bab 3 profil usaha

Download Report

Transcript bab 3 profil usaha

BAB3
PROFIL USAHA
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
A.
PENGEMBANGAN WAWASAN JENIS
BIDANG
USAHA
Sangat banyak usaha yang bisa digarap,
mana yang akan dipilih sangat bergantung
pada beberapa hal, antara lain :




Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang
industri atau kerajinan dan perdagangan/jasa.
Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum,
atau apa saja yang sudah dimiliki.
Relasi, apakah ada keluarga, yang sudah menekuni
usaha yang sama, atau usaha yang akan dikerjakan
ada relevansi/saling menunjang dengan usaha
tersebut.
Dan berbagai peluang lainnya.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
circular flow antara Rumah Tangga Produsen (RTK), dan
Rumah Tangga Konsumen (RTK).
(alam, tenaga kerja, skill, Jual beli tanah,
pelatihan,kursus, perbankan)
Upah, Bunga, Laba
RTK
(Lembaga Pendidikan, Sekolah
Formal, Kursus, Pelatihan)
RTP
(Badan Usaha Ekstratif, Agraris,
Industri, Perdagangan, Jasa)
Daya Beli
Lembaga Keuangan Perbankan, Koperasi
Barang dan Jasa
Agen, Grosir, Retail, Jasa Angkutan, dsb
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Bila RTP mengalami kemajuan, maka akan berdampak
positif terhadap kemajuan RTK. Pendapatan perkapita
RTK meningkat, daya belinya pun akan meningkat.
Apabila daya beli masyarakat meningkat maka hasil
produksi yang diproduksi oleh RTP akan diserap oleh
masyarakat. Kerjasama RTP dan RTK ini berjalan
sepanjang masa dalam bentuk Circular Flow yang saling
menunjang kemajuan. Sebagai orang yang kreatif,
calon-calon wirausaha akan melihat banyak peluang
usaha yang dapat diciptakan.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Kiat Usaha dan Profil Usaha karya Wachyu Suparyanto, SE, MM. yang
telah dicetak dan laris dalam bentuk buku saku.
Gambar 3.2.
Proses dan Karakteristik Orang yang Berpotensi
Menjadi Kaya
PROSES DAN KARAKTERISTIK ORANG
YANG BERPOTENSI MENJADI KAYA
IDE + KEMAMPUAN + RELASI
PELUANG USAHA
OPERASIONALISASI
KERJA
KERAS
MANAJEMEN
USAHA
HEMAT &
MENABUNG
KAYA
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
• Jolibee membeli Greenwich Pizza yang sudah memiliki 50 gerai
pada 1994. Langkah itu dilakukan sebagai upaya penetrasi ke pasar
pasata dan Pizza. Tahun berikutnya perusahaan memperoleh hak
waralaba Delifrance, sebuah waralaba kafe Perancis internasional.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi tumbuhnya pasar kafe
sekaligus toko roti Prancis di Filiphina.
• Pada tahun 2000 kembali perusahaan itu mengakuisisi Chowking
Foods Corporation , jaringan restoran cepat saji Cina nomor satu di
Filiphina. Pada 2001, Jollibee membuka gerai ke 400 dipusat
perdagangan Intramuros, Filiphina. Gerai-grainya juga tersebar di
mancanegara seperti Hongkong, Vietnam, Indonesia (Jakarta dan
Medan), AS (California), Brunei, Dubai, Kuwait, Saipan dan Guam.
• Jollibee merupakan restoran cepat saji lokal yang sukses di
negerinya sendiri dengan mengembangkan produk dan pasarnya
sedemikan rupa sehingga menjadikan Mc Donald’s sebagai raksasa
burger takhluk. Rahasia suksesnya terletak pada sajian menunya
yang unggul, program pepmasarannya yang kreatif, serta
kemampuan logistik yang efisien untuk mendukung jaringan
restoran yang begitu luas. Hal itu diperkuat dengan tim yang terlatih
baik, yang bekerja bagai lingkungan keluarga sendiri,
mengutamakan kebersamaan.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
B. PERDAGANGAN BESAR
Perdagangan besar ialah segala aktivitas marketing yang
menggerakkan barang-barang dari produsen ke
pedagang eceran atau ke lembaga-lembaga marketing
lainnya. Skema Proses marketing dapat digambarkan
seperti berikut ini :
Gambar 3.3. Skema Proses Marketing
P
K
Konsentrasi
Equasi
Perdagangan Besar
Distribusi
Perdagangan
Eceran
Besar
Kecil
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Untuk meneliti apakah kegiatan distribusi itu merupakan kegiatan
perdagangan besar atau bukan, ada 3 macam sifat yang bisa
diperhatikan:
1)
2)
Motif Pembelian
Motif pembelian memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk
dikonsumsi tetapi untuk dijual kembali dengan memperoleh
keuntungan.
Jumlah Pembelian
Kita mengenal beberapa kategori konsumen :
•
•
•
commercial consumers
industrial consumers, dan
governmental consumers
Pembelian perdagangan eceran ialah pembelian yang
dimaksudkan untuk diri sendiri atau keluarga sendiri/kawan
sendiri. Sedangkan pembelian perdagangan besar ialah sejumlah
besar barang yang bukan dimaksudkan untuk diri sendiri atau
keluarga sendiri/kawan sendiri.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
3)
Cara-cara usaha dari perusahaan tersebut.
Mengenai cara berusaha ada beberapa criteria, yaitu :
Perdagangan besar mempunyai usaha yang diskriminatif, hanya
melayani pedagang eceran, tiak melayani semua konsumen.
Transaksi perdagangan besar adalah besar, dalam arti lebih
besar dari kebutuhan sehari-hari.
Harga-harga dapat berubah sesuai, bukan one price policy seperti
pada pedagang, tetapi dapat diadakan korting, kredit, cara-cara
pengiriman, dan sebagainya.
Fungsi-fungsi Pedagang Besar, ialah:






Pengumpulan dan penyebaran (assembling and distributing).
Pembelian dan penjualan (buyers and selling).
Pemilihan barang (selection of goods).
Pemberian kredit (financing).
Penyimpanan (storage)
Pengangkutan (transportation)
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
C. PERDAGANGAN ECERAN
Perdagangan eceran atau sekarang kerap
disebut perdagangan ritel, bahkan
disingkat menjadi bisnis ritel, adalah
kegiatan usaha menjual barang atau jasa
kepada perorangan untuk keperluan diri
sendiri, keluarga atau rumah tangga.
Dalam pengertian lazimnya, peritel atau
retailer adalah mata rantai terakhir dalam
proses distribusi.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Gambar 3.4. Saluran Tradisional
Produsen/Pabrikan
Agen/Distributor
Ritel
Mendesain, membuat, memberi merek, menetapkan harga,
mempromosikan dan menjual-Produsen tidak menjual langsung
Konsumen
Mempromosikan, melakukan stocking, mempromosikan, mendisplay
menjual, mengirimkan dan membayar (kepada produsen) – Agen/
distributor membuat barang dan tidak menjual ke konsumen
Membeli, melakukan stocking, mempromosikan, mendisplay,
Menjual, mengirimkan (bila perlu), dan membayar (kepada agen
/distributor) – Peritel tidak membuat barang, tidak menjual ke
Pengecer lain
Pembeli
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Pedagang eceran adalah orang-orang atau toko
yang kerja utamanya mengecerkan barang.
Perdagangan eceran ini sangat penting artinya bagi
produsen, karena melalui pengecer produsen dapat
memperoleh informasi berharga tentang barangnya.
Produsen dapat menginterview pengecer, bagaimana
komentar konsumen, mengenai bentuk, rasa, daya
tahan, harga dan segala sesuatu mengenai produknya.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Perdagangan eceran dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1)
2)
Pedagang eceran besar.
Pedagang eceran kecil terdiri dari
•
•
Eceran kecil berpangkalan
Eceran kecil tidak berpangkalan.
Ukuran yang dipakai untuk klasifikasi ini ialah
ownership pemilikan dan jumlah pegawai.
Perdagangan eceran biasanya mempunyai 2 atau 3
pegawai/pelayan. Perdagangan eceran kecil
bepangkalan, ialah yang mempunyai tempat yang
tetap, seperti toko kecil, kios dan warung. Sedang
yang tidak berpangkalan adalah pedagang eceran
yang tidak mempunyai tempat usaha.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Gambar 3.5. Skema Pembagian Perdagangan Eceran
Perdagangan Eceran
Eceran Besar
Eceran Kecil
Specialty store
Berpangkalan
Tidak Berpangkalan
Departement store
Supermarket
Tetap
Hypermarket
Kios
Kaki Lima
Roda Dorong
Depot
Pasar Sore
Pedati
Warung
Pasar Mambo
Alat Pikul
General store
Tidak Tetap
Pakai Alat
Tanpa Alat
Tukang
Chain store
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Beberapa keuntungan dari perdagangan eceran adalah:




Modal yang diperlukan kecil dan rentabilitas besar
Pedagang-pedagang eceran kecil menganggap bahwa pendapatannya
dari usaha itu merupakan pendapatan tambahan atu kadang-kadang
hanya iseng atau mengisi waktu lowong terutama pada daerah musiman.
Tempat kedudukan pedagang-pedagang eceran kecil biasanya paling
strategis. Mereka selalu mendekatkan pada pusat-pusat konsumen (the
center of consumers).
Hubungan antara pedagang eceran kecil dan konsumen adalah kuat
misalnya kita lihat pembeli-pembeli pada warung-warung kopi
mengadakan obrolan yang dekat sekali dengan pemiliknya.
Kelemahan yang terdapat pada perdagangan eceran adalah:



Keahlian kurang
Administrasi dalam arti pembukuan tidak diperhatikan, sehingga kadangkadang habis dimakan.
Pedagang kecil tidak mampu mengadakan sales promotion.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
D.
PEDAGANG KAKI LIMA
Pedagang kaki lima ialah orang (pedagangpedagang) golongan ekonomi lemah, yang
berjualan barang kebutuhan sehari-hari,
makanan atau jasa dengan modal yang
relatif kecil, modal sendiri atau modal
orang lain, baik berjualan di tempat
terlarang ataupun tidak. Istilah kaki lima
diambil dari pengertian tempat di tepi
jalan yang lebarnya kaki lima (5 feet).
Tempat ini terletak ditrotoir, depan toko
dan tepi jalan.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Adapun ciri-ciri pedagang kaki lima ialah:
1.
2.
3.
4.
5.
Kegiatan usaha, tidak terorganisir dengan baik.
Tidak memiliki surat izin usaha.
Tidak teratur dalam kegiatan usaha, baik ditinjau dati
tempat usaha maupun jam kerja.
Bergerombol di trotoir, atau tepi-tepi jalan protokol, di
pusat-pusat di mana banyak orang ramai.
Menjajakan barang dagangannya sambil berteriak,
kadang-kadang berlari mendekati konsumen.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
E. FRANCHISING (WARALABA)
Franchising adalah sistem pemasaran yang berkisar pada dua
belah pihak yang terikat perjanjian legal, yang karenanya
franchisee melaksanakan bisnisnya menurut terminologi yang
dispesifikasikan oleh franchisor.
Franchise juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
pemasaran atau distribusi barang dan jasa, di mana sebuah
perusahaan induk (franchisor) memberikan kepada individu atau
perusahaan lain yang berskala kecil dan menengah (franchisee),
hak-hak istimewa untuk melaksanakan suatu sistem usaha
tertentu dengan cara yang sudah ditentukan, selama waktu
tertentu, di suatu tempat tertentu.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Kelebihan Franchising:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas
dan diterima oleh umum.
Franchising tidak mengeluarkan biaya lagi untuk
memperkenalkan kredibilitas perusahaan induknya.
Bantuan manajemen dengan diberikan pelatihan-pelatihan
dalam bidang akunting, manajemen personalia, marketing dan
produksi.
Kelengkapan modal ini mencakup fasilitas perlengkapan, tata
letak, kontrol persediaan dan sebagainya.
Tingkat kegagalan keseluruhan lebih rendah.
Pengetahuan tentang pasar sudah begitu tinggi maka dengan
mudah dilakukan perencanaan secara detail untuk
menghadapi pasar lokal.
Pengawasan untuk menjaga kualitas produk dan layanan.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Kekurangan Franchising:
1.
2.
3.
Biaya Franchise yang diminta pihak franchisor umumnya tinggi.
Pembatasan pengoperasian bisnis. Dilakukan pihak franchisor dapat
dimengerti jika memperdulikan image franchise
mereka.Pembatasan/pengendalian oleh franchisor meliputi: (1)
membatasi daerah penjualan, (2) meminta daftar lokasi untuk gerai
pengecernya dan memaksakan persyaratan yang berkaitan dengan
penampilan gerainya, (3) membatasi barang dan jasa yang ditawarkan
untuk dijual, (4) membatasi periklanan dan jam kerja.
Kurangnya kebebasan dalam operasi
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
F. INTRAPRENEURSHIP
Intrapreneurship berarti entrepreneurship di dalam
struktur bisnis yang sudah ada. Intrapreneurship
merupakan jembatan yang menghubungkan jurang ilmu
pengetahuan dan pasar. Perusahaan yang sedang
berjalan memiliki modal, sumber-sumber, tenaga kerja
trampil, marketing, sistem distribusi yang sudah
berhasil.
Dorongan interpreneurship ini disebabkan oleh
keyakinan yang kuat terhadap bakat seseorang yang
ingin mengembangkan kreativitasnya.
Intrapreneurship adalah suatu metode untuk mengstimulasi individu
didalam organisasi yang mempunyai pemikiran bahwa dia dapat
melakukan sesuatu yang tampil beda dan hasil baik.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Beberapa bentuk iklim organisasi yang mendorong
Intrapreneurship:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ada dorongan dari organisasi untuk menggunakan teknologi baru.
Mendorong karyawan untuk memunculkan ide-ide baru.
Mendorong karyawan untuk melakukan eksperimen dan trial and error
sampai mencapai keberhasilan.
Bila terjadi kegagalan tidak dipermasalahkan.
Tersedia sumberdaya yang akan digunakan.
Mengembangkan sebuah tim yang mencakup berbagai bidang keahlian.
Menyediakan system bonus bagi intrapreneur karena dia sudah
melakukan pengembangan usaha dengan penuh semangat.
Yang paling penting kegiatan intrapreneur ini direstui oleh top
management dengan cara meyakinkan dan menyediakan dana yang cukup.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih
Karakteristik Kepemimpinan Intrapreneur:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengerti lingkungan hal ini terutama menyangkut kreativitas
seseorang.
Memiliki visi masa depan dan fleksible.
Menciptakan berbagai pilihan artinya seorang intrapreneur
mempunyai peluang menciptakan suatu yang baru.
Membentuk tim kerjasama yang terdiri dari berbagai bidang
keahlian.
Mendorong adanya diskusi terbuka.
Mempertahankan pendirian, artinya kadang-kadang muncul
frustasi dan halangan terhadap pelaksanaan ide-ide baru
intrapreneur mencoba bertahan dan mengatasi masalah-masalah
tersebut sehingga dapat dicapai suatu keberhasilan.
Entrepreneurship By Hesti Respatiningsih