Tasir Trbw - tukarpendapat

Download Report

Transcript Tasir Trbw - tukarpendapat

Al-qur’an dalam bentuk ayat,
dan al-hadits dlm bentuk teks
‫ كالم هللا المنزل على محمد ص م بواسطة جبريل‬-‫القرأن‬
‫المتعبد بتالوته‬
Al-Qur’an datang dari Allah Yang Maha
Mutlak disampaikan kepada Muhammad
saw, manusia yang bersifat relatif
Maka diperlukan penyesuaian. Dlm hal ini
ada tahapan NUZUL,dari Lauh Makhfudh
keLangit Dunia, lalu kepada Muhammd saw
M. NAWAWI
 Hadits direkam dari perkataan dan
perbuatan Nabi saw yang juga berdasar
wahyu Allah
 Ketika Firman/wahyu Allah tertuang dalam
bahasa dan diabadikan dalam teks tertulis,
maka ia berarti telah memasuki pelataran
sejarah(dan terkena kaidah2 sejarah)
 Untuk itu teks al-Qur’an harus dilihat dr tiga
perspektif; teologis, filsafat linguistik dan
mistikal
M. NAWAWI
 Secara teologis ia suci dan absolut, berlaku
sepanjang masa. Karena itu tk bisa diubah
 Secara historis filosofis ia tak bisa mengelak
sebagai kajian filsafat linguistik, sebab kita
tidak ketemu Tuhan atau Jibril sebagaimana
Nabi Muhammad, melainkan hanya ketemu
teks dan tafsiran yang diantarkan melalui
mata rantai tradisi.
 Maka ia memiliki dua dimensi; absolut dan
relatif; metahistoris dan historis. Teks jangan
diabsolutkan secara tidak proporsional
karena akan tertutup dan tidak dialogis
M. NAWAWI
 Sementar pendekatan rasional yang terlalu
mengandalkan logika bisa-bisa tidak dapat
menyentuh hati
 Maka tuntutan iman kepada al-qur’an
(melahirkan sikap hormat /taat) harus terpadu
secara proporsional dengan sikap kritis
terhadap berbagai penafsiran yang telah
mapan, bahkan menjadi ideologi.
 Sebab Al-Qur’an bagaikan permata yang bisa
memancarkan berbagai warna, dari berbagai
persepektif. Maka di samping dipahami, ia
harus di hayati.
M. NAWAWI
MAKNA TAFSIR TARBAWI
 ‫ شرح القرأن (الحديث) وبيان معناه بنص اوإشارة‬- ‫تفسير‬
- Tafsir tarbawi merupakan wacana baru
dri kalangan akademisi yang belum
memiliki epistimologi yang kokoh
- Ia bisa bermakna pendekatan dari sudut
pandang pendidikan atas nilai yang
kandung ayat/hadits
- Bisa merupakan kumpulan ayat/hadits yg
dapat dijadikan landasan ilmu
pendidikan
M. NAWAWI
Prosedur Penafsiran
 Ada dua metode a) Maudlu’i b) Tahlili
 Maudhu’I, dimulai dari pembahasan tema,
kemudian ayat/hadits yang terkait digunakan
untuk mendasari pembahsan pada tema dan
sub tema yang didiskusikan.(tema dalam
perspektif al-Qur’an/Hadits)
 Tahlili,dimulai dari ayat, dijelaskan
maksudnya dengan memanfaatkan hadits
yang terkait. Jika ada sebab nuzul atau
sabab wurud bisa disertakan. Kemudian nilai
yang dikandung dianalisis dari perspektif
pendidikan
M. NAWAWI
 Untuk Menyingkap makna
Teks bisa meminjam istilah
yang digunakan dalam studi
Hukuk Islam
a. Dilalatul Ibarat
b. Dilalatul Isyrat
c. Dilalatun Nash
d. Dilalatul Iqtidla’
M. NAWAWI
 ِ‫ِس َو ُت ُهنَّ ِبا ْل َم ْع ُروف‬
ْ ‫َو َع َلى ا ْل َم ْولُو ِد َل ُه ِر ْزقُ ُهنَّ َوك‬
 Secara ibarat ayat 233 al-Baqarah ini
dipahami bahwa ayah(mantan
suami) yg untknya anak itu
dilahirkan wajib menafkahi mantan
istri yg melahirkan, dan selanjutnya
anak dinisbatkan/dinasabkan kepada
ayah bersangkutan, sebab di glm
ayat digunakan kata “lahu”. Sedg
istilah “mantan” dilihat dari
rangkaian ayat seblmnya ‫اء‬
َ ‫س‬
َ ‫َوإِ َذا َط َّل ْق ُت ُم ال ِّن‬
M. NAWAWI
 Secara Isyarat ayat 233 al-baqarah tsb,
maka 1) ayah -mantan suami- menjadi
wali sang anak; 2) karena itu ayah
wajib memberi nafkah kepada si anak.
 Di sebut sebagai dilalah isyarat, karena
kedua makna itu tidak ditemukan
secara explisit dalam redaksi texs.
Namun setelah direnungkan, ia
merupakan makna keharusan (iltizam,
konsekuensi logis) dari makna
tersuratnya
M. NAWAWI
‫ إِنَّ ا َّلذِينَ َيأْ ُكلُونَ أَ ْم َوال َ ا ْل َي َتا َمى ُظ ْل ًما إِ َّن َما َيأْ ُكلُونَ فِي ُب ُطو ِن ِه ْم‬
‫) النساء‬10( ‫ِيرا‬
ً ‫سع‬
َ َ‫ص َل ْون‬
ْ ‫س َي‬
َ ‫ارا َو‬
ً ‫َن‬
Kata “ya’kuluna dzulman” maknanya
memakan secara dlalim harta anak yatim.
Oleh karena itu maknanya bisa diperluas
kepada tindakan yang merugikan.
Misalnya menjaual secara dzalim,
mensedekahkan scr dzalim, bahkan
menterlantarkan harta sehingga
merugikan. Makna ini disebut “dilalah alNash”
M. NAWAWI
Kemunculan Istilah
Tafsir/Hadits Tarbawi
 Keinginan yang kuat untuk melahirkan
konsep dan teori pendidikan Islam
 Harapan atas terlaksanakannya islamisasi
teori/ilmu pendidikan yang sudah
dirumuskan orang barat
 Obsesi yang kuat untuk melahirkan ahli
pendidikan Islam yang genuin/orisinal
M. NAWAWI
‫‪Contoh Model Pembahasan‬‬
‫‪ Konsep Pendidikan (uraian tema‬‬
‫)‪kemudian dipertegas dg ayat dan hadis‬‬
‫‪misalnya ayat/hadis‬‬
‫هو الذي بعث في األميين رسوال منهم يتلو عليهم ءاياته‬
‫ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وإن كانوا من قبل لفي‬
‫ضالل مبين)‪ )2‬الجمعة‬
‫طلب العلم فريضة على قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫كل مسلم‬
‫‪:‬‬
‫أد بني ربي فأحسن تأ د يبي‬
‫‪M. NAWAWI‬‬
‫‪- Tujuan Pendidikan‬‬
‫وما خلقت الجن واإلنس إال ليعبدون‪-‬الذاريات ‪ 56‬‬
‫وإذ قال ربك للمالئكة إني جاعل في األرض خليفة قالوا أتجعل فيها من ‪‬‬
‫يفسد فيها ويسفك الدماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك قال إني أعلم ما‬
‫ال تعلمون‪-‬‬
‫قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ما من مولود إال يولد على اال‬
‫الفطرة فأبواه يهودانه وينصرانه‬
‫‪ Misi Profetik‬‬
‫وما أرسلناك إال كافة للناس بشيرا ونذيرا ولكن أكثر الناس ال ‪‬‬
‫يعلمون)‪)28‬سبأ‬
‫وما أرسلناك إال رحمة للعالمين)‪)107‬قل إنما يوحى إلي أنما إلهكم إله ‪‬‬
‫واحد فهل أنتم مسلمون)‪ )108‬االنبياء‬
‫‪M. NAWAWI‬‬
Selamat Bekerja
Terima Kasih
M. NAWAWI