Teknik Penulisan MIN GO

Download Report

Transcript Teknik Penulisan MIN GO

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
OLEH
GIJANTO
Deskripsi singkat
 Mata Diklat ini bertujuan untuk memberikan
gambaran kepada khususnya perserta Diklat
bagaimana cara membuat dan menyusun karya
ilmiah, laporan, makalah dan sejenisnya yang
sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan
karya ilmiah, mulai dari penetapan/pemilihan
topik, dasar teori, pemecahan masalah atau
pembahasan sampai dengan penyelesaiannya.
Tujuan pembelajaran umum
(TPU)
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta diharapkan mampu memahami
tentang teknik-teknik penulisan karya
ilmiah dengan berbagai aspeknya, mulai
dari menentukan topik, kajian teori,
metode, pembahasan, teknik penulisan,
sampai dengan penggunaan bahasanya.
Tujuan pembelajaran khusus
(TPK)
 Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta diharapkan dapat:





Menjelaskan pengertian Teknik penulisan
karya ilmiah.
Menjelaskan langkah-langkah penulisan karya
ilmiah.
Menjelaskan pengembangan karya ilmiah.
Menjelaskan format dan tata tulis karya
ilmiah.
Menjelaskan bahasa karya ilmiah
MENGAPA TIDAK MENULIS
 Belum dikuasainya kemampuan memilih masalah yang
layak untuk ditulis.
 Belum dikuasainya kemampuan membatasi masalah
yang akan ditulis.
 Belum dikuasainya kemampuan mengembangkan
masalah secara terurai.
 Kesulitan menemukan bacaan atau referensi yang
relevan dengan masalah yang akan ditulis.
 Belum dimilikinya kebiasaan mengungkapkan
gagasan secara sistematis mempergunakan bahasa
tulis.
APA KARYA ILMIAH ITU ?
Karya ilmiah adalah suatu karya tulis
yang memuat dan mengkaji masalah
tertentu dengan menggunakan kaidahkaidah keilmuan
(Prayitno, dkk, 2000:12)
Kaidah-kaidah keilmuan:
• Pembahasannya menggunakan metode
ilmiah
• Menggunakan bahasa baku
• Menggunakan tata tulis ilmiah
• Menggunakan prinsip-prinsip keilmuan
(obyektif, logis, empiris, sistematik,
lugas, jelas, kebenarannya dpt diuji, dan
konsisten)
Dasar pertimbangan menulis :
•
•
•
•
Ada nilai kegunaan
Ada nilai kebaruan (belum
pernah dibahas)
Ada daya tarik untuk diteliti
Bahan bacaan/referensi
terpenuhi
BAGAImanA TULISAN SUPAYA ILMIAH
Suatu tulisan supaya ilmiah di
samping harus mempunyai acuan
juga harus bersifat obyektif
(berdasarkan logika bukan
perasaan, berdasarkan kenyataan /
realitas bukan rekaan). Widarso (1992: 37)
Menulis merupakan suatu proses. Oleh karena
itu merupakan satu proses, maka harus
mengalami:
 Tahap prakarsa (perencanaan,
pengumpulan bahan, penentuan
opik),
 Tahap pelanjutan (penelitian,
konsultasi, penulisan)
 Tahap revisi (koreksi dan perbaikan)
 Tahap pengakhiran (kesimpulan)
JENIS KARYA TULIS ILMIAH :


LAPORAN LENGKAP / MONOGRAF:
karya tulis yang berupa hasil penelitian
ilmiah, pengembangan atau evaluasi yang
disajikan dengan menggunakan kerangka isi,
aturan dan format tertentu.
(hasil penelitian, skripsi, tesis, desertasi)
LAPORAN RINGKAS (SUMMARY REPORT):
penulisan kembali artikel yang sudah pernah
diterbitkan dengan menggunakan bahasa
yang lebih mudah difahami dan tidak terlalu
teknis.

Laporan untuk adminisrator dan pengambilan keputusan:
Tulisan yang berisi penjelasan dan diagnosa thd masalahmasalah yang diperlukan, dalam laporan ini berisi a.l.:
- akivitas penelitian
- keterangan ttg hasil kegiatan
- akurasi hasil kajian dibandingkan dengan keperluan
- efisiensi kegiatan hubungannya dengan tenaga,
biaya, dan waktu
- kelemahan-kelamahan dan carapenanggulangannya
- pengaruh program thd kondisi, sikap, dan perilaku
masyarakat.

