Membaca Cepat

Download Report

Transcript Membaca Cepat

MEMBACA CEPAT
BERBAGAI TEKS
NONSASTRA
TIM EDUKATIF
PENERBIT ERLANGGA
Membaca Cepat, Mengapa Tidak?
• Kita hidup di tengah abad
gelombang informasi.
• Menjadi dasar
pemahaman Iptek.
• Tokoh dunia mampu
membuat sejarah karena
hobi membaca.
CARA MENGENALI KEMAMPUAN MEMBACA KITA
 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
F Apakah kamu membaca dengan menggerakkan bibir?
F Apakah kamu membaca dengan bersuara?
F Apakah kamu membaca dengan berbisik?
F Apakah kamu membaca dengan kepala bergerak mengikuti
barisbacaan?
F Apakah kamu membaca dengan jari, pensil atau alat bantu lain
untuk menunjuk baris bacaan?
F Apakah kamu membaca dengan mengulang beberapa kata ke
belakang?
F Apakah kamu membaca kata demi kata?
F Sulitkah kamu berkonsentrai sewaktumembaca?
F Apakah kamu cepat lupa bagia bacaan yang dibaca?
F Sulitkah kamu menemukan ide pokok?
F Sulitkah kamu memahami isi bacaan?
 APAKAH KAMU BANYAK MENJAWAB YA”
F Berarti kamu belum mampu membaca dengan baik.
HITUNG KECEPATAN MEMBACAMU
KM
K
= ------Wb
K
Wb
p
r
KEM = ------ X ------ X 60
q
SI
= . . . kpm
: jumlah kata yang dibaca
: waktu baca (dalam satuan
menit)
KEM :
p
:
q
:
r
:
SI
:
Kpm :
Kecepatan Efektif Membaca
Jumlah kata dalam bacaan
Jumlah waktu (dalam satuan
detik)
Skor yang diperoleh
Skor ideal (skor maksimal)
Kata per menit
TIM EDUKATIF ERLANGGA
HITUNG KECEPATAN MEMBACAMU
(KECEPATAN MEMBACA SISWA SMA MIN 250 KPM)
Jumlah kata yang akan kamu baca dalam teks berikut
adalah
437 kata
Hutung kecepan membacamu dalam satuan
menit)
Siap-siap ! (AMATI JAM KETIKA MULAI BACA)
MULAI
(selanjutnya agar teks dapat berjalan
jangan lupa diklik)
Bagi mereka yang berpikiran positif, itu adalah
tantangan. Tantangan bagi arsitek pertamanan dan tata kota,
serta pengambil keputusan, tentunya. Sebuah tantangan bagi
makhluk ciptaan Tuhan, yang konon paling sempurna, untuk
tidak bersikap anarkis terhadap lingkungan dan semua
ciptaan Tuhan.
Di tangan manusia, Tuhan menaruh ke-percayaan
untuk mengelola lingkungan hidup beserta seluruh isinya
dengan arif dan bijaksana. Tuhan juga menganugerahkan
akal kepada kita agar jangan cepat panik dan putus asa.
Gunakan akal itu dalam mengarungi kehidupan yang
penuh tantangan ini. Seperti pesan para leluhur di tanah
Sunda, "Burung hiber ku jangjangna, urang hirup ku akalna"
(Burung terbang dengan sayapnya, manusia hidup dengan
akalnya).
Percayalah bahwa burung adalah sebuah anugerah
Tuhan Yang Mahakuasa. Jika sampai terkesan sebagai
bencana atau malapetaka, kita pasti telah salah melihatnya.
kota mendukung, masyarakatnya juga pro burung dan satwa
liar lainnya. Burung rossella masuk ruang kerja atau rumah,
itu hal biasa. Masyarakat pun rajin menyediakan pakan dan
minuman untuk burung di halaman belakang rumah mereka.
Mereka melakukan hal ini agar burung-burung itu betah
berkunjung atau tinggal di sana.
Bagaimana dengan Jakarta? Di Jakarta, kawasan
klik
Bagaimana meningkatkan
kecepatan membaca?
 Subvokalisasi
Kebiasaan ini bisa dihilangkan dengan cara
melebarkan jangkauan mata sehingga satu
fiksasi (pandangan mata) dapat menangkap
beberapa kata sekaligus dan langsung
menyerap idenya daripada melafalkannya.
