Mengenal Diklat Jarak jauh (DJJ) – Depag

Download Report

Transcript Mengenal Diklat Jarak jauh (DJJ) – Depag

PERSIAPAN, PERANCANGAN
DAN PENGELOLAAN DIKLAT
JARAK JAUH
Dr. Purwanto
PENDIDIKAN JARAK JAUH?
Konsep PJJ telah berkembang dan mengalami
perubahan yang sangat dramatis.
Kini berkembang model PJJ yang sepenuhnya
berbasis ICT (TIK).
Salah satunya e-learning.
PJJ dalam sistem pendidikan nasional kita
memberi peluang untuk dilaksanakan dalam
berbagai modus, jenis, jalur, dan jenjang
pendidikan.
e-learning
Rosenberg memaparkan kelebihan e-learning sebagai berikut.
1. Memerlukan biaya yang lebih rendah. E-learning dapat mengurangi biaya perjalanan, memangkas
waktu yang digunakan untuk pengajaran serta mengurangi secara signifikan kebutuhan penyediaan
infrastuktur kelas untuk proses pembelajaran.
2. Menyediakan akses tak terbatas. E-learning dapat menangani secara tak terbatas jumlah pengguna
virtual secara simultan.
3. Variasi penyediaan konten. E-Learning memungkinkan untuk meng-kostumisasi konten untuk
proses pembelajaran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
4. Selalu up to date. E-learning sangat mudah untuk dilakukan pemutakhiran dengan cepat.
5. Pembelajaran 24/7. Pengguna dapat melakukan akses dimana saja dan kapan saja setiap saat.
6. Universal. E-learning dapat disesuaikan dengan protokol universal (contoh internet dan browser).
7. Komunitas. Mendorong dan menfasilitasi terbentuknya komunitas dengan beragam minat dan
kepentingan.
8. Mampu menangani berbagai skala. E-learning merupakan solusi dalam berbagai skala dengan
hanya membutuhkan perubahan sedikit dalam pengembangannya baik infrastruktur maupun biaya.
9. Meningkatkan layanan. E-learning dapat secara efektif meningkatkan layanan pada proses
pembelajaran.
PERSIAPAN PJJ
PJJ seperti apa yang akan dilaksanakan?
Apa pun bentuk diklat jarak jauhnya perlu persiapan.
Ada beberapa aspek yang harus dipersiapkan, a.l.
KOMPETENSI LULUSAN
PESERTA DIDIK
KONTEN
INFRASTRUKTUR
ORGANISASI & SDM
KONTEKS
Persiapan
PJJ
PERSIAPAN PJJ
Perlu dipersiapkan pula:

Course development tools,
Course management systems dan
learning management systems

