Organisasi Fungsional Tubuh Manusia dan Kontrol “Lingkungan
Download
Report
Transcript Organisasi Fungsional Tubuh Manusia dan Kontrol “Lingkungan
Kontrol Syaraf pada
Homeostasis “Lingkungan Dalam”
Erkadius
Bagian Fisiologi FK Unand
Homeostasis
Pemeliharaan keadaan mendekati
konstan di cairan interstitium
Fungsi bersama semua organ
paru-paru: sumber O2, pembuangan CO2
ginjal: pembuangan urea, asam urat, ion, air
pencernaan: sumber makanan
jantung, pembuluh darah, hormon, syaraf
Cairan ekstrasel (millieu interieur)
Tubuh dewasa 60% cairan
Ekstrasel: hampir 1/3 cairan tubuh
Interstitium, darah, limfe, sendi, dsb.
Ion (Na, Cl, HCO3),
Makanan (O2, glu, FA, AA); CO2, dan produk sisa
Gerak cepat sebagai darah
vol. darah 5000 mL = cardiac output 5040 mL/mnt
darah kapiler cairan interstitium sel
jarak terjauh kapiler ke sel 50
Pembagian Sistem Syaraf
Sistem syaraf pusat: otak, medulla spinalis
integrasi data, menyimpan informasi
membangkit pikiran, ambisi, penentuan respons
Sistem syaraf tepi
somatik: sensorik dan motorik
panca indera, pelaksana keinginan
otonom: simpatis dan parasimpatis
kontrol jantung, pernafasan, pencernaan
sekresi berbagai kelenjar
Syaraf pusat: otak
Hipotalamus:
ADH: kadar air tubuh
oksitosin: pengeluaran ASI
Hipotalamus dan hipofisis
PRH prolaktin: produksi ASI
GHRH GH: dg somatomedin utk pertumbuhan
CRH ACTH: kortisol utk metabolisme glujosa
TRH TSH: tiroid untuk aktifitas sel
GnRH LH/FSH: reproduksi
Baroresptor, dan pusat pernafasan
Antidiuretic hormone / vasopressin
Kadar air tubuh ↓ produksi ADH ↑
hipotalamus hipertonik neuron membuat
ADH sekresi di ujung akson darah
ginjal menarik air di tubuli distal, duktus
koligentes
Cairan tubuh ↑, ADH ↓
Perdarahan cairan tubuh ↓↓↓:
ADH ↑↑↑ arteriol kontraksi tekanan darah ↑↑
Rangsangan papilla mammae
Merangsang produksi hormon hipotalamus
oksitosin pengeluaran ASI
kontraksi uterus untuk mendorong janin keluar
kontraksi uterus pasca kelahiran plasenta
prolaktin produksi ASI
di saat hamil: efek ini diblok estrogen
penyediaan makanan homeostasis bayi
GHRH dan GnRH
Growth hormone releasing hormone
aktif ketika badan perlu bertumbuh
merangsang growth hormone
Gonadotropin releasing hormone
merangsang follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteinizing hormone (LH)
FSH dan LH penting dalam reproduksi
CRH, TRH, Endorphine
Corticotropin-releasing hormone
stress fisik/mental CRH ACTH kortisol
peningkatan kadar gula darah, anti stress
Thyrotropin-releasing hormone
penurunan metabolisme dan suhu lingkungan
TRH TSH (thyrotropin) tiroksin meningkat
metabolisme dan nafsu makan meningkat
produksi enzim Na, K, ATPase, menjaga kadar Na dan K sel
Endorphine – hormon di otak
aktif ketika stress mental, aktifitas mirip morfin
Tekanan darah turun signal
baroreseptor ke hipotalamus
aktifitas simpatis meningkat: vasokonstriksi
produksi ADH meningkat: antidiuresis
Kadar CO2 darah meningkat
rangsangan terhadap pusat pernafasan
kontraksi otot pernafasan
rongga dada melebar inspirasi
Baroreseptor, pusat pernafasan
Tek. darah turun tek. ke baroreseptor
berkurang signal ke hipotalamus
aktifitas simpatis meningkat: vasokonstriksi
produksi ADH meningkat: antidiuresis
[CO2] darah meningkat - hypercapnia
rangsangan thd pusat pernafasan
kontraksi otot pernafasan
rongga dada melebar inspirasi
Syaraf efferent: motorik
Neuromuscular junction:
ujung akson motorik otot: acetylcholine
rangsangan kontraksi
diakhiri oleh enzim (acetyl)choline esterase
Kontrol kelenjar
ujung syaraf: acetylcholine
aliran darah ke kelenjar meningkat
produksi cairan kelenjar meningkat
Syaraf otonom: dua komponen syaraf
SSP ke ganglion: pre-ganglion
ganglion ke target: post-ganglion
Hormon/neurotransmitter
pre-ganglion: acetylcholine
post ganglion simpatis: nor-epinephrine
(beberapa serat: acetylcholine)
post ganglion parasimpatis: acetylcholine
Syaraf efferent: otonom
Dua komponen syaraf
Pre-ganglion: SSP ke ganglion
Post-ganglion: ganglion ke target
Hormon/neurotransmitter
pre-ganglion: acetylcholine
post ganglion simpatis: nor-epinephrine
(beberapa serat: acetylcholine)
post ganglion parasimpatis: acetylcholine
Efek parasimpatis
pupil mengecil: cahaya masuk berkurang
kekuatan fokus lensa mata bertambah
kelenjar hidung, air mata, saliva, mulut,
lambung aktif (tak ada efek terhadap
kelenjar keringat atau kelenjar apokrin!)
aktifitas syaraf usus dan peristalsis naik
kontraksi jantung melemah dan jarang
pelebaran pembuluh darah pipi
Efek simpatis
pelebaran pupil
kelenjar pencernaan pekat dan kaya enzim
keringat dan apokrin bertambah
peristalsis usus berkurang
jantung makin kuat dan cepat
vasokonstriksi, tekanan darah naik
Syaraf afferent
Kontrol kontraksi otot
muscle spindle dan golgi tendon organ
regangan pada serat otot dan tendon
Indera somatik
reseptor mekanik
taktil: raba, tekanan, getar, dan ‘tickle’
posisi: statik dan gerakan
reseptor suhu: panas atau dingin
reseptor nyeri: informasi kerusakan
Indera penglihatan
cahaya diterima oleh retina, dibawa NC II
gerakan bola mata oleh NC III, IV, dan VI
Indera pendengaran
dibawa NC VIII
bersama dengan indera keseimbangan
Indera kimiawi
taste: dibawa NC VII, IX dan X
smell: dibawa NC I