Kita harus sadar bahwa yang penting dalam
membaca adalam memahami ide, bukan
mengingat-ingat atau menekuni simbolsimbol yang tercetak.
TIM EDUKATIF ERLANGGA
 Regresi
FTanamkan kepercayaan diri. Jangan
berusaha mengerti setiap kata atau kalimat di
dalam paragraf. Jangan terpaku pada detail.
Terus saja membaca, jangan ikuti godaan
untuk kembali ke belakang.
FHadapi bacaan. Jika kita membaca, baca saja!
Apa yang sudah ketinggalan, tinggalkan!
Terus. Terus saja. Perhatikan ke bahan yang
dibaca, dan baca!
FTerus saja membaca sampai kalimat selesai.
Apa yang kita kira tertinggal, nanti akan kita
temukan lagi. Apa yang kita anggap tertinggal
akan muncul lagi. Ingat bahwa kemampuan
mata dan otak TIM
kita
jauhERLANGGA
melebihi perkiraan kita.
EDUKATIF
HITUNG KECEPATAN EFEKTIF MEMBACAMU
p
r
KEM = ------ X ------ X 60
q
SI
= . . . kpm
KEM :
p
:
q
:
r
:
SI
:
Kpm :
Kecepatan Efektif Membaca
Jumlah kata dalam bacaan
Jumlah waktu (dalam satuan
detik)
Skor yang diperoleh
Skor ideal (skor maksimal)
Kata per menit
Bukalah buku Kompeten Berbahasa Indonesia hlm. 3! Kemudian,
bacalah secara cepat dan jawablah pertanyaan berikut ini!
Pelatihan
1. Bagaimana kondisi kehidupan burung-burung dan satwa liar di Jakarta?
2. Bandingkan kondisi lingkungan alami burung dan satwa liar di Indonesia
dengan negara lain?
3. Mengapa lingkungan kota di Singapuran memimiliki proporsi kawasan
hijau yang ideal?
4. Apa yang dilakukan pemerintah Singapura dalam mengembangkan
kawasan hijau?
5. Bagaimana program penghikauan di Kota jakarta, sudahkah mendekati
kondisi idela seperti Singapura dan Melbourne?
SKOR
: BETUL X 2
SKOR IDEAL : 10
Nama
: ......................…..
----------------------------------------------Mulai
: ......................
Selesai
: ......................
Jumlah
: 437 kata
Waktu
: ...................... mnt.
-------------------------------------------------
NILAI STANDAR
Kecepatan : 325 s.d.
400 kpm
KEM
: 245 s.d.
280 kpm
JAWABAN
Benar
: …………………
Salah
: …………………
KEM
: ………………… kpm.
Keterangan
: …………………
----------------------------------------------HASIL TES ANDA
Kecepatan
: ……….. kpm.
KEM
: ……….. kpm.
TIM EDUKATIF ERLANGGA
PELATIHAN KECEPATAN MEMBACA
Tahap-tahap Latihan Membaca Cepat
Latihan Persepsi Kata (I)
• Lakukan secepat-cepatnya. Pandanglah kata kunci
di belakang nomor dalam sekejap, dan segera
meluncur ke kanan, temukan kata yang sama.
Jangan berlama-lama. Setelah ditemukan
langsung coret.
• Jika sudah tiba pada kata paling kanan dan ternyata
tidak ditemukan kata yang sama, jangan regresi,
langsung saja pindah ke baris berikutnya.
• Gerakkan mata secepat-cepatnya. Jika keliru
mencoret, jangan mencoba memperbaiki, terus saja
pindah ke baris berikutnya.
• Target : dari 25 nomor harus betul 20 dalam tempo 30
detik.
Temukan Satu Kata Kembarnya
1.
gerhana
geraham berhala sahaja gerhana gerakan
2.
lingkungan
tikungan lengkungan cekungan lingkungan
3.
publikasi
purifikasi publikasi aplikasi sublimasi
4.
nawala
lawalata nawala nawakarsa wanara nabatah
5.
perpustakaan
pustakawan berbusana perpustakaan pustaka
6.
strategi
alergi strategik strategi stratosfir
7.
menimbang
melimbang menimbang merambang merimbang
8.
layangan
bayangan kayangan rangsangan langganan layangan
9.
ikatan
pikatan sikatan rakitan ikatan kaitan
10.
suzuki
sukuri susuku suzuki isuzu sasaki
Latihan Persepsi (II)
·
Bidik kata kuncinya dengan cepat dan segera temukan (scan) dua kata
kembarnya di kanan. Langsung coret.
