Limbah4-LIMBAH PADAT

Download Report

Transcript Limbah4-LIMBAH PADAT

LIMBAH PADAT
di Industri
KLASIFIKASI LIMBAH
1. Limbah Berbahaya (Hazardous Waste)
2. Limbah Berkadar Rendah (Low Level
Waste)
3. Limbah Transuranik (TRU Waste)
4. Limbah Campuran (Mixed Waste)
5. Limbah Tak Berbahaya (Nonhazardous
Waste)
6. Limbah Khusus (Special Case Waste)
1. Limbah Berbahaya (Hazardous Waste)
• Kemampuan untuk terbakar
– Titik nyala kurang dari 600C, dalam bentuk non-cairan yang secara
spontan terbakar atau
– dapat dibakar dengan adanya gesekan atau penyerapan
kelembaban pada suhu lingkungan, dalam bentuk gas bertekanan,
dan
– dalam bentuk padatan yang terbakar dengan adanya oksigen di
atmosfer dan
– melepaskan sejumlah besar energi.
– Contohnya antara lain adalah alkohol (≥ 24% volume), serbuk
halus besi, nikel, dan aluminum, benzoil peroksida, potasium nitrat
• Daya korosivitas
– Bentuk dapat berupa cairan, gas, atau padatan yang dapat
menunjukkan sifat-sifat larutan dengan pH ≤ 2 atau ≥ 12,5.
– Contohnya antara lain larutan asam dengan pH ≤ 2, larutan alkali
dengan pH ≥ 12,5, larutan feri khlorida, padatan soda kostik.
• Daya reaktifitas
 Cairan, gas, atau padatan bereaksi sangat cepat dengan air,
 membentuk campuran yang sangat eksplosif dengan air,
 umumnya tidak stabil dan cepat mengalami perubahan tanpa
ledakan,
 membangkitkan gas-gas beracun, uap atau kabut membahayakan
kesehatan manusia atau lingkungan jika bercampur dengan air atau
bahan kimia lain seperti asam.
 Contoh : adalah senyawa nitro, litium hidrida, logam sodium, dan
lain-lain.
• Tingkat keracunan
 Berupa cairan, gas, atau padatan yang menunjukkan sifat-sifat
karsinogenik, mutagenik, atau teratogenik,
 Menyebabkan efek kesehatan akut atau kronis.
 Mengandung konstituen berbahaya di atas nilai ambang batas,
 beracun terhadap binatang uji baik lewat oral, dermal, atau
pernafasan,
 beracun terhadap kehidupan perairan,
 mengandung senyawa karsinogen di atas nilai ambang batas.
 Contoh : air yang melarutkan logam-logam berat seperti nikel atau
perak, pelarut khlorinasi atau non-khlorinasi, pestisida, pendingin
dengan atau tanpa logam atau oli, limbah oli.
2. Limbah Berkadar Rendah (Low Level Waste)
 Mengandung komponen radioaktif berkadar rendah yang tidak
memenuhi definisi limbah transuranik dan tidak mengandung
komponen seperti yang telah dipersyaratkan.
 Contoh yang banyak digunakan adalah unsur berylium atau minyak
yang terkontaminasi komponen radioaktif.
3. Limbah Transuranik (TRU Waste)
 Limbah padat yang terkontaminasi oleh sinar alfa dari emisi
radionuklida transuranium dengan waktu paruh lebih dari 20 tahun
dan konsentrasi lebih besar dari 100 nCi per gram (100 nCi/g).
 Radionuklida transuranik adalah radionuklida yang mempunyai
nomor atom lebih besar dari 92.
 Bahan-bahan yang mengandung radionuklida transuranik harus
diberi label sebagai limbah radioaktif.
 Limbah yang terkontaminasi radionuklida transuranik atau dengan
radionuklida transuranik dan bahan berhaya diatur agar tidak
dicampur tetapi hanya sebagai radionuklida transuranik.
4. Limbah Campuran (Mixed Waste)
– Limbah campuran berkadar rendah paling tidak
mengandung bahan yang termasuk dalam limbah
berbahaya, yang mungkin dalam keadaan padat, cair,
atau gas.
– Pilihan buangan sangat terbatas sehingga sangat
diperlukan untuk meminimisasi hasil dari aliran limbah.
