Hukum sebagai Norma

Download Report

Transcript Hukum sebagai Norma

Hukum sebagai Norma
Oleh: Nurhidayatuloh. S.H.I., S.Pd., LL.M., M.H
• Setiap manusia sebagai anggota masyarakat
mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Agar
kepentingan tersebut dapat dilakukan secara damai
dan tenteram dan tidak mendapat gangguan dari
pihak lain, maka diperlukan adanya norma atau
kaidah .
• Kaidah atau norma ini menurut Satjipto Rahardjo
adalah sarana yang dipakai masyarakatnya untuk
menertibkan, menuntut dan mengarahkan tingkah
laku anggota masyarakat untuk berhubungan satu
sama lain.
Dalam pergaulan masyarakat kita
terdapat empat macam norma yaitu:
Norma
agama
Norma
kesusilaan
Norma
hukum
Norma
kesopanan
Norma agama
• Adalah pengaturan hidup yang diterima sebagai
perintah, larangan, dan anjuran yang berasal
dari Tuhan. Para penganut norma agama ini
berkeyakinan bahwa norma agama tidak saja
mengatur peribadatan manusia dengan Tuhan
akan tetapi juga memuat peraturan hidup yang
bersifat kemasyarakatan (muamalah)
• Dalam agama islam, norma agama bisa bersifat
wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.
Contoh:
▫ Perintah puasa
▫ Perintah haji
▫ dll
• Norma agama bersumber dari kitab suci
pemeluknya dan sifatnya universal.
• Pelanggaran terhadap norma ini berupa
siksaan/kemurkaan
Norma kesusilaan
• Adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai
suara hati sanubari manusia. Peraturan hidup
ini berupa bisikan kalbu atau suara batin yang
diakui dan di insyafi oleh setiap orang sebagai
pedoman dalam bersikap dan berbuat.
• Yang dimaksud kesusilaan adalah semua kaidah
yang ada dalam pergaulan masyarakat dan
bukan merupakan hukum, kebiasaan, adat dan
agama.
• Norma kesusilaan bersumber pada etika dan
rasa susila yang dirasakan juga bersifat umum
dan dapat diterima oleh seluruh umat manusia
• Hasil dari perintah dan larangan yang timbul
dari norma ini tergantung pada pribadi orang
masing2.
• Baik dan buruk yang menentukan hari nurani,
seperti: jujur, berpakaian yang pantas,
bercumbu rayu di tempat umum, dll.
Norma kesopanan
• Adalah peraturan hidup yang hidup dari
pergaulan segolongan manusia yang bersumber
pada rasa pribadi batin seseorang dalam
lingkungan masyarakat yang lebih kecil.
• Nilai kesopanan antara satu tempat dengan
tempat yang lain berbeda-beda. Sehingga apa
yang dianggap sopan di suatu tempat belum
tentu di tempat lain demikian. Pelakunya
biasanya disebut orang yang tidak tahu adab.
• Contoh: permisi jika berjalan di depan orang
banyak, jangan duduk di atas jika orang tua di
bawah, jangan merokok dan berpakaian seronok
di kelas, dll.
• Sanksi pelanggaran norma ini berupa
cemoohan,dikusilkan atau tidak dihargai oleh
lingkungannya.
• Dari ketiga norma di atas ternyata terdapat
persamaan yakni:
▫ Membina ketertiban kehidupan manusia
▫ Tidak mempunyai sanksi yang tegas
▫ Tidak cukup untuk menjamin terpeliharanya
kepentingan dalam pergaulan masyarakat
Oleh karena tidak adanya kepastian maka
muncullah norma terahkir ini yang lebih
mempunyai kepastian.
Norma hukum
• Adalah aturan yang dibuat oleh penguasa negara
berupa perintah dan larangan yang isinya
mengikat langsung terhadap individu penduduk,
sanksinya tegas dan pelaksanaannya dapat
dipaksakan oleh alat negara penegak hukum.
• Norma hukum ini bersifat melengkapi ketiga
norma sebelumnya.
• Namun demikian walaupun bersifat melengkapi,
terdapat juga hal-hal yang bertentangan.
Perbedaan keempat norma
Keagamaan
Sumber:
Kitab suci
Sanksi:
Diakhirat
Tujuan:
Ketertiban dan
kebahagiaan
Kesusilaan
Kesopanan
Hukum
Suara batin yang
diakui dan
diinsyafi
Rasa pribadi batin Hukum formil
dan hukum
materiil
Penyesalan atau
siksaan batin
Cemooh atau
pengucilan
Tegas.
Ketertiban dan
kebahagiaan
Ketertiban dan
kebahagiaan
Keadilan,
kedamaian,
perlindungan dan
ketertiban
Keagamaan
Kesusilaan
Kesopanan
Hukum
Isinya:
Mengatur sikap
batin
Mengatur sikap
batin
Mengatur sikap
batin
Mengatur sikap
lahir
Pelaksanaan:
Kewajiban
Kewajiban
Kewajiban
Mengatur hak dan
Kewajiban
Universal
Segolongan
masyarakat kecil
tertentu
Untuk semua
individu di
Berlakunya:
Universal untuk
yang beragam