·
Sebelum menyelesaikan 25 nomor jangan berhenti untuk mencocokkan.
Teruskan sampai selesai dulu.
·
Setelah selesai hitung nilaimu. Target: 20 nomor benar dalam waktu 20
detik.
Temukan 2 (dua) Kata Kembarnya
1.
mawar
mapan memar mawar nawar mawar rawan
2.
bunga
bumi bunga bangga bunyi bunga bunda
3.
jiwa
jiwa jika jiji jawi jua jiwa
4.
cantik
canting cantik canang antik cantik
5.
nomor
nomer nomor nomor norma norak
6.
benar
benar tenar senar besar benar benur
7.
kurang
kurang kujang kunang kupang kurang kubang
8.
kijang
kilang kujang kacung kijang kijang kurang
9.
jamak
jamak jarak tamak jatah samak jamak
10. juri
juri ruji jika keju juri juni
Latihan Persepsi Frasa (I)
Latihan Persepsi Frasa (II)
Latihan berikutnya mengenali frasa dengan
cepat. Bacalah ke bawah. Setiap kali
menemukan frasa ki sanak ki coret dengan
pensil. Lakukan secepat-cepatnya, usahakan
dalam tempi kurang dari 30 detik.
Lakukan dengan cara yang sama, jangan
berusaha kembali ke atas. Lakukan kurang dari
20 detik.
•
Ingat: lakukan dengan cepat sekali.
•
Gerakkan mata ke bawah.
Frasa kunci: ki sanak ki
mau ke mana
katakan saja
dua dan tiga
ki sanak ki
mari ke mari
tiga dan lima
ki sanak ki
Frasa kunci: mana di mana
apa yang jadi
lampunya ada dua
murah tapi kuat
merah dan kelam apa pun jadinya
mana di mana
cara yang sama
kurang dari dua
yang betul ini
ini karena saya
mana ada dia
Gerakan Mata dalam Membaca
Mata bergerak dari satu titik fiksasi melompat ke titik fiksasi yang lain,
berhenti sejenak, lalu melompat ke titik fiksasi berikutnya. Semakin
singkat waktu untuk berhenti semakin baik..
SALAH
Mata bergerak dari satu titik fiksasi melompat
ke titik fiksasi yang lain, berhenti sejenak, lalu
melompat ke titik fiksasi berikutnya. Semakin
singkat waktu untuk berhenti semakin baik..
BENAR
Mata bergerak dari satu titik fiksasi melompat
ke titik fiksasi yang lain, berhenti sejenak, lalu
melompat ke titik fiksasi berikutnya. Semakin
singkat waktu untuk berhenti semakin baik..
Agar dapat membaca
cepat dan efisien,
perhatikan hal-hal
berikut ini!
Melebarkan jangkauan
dan lompatan mata,
yaitu satu fiksasi
meliputi 2 atau 3 kata.
Membaca satu fiksasi
untuk suatu unit
pengertian. Cara ini
lebih mudah diserap oleh
otak.
Melebarkan Jangkauan Mata (I)
Fokuskan pandangan ke angka di barisan tengah dan
cobalah membaca tiga angka sekaligus (termasuk di kiri dan
kanannya)! Misalnya, untuk barisan pertama, baca dalam
batin, “seratus lima”, jangan “satu nol lima”.
1
0
5
1
2
8
3
3
7
2
7
1
9
2
8
3
3
3
9
8
7
Melebarkan Jangkauan Mata (II)
Perhatikan kata di tengah dan sekaligus usahakan menjangkau kata di
kiri dan kanannya! Bacalah sekaligus sebagai satu frasa (kelompok
kata), jangan secara terpisah-pisah. Misalnya, baris pertama harus kita
baca: rumah sakit mata. Lanjutkan ke baris berikutnya! Usahakan
kepala tidak ikut bergerak.