– Limbah yang bercampur dengan bahan transuranik
dipertimbangkan sebagai limbah tercampur bahan
transuranik. Hanya padatan limbah campuran
transuranik yang dapat diterima.
– Karakteristik bahaya yang dapat diterima untuk
pembuangan adalah keracunan.
– Limbah yang terkontaminasi dengan bahan-bahan yang
mudah terbakar, korosif, atau reaktif harus diolah untuk
menghilangkan karakteristik-karakteristik ini.
– Disebabkan pilihan pengolahan dan pembuangan
limbah-limbah seperti ini sangat terbatas dan mahal, hal
ini sangat disarankan untuk tidak dihasilkan.
5. Limbah Tak Berbahaya
(Nonhazardous Waste)
– Limbah industri tak berbahaya
(Nonhazardous industrial waste)
• Limbah industri dapat mengandung konstituen
berbahaya yang masih di bawah nilai ambang
batas akan tetapi sudah melampaui nilai batas
untuk dibuang badan air.
– Limbah permukiman tak berbahaya
(Nonhazardous municipal waste)
• Limbah permukiman seperti kertas, karton, bahan
makanan dan kemasan, dan keranjang dapat
dibuang langsung di Tempat Pembuangan Akhir
6. Limbah Khusus (Special Case Waste)
• Mungkin memerlukan pengecekan atau modifikasi untuk memenuhi
aturan yang ada. Limbah ini mempunyai penanganan dan
pengepakan yang khusus untuk memenuhi kriteria yang ada.
• Termasuk bahan-bahan ini adalah:
– bahan-bahan berharga (accountable materials), tabung lampu (fluorescent
tubes & ballasts), uap asam (fuming acids), silinder gas, filter HEPA,
limbah medis, asam nitrat, bahan pembentuk peroksida, PCBs, limbah
selokan (sewer waste), bahan-bahan berpelindung (shielded items)
• Limbah tidak dapat diterima jika memenuhi kategori berikut :
– limbah yang bereaksi atau melepaskan konstituen berbahaya pada laju
yang membahayakan untuk disimpan atau dipindahkan
– eksplosif
– gas bertekanan
– limbah dari produk yang tidak sempurna
– limbah rusak dalam kemasan
– sangat berbahaya/beracun akut yang melebihi BM untuk setiap kontainer
– limbah tidak dapat diidentifikasi atau tidak lengkap karakteristiknya
– Limbah radioaktif yang melebihi batas aktifitas yang diperkenankan tiap
kontainer:
• 6 Ci per kontainer TRU*
• 1,000 Ci per kontainer Tritium**
Contoh Pengelolaan Limbah Padat
Di Industri Pupuk
PT. Pupuk Kaltim,
Bontang, Kalimantan Timur
DEFINISI
1. Limbah padat yang dimaksud terdiri dari limbah organik dan
limbah anorganik adalah benda padat yang tidak
bermanfaat atau tidak digunakan lagi oleh kepala unit kerja
pemilik masing-masing dan dapat menimbulkan pengotoran
pada lingkungan atau ruangan.
2. Limbah padat organik adalah limbah yang mudah
mengalami proses pembusukan.
3. Limbah padat anorganik adalah limbah yang tidak mudah
atau tidak dapat mengalami proses pembusukan, misal :
plastik, karung bekas, serpihan logam atau diluar item 3.8.
4. TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yaitu tempat untuk
melaksanakan kegiatan pemusnahan limbah padat pada
lokasi yang telah ditentukan.
5. Urea deposit adalah gumpalan urea yang berasal dari
scrapper prilling tower/tempat lain atau dari urea yang
mengeras/menggumpal/membatu namun tidak
terkontaminasi dengan impuritas lain sehingga dapat diolah
kembali di Pabrik atau sesuai rekomendasi unit kerja terkait.
6.
7.
8.
9.
Urea Unspect adalah produk urea yang sudah
terkontaminasi oleh impuritas lain (misal : debu, tanah,
oli, dll) dan tidak dapat diolah kembali berdasarkan
rekomendasi unit kerja terkait.
Urea sweeping adalah urea yang tidak memenuhi
standar mutu yang telah ditetapkan namun masih dapat
di daur ulang dan atau sesuai dengan rekomendasi unit
kerja terkait.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), yang
termasuk limbah B3 di PKT adalah : oli bekas, afduner
bekas, limbah laboratorium, accu bekas, katalis bekas,
bahan kimia kadaluwarsa, drum plastik (wadah) bekas
kemasan bahan kimia yang belum dicuci (diubah
menjadi non B3) yang telah diatur dengan work
instruction oleh unit kerja pengguna.
Limbah yang berasal dari workshop diatur dengan work
instruction oleh unit kerja pelaksana.
KETENTUAN UMUM
1. Limbah padat sebelum diperlakukan lebih lanjut di
seleksi.
2. Limbah padat yang belum bisa diperlakukan lebih lanjut
ditampung di gudang, kecuali untuk sampah organik dan
sampah anorganik non logam.
3. Limbah B3 disimpan sementara di gudang lay down
sebelum dikelola lebih lanjut.
4. Limbah padat (urea unspect) disimpan ditempat
penampungan sementara sebelum didistribusi ke
masyarakat.
5. Pengelolaan limbah padat dan B3 mengacu pada Hirarki
Pengelolaan Limbah yang memakai prinsip 5R (Rethink,
Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) dan land fill serta
dikirim ke pihak ketiga yang mempunyai izin dari
instansi terkait sesuai dengan peraturan yang berlaku
sebagai alternatif pengelolaan terakhir.
PROSEDUR
1. Seleksi Limbah Padat
Sebelum diperlakukan lebih lanjut, limbah padat
dikelompokkan:
a. Limbah padat yang dapat diolah kembali :katalis HTS
(Fe2O3), Katalis Konv. NH3 (Fe3O4) dan sampah organik.
b. Limbah padat yang dapat dijual, terdiri dari :
– Katalis Primary Reformer (NiO), Secondary Reformer, Methanator,
Low Shift Conventer (CuO, ZnO, Cr2O3), H2 Converter (Instruksi Kerja
Penanganan Katalis Bekas yang Bernilai Ekonomis)
– Logam, dan serpihan logam ditangani dan dikelola sesuai Instruksi
Kerja Penanganan Material Scrap
– Drum Plastik (wadah) bekas kemasan bahan kimia ditangani dan
dikelola sesuai Instruksi kerja di Departemen Operasi K1, K2, K3 dan
POPKA, K4
c. Limbah padat yang dapat dibuang : limbah anorganik non
logam, resin mixed bed polisher dan resin cation exchanger,
adsorber (ASU, ASP, DRYER), karbon aktif, Pallet urea.
d. Limbah padat yang dapat ditimbun di tanah (land fill), yaitu
bongkahan beton, dan non bongkahan (non logam).
2. Limbah Padat yang Dapat Diolah Kembali
–Katalis HTS (Fe2O3) dan katalis konverter
Amoniak (Fe3O4) dibuat Concrete Block (Lantai
Beton) dengan perbandingan campuran 3
semen, 4 pasir, dan 4 katalis.
–Sampah organik diolah menjadi kompos di lokasi
proyek kompos PC VI.
3. Limbah padat yang tidak dapat diolah:
ditimbun di tanah (land fill).
4. Pengelolaan Limbah B3
• a. Oli Bekas
– Oli bekas ditampung di penampungan sementara, kemudian dikumpulkan
dalam drum khusus.
• b. Afduner bekas
– Dikumpulkan dalam drum dan dipakai untuk latihan pemadam kebakaran
sebagai pengganti solar. .
• c. Accu bekas
– Dikumpulkan secara bertahap dan disimpan di gudang penyimpanan limbah B3
diberi label sambil menunggu pihak pengelola yang sudah mendapat izin dari
KLH.
• d. Katalis
– Primary Reformer (NiO), Secondary Reformer, Methanator, Low Shift
Conventer (CnO, ZnO, Cr2O3), H2 Converter (WIL-PL-Tek-02-01 tentang
Instruksi Kerja Penanganan katalis Bekas yang Bernilai Ekonomis)
• e. Limbah Laboratorium
– Dinetralkan, di-reduce, dibakar di incinerator
• f. Bahan kimia kadaluwarsa
– Diusahakan untuk di-reduce,di-reuse, re-cycle, landfill, bila tidak memungkinkan
kirim ke pihak ketiga yang mempunyai izin dari instansi terkait sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
PENGECUALIAN
• Penanganan limbah padat di area
pelabuhan di lakukan oleh Perusahaan
Bongkar Muat (PBM) yang beroperasi di
pelabuhan PKT dan di bawah kontrol
Departemen Pelabuhan dan Distribusi.
• Limbah padat yang berupa urea unspect
dikirim ke tempat penampungan sementara
urea unspect.
• Penanganan limbah padat yang
mengandung Radioaktif diatur dengan
prosedur tersendiri.
Kantor Pusat: Gedung Sentral Senayan Lt. 4, Jl. Asia Afrika VIII No. 8 Jakarta Selatan
Contoh Pengelolaan Limbah Padat
Di Industri Ammonium Nitrat
Kapasitas : 300.000 ton/tahun
PT. Kaltim Nitrate Indnesia,
Bontang, Kalimantan Timur
Limbah Padat B3 :
1. Katalis Bekas
–
–
–
–
Sifat
: Non Toksik
Sumber : Ammonia Converter
Jumlah : 120 kg/tahun
Penanganan :
•
•
•
•
Dikumpulkan menurut karakteristiknya,
Dikemas dalam drum dan diberi tanda,
Ditempatkan di tempat sesuai dan aman,
Dikelola sesuai dengan prosedur yang ada dalam limbah B3.
2. Drum Kosong
–
–
–
–
Sifat
: Non Toksik
Sumber : Penyimpanan Bahan Kimia
Jumlah : 2000 drum/thn dan 100 bh @ 200 L/thn
Penanganan
:
• Cuci dengan air sampai bersih
• Ditempatkan di tempat sesuai dan aman,
• Dikelola sesuai dengan prosedur yang ada dalam limbah B3.
3. Inert Material (plastik, dll) dengan kandungan
nitrat
–
–
–
–
Sifat
Sumber
Jumlah
Penanganan
: Non Toksik
: Umum
: 10 m3/tahun
:
• Pengepakan yang minimal
• Dicuci dengan air untuk menghilangkan kontaminan nitrat di
bawah 100 mg/L
• Dikirim ke landfill oleh kontraktor limbah
4. Kantung Ammonium Nitrat
–
–
–
–
Sifat
Sumber
Jumlah
Penanganan
: Non Toksik
: Reclaimed out of specification product
: 1000 kantung/thn
:
• Cuci dan ambil kontaminan yang ada
• Ditempatkan di tempat sesuai dan aman,
• Dikelola oleh kontraktor limbah
5. Coating Agent
–
–
–
–
Sifat
Sumber
Jumlah
Penanganan
: Non Toksik
: Sistem pelapisan produk dan Separator
: 20 ton/tahun
:
• Pengambilan dan pembuangan oleh kontraktor yang berlisensi
6. Filter
–
–
–
–
Sifat
Sumber
Jumlah
Penanganan
: Non Toksik
: Aqua NH3/NH3 filter, Kompressor HNO3
: 24 bh/thn, 20 m3/thn, 100 bh/thn
:
• Cuci dan ambil kontaminan yang ada
• Ditempatkan di tempat sesuai dan aman,
• Dikelola oleh kontraktor limbah
Limbah Padat Non B3
1. Limbah padat (sampah) domestik dan kantor
–
–
–
–
Sifat
Sumber
Jumlah
Penanganan
: Non Toksik
: Keg. domestik/rumah tangga dan Kantor
: 60 m3/tahun, 60 m3/tahun
:
• Limbah domestik dibuang ke TPA
• Kertas dan karton yang dapat dilakukan siklus ulang
2. Kantung Lilamin
–
–
–
–
Sifat
Sumber
Jumlah
Penanganan
: Non Toksik
: Pengepakan
: 1800 kantung/thn
:
• Cuci dengan bersih dan buang ke TPA
Penyimpanan Drum Bekas
Name Plate (Plat Nama)
Name Plate (Plat Nama)
Tangki Amoniak
Sistem Penyimpanan Bahan Baku
Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Padat
Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Padat
Cooling Tower
Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Padat
Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Padat
Monitoring Arah
dan Kecepatan
Udara
Alat Penukar Panas (Heat Exchanger)