdomen daerah genitalia dan ekstermitas
bawah.
 Proteinuria hebat (paling sedikit 3,5 mg/hari)
hingga menyebabkan hipoalbuminemia.
 Penurunan jumlah urin : urine gelap, berbusa.
 Gangguan pola lipid yaitu kolesterol dan
gliserida meningkat.
 Pucat.
 Hipertensi terjadi pada kira-kira sepertiga
penderita.
 Terdapat keadaan hiperkoagubilitas.
 Hematuri
Anoreksia dan diare disebabkan karena edema
mukosa usus.Sakit kepala, malaise, nyeri
abdomen, berat badan meningkat dan
keletihan umumnya terjadi.
 Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka
panjang).
 Gejala dan tanda penyakit yang mendasarinya
seperti diabetes mellitus, LES, poliarteritis
nodosa, dll.
E. Pengkajian
1. Anamnesa






Nama
Alamat
Umur
Penyakit yang pernah diderita pasien
Apakah pasien pernah menderita infeksi
streptokok (faringitis/tonsilitis,dll) apakah pasien
pernah menderita penyakit metabolik, gangguan
sirkulasi mekanis, pernah mengalami toksis, dan
lain-lain.
Riwayat penyakit saat ini
Riwayat penyakit yang dialami pasien
sehingga pasien memutuskan untuk datang
ke rumah sakit.
2. Aktivitas / istirahat
3. Sirkulasi
4. Integritas ego
5. Eleminasi
6. makanan/cairan
7. Neurosensori
8. Nyeri/kenyamanan
9. Pernafasan
10. Keamanan
11. Interaksi social
F. Pemeriksaan Diagnostik
1.
Uji Urine
 Protein urin – meningkat
 Urinalisis – cast hialin dan granular, hematuria
 Dipstick urin – positif untuk protein dan darah
 Berat jenis urin – meningkat
2. Uji Darah
 Albumin serum – menurun
 Kolesterol serum – meningkat
 Hemoglobin dan hematokrit – meningkat
(hemokonsetrasi)
 Laju endap darah (LED) – meningkat
 Elektrolit serum – bervariasi dengan keadaan
penyakit perorangan.
3. Pemeriksaan Diagnostik
Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak
dilakukan secara rutin
G. Penatalaksanaan
Medik/terapeutik
Kelainan nefropati pada anak – anak dapat
ditangani dengan kortikosteroid dengan
dosis prednisone hingga 1 mg/kgBB/hari.
Kortikosteroid tiap 2 hari dapat dicoba. Bila
pengobatan efektif, harus dicoba
diturunkan setelah paling sedikit terkontrol
dengan baik selama 1 tahun.
Relaps harus pula diobati dengan
kortikosteroid. Bila relaps sering terjadi
maka dosis supresif perlu diberikan.
Cyclophosphamide mungkin membantu
dalam mempertahankan remisi.
 Pada orang dewasa, pengobatan
langsung untuk meminimalkan akibat
dari hilangnya protein dan retensi
garam, menggunakan diet tinggi protein
dan rendah garam.
 Bila edema hebat, diuretic thiazide atau
furosemid dengan spironolactone,
triamterene, atau amiloride.
 Hipertensi mungkin memerlukan obat
antihipertensi. Penggunaan
kortikosteroid dapat memperberat
hipertensi.
H. Penatalaksanaan
keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan peningkatan asupan cairan
akibat kelebihan asupan natrium,
retensi natrium, hiperglikemia,
ketidakpatuhan terhadap pembatasan
cairan, pertukaran antara darah dan
dialisat.
1. Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan/keletihan akibat
anemia, ketidakadekuatan oksigenasi
akibat komplikasi jantung dan paru.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
berhubungan dengan pruritus, retensi
cairan, muntah, kristal urat atau kalium
fosfat pada kulit.