Bisa membeli, memanfaatkan yang
sudah ada atau membuat sendiri
Growth of e-learning tools
Online information tools
Gateways and portals
Integrated learning environments
Blackboard, WebCT
Assessment tools
TOIA, QuestionMark
Communication tools
Email, discussion boards, chat
Apa yang perlu kita lakukan?
• Menyiapkan SDM agar terjadi perubahan
paradigma
• Meningkatkan kemampuan organisasi
sehingga mampu melayani
penyelenggaraan diklat jarak jauh
• Menyiapkan infrastruktur terutama yang
berbasis TIK
PERUBAHAN PARADIGMA
MENUJU MINIMALIST INSTRUCTION
•
•
•
•
•
•
Peserta belajar mandiri
Tugas & latihan
Penerapan prinsip mastery learning
Aktivitas di luar kelas
Banyak memanfaatkan media & TIK
Komunikasi dua arah & banyak arah
PERUBAHAN PARADIGMA
MENUJU BELAJAR MANDIRI
Menurut ahli kontruktivisme ada delapan perubahan
paradigma belajar sbb:
•From linear to hypermedia.
•From instruction to construction and discovery.
•From teacher-centered to learner-centered education.
•From absorbing material to learning how to navigate and how to learn.
•From school to lifelong learning.
•From one-size-fits-all to customized learning.
•From learning as torture as learning as fun.
•From the teacher as transmitter to the teacher as facilitator.
PERSIAPAN PENGAJAR
CONTOH
PERANCANGAN PJJ
RANCANGAN PROGRAM (DESAIN)
PANDUAN OPERASIONAL
PENGEMASAN BAHAN BELAJAR
DISTRIBUSI BAHAN BELAJAR
PENYIAPAN TUTOR
PENGEMBANGAN LMS
RANCANGAN PROGRAM
(DESAIN)
Kegiatan Pokok Penyusunan Pedoman yang di
dalamnya mengatur:
Sistem Administrasi; Registrasi s.d. Sertifikasi
e-administration? Hybrid?
Sistem Pembelajaran; Orientasi s.d. Ujian
e-learning? Blended?
RANCANGAN
PENGATURAN tentang berbagai hal berikut
secara detil perlu panduan operasional:
distribusi bahan ajar;
proses
pembelajaran melalui kegiatan
tutorial, praktik, praktikum, dan ujian; dan
administrasi serta registrasi.
Terkait dengan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi:
interaksi secara synchronous
interaksi secara asynchronous
PENGGUNAAN TIK untuk PJJ
Penggunaan teknologi merupakan bagian dari proses penyampaian
pembelajaran.Pemilihan teknologi didasarkan kepada kemampuannya
memfasilitasi proses pembelajaran secara efisien dan efektif di tengah
berbagai keterbatasan fisik, ruang dan waktu.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini telah
melahirkan teknologi yang mampu mengintegrasikan secara global
berjuta-juta komputer didunia dan mampu menjadi media komunikasi
data yang paling cepat, mudah dan murah.
Teknologi yang dimaksud secara umum sudah sangat matang
keberadaannya baik di dunia secara global maupun di Indonesia.
Jaringan telepon PSTN yang sangat luas, penggunaan jaringan berbasis
serat optik hingga teknologi nirkabel bergerak yang saat ini sudah
memasuki generasi ketiga baik jaringan GSM (GPRS, EDGE, 3G)
maupun CDMA (EV-DO) mampu memberikan layanan yang sangat baik
bagi proses pembelajaran bahkan hingga layanan-layanan secara
realtime seperti Video Conference, Video Streaming dan sebagainya.
PERANCANGAN E-LEARNING
– the Internet is defined as "a
massive network of networks" that
includes the World Wide Web (Web),
e-mail, Usenet groups, instant
messaging, and file transfer protocol
(FTP).
– Sebelum tersedia akses Internet
secara luas, pengajar menerapkan
asynchronous instruction via
telephone, cable TV, videotape, atau
printed materials siswa pendidikan
jarak jauh (Hazari, 1998).
– Sekarang ada beberapa paket
software yg khusus didesain untuk elearning, misalnya WebCT,
Blackboard, dan Prometheus.
PENYELENGGARAAN PJJ
Penyelenggara satuan pendidikan jarak jauh berkewajiban
mengembangkan sistem pengelolaan dan sistem pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Basis teknologi informasi dan komunikasi pada sistem
pengelolaan sebagaimana dimaksud mencakup 1 (satu) atau
lebih dari komponen berikut:
perencanaan program dan anggaran;
administrasi keuangan;
administasi akademik;
administrasi peserta didik;
administrasi personalia; dan
administrasi lainnya.
PP sebagai turunan SISDIKNAS
BAB VI
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH
Pasal 131
Pendidikan jarak jauh bertujuan meningkatkan perluasan
dan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatkan
mutu dan relevansi pendidikan.
Pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai karakteristik terbuka, belajar mandiri, belajar
tuntas, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
pendidikan dan/atau menggunakan teknologi pendidikan
lainnya.
PENYELENGGARAAN
Penyiaran televisi dan radio, penayangan film dan video,
pemasangan situs internet, publikasi media cetak, pengiriman
informasi melalui telepon seluler, dan bentuk-bentuk lain dari
penyebarluasan informasi kepada masyarakat dapat merupakan
bentuk pendidikan jarak jauh pada jalur pendidikan informal bagi
warga masyarakat, sebagaimana diatur dalam Pasal 13 dan
Pasal 31 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Pasal 4, ayat (1), Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
PENGELOLAAN PJJ
Sebelum mengikuti program diklat jarak jauh kepada
peserta harus diberikan orientasi tentang beberapa
hal sbb:
Technical warm-up: audio & software working?
Tools Overview: intro the learning environment (sound
check if microphones work)
Ground Rules: Highlight expectations of behavior and
interactions
Learning Environment: Discuss tips to max learning
Programs Detail: Overview e-learning, learning tech
blend.
(Tech Check Advice, Jennifer Hoffman, Insync Training; http://www.insynctraining.com/pages/tip_tech.html)
PENGELOLAAN PJJ
Dalam pengelolaan pembelajaran harus difokuskan
untuk melayani peserta agar mendapatkan layanan
bantuan belajar dan pengalaman belajar:

Have tech checks
 Have prework to share
 Teach the environment and tools
 Get them to participate in events
 Adapt a constructivist framework
 Ask them to be flexible, patient, active,
reflective
How to Engage Students
Jennifer Hoffman, Online Learning Conference (2001, Oct.)
PENGELOLAAN KONTEN PJJ
Sistem pengelolaan diklat jarak jauh harus dapat:
menyediakan konten yang bersifat teacher-centered yaitu konten
instruksional yang bersifat prosedural, deklaratif serta terdefinisi dengan baik
dan jelas;
menyediakan konten yang bersifat learner-centered yaitu konten yang
menyajikan hasil (outcomes) dari instruksional yang terfokus pada
pengembangan kreatifitas dan memaksimalkan kemandirian;
menyediakan contoh kerja (work example) pada material konten untuk
mempermudah pemahaman dan memberikan kesempatan untuk berlatih;
menambahkan konten berupa aneka sumber belajar, misalnya
ensiklopedi, games-games edukatif sebagai media berlatih alat bantu
pembuatan pertanyaan.
PENGELOLAAN PJJ
Aspek isi penting yang harus dikelola dalam penyelenggaraan PJJ:
1. Informasi. Berisi informasi yang ingin disampaikan pada user mengenai
pengajaran yang akan diikuti. Bentuk modul informasi ini dapat berupa silabus,
berita dan informasi, pengumuman dsb.
2. Materi Pembelajaran. Berisi material pembelajaran yang akan disampaikan
melalui berbagai jenis format. Format tersebut seperti teks, gambar, foto, grafik,
slide presentasi, animasi, HTML, audio (narasi, audio streaming, audio
recorded), video (video recorded, video streaming).
3. Interaksi dan komunikasi. Berisi konten yang memfasilitasi proses interaksi
dan komunikasi baik antara siswa dan siswa maupun siswa dan trainer, secara
langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous);
4. Tugas, tes dan evaluasi siswa. Konten yang berisi aktifitas penugasan, tes
serta evaluasi bagi siswa.
5. Sumber daya digital (digital resources). Konten berisi berbagai sumber daya
pembelajaran berbentuk digital dan/atau online.
PENGELOLAAN PERSONEL PJJ
beberapa personel kunci yang memegang peranan dalam berlangsungnya
program pembelajaran jarak jauh sebagai berikut.
1. Siswa (Student).
2. Pengaja/Widiaiswara (Teacher).
3. Tutor/Fasilitator.
4. Administrator.
5. Support Staff/Helpdesk.
6.Pengelola
PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR
JARINGAN
DALAM PJJ PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR JARINGAN SANGAT PENTING.
Contoh Infrastruktur jaringan adalah:
a. Model koneksi jaringan, yaitu pengembangan koneksi melalui dua pendekatan yaitu:
(1) koneksi lokal (intranet) serta; (2) koneksi global (internet).
b. Bandwidth. Kapasitas bandwidth yang disediakan harus melalui perhitungan dan
analisis yang tepat terutama pada kebutuhan dan ketersediaan bandwidth yang ada.
c. Lokasi/Gedung. Menyediakan lokasi/gedung yang representatif baik dari kemudahan
akses lokasi, kemudahan penempatan hardware dan jaringan serta keamanannya.
d. Manajemen Infrastruktur. Memastikan jalannya komponen infrastruktur, memperkecil
gangguan terhadap jalannya sistem serta memastikan kelancaran akses sistem.
e. Staf TI. Staf yang mempunyai pengetahuan dan keahlian teknis dalam platform sistem
e-learning dan pengelolaan infrastruktur teknologi.
PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR ICT
Iteration and modelling
using ICT; eg in writing,
design, maths, science PE
and music – real life and
work-related applications
Learners taking more
control over the direction
of their learning with ICT
Developing thinking skills
and problem solving
strategies
ICT in learning
Deeper analysis of
concepts, processes
and visualisation
Social collaboration
on joint tasks both
face-to-face and in
online collaboration
Learning out of
college in other
settings and
environments
Creative
development and
media literacy e.g.
digital video,
photography
animation, music
Gaining
knowledge,
understanding and
skills beyond that
of the lecturer
Use of ICT to locate,
gather, synthesis,
analyse reconstruct,
communicate and
present information
and understanding
PENGELOLAAN ORGANISASI
Fungsi-fungsi pengelolaan organisasi PJJ memerlukan elemen pendukung organisasi.
Hill menjelaskan fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut.
1. Penyedia Informasi (Information Services). Menjadi sarana penyedia informasi yang
berkaitan dengan proses pembelajaran.
2. Pelatihan (Training). Memfasilitasi kebutuhan pelatihan baik untuk siswa dan pengajar
maupun pihak-pihak lain yang membutuhkan.
3. Konsultasi (Consulting). Memberikan pelayanan berupa saran dan pendapat.
4. Pengembangan kurikulum dan material ajar (Curiculum and Material Development).
Pengembangan model pembelajaran agar dapat sesuai dengan tujuan obyektif elearning.
5. Penelitian (Research). Mencari formula dan bentuk-bentuk pengembangan baru yang
lebih baik untuk dapat dicapai.
KUNCI SUKSES PJJ
Willingness and readyness
Culture and infrastructure
Interaction and collaboration
TERIMA KASIH