KONSEP DASAR KELOMPOK KHUSUS

Download Report

Transcript KONSEP DASAR KELOMPOK KHUSUS

KONSEP DASAR KELOMPOK KHUSUS
SRI WAHYUNI, M.Mid
OUT LINE
Definisi
Proses Pembentukan
Kepemimpinan dalam kelompok
Persyaratan Kelompok
Kriteria Kelompok
Definisi
• Sekumpulan individu yang mempunyai hubungan antar
anggota yang satu dengan yang lain yang membuat mereka
saling tergantung dalam tingkatan tertentu (Cartwright &
Zender, 1968)
• Kelompok memiliki 2 tanda psikologis, yaitu pertama,
adanya sense of belonging; kedua, nasib anggota kelompok
tergantung satu sama lain sehingga hasil setiapanggota
terkait dengan anggota yang lain (Baron & Byrne,1979).
• Dua atau lebih individu yang saling mempengaruhi
melalui interaksi sosial (Forsyth, 1983).
Definisi
Bentuk kehidupan bersama yang dilandasi
oleh kriteria tertentu seperti usia, jenis
kelamin, latar belakang pendidikan,
pekerjaan dan kepentingan–kepentingan
tertentu dalam bidang kesehatan atau
keperawatan karena adanya kebutuhan
yang sama untuk mencapai sesuatu tujuan
yang diinginkan.
KELOMPOK KHUSUS
Sekelompok masyarakat atau individu yang
karena keadaan fisik, mental maupun sosial
budaya dan ekonominya perlu
mendapatkan bantuan, bimbingan dan
pelayanan kesehatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan
mereka dalam memelihara kesehatan
terhadap dirinya sendiri.
JENIS KELOMPOK
1. KELOMPOK PRIMER
• Terjadi interaksi sosial yang intensif serta hubungan lebih erat diantara anggota.
Bersifat kekeluargaan dan berdasarkan simpati, sense of belongingness.
2. KELOMPOK SEKUNDER
• Hubungan yang tidak langsung, formil, berjauhan, dan kurang bersifat
kekeluargaan. Bersifat obyektif dan rasional, dasar pertimbangan untung- rugi.
3. KELOMPOK BENTUKAN
• Dibentuk oleh kekuatan eksternal, wadah kelompok disediakan oleh pihak
tertentu, anggota terdiri dari berbagai macam kelompok tertentu yang disatukan.
Kurangnya rasa seiya sekata dalam langkah dan ikatan batin antar anggota kurang
kuat. memiliki AD/ART, memiliki struktur organisasi dan pembagian kerja demi
kelangsungan kelompok. Kurang kuat dan mudah digoyang kekuatan eksternal
lain.
Proses pembentukan Kelompok
Perubahan
Penyesuaian
Pembentukan
Perpecahan
Tahap pembentukan
Kelompok mengatur
dirinya sendiri dan
menentukan kedudukan
tiap anggotanya
Setelah mapan, mulai
salingkenal, akrabdan
terbuka
Tahap perpecahan
Tiap individu lebih berani
mengemukakan pendapatnya secara
jujur dan terbuka
Sehingga akan mengundang
perpecahan karena ada anggota yang
tidak setuju
Tahap Penyesuaian
Perpecahan bersifat sementara
Makin akrab akan mudah masing2 ndividu untuk
menyesuaiakan diri dengan sifat., kehendak,. Gaya dan
kepribadian anggota yang lain
Kelompok berfungsi secara efektif dan tiap anggota
salingmembantu dan bekerja sama
Tahap Perubahan
Perubahan kepemimpinan,
keanggotaan, lingkungan
fisik dan aktifitas kelompok
berdampak terhadap
kehidupan kelompok
Sehingga memerlukan
pengaturan kembali:
struktur organisasi,
prosedur kerja, kegiatan,
hubungan tiap anggota
FAKTOR PEMBENTUK
Bergabung dengan sebuah
kelompok merupakan sesuatu
yang murni dari diri sendiri atau
juga secara kebetulan.
• Dua Faktor Utama, yaitu:
KEDEKATAN dan KESAMAAN
KEDEKATAN
• Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis,
terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok
tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain
dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan
kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas
individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat
jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka
saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya,
kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk
kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya
kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi,
yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya
kelompok pertemanan.
KESAMAAN
• Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung
pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara
anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang
lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki
kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud
adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia,
tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain.
• Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam
memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok
sosial yang disebut keluarga.
PEMBENTUKAN NORMA
KELOMPOK
sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam
kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada
umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara
acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang
perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para
anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi
kelompok.
PEMBENTUKAN NORMA
KELOMPOK
• Norma muncul melalui proses interaksi yang
perlahan- lahan di antara anggota kelompok.
Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak
lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan
perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku
alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma
terbetnuk dari proses akumulatif interaksi
kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam
sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk
norma, yaitu norma kelompok.
Kepemimpinan Kelompok
Merup kemampuan seseorang untuk
mengatur orang lain dalam bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang didinginkan
Ada kalanya bawaan, tapi dapat dipelajari
dan pengalaman
Tugas Kepemimpinan Kelompok
Mengikutsertakan masyarakat dari tahap
pengkajian masalah, perencanaan,
pelaksanaan s/d penilaian hasil kegiatan:
• Mengatur tujuan yang ingin dicapai
• Menetapkan prosedur kerja
• Menetapkan peranan, fungsi dan tugas dan tanggung
jawab dari tiap2kegiatan
• Membiming dan membantu anggota agar
menjalankan kegiatan sesuai dengan tujuan
Hub pimpinan dan anggota kelp
Tergantung
Saling
ketergantungan dan
saling membutuhkan
Kepemimpinan Kelompok yg efektif
Ditentukan
oleh
beberapa
faktor;
• Fungsi kelompok
• Berorientasi pada tugas untuk melaks fungsinya
dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan
• Kematangan kelompok
• Kelompok nyang baru terbentuk, anggota masih
pasif maka diperlukan kepemimpinan yang
otoriter
• Kepribadian individu
• Anggota pasif, kurang kreatif----- perlu otoriter
• Anggota Inisiatif besar, terbuka, keinginan untuk
maju--- demokratis
PERSYARATAN KELOMPOK
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia
merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu
dengan anggota yang lain.
3. Terdapat suatu faktor yang dirasa dimiliki bersama oleh
anggota – anggota kelompok itu. Faktor itu antara lain:
• nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, berstruktur
berkaedah dan mempunyai pola perilaku.
CIRI CIRI KELOMPOK
Interaksi
• Adanya saling mempengaruhi / mutual influence di
mana
berlangsung secara
fisik, verbal/non verbal, emosional.
interaksi tersebut dapat
Goal
• Mempunyai beberapa tujuan/alasan. Tujuan dapat bersifat interistik & ekstrisik, akan
tercipta common goals yang paling menentukan / menjadi faktor penentu dalam kelompok
Struktur dalam kelompok berarti adanya roles/norma dan hubungan
antar anggota.
Groupness → entitavity (kesatuan) Tingkat dimana kesatuan kekuatan
tunggal menyatu
KRITERIA KELOMPOK
Besar kecilnya jumlah anggota kelompok social.
Derajat interaksi dalam kelompok social tersebut
Kepentingan dan wilayah
Berlangsungnya suatu kepentingan.
Derajat organisasi.
Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan
social dan tujuan.
Klasifikasi
Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan
permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:
Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan
pengawasan akibat pertumbuhan dan perkembangannya misal:
• Kelp. Ibu hamil
• Kelp. Ibu bersalin.
• Kelp. Ibu nifas.
• Kelp. Bayi dan anak balita.
• Kelp. Anak usia sekolah.
• Kelp. Usia lanjut.
Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang
emerlukan pengawasan dan bimbingan, diantaranya
•
•
•
•
•
•
Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS,
Peny. Kelamin)
Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung,
Stroke)
Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental,
social)
Kelp. Khusus yang mempunyai resika terserang penyakit
(WTS, penyalahgunaan obat & narkotika, pekerja tertentu).
Ruang lingkup kegiatan
upaya – upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitative dan
resosialitatif melalui kegiatan – kegiatan yang terorganisasi
sebagai berikut:
• Pelayanan kesehatan dan keperawatan.
• Penyuluhan kesehatan.
• Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader
kesehatan dan petugas panti.
• Penemuan kasus secara dini.
• Melakukan rujukan medic dan kesehatan.
• Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat, kader dan petugas
panti atau pusat – pusat rehabilitasi kelompok khusus.
• Alih tegnologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas
panti, kader kesehatan.
hamil
• Kelas ibu hamil
• Kelompok ibu hamil dengan resti
• Kelompok senam ibu hamil
bulin
•
•
•
•
•
•
•
Post SC
Presbo
Primi
Induksi
Vacum
Perdarahan
waterbirth
nifas
•
•
•
•
•
•
•
Bendungan ASI dan Lecet putting payudara
Keluhan demam
Dengan riwayat PE
Post partum blues
Kebutuhan KB
Perdarahan
Kebutuhan cara merawat bayi
Bayi balita
• BKB
• PAUD
• Posyandu bayi balita
Usia sekolah
• Play group
• TPA
• Pramuka
Lansia
• Panti jompo
• Posyandu lansia:
– Lansia dengan DM
Jantung sehat
• PWRI