RUMAH
SAKIT
MATA
IBU
KITA
KARTINI
RUMAH
SAKIT
CIPTOMANGUNKUSUMO
MERAH
PUTIH
BIRU
ANAK
ANAK
KITA
ROKOK
CAP
BENTUL
KACA
MATA
HITAM
ORANG
ORANG
GILA
TIDAK
NAKAL
LAGI
RUMAH
MAKAN
PADANG
BANK
BUMI
DAYA
Melebarkan Jangkauan Mata (III)
Lakukanlah latihan III ini dengan membaca bilangan yang ada dari 1
sampai dengan yang terakhir. Letakkan buku di hadapanmu,
usahakan hanya biji mata saja yang bergerak. Bacalah dengan
menggerakkan mata secara cepat. Lakukanlah setiap hari beberapa
kali selama dua minggu.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Latihan Fiksasi
Latihan ini berguna untuk membiasakan mata bergerak (melompat) dari satu
fiksasi ke fiksasi berikutnya secara berirama dan dengan jangkauan mata yang
melebar.
Usahakan mata bergerak berirama tetap, tiga fiksasi ber baris. Perhatikan,
tanda x dan o jangan dilewati. Kamu tetap bergerak dari yang paling kiri, lalu
bergerak menuju yang kedua, dan ketiga.
Contoh:
o
dua puluh lima
o
Mata bergerak dari o ke tulisan dan akhirnya ke o berikutnya. Pada saat mata
bergerak ke baris berikutnya, kamu menulis 25 di kertas.
A
x
satu dua-puluh lima
x
tiga dua-puluh
o
o
x
x
empat sembilan-belas
o
lima tiga-puluh
x
sembilan dua-puluh
o
o
dua empat-puluh tiga
satu-sembilan-belas
o
o
x
delapan enam-puluh-tujuh
x
satu sembilan belas
o
o
tujuh lima-puluh
x
x
o
dua tiga-puluh tujuh
o
o
x
Latihan tetap terdiri atas tiga fiksasi. Satu di antaranya merupakan
suatu frasa. Frasa tersebut berkaitan dengan kata (1) atau kata (2).
Caranya sebagai berikut:
· Gerakkan mata dalam tiga fiksasi itu. Pada sat beralih ke baris
berikutnya, tulislah angka 1 atau 2 yang berkaitan dengan frasa
yang ada. Berdasarkan contoh di atas, kamu menulis angka 1.
· Usahakan kamu tidak melakukan regresi ketika melakukan
latihan ini.
A
di sana (1)
berada jauh sekali
di sini (2)
abad pertengahan
dulu (1)
sekarang (2)
di atas (1)
di bawah (2)
mendaki bukit-bukit
dilarang (1)
dengan izin Anda
meluluskan (2)
lima puluh meter
tinggi (1)
kecil (2)
bohong (1)
keduanya berkelahi seru
jujur (2)
rusak (1)
kaki kirinya patah baik (2)
sebagai anggota DPR
pemilih (1)
calon (2)
mahal (1)
gratis (2)
tidak membayar sepeser pun
teriak-teriak keras
bodoh (1)
sopan (2)
Latihan Gerakan Otot Mata
(Buku saku
untuk latihan:
halaman kiri dulu
lalu halaman
kanan).
· Konsentrasi,
tidak melamun
· Tidak
berlambatlambat
· Mendesak
untuk
mengerti
· Mendesak
untuk
tanggap secara
cerdas dan
akurat
· Mendesak
untuk terlibat
penuh.
· Gerakan ke bawah
· Gerakan menyamping
· Pengurangan bidang baca
· Membaca kolom
· Membaca pola S
ANGKAT
POJOK
INI
Penduduk makin resah. Suasana kampung bagaikan
diselubungi jubah Malaikat Maut. Hawa kematian tercium di
mana-mana. Marto Klawung dan kebringasannya seolah-olah
hadir di setiap pintu rumah penduduk secara tak terduga,
menaburkan dendam dan naluri kebiadaban.
"Tolong Kang Klawung, Mas!" pinta Yu Kentring, isteri
Marto Klawung, tergagap dengan wajah memucat, selepas
Maghrib di rumahku.
Sekilas, berkelebat bayangan Marto Klawung dengan
menenteng parang terhunus. Aku tidak tahu, bagaimana cara
menjinakkan lelaki sinthing itu. Secara fisik, aku tak memiliki
kesanggupan untuk menghadapinya. Tapi permintaan Yu
Kentring jelas mustahil kutolak. Perempuan ini sudah lama
menderita. Selain harus terus menghadapi kekejaman
suaminya, dia juga harus menghadapi "kebiadaban" para
tetangga yang tak henti-hentinya mencemooh dan
mengejeknya sebagai isteri lelaki sinthing.