TULISAN ILMIAH
adalah merupakan ringkasan dari pada laporan lengkap atau
monograf yang dipadatkan.

BUKU ILMIAH
buku pelajaran
modul
diktat
karya terjemahan / saduran
Makalah
Format makalah
- halaman sampul
- Daftar isi
- Daftar tabel (jika ada)
- Pendahuluan:
- latar belakang masalah
- masalah
- tujuan penulisan
- Isi makalah
- …..
- …..
- …..
- Penutup:
- kesimpulan
- saran
- Daftar pustaka
PENGARUH MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM
TERHADAP SIKAP SISWA
(studi kasus siswa SDN I Yogyakarta)
Disusun oleh
Ida
NIP. 150888999
Disampaikan pada seminar peningkatan guru
SD/MI se DIY di Yogyakarta
Tanggal : 5 Desember 2006
DEPARTEMEN AGAMA
KOTA MADYA YOGYAKARTA
2006
Judul (Ruang Lingkup)
Topik
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Topik
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Topik
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Topik
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Topik
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
16
Menulis KTI Sesuai Topik- Sub topik
Judul Perlu Dirubah/Tidak
Kerangka Karya atau Ragangan (Outline)
17
Judul






Dapat ditulis terlebih dahulu untuk
membatasi pembahasan
Dapat ditulis setelah pembahasan, agar
relevan dengan yang dibahas
Bisa besar luas ( big is the best )
Bisa rinci justru lebih luas ( small is
beautiful)
Singkat, jelas, tepat, ada daya pikat, dan
sesuai dengan isi
Berkisar 5-15 kata
CONTOH JUDUL Kuantitatif :
Pengaruh Mata Pelajaran PPKn Terhadap Sikap Siswa
(studi kasus siswa SDN I Yogyakarta)
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Hipotesa Penelitian (Jika Ada)
F. Kegunaan Penelitian
G. Asumsi
H. Ruang Lingkup dan Keterbatasan
Penelitian
I. Definisi Istilah atau Definisi
OperasionalH.
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Kajian Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
19
Bab III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi Dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
Bab IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
Bab V PEMBAHASAN
A. ………………….
B. ………………….
C. ………………….
Bab VI KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
20
Kaidah Umum Dan Kaidah Khusus
Kaidah Umum = Penulisan KTI mengandung normatif
penulisan KTI pada umumnya.
Kaidah Khusus= Normatif dan Administratif yang
ditentukan oleh instansi tertentu, utk keperluan instansi
tsbt.
1.Bagian Awal: Halaman Judul, Lembar Pengesahan,
Abstak, Prakata, Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar
gambar/grafik.
2. Bagian Batang Tubuh:
a.Bagian Pendahuluan =
21
1) Latar Belakang:
a) Mengemukakan hal yg melatar belakangi penelitian, seperti: Masalah
(kesenjangan) antara rencana (yg diinginkan) dgn keadaan yg ada
(realistis) atau kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.
b) Motif yg mendorong penelitian/ pengkajian/ Masalah yg mendoronng
diadakan penelitia/pengkajian.
c)Tingkat kebaruan topik yg akan diangkat/ diteliti: Belum pernah
diteliti org atau melanjutkan penelitian seseorang.
d) Kespesifikan topik yg diteliti: Apakah teorinya saja ttg sesuatu,
simpulan seminar, hasil diskusi, pengamatan/ pengalaman pribadi
yg akan diteliti.
CONTOH JUDUL:
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA
GURU DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN CILACAP
22
2) Identifikasi Masalah :
a) Merupakan kegiatan mencari sebanyak-banyaknya masalah yg
jawabannya dpt diperoleh dari penelitian itu.
