Terapi Latihan 1 Pertemuan 9

Download Report

Transcript Terapi Latihan 1 Pertemuan 9

William Flexion Exercise
Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari materi ini, setiap mahasiswa/i dapat :
1. Memahami pengertian William Flexion Exercises
2. Memahami indikasi dan kontraindikasi William Flexion Exercises
3. Memahami tujuan William Flexion Exercises
4. Memahami cara pencapaian optimalisasi hasil William Flexion
Exercises
5. Mengetahui dan mempraktekkan teknik William Flexion Exercises
6. Menganalisa gerakan-gerakan pada William Flexion Exercises
7. Mengetahui manfaat pada setiap gerakan William Flexion
Exercises
Pengertian
 William flexion exercise adalah suatu satu metode
latihan yang ditujukan pada pasien dengan kondisi
Low Back Pain yang disebabkan oleh :
- Spasme otot-otot lumbo sakral, iliopsoas,
hamstring, adduktor hip dan m.gluteus
maksimus
- Spasme akibat penggunaan otot lumbo sakral
setelah 4-5 hari
- Spondyloarthritis lumbo sakral yang
mempengaruhi syaraf ischiadicus
- Immobilisasi lama yang menyebabkan
keterbatasan gerak fleksi
“William memperkenalkan latihan fleksi yang
terdiri dari sit-ups, pelvic tilts, dan streching fleksor
hip, bentuk latihan ini adalah fleksi pada lumbal
spine dengan cara mengembangkan foramen
intervertebra dan facet joint, serta mengurangi
penekanan saraf.
Resiko latihan ini mengakibatkan bertambahnya
tekanan intradiskal, dan HNP”.
Tujuan
 Memperbaiki atau mengembangkan
kearah tubuh yang normal
 Menguatkan otot-otot abdomen dan lumbo
sakral
 Mengulur back ekstensor dan hip fleksor,
hip abduktor atau meregangkan otot yang
tegang atau memendek
 Membuat otot menjadi cukup rileks untuk
melakukan aktifitas kegiatan sehari-hari
 Koreksi modifikasi aspek kehidupan
psikososial penderita
 Mengurangi nyeri
Optimalisasi Hasil Latihan
 Penyusunan latihan dimulai dari gerakan yang
termudah, kemudian ditingkatkan sesuai dengan
kemampuan pasien.
 Pada waktu latihan sedapat mungkin gerakan yang
dilakukan pelan, berirama dan terkontrol.
 Setiap jenis gerakan dikerjakan antara 5-10 kali
Latihan dengan posisi tidur sebaiknya dilakukan di
lantai dengan menggunakan matras yang tidak
terlalu lunak.
 Hindari latihan yang mengakibatkan kelelahan
 Bila latihan yang dilakukan menambah rasa nyeri,
maka disarankan untuk memberitahukan kepada
fisioterapis.
Bentuk latihan
1. Pelvic Tilting Exercise
Posisi tidur terlentang kedua lutut dan pinggul
difleksikan, kedua kaki menempel pada lantai
dan kepala disanggah bantal, kemudian
punggung ditekan sampai menyentuh lantai
dengan kekuatan otot-otot perut dan otot
pinggang. Dengan mempertahankan
punggung tetap melekat pada dasar matras
atau lantai.
Secara spesifik untuk lumbal flatting
Manfaat pelvic tilting
exercise :
–Streching pinggang bawah
–Strengthening otot gluteus
–Strengthening otot abdominal
–Mempertahankan dan memperbaiki
postur.
2.
Latihan penguatan otot abdominal
Dari posisi awal dengan kedua tangan
di atas dada, angkatlah kepala, kedua
sholder dan punggung, sehingga dagu
menyentuh dada, tahan posisi ini
selama 5 detik, relaks ulangi lagi
sampai 10 kali, dan ditingkatkan
sampai 25 kali
3. Stretching Lower Back Muscle
Posisi awal seperti semula kedua
tangan diletakan dilipatan lutut, salah
satu lutut tarik ke arah dinding perut
sejauh mungkin dan bersamaan
dengan itu angkatlah kepala dan bahu
seolah-olah akan mencium lutut, fleksi
panggul secara penuh, tahan selama 5
detik, kemudian relax. Ulangi latihan ini
sampai 10 kali (bergantian antara
tungkai kiri dan kanan). Latihan ini
bertujuan untuk mengulur otot erector
spine secara unilateral,otot trapezius
dan otot latissimus dorsi
4. Sama dengan latihan 3, tetapi kedua
tungkai bersamaan ditarik ke arah
perut. Usahakan kedua lutut ditarik
mendekati kedua shoulder secara
berulang kali sampai akhirnya tercapai
fleksi penuh
5. Latihan penguluran otot hamstring,
dan tendon achiles
Latihan dimulai dengan posisi awal seperti
seorang pelari cepat pada titik strartnya,
yaitu satu tungkai dalam fleksi maksimum
pada sendi lutut dan paha, sedang tungkai
yang lain dalam keadaan lurus ke belakang.
Kemudian pada posisi tersebut tekanlah
badan ke depan dan ke bawah. Telapak kaki
depan menumpu penuh (flat foot). Ulangi 10
kali bergantian antara kedua tungkai pada
posisi yang berlawanan. Latihan ini
dimaksudkan untuk menarik tidak hanya
fleksor hip tetapi juga ligamen illiofemoral
dan fascia latae.
6. Errect
”Flat Back” Exercise
Bertujuan untuk menguatkan otototot quadriceps, mengajarkan posisi
yang benar saat berdiri (konsep
pelvic tilting exercise), dan
mengurangi lordosis lumbalis.
Caranya dengan berdiri tegak
dengan punggung menekan sebuah
dinding dan tumit pada jarak 10-15
cm dari dinding sampai benar-benar
rata dan coba berjalan beberapa
meter ke depan dengan
mempertahankan posisi punggung.
Tujuan :
-
Mengajarkan konsep pelvic tilting secara
tegak berarti juga mengajarkan posisi
postur yang benar.
- Menyuruh pasien membungkuk (bending)
dengan mengurangi lordosis lumbalis.
- Menguatkan otot quadricep yang diperlukan
untuk membungkuk dan mengangkat
dengan benar