2. tradisi sejarah dalam masyarakat indonesia

Download Report

Transcript 2. tradisi sejarah dalam masyarakat indonesia

Apa yang kalian ketahui tentang gambar berikut?.......
Malin Kundang
Nyi Roro Kidul
Sehingga timbul pertanyaan?....
• Apa saja bentuk tradisi masyarakat
tersebut?
• Bagaimanakah cara untuk mewariskan
tradisi – tradisi tadi?
• Bagaimana kelangsungan tradisi – tradisi
tadi di zaman modern yang telah
mengenal tulisan?
TRADISI SEJARAH
DALAM MASYARAKAT PRA AKSARA
DI INDONESIA
Oleh:
Dian Nur Antika

Standar Kompetensi
Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam
masyarakat Indonesia masa pra aksara
dan masa aksara
Indikator
Mengidentifikasikan cara masyarakat pra
aksara mewariskan masa lalunya.
 Mengidentifikasi jejak – jejak sejarah di dalam
sejarah lisan (foklore, mitologi, dongeng, dan
legenda) dari berbagai daerah di Indonesia.

Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat mengidentifikasikan cara
masyarakat pra aksara mewariskan masa
lalunya.
 Siswa dapat mengidentifikasi jejak –
jejak sejarah di dalam sejarah lisan
(foklore, mitologi, dongeng, dan
legenda) dari berbagai daerah di
Indonesia.
CARA MASYARAKAT MASA PRASEJARAH
MEWARISKAN MASA LALUNYA
PENGALAMAN MASA LALU BAGI MASYARAKAT PRASEJARAH
Pengalaman masa lalu menurut pandangan
masyarakat pra-sejarah merupakan bagian
dari perubahan hidup manusia yang
ditentukan oleh alam
Pada pandangan ini juga terdapat
pemikiran yang bersifat magisreligius, artinya ada kekuatan
magis yang menjadi faktor
penentu perubahan dalam
kehidupan
Bagi masyarakat prasejarah peristiwa masa
lalu merupakan
pelajaran yang berharga
dari kelangsungan
hidupnya dan perlu
diwariskan secara turun
temurun
TRADISI LISAN
Tradisi lisan merupakan kesaksian
yang disampaikan secara verbal
dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Selain aspek sejarah
dalam tradisi lisan ditemukan nilai
nilai moral, kepercayaan, adat
istiadat, cerita khayali, peribahasa,
nyanyian maupun mantra
Rabab/Rebab
Ciri Ciri Tradisi Lisan :
• Pesan disampaikan
secara lisan
• Tradisi lisan diwariskan
ke generasi berikutnya
Didong (Aceh)
Contoh produk tradisi lisan
diantaranya :petuah, kisah
perorangan/kelompok, cerita
kepahlawanan, dongeng,
Wayang
TRADISI MASYARAKAT MASA PRASEJARAH
SISTEM KEPERCAYAAN
Masyarakat masa prasejarah telah mengenal
sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat.
Animisme dan Dinamisme merupakan
kepercayaan yang dianut oleh mereka, kedua
kepercayaan tersebut berpusat pada alam dan roh
nenek moyang mereka
SISTEM MATA MATA PENCAHARIAN
Pada awalnya semua aktivitas perekonomian masyarakat
prasejarah tergantung pada apa yang disediakan oleh
alam (FoodGathering). Namun seiring pengalaman hidup,
kondisi alam serta perkembangan pengetahuan akhirnya
sedikit demi sedikit mulai ada perubahan, masyarakat
prasejarah mulai belajar bertani untuk menghasilkan
kebutuhan hidup (FoodProducing)
SISTEM KEMASYARAKATAN
Masyarakat prasejarah Indonesia telah mengenal
berkelompok dengan jumlah yang terbatas dan
pembagian kerja yang belum jelas.
Kehidupan kemasyarakatan semakin lama semakin
berkembang sampai tahap tumbuhnya ikatan sosial,
solidaritas, demokrasi, pembagian golongan
masyarakat dan lain lain
SISTEM SENI DAN BUDAYA
Pada prinsipnya masyarakat prasejarah Indonesia
seni lukis yang dapat diketemuka di gua gua, pada
perkembangannya mulai mengenal perhiasan, seni
ukir sampai akhirnya mengenal gamelan dan
wayang
SISTEM PENGETAHUAN
Pada masyarakat pra sejarah
Indonesia menunjukkan
adanya perkembangan
pengetahuan, hal ini dapat
terlihat dari setiap zaman
pembabakan (Paleolithikum,
Mesolithikum, Neolithikum,
Megalithikum, Zaman
Perunggu) menunjukkan
adanya perubahan pola hidup
serta alat alat hidup yang
dipergunakan
MENELUSURI JEJAK SEJARAH DALAM FOLKLOR, MITOLOGI,
LEGENDA, UPACARA ADAT DAN LAGU DARI BERBAGAI DAERAH
DI INDONESIA
Folklore merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang
disebarkan dan diwariskan secara tradisional, baik secara lisan atau
dibantu dengan gerak isyarat dan pembantu pengingat
Punya bentuk berpola dalam pembuka katanya : seperti “sahibul
hikayat” …….. “kata empunya cerita” …… ……
Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif, pelipur lara, alat
pendidikan, protes sosial.
SIFAT
FOLKLORE
Pewarisan dan persebarannya secara lisan dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Berkembang dalam versi berbeda-beda dengan bentuk dasar
yang tetap bertahan
Bersifat pralogis, mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai
dengan logika umum
Menjadi milik ber sama dari satu masyarakat tertentu
JENIS JENIS
FOLKLORE
LISAN
•
•
•
•
•
Bahasa rakyat, logat
Peribahasa, sindirian
Teka teki, Pantun, Syair
Mitos, legenda, dongeng
Nyanyian rakyat
SEBAGIAN LISAN
•
•
•
•
•
•
Kepercayaan dan tahyul
Permainan rakyat
Teater rakyat
Tarian dan pesta rakyat
Adat kebiasaan
Upacara tradisional
BUKAN LISAN
•
•
•
•
•
•
Bangunan rumah adat
Seni Kerajinan
Pakaian tradisional
Obat obatan rakyat
Senjata tradisional
Makanan tradisional
MITOS
adalah cerita prosa rakyat yang mempunyai tokoh dewa, atau
manusia setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa
lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh
empunya cerita dan penganutnya
Terjadinya manusia pertama, dan
munculnya pahlawan
(cultural hero)
Terjadinya makanan pokok
JENIS MITOS
Terjadinya alam semesta
(Cosmogony)
Terjadinya susunan dewa
(Pantheon)
Bentuk binatang khas
Terjadinya alam semesta
Gejala alam
Terjadinya dunia
Terjadinya manusia
pertama di dunia
KISAH KISAH
DALAM
MITOS
Bentuk topografi
Terjadinya maut
Hantu
Genderuwo
Sundel Bolong
Legenda Alam Gaib
(Supranatural Legend)
Setan
Tuyul
Legenda Setempat
(Local Legend)
• Tangkuban perahu
• Asal mula nama Banyuwangi
• Asal mula nama Tengger
DONGENG
adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar
terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun
banyak juga yang melukiskan kebenaran berisikan ajaran moral,
atau bahkan sindiran.
Dongeng Binatang (Fabel)
D
O
N
G
E
N
G
Tokohnya
binatang,
dapat
berbicara dan berakal budi
seperti manusia
Dongeng Biasa
Ditokohi manusia dan biasanya
merupakan kisah suka duka
seseorang
Unpromising Heroin
• Cinderella
• Bawang merah,
bawang putih
• Ande-ande lumut
Male Cinderella
• Jaka Kendil
• I Rara Siragan
Tipe
Mother Incest Prophecy
• Sangkuriang
• Prabu Watu Gunung
UPACARA ADAT
Upacara-upacara adat yang berkembang disatu masyarakat biasanya berkaitan dengan
kepercayaan. Pada umumnya melaksanakan upacara tertentu merupakan usaha
manusia untuk mencari hubungan dengan Tuhan, para dewa atau mahkluk halus yang
mendiami alam gaib. Upacara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kemurahan
hati para dewa, agar terhindar dari malapetaka atau bencana lainnya yang dianggap
sebagai kemarahan para dewa
ONGKEK
Ongkek, Puncak Upacara Yadnya Kasada
ditandai dengan melarung ongkek atau sesaji
yang terbuat dari hasil bumi masyarakat ke
kawah gunung Bromo
KIRAB PUSAKA
Kirab Pusaka & Kyai Slamet, Keraton
Kesunanan Solo, menyambut 1 Suro
NYANYIAN RAKYAT
Memelihara sejarah setempat
FUNGSI NYANYIAN
RAKYAT
Pelipur lara
Pembangkit semangat
Protes sosial terhadap ketidakadilan
Dari berbagai jenis nyanyian rakyat yang dapat dipertimbangkan sebagai salah satu
sumber dari penulisan sejarah adalah nyanyian rakyat yang bersifat berkisah (narrative
folksong). Nyanyian rakyat tergolong dalam kelompok ini adalah Balada dan Epos.
Antara Balada dan Epos memiliki perbedaan yang terletak
pada tema ceritanya. Tema Balada mengenai kisah yang
romantis dan sentimental, sedangkan epos mengenai
cerita kepahlawanan. Keduanya memiliki bentuk bahasa
yang bersajak.
Nyanyian bersifat epos banyak ditemukan di Jawa, Bali,
berasal dari epos besar Ramayana dan Mahabaratha. Di
Jawa Tengah dan Jawa Timur, nyanyian rakyat ini
disebut juga Tembang
Sinom
Pucung
Asmaradhana