b) Masalah-masalah yg ditentukan itu bertumpu pada masalah pokok yg
dikemukakan dlm latar belakang.
c) Masalah- masalah yg ditemukan itu dituliskan dlm bentuk kalimat
tanya. (Masalah yg dpt diidentifikasi adalah sebagai berikut:
- Apakah setiap WI memiliki program kerja?
- Apakah setiap WI bekerja sesuai dgn program kerja itu?, dst).
d) Masalah yg di identifikasi:
(1) Berhubungan dgn variabel-variabel penelitian/ kajian.
(2) Berkaitan dgn pola hubungan antar variabel.
(3) Berkaitan dgn asumsi peneliti ttg masalah tersebut.
23
3) Perumusan Masalah :
a) Masalah yg dirumuskan harus Konsisten dgn masalah
yg dikemukakan dgn uraian pada latar belakang dan
identifikasi masalah;
b) Rumusan masalah itu merupakan pertanyaanpertanyaan yg lengkap dan rinci mengenai ruang
lingkup permasalahan yg akan dicari jawabannya dlm
penelitian.
c) Rumusan masalah itu memperlihatkan variabel-variabel
yg diteliti, hubungan antar variabel, dan subjek
penelitian. (Konsep teori atau variabel yg dibahas dan
mencakup kontelasi permasalahan).
• Merumuskan masalah :
Cara sederhana yang dapat dilakukan untuk
merumuskan masalah adalah dengan mengubah
rumusan kalimat dalam topik khusus menjadi
kalimat tanya baik dengan menggunakan kata
tanya ataupun cukup dengan menggunakan
partikel kah.
Contoh :
Bagaimanakah aktivitas siswa dalam mengikuti
mata pelajaran Agama Islam
catatan
• Apabila memang hanya mengandung satu pokok
persoalan yang harus dipecahkan, penulis
segera dapat melangkah ke langkah berikutnya,
yaitu menyusun kerangka karangan.
• Sebaliknya, apabila di dalam rumusan masalah
itu ternyata mengandung lebih dari satu
persoalan yang harus dipecahkan, sebaiknya
dirumuskan sub-masalahnya, agar dalam
penulusuran teori maupun pembahasan masalah
tidak ada gagasan yang terlupakan atau
tumpang-tindih.
4) Kegunaan Penelitian
a) Menuliskan Kegunaan Penelitian atau pentingnya penelitian bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
b) Dibedakan antara kegunaan penelitian bersifat teoritis dan yang
bersifat praktis.
c) Tergantung tujuan penelitia, bisa kegunaannya untuk guru, siswa,
masyarakat atau lingkungan.
5) Tujuan Penelitian/Penulisan KTI
Merumuskan tujuan yg ingin dicapai melalui penelitian/penulisan KTI,
baik bagi pengembangan ilmu maupun penerapannya, berdasarkan:
a) Isi dan rumusan tujuan penelitian/penulisan mengacu kepada isi dan
rumusan masalah
b) Tujuan dituliskan dlm bentuk kalimat pernyataan.
c) Mengungkapkan sasaran yg hendak dicapai dalam penelitan.
27
6) Definisi Istilah atau Definisi Operasional
a) Memberikan penegasan terhadap Istilah-Istilah yg
berhubungan dgn konsep- konsep pokok yg terdapat
atau definisi operasionl Variabel dlm KTI.
b) Definisi operasionl Variabel dlm KTI, adalah
pemahaman tentang variabel-variabel yang tercantum
dlm KTI.
catatan
• Apabila memang hanya mengandung satu pokok
persoalan yang harus dipecahkan, penulis
segera dapat melangkah ke langkah berikutnya,
yaitu menyusun kerangka karangan.
• Sebaliknya, apabila di dalam rumusan masalah
itu ternyata mengandung lebih dari satu
persoalan yang harus dipecahkan, sebaiknya
dirumuskan sub-masalahnya, agar dalam
penulusuran teori maupun pembahasan masalah
tidak ada gagasan yang terlupakan atau
tumpang-tindih.
Contoh:
Topik khusus
DAMPAK MATA PELAJARAN PPKN
TERHADAP SIKAP SISWA
(studi kasus siswa SDN I Yogyakarta)
Makna pembelajaran Agama Islam
 Aktivitas siswa
 Faktor pendukung dan faktor penghambat
 Perubahan perilaku siswa
 Penilaian para guru