"Em, begini, Yu, Sampeyan tunggu di sini dulu, jangan
ke mana-mana sebelum aku pulang!" sahutku sekenanya
sambil bergegas menerobos pintu. Aku belum tahu, apa yang
mesti kulakukan untuk menjinakkan keganasan Marto
Klawung.
54
Di luar, para penduduk bergerombol dengan ketakutan yang
sama. Di sudut-sudut kampung yang gelap, seolah-olah muncul
bayangan Marto Klawung dengan kekejaman tak terduga. Namun,
mereka cukup lega ketika bunyi jedar-jedor masih terus terdengar
dari rumah Yu Kentring . Itu artinya, Marto Klawung belum keluar
dari sarangnya.
"Kita harus berbuat sesuatu sebelum Marto Klawung sinthing
itu mengamuk! Kalau sampai keluar rumah bisa berbahaya!" teriak
Kang Trajang dengan wajah cemas.
"Betuuul! Kita tidak mungkin bisa hidup tenteram sebelum
Marto Klawung dijinakkan!" sahut penduduk yang lain serempak.
"Kalau saja Kyai Sodikin masih sugeng, tidak bakalan Marto
Klawung ugal-ugalan!" celetuk seorang perempuan.
"Hus! Tidak baik ngrasani orang yang sudah meninggal! Tak
ada gunanya!" sergah Mbah Kromo Dongso agak sewot. "Yang perlu
kita pikirkan sekarang adalah bagaimana cara menjinakkan Marto
Klawung sinthing itu!" sambungnya sambil membetulkan letak ikat
kepala hitamnya. Para penduduk saling berpandangan dengan dada
diserbu setumpuk pertanyaan. Mereka makin panik ketika dari arah
rumah Yu Kentring terdengar bunyi jedar-jedor secara beruntun,
lantas diikuti suara gemeretak seperti pintu roboh. "Kita harus segera
mengambil sikap!" teriak Kang Trajang cemas. Para penduduk saling
bertatapan.
55
Latihan I: Gerakan ke Bawah
· Ambillah buku novel ukuran saku dan letakkan di meja.
Duduklah dengan enak dalam posisi hendak membaca.
· Buka buku dan letakkan tangan kanan di halaman buku.
Tangan menempel ringan pada buku, ujung jari rengah dua
cm di bawah baris pertama. Tangan kanan berfungsi memandu
gerakan mata.
· Gerakkan tangan kanan perlahan ke bawah. Perhatikan
telapak tangan tetap menempel ringan di buku. Sambil
menggerakkan tangan ke bawah, ucapkan aba- aba dengan
hitungan “1-2-3-4” dalam kecepatan yang sama
· Ulangi latihan ini hingga lancar. Ingat: mata mengikuti ujung
jari secara lancar dan berirama.
· Pakailah buku yang cocok (ukuran saku) yang mudah dibuka.
Latihlah sampai 50 halaman terus-menerus, kemudian
sampai habis buku tersebut. Jika perlu, ulangi lagi dari
depan. Ucapkan aba-aba “1-2-3- 4” dan konsentrasi: mata
ditarik ke bawah seirama gerakan tangan.
· Ulangi latihan dengan kecepatan yang berbeda sebagai berikut:
o 50 halaman dengan 6 hitungan: “1-2-3-4-5-6”
o 50 halaman dengan 3 hitungan: “1-2-3”
o 50 halaman dengan 2 hitungan: “1-2”
o 50 halaman dengan 4 hitungan: “1-2-3-4”
· Latihan dilakukan, baik halaman kiri maupun halaman kanan.
Seluruh mata seperti tak berkedip memandang layar
komputer masing-masing. Begitu juga dengan Herdis. Meski
butiran keringat dingin membasahi
11 wajahnya, namun sejak
empat puluh menit lalu tak sekalipun ia beranjak dari tempat
duduk. Konsentrasinya penuh ke arah monitor.
“Laporkan status!” suaranya parau ke arah
microphone yang terpasang di kepala.
“Kontaminasi dapat dikendalikan.”
“Suplai listrik masih cukup.”
“Tiga pendingin masih bekerja.”
Mendengar jawaban tadi hati Herdis sedikit lega. Ia
mulai bisa menyandarkan punggungnya ke arah kursi. Tapi,
21 sebuah suara dari earphone
belum sempat ia menarik nafas
membuyarkan ketenangan itu. “Lapor, Pak. Mesin pendingin
satu jebol.”
Untuk yang kesekian kalinya Herdis mengamati
monitor di depan. “Coba dibantu dengan mesin pendingin
31
keempat,” katanya memberi solusi.
“Suplai tenaga tidak cukup.”
Herdis kontan berdiri, “Operator tenaga lapor status
!” serunya.
“Tenaga sudah melebihi
4 batas, Pak.”
“Tidak bisa ditambah?”1
Latihan II: Gerakan Menyamping
Dalam latihan ini, yang ditekakan adalah kecepatan. Dengan bantuan
tangan, mata dipaksa bergerak cepat menyapu halaman untuk menambah
kecepatan membaca. Jangan gusar kalau pemahaman terhadap isi bacaan
berkurang. Itu sifatnya sementara. Latihan ini untuk kemajuan gerakan
mata, yaitu otomatis, berlanjut, dan cepat.
Seluruh mata seperti tak berkedip memandang
layarkomputer masing-masing. Begitu juga dengan Herdis.
Meski butiran keringat dingin membasahi wajahnya, namun
sejak empat puluh menit lalu tak sekalipun ia beranjak dari
tempat duduk.
“Laporkan status!” suaranya parau ke arah
microphone yang terpasang di kepala.
“Kontaminasi dapat dikendalikan.”
“Suplai listrik masih cukup.”
“Tiga pendingin masih bekerja.”
Mendengar jawaban tadi hati Herdis sedikit lega. Ia
mulai bisa menyandarkan punggungnya ke arah kursi. Tapi,
belum sempat ia menarik nafas sebuah suara dari earphone
membuyarkan ketenangan itu. “Lapor, Pak. Mesin pendingin
satu jebol.”
Untuk yang kesekian kalinya Herdis mengamati
monitor di depan. “Coba dibantu dengan mesin pendingin
keempat,” katanya memberi solusi.
“Suplai tenaga tidak cukup.”
Herdis kontan berdiri, “Operator tenaga lapor status
!” serunya.
“Tenaga sudah melebihi batas, Pak.”
“Tidak bisa ditambah?”
Latihan III: Pengurangan Bidang Baca
Gerakan mata yang baik ketika membaca teks dimulai agak ke
tengah dari pinggir kiri dan berakhir sebelum pinggir kanan sehingga
mengurangi limpatan (fiksasi). Jadi tidak dibaca mulai dari kata
awal baris hingga kata akhir baris.
Bohlam menyala. Pijarannya semakin terasa
Buatlah garis tegak lurus di buku novel saku di pinggir kiri dan
kanan agak ke tengah, lebih kurang 11/2 cm dari pinggir. Buatlah
untuk beberapa halaman. Baca mulai dari garis itu dan pindah ke
baris berikutnya sebelum sampai di garis kanan. Latihan ini perlu
terus-menerus, dengan membayangkan garis (tidak selalu dibuat
garis sesungguhnya). Secara otomatis jika membaca teks apa saja
selalu dimulai dan berakhir agak ke dalam. Membaca semacam ini
bermanfaat untuk:
· Mengurangi gerakan mata dari kri ke kanan.
· Meningkatkan daya tangkap mata dan mengurangi perhatian
yang terlalu memfokus pada kata demi kata.
SEBUAH KAMAR DI MANA WAKTU TAK BERPUTAR
Bohlam menyala. Pijarannya semakin terasa bercerlang
perlahan-lahan, terus-menerus. Lilitan kawat logam di dalamnya,
yang dijalari proton-elektron membentuk konfigurasi suatu benda.
Benda yang asing. Astaga! Konfigurasi benda itu adalah sebuah
kereta pacu ditarik oleh enambelas ekor kuda sebagai penariknya.
Aku tidak paham bagaimana tiba-tiba kereta muncul di hadapanku
dengan tergesa. Anehnya, lewat cahaya bohlam yang mulai
merembes ke setiap pojok kamar seperti siraman kabut yang tibatiba membikin pengap ruangan yang dingin dan pengap. Ruangan
yang pintunya terkunci dan jendelanya berteralis besi.
Ah, tanganku terikat. Aku tak bisa bergerak. Setiap gerakan
adalah luka bagi sekujur pergelangan tanganku. Setiap ikatan tali
menyatu dengan batang besi pinggiran ranjang. Aku terikat dan tak
berdaya. Aku dianiaya.
Binatang apa yang telah menyekapku di ruangan ini. Ruang
yang asing dan dingin. Tak