Asuhan keperawatan lansia dengan perubahan sensorik

Download Report

Transcript Asuhan keperawatan lansia dengan perubahan sensorik

Asuhan keperawatan lansia
dengan perubahan sensorik
Oleh :
Netha Damayantie
Anatomi dan fisiologi
mata
Mata adalah organ sensori yang
mentransmisikan rangsang melalui jaras
pada otak ke lobus oksipital
Orbit okular terdiri dari bagian-bagian
tulang fasial dialasi oleh lemak yang
merupakan kerangka tulang yang
menyokong dan melindungi bola mata 
diabsorbsi kembali  ptosis
• Struktur aksesori : kelopak
mata, bulu mata, alis mata,
konjungtiva, aparatur lakrimal
dan otot ekstraokular
memberikan perlindungan
tambahan
Perubahan sensorik: mata
pada lansia
1. perubahan lapang pandang,
2. penurunan tajam penglihatan
3. Sensitivitas penglihatan kontras akibat
berkurangnya persepsi kontur dan jarak.
Penurunan tajam penglihatan terjadi
akibat katarak, degenerasi makuler, dan
penglihatan perifer menghilang
Pengkajian mata :
•
-
Peralatan yang digunakan :
Kartu snellen
Pena senter
Optalmoskop
dll
Pengkajian Mata
1. Kaji ketajaman penglihatan
Teknik :
Tempatkan kartu snellen 20 kaki dari klien pada
cahaya terang
Tes setiap mata, minta klien utk menutup satu
mata dg kartu buram
Mita klien utk membaca hurup pada lajur yg
dapat dibaca klien paling baik. Tentukan lajur
paling kecil yang bisa dibaca.
Catat ketajaman pada lahur tesebut
- Ulangi dengan dan tanpa kaca mata
Normal : 20/20 sampai 20/30 ou
dengan lensa korektif
Penyimpangan :adanya lajur diatas
lajur 20/30 pada kartu
Pengkajian Mata ….
2. Kaji reflek cahaya cornea
Teknik : minta klien menatap lurus ke
depan saat pemeriksa menyalakan pena
senter pada jarak 12 – 15 inci.
Normal : sinar direfleksikan secara
simetris dari kedua pupil
Penyimpangan : refleksi sinar asimetris
pada masing-masing mata.
3. Ukur penglihatan dekat
4. Kaji lapangan pandang
5. Kaji otot ekstraokuler
6. Inspeksi alis mata : kuantitas,
kondisi, distribusi rambut, gerakan
7. Inspeksi sklera dan konjungtiva :
warna, pola vaskuler, lesi, edema
8. Pemeriksaan oftalmoskopik
Gangguan pada mata
•
1.
2.
3.
4.
5.
Semua gangguan atau perubahan pada mata akan
menimbulkan gangguan pengelihatan, seperti :
Gangguan pengelihatan yang dimaksud meliputi
presbiop
Kelainan lensa mata ( refleksi lensa mata kurang)
kekeruhan pada lensa (katarak)
tekanan dalam mata yang meninggi (glaukoma)
Radang saraf mata
Anatomi dan fisiologi
telinga
Anatomi :
1. Organ pendengaran dan equilibrium, yang
berisi reseptor-reseptor yang
menghantarkan gelombang suara k dalam
impuls sarafdan reseptor yang berespon
pada gerakan kepala.
2. Terbagi 3 bagian : luar, tengah dan dalam
Fungsi
1. Telinga luar : menerima suara
2. Telinga tengah :memperkuat bunyi yang
ditangkap. Vibrasi membran timpani
mentransmisi gelombang bunyi melalui
jendela lonjong  cairan dalam telinga
tengah  merangsang reseptor
pendengaran.
3. Telinga dalam : mendengar dan
keseimbangan
Pengkajia telinga
1. Inspelsi dan palpasi aurikel
2. Kaji struktur dalam dengan otoskop
: kanalis, serumen, objek asing, lesi
3. Kaji fungsi auditorius : tes suara
dan tes detik-jam
4. Tes garpu tala
Garpu tala (tes weber)
Teknik :
Tempatkan garpu tala vibrasi di dahi klien.
Instruksikan klien untuk menandakan bila
bunyi terdengar seimbang pada kedua telinga
atau tidak atau lebih baik/buruk pada satu
telinga
Hasil :
- Bunyi seimbang scr bilateral
- Dapat tjd beberapa derajat kehilangan
perspektif
- Kehilangan konduktif terhadap telinganyang
lebih buruk
Garpu tala (tes Rine)
Teknik :
• Tempatkan tulang garpu tala vibrasi pd
tulang mastoid dalam mulai perhatikan
waktu dalam detik
• Instruksikan klien untuk menandai kapan
bunyi tak lagi terdengar. Perhatikan
putaran waktu dalam detik.
Hasil :
- Normal : Konduksi tulang 2 kali lebih
besar dari konduksi udara
Gangguan pada telinga
Kelainanan degeneratif (otosklerusis) dan
ketulian pada lanjut usia yang seringkali
dapat menyebabkan kekacauan mental.
Sistem Saraf Pusat (SSP)
Diagnosa keperawatan
1.
Gangguan persepsi sensoris : pendengaran/
penglihatan berhub. Dg hambatan penerimaan
dan pengiriman rangsang
2. Risiko tinggi terhadap cidera : jatuh berhub.Dg.
Penurunan fungsi penglihatan atau pendengaran
tidak adekuat.
3. Menarik diri berhub. Dg. Perasaan tidak mampu.
4. Penolakan terhadap proses penuaan berhub. Dg.
Tidak siap menghadapi penurunan fungsi sensorik
Intervensi dan implementasi askep
dengan mempertimbangkan :
Implementasi dilakukan dengan mengurangi
derajat gangguan atau meningkatkan
indera sebagaimana dibutuhkan
1. Bicara lansung dengan lansia, gunakan
isyarat mata u/ menciptakan kontak
dengannya.
2. Gunakan sentuhan, mengelus punggung,
memijat, mengubah posisi
Lanjutan …..
3. Beri kesempatan lansia untuk
beristirahat, jangan memberikan
rangsangan scr terus menerus.
4. hati-hati terhadap lingkungan yang
memungkinkan terjadi cedera
5. Lansia tuna netra dan tuna rungu
mempunyai keb. Khususkarena
kecacatannya. Yakinkan mereka masih
mampu untuk mengungkapkan kebutuhan
tsb serta memenuhinya.
Penyuluhan (penglihatan )
1. Berikan cahaya terang bila melakukan
tugas spt : memasak, menjahit,
mambaca
2. Lakukan pemeriksaan mata dan tes
glaukoma yang dilakukan setiap 2-3
tahun . Lakukan pemeriksaan lebih
sering jk mempunyai penyakit yg
mempengaruhi penglihatan
3. Gejala yang memerlukan pemeriksaan
: nyari, rabas, kemerahan atau
pembengkakan, penurunan
penglihatan.
4.Katarak merupakan bgn normal dari
proses penuaan. Karena perubahan
penglihatan, hub. Dokter mata untuk
mendiskusikan rencana-rencana
tindakan.
Penyuluhan (pendengaran)
1. Prebikusis adalah penurunan pendengaran
normal berkenaan dg proses penuaan
dengan tanda dan gejala umum:
a. Kesulitan mengerti pembicaran
b. Ketidakmampuan untuk mendengar bunyi
dg nada rendah
c. Kesulitan membedakan pembicaraan :
riang, parau atau bergumam.
2. Jangan takut utk memberitahu klg, teman
atau lawan bicara. Jika anda tidak mengeti
minta orang tsb untuk mengulangi, dengarkan
dg hati-hati sambil melihat wajah dan bibir
orang tsb.
3. Jika mempunyai masalah pedengaran, kunjungi
dokter anda
4. Alat bantu pendengaran
dapatdirekomendasikan. Cari petunjuk
profesional dalam memperoleh bentuk yang
sesuai dan perawatannya.
SEKIAN