Animalia Part 4

Download Report

Transcript Animalia Part 4

PHYLUM PLATYHELMINTES



Platyhelmintes berasal dari
kata platy= pipih,
helmintes= cacing
Merupakan kelompok
hewan yang struktur
tubuhnya lebih maju
dibandingkan Porifera dan
Coelenterata
Tubuh Platyhelmintes
memiliki tiga lapisan sel
atau di sebut juga
triploblastik
CIRI TUBUH





Ukuran tubuh
 Memiliki sistem saraf
Platyhelmintes beragam dari  Bersifat hermafrodit
ukuran mikroskopik hingga
 Reproduksi aseksual
mencapai 20 cm
dengan fragmentasi
Merupakan hewan
yang di ikuti regenerasi
tripoblastik aselomata
 Hidup di air tawar, laut,
dengan tubuh simetri
tempat lembab atau di
bilateral berbentuk pipih
tubuh hewan lain
Memiliki sistem pencernaan  Bereproduksi secara
dengan satu lubang
sendiri ataupun silang
Tidak memiliki sistem
 Tidak memiliki sistem
sirkulasi darah
ekskresi
Tidak memiliki sistem
respirasi
KLASIFIKASI PLATYHELMINTES





Tubuh bersilia
Silia pada tubuh
turbellaria
berfungsi untuk
menggerakan air
dari dalam ke
luar tubuh
sehingga kadar
air dalm tubuh
tetap terjaga
Ukuran tubuh
15-18 mm
Pergerakan
menggunakan
otot
Contoh :
Dungesia







Ciri-ciri Dungesia :
Tubuh berbentuk segitiga
Memiliki sepasang bintik mata
berfungsi sebagai pengatur cahaya
dan sebagai indra pembau
Sistem ekskresi Dungesia terdiri
dari saluran cabang yang disebut
protonefridia
Bersifat hermafrodit
Reproduksi seksualnya tidak dapat
dilakukan oleh satu individu
Zigot tidak melalui periode larva
Reproduksi aseksualnya dilakukan
dengan pembelahan tubuhnya
Struktur tubuh Turbellaria





Memiliki alat penghisap di
mulutnya yang berfungsi
untuk menempel pada
inangnya untuk
mendapatkan makanan
Trematoda dewasa hidup
di hati, usus, paru-paru,
ginjal dan pembuluh darah
makhluk hidup lain
Trematoda melapisi
tubuhnya dengan kutikula
Trematoda tidak memiliki
silia
Contoh : cacing hati
(Fasciola hepatica)




1.
2.
Ciri-ciri cacing hati:
Memiliki dua jenis inang :
1. inang utama
2. inang perantara
Daur hidup cacing hati
terdiri dari :
Fase seksual, terjadi
ketika cacing dewasa
berada pada inang utama
Fase aseksual dengan
cara membelah diri terjadi
pada saat larva berada
dalam tubuh inang
perantara
Struktur tubuh Trematoda
1) Opisthorchis sinensis (cacing hati Cina)
> Cacing dewasa hidup pada organ hati manusia
> Inang perantaranya siput air dan ikan
2) Schistosoma japonicum
> Cacing ini hidup di pembuluh darah saluran
percernaan manusia, bisa juga di hewan
> Inang perantaranya adalah siput amfibi
> Cacing ini menyebabkan penyakit
skistosomiasis, dengan ciri demam, anemia, disentri,
berat badan turun dan pembengkakan hati
3) Paragonimus westermani
> Cacing ini hidup pada paru-paru manusia
> Inang perantaranya adalah udang air tawar


1.
2.
Bebentuk pipih seperti pita
Tubuhnya dilapisi kutikula
dan terdiri dari bagian
anterior
Skoleks, pada skoleks
terdapat alat penghisap dan
juag pengait (rostelum)
Proglotid, letaknya
dibelakang skoleks,
mengandung organ kelamin
jantan (testis) dan juga
organ kelamin betina
(ovarium). Tiap progolotid
dapat terjadi fertilisasi
sendiri.




Inang utamanya adalah
makhluk hidup vertebrata
termasuk manusia
Bersifat parasit
Manusia dapat terinfeksi
cacing cestoda dengan cara
memakan daging hewan
yang tidak dimasak terlebih
dahulu dengan sempurna
Inang perantaranya Sapi dan
babi
Struktur tubuh Cestoda
Sekian.
KELOMPOK 3
MATERI BAB DUNIA HEWAN
SUB BAB PLATYHELMINTES
Ade Prasetyo K.
M.Fadly Pradana
Muthia Ulfa
Reza Rustandi
Stanley