PENGEMBANGAN PENDAHULUAN
YG HRS DIPERHATIKAN DLM PENDAHULUAN :
Pendahuluan harus meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah dan tujuan penulisan.
Semua unsur pendahuluan tidak perlu disusun dalam bentuk subjudul sendiri-sendiri, tetapi cukup diawali dengan paragraf baru.
Harapan-harapan yang ditulis dalam pendahuluan hendaknya
bertolak pada konsep-konsep teori yang kebenarannya telah diuji
dan diterima masyarakat. Oleh karena itu sumber-sumber
referensinya harus ditunjuk secara jelas.
Kenyataan-kenyataan yang ditulis dalam pendahuluan harus bertola
dari fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan atau bukti-bukti
hasil penelitian para ahli.
Fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan harus disertai dengan
argumentasi sebagai dasar rasionalisasi bahwa fakta tersebut
memang benar-benar ada.
Fakta berdasarkan hasil penelitian harus dikemukakan secara konkre
dan disertai sumber referensinya secara jelas pula.

DAMPAK MATA PELAJARAN PPKN TERHADAP SIKAP SISWA
( Studi Kasus siswa SDN I Yogyakarta )
Pendahuluan :
Latar belakang masalah
- Alasan apa perlunya melihat dampak dari pemebalajaran PPKN
- Konsep harapan apa yang diperlukan dalam pendidikan (hrs.
merujuk referensi)
- Kenyataan yang ada pada saat sebelum mengikuti mata pelajaran
PPKN
Rumusan masalah
- Bagaimanakah proses pembelajan PPKN di SDN I Yogyakarta
- apakah faktor pendukung dan penghambah proses pembelajaran
mata pelajaran PPKN di SDN I Yogyakarta
- Adakah perubahan sikap siswa setelah mengikuti mata pelajaran
PPKN di SDN I Yogyakarta
Tujuan
- Mengetahui proses pembelajan PPKN di SDN I Yogyakarta
- Mengetahui faktor pendukung dan penghambah proses
pembelajaran mata pelajaran PPKN di SDN I Yogyakarta
- Mengetahui perubahan sikap siswa setelah mengikuti mata pelajaran
PPKN di SDN I Yogyakarta
DAMPAK MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM TERHADAP SIKAP SISWA
( Studi Kasus siswa SDN I Yogyakarta )
Pendahuluan
Kebutuhan akan pendidikan bagi anak adalah merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk
mengembangkan dirinya dimasa-masa yang akan datang, sebab dalam proses pendidikan akan
terjadi suatu bimbingan untuk mengembangkan potensi dirinya.
Menurut Ibnu Sina yang dikutip oleh Ardi Widodo (2003), dinyatakan bahwa pada dasarnya
pendidikan menekankan pada peningkatan kecerdasan, karakteristik, dan bakat-bakat yang dimiliki
anak, serta memeliharanya dalam rangka menentukan pilihan yang disenangi untuk masa yang akan
datang.
Bertitik tolak pada pemikiran Ibnu Sina tersebut, pendidikan yang diperlukan anak didik adalah
hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan kecerdasan, keterampilan, watak, dan pengembangan
bakat.
Pembentukan watak siswa tidak dapat dilakukan hanya dengan mengikuti atau mempelajari teori
ilmu watak atau ilmu sikap melalui buku, tetapi harus ada proses bimbingan yang begitu baik dan
benar, sebab watak/sikap menyangkut pribadi seseorang.
Seperti halnya yang terjadi di SDN I Yogyakarta, yang letak lokasi sekolahnya berada di tengahtengah kota yang penduduknya sangat heterogen, sedikit banyak akan mempengaruhi sikap dan
perilaku kehidupan siswa MIN tersebut. Sebagian dari siswa terutama yang berasal dari daerah
perkotaan menunjukan gejala-gejala kenakalan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari para
guru.
Mata pelajaran Agama Islam, disamping mata pelajaran Agama diharapkan dapat ikut andil dalam
membentuk pribadi siswa menjadi lebih baik.
Kenyataan seperti itulah yang sangat menarik untuk diteliti, terutama dari segi dampak sikap
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran Agama Islam, disamping faktor pendukung dan faktor
penghambatnya.
Isi tulisan (biasanya terdiri Bab)
Contoh :
I.
Makna pembelajaran Agama Islam
II.
Aktivitas siswa
III. Faktor pendukung dan faktor
penghambat
IV.
Perubahan perilaku siswa
V.
Penilaian para guru
PENGEMBANGAN STUDI KEPUSTAKAAN
 Studi kepustakaan merupakan jalan yang
akan dilewati oleh penulis untuk
membangun kerangka berpikir (dasar
teori).
 Kerangka berpikir akan dimanfaatkan oleh
penulis karya ilmiah sebagai pisau analisis
masalah
CONTOH STUDI KEPUSTAKAAN


Membaca pemahaman pada dasarnya adalah proses
rekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks (Smith, 1973).
Proses rekonstruksi pesan merupakan proses interaktif,
berlapis-lapis dan proses pengujian hipotesis. Ahli lain
mengatakan bahwa membaca pemahaman adalah
pemahaman arti dalam suatu bahasa melalui tulisan atau
bacaan (Lado, 1964… dst).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa membaca pemahaman merupakan
kegiatan memahami isi bacaan baik isi secara tersurat
maupun tersirat dengan cara mengolah informasi dan
merekonstruksi isi atau pesan yang terkandung dalam
bacaan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan
secara umum (Pranowo, 1990).
Berdasarkan kajian kepustakaan di atas kemudian
disusun kerangka berpikir sebagai berikut :
• Membaca pemahaman merupakan kegiatan memahami isi
bacaan baik isi secara tersurat maupun tersirat dengan cara
mengolah informasi dan merekonstruksi isi atau pesan
yang terkandung dalam bacaan dengan tujuan untuk
mendapatkan pengetahuan secara umum.
• Aspek-aspek membaca pemahaman yang dapat diajarkan
kepada siswa ditaksonomikan menjadi (a) pemahaman arti
kata dan ungkapan, (b) kemampuan menyimpulkan
gagasan dan menangkap pikiran utama paragraf, serta
kemampuan menangkap isi tersurat dan tersirat, (c)
kemampuan menduga pesan bacaan, dan (d) kemampuan
menilai bacaan.
• Pengajaran membaca pemahaman perlu memperhatikan
PENGEMBANGAN PEMBAHASAN MASALAH



Pengembangan pembahasan masalah lebih banyak
unsur kreativitas penulisnya. Oleh karena itu kekayaan
pengetahuan, kekayaan kosakata, idiom, kemahiran
merangkai kalimat merupakan hal penting dalam
mengembangkan bagian ini.
Pengembangan kerangka pembahasan menjadi bab
pembahasan dalam suatu karya ilmiah, tidak boleh
terlepas dari kerangka berpikir yang telah disusun
dengan maksud agar tidak ada masalah yang terbahas
dua kali dan atau lupa tidak dibahas.
Suatu penulisan harus selalu dikendalikan oleh kerangka
karangan, untuk menghindari pembelokan pembahasan.
PENGEMBANGAN PENUTUP
DIISI : KESIMPULAN
 Kesimpulan
pada dasarnya mengemukakan
pokok-pokok pikiran hasil pembahasan yang
berkaitan dengan butir-butir rumusan masalah.
Satu prinsip yang harus diikuti oleh seorang
penulis dalam menulis kesimpulan yaitu bahwa
isi kesimpulan harus dapat ditemukan dalam
bagian sebelumnya, tidak boleh ada pikiran
baru.
DALAM MEMBUAT RANGKUMIN HRS
MEMPERHATIKAN :
• Jangan membiarkan gagasan dan pikiran
Saudara mewarnai rangkuman.
• Jangan menambah contoh dari pihak
Saudara.
• Jangan mendiskusikan gagasan yang
terdapat dalam kutipan itu.
• Jangan memberikan informasi tambahan.
• Jangan mengubah keseimbangan dan
penekanan dalam argumentasi yang
disajikan.
FORMAT
–
I.
Sistem Angka Romawi-Arab.
……………………………………………………………
1). …………………………………………………….
2). ……………………………………………………..
2. …………………………………………………………….
1). ……………………………………………………..
2). …………………………………………………….
3. ……………………………………………………………..
1). …………………………………………………….
2). ……………………………………………………..
dst..
I.
Sistem angka dan huruf
I………………………………………………………………..
A……………………………………………………………
1. …………………………………………………….
2. ……………………………………………………..
B. ………………………………………………………….
1. ……………………………………………………..
2. …………………………………………………..
II………………………………………………………………
A……………………………………………………………
1. …………………………………………………….
2. ……………………………………………………..
B. ………………………………………………………….
1. …………………………………………………DST
Sistem angka-angka
1.…………………………………………………………………
1.1…………………………………………………………….
1.1.1………………………………………………….
1.1.2………………………………………………….
1.2…………………………………………………………….
1.2.1………………………………………………….
1.2.2………………………………………………….
2.…………………………………………………………………
2.1…………………………………………………………….
2.1.1………………………………………………….
2.1.2………………………………………………….
2.2…………………………………………………………….
2.2.1………………………………………………….
2.2.2………………………………………………….
3.0……………………………………………………………dst……
Cara menulis kutipan
• Kutipan langsung adalah:
Kutipan pendapat orang lain dalam suatu karya ilmiah.
Diambil persis seperti aslinya.
Bertujuan untuk mempertahankan keaslian informasi.
Biasanya yang dikutip seperti rumus-rumus, bunyi
peraturan pemerintah, pasal-pasal dalam undangundang, anggaran dasar, peribahasa, sanjak dll.
• Kutipan langsung pendek, misal :
Gijanto (2002: 88) menyimpulkan “ada hubungan yang
signifikan antara pendidikan dengan prestasi kerja
PNS di PTN Yogyakarta”
Kutipan langsung panjang:
lebih dari tiga baris atau lebih dari 40 kata.
 ditulis dalam alinea tersendiri.
 terpisah dari tubuh karangan yang mendahului.
 diketik dengan jarak 1 spasi / spasi tunggal.
 diketik dengan permulaan paragraf baru.

Contoh Kutipan langsung panjang:
Tujuan pendidikan agama Islam yang dikemukakan
para ahli pendidikan Islam diantaranya adalah:
a) Abdurrahman Shaleh
Tujuan pendidikan agama Islam ialah memberikan
bantuan kepada manusia yang belum dewasa. Supaya
cakap menyelesaikan tugas hidupnya yang diridhoi Allah.
Sehingga terjalinlah suatu kebahagiaan dunia dan akhirat
atas kuasanya sendiri.(Abdurrahman Shaleh, 2000: 22)
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG


Kutipan tidak langsung ditulis tanpa
tanda kutip dan terpadu dalam tubuh
karangan. Nama pengarang bahan
kutipan dapat disebut terpadu dalam
tubuh karangan, sedangkan nomor
halaman tidak harus disebutkan,
misalnya:
Armi (1992: 14) tidak menduga bahwa
mahasiswa eksata lebih baik daripada
mahasiswa bahasa dalam hal
kemampuan menulis karya ilmiah.
MENGUTIP SANJAK




Sanjak dikutip sebagaimana cara mengutip kutipan
biasa.
Sanjak yang tidak lebih dari tiga baris ditulis dalam
kalimat dengan diberi tanda petik “………”
Apabila lebih dari satu baris, tiap-tiap barisnya
dipisahkan dengan tanda garis miring (/)
Sanjak yang lebih dari tiga baris, dikutip seperti
kutipan langsung panjang, ditempatkan di tengahtengah halaman, simetri kiri-kanan tanpa diberi
tanda kutip.
CONTOH MENGUTIP UCAPAN
Mengutip ucapan secara langsung
• Prof. Dr. Soeparno menyatakan dalam pidato
pengukuhannya sebagai Guru Besar Madya, bahwa ”…
hendaknya para pejabat atau birokrat dapat dijadikan
teladan dalam pemakaian bahasa Indonesia termasuk
dalam hal penggunaan istilah-istilah asing”….
Mengutip ucapan secara tidak langsung
• Dalam masyarakat yang paternalistik seperti masyarakat
kita para pejabat sangat diharapkan untuk ikut berperan
dalam pembicaraan bahasa Indonesia seperti dikatakan
oleh Soeparno bahwa ”… hendaknya para pejabat atau
birokrat dapat dijadikan teladan dalam pemakaian bahasa
Indonesia” (Soeparno, 1995). …
DAFTAR PUSTAKA
Contoh :
• Al-Gazali (1982), Ihya Ulumuddin. Ibnu Batutah (pen.).
Semarang: Menara Kudus.
• Hasan, MZ (1990). karakteristik penelitian kualitatif, dalam
Aminuddin (ed.). Pengembangan penelitian kualitatif dalam
bidang bahasa dan sastra (h. 24-25). Malang: IKIP.
• Sartono, Edy (1999). 13 Nopember. Menyiasati program
MPMBS 1999 di MIN Yogyakarta. Bernas, h. 5
• Sudijono, Anas (1994). Metodologi reseach. Jakarta :Gramedia.
• Sunarto, (1999). Pelayanan Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Makalah disajikan dalam seminar Perpustakaan. IPI
Yogyakarta. Yogyakarta, 1-2 September 1999.
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional (1990). Jakarta:
Rinekacipta.
Catatan dlm menulis daftar pustaka






Nama penulis disusun secara alphabetis.
Huruf pertama dan baris pertama masing-masing sumber
kepustakaan diketik tepat pada garis tepi kiri, dan untuk
baris-baris berikutnya digunakan indensi lima sampai
delapan ketuka huruf.
Tiap-tiap sumber kepustakaan ditulis dengan jarak baris
satu spasi.
Jarak antara tiap-tiap sumber kepustakaan adalah dua
spasi.
Jika penulis menulis lebih dari satu judul/karya, nama
penulis untuk karya yang kedua dan seterusnya diganti
dengan garis tak terputus sebanyak tujuh ketukan tepat dari
sebelah kiri.
Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan bahasa karangan ilmiah:
• Hindari pernyataan yang absolud, contoh:
masalah ini belum pernah dibahas para ahli.
Seharusnya:
pembahasan masalah ini dapat menjadi sumbangan
pemikiran karena masih jarang dibahas para ahli.
• Hindari pernyataan yang bersifat ragu-ragu, contoh :
besar kecilnya minat baca nampaknya banyak
ditentukan oleh lingkungan.
Seharusnya:
besar kecilnya minat baca ditentukan oleh lingkungan
Hindari istilah asing yg telah ada padanannya dlm bhs Indonesia.
contoh : - gulma lebih singkat d.p. tumbuhan pengganggu
- urine lebih baik konotasinya d.p. air seni
- pengekspor lebih pas d.p. eksportir, dsb.
Gunakan kalimat yg pendek, efektif dan jelas difahami.
Contoh :
shalat fardlu itu akan sesuai dengan ketentuan hukum Islam
apabila dikerjakan tepat pada waktunya, dan akan lebih besar
pahalanya jika dilakukan secara berjamaah.
Kalimat tersebut akan lebih mudah difahami jika dipecah menjadi:
- menurut hukum Islam, shalat fardlu yang benar jika dikerjakan
tepat pada waktunya.
- shalat fardlu jika dikerjakan secara berjamaah akan
mendapatkan pahala yang lebih besar.
Hindari kalimat yg tdk efektif , contoh :
dalam permainan bahasa bertujuan memperoleh
kegembiraan dan keterampilan tertentu
seharusnya:
permainan bahasa bertujuan memperoleh kegembiraan
dan keterampilan tertentu
Perhatikan penulisan kata secara benar :
salah
benar
tekhnik
teknik
hakekat
hakikat
nasehat
nasihat, dsb
Format Modul













halaman sampul
halaman judul
halaman pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Deskripsi singkat
C. Relevansi manfaat
D. TPU dan TPK
E. Petunjuk penggunaan
BAB II MATERI 1
A. Kompetensi
B. Uraian materi
C. RangkuMIN
D. Latihan-latihan
E. Tes formatif
BAB III MATERI 2
A – E –sdaBAB IV MATERI …dan selanjunya…
A – E –sdaBAB … PENUTUP
A. Kalimat penutup
B. Kunci jawaban tes formatif
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENYEBAB DITOLAKNYA KARYA TULIS KITA :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Tidak asli
Tidak ada pengesahan
Tidak konsisten; tgl, tempat, atau isi
Kadaluwarsa
Sistematika tidak sesuai dng pedoman
Permasalahan diluar kompetensinya
Tidak jelas KTI nya (ttg apa?)
Tidak mengikuti alur berpikir ilmiah
Masalah tidak terkait dengan kegiatan penulis
Kajian teori pustaka tidak sesuai
Metodologi tidak ssuai dengan kaidah penelitian
Analisis data tidak tepat
Instrumen tidak sesuai dengan variabel
Penyajian data tidak lengkap
Isi tiap2 bab tidak konsisten dan seimbang
Simpulan tidak sesuai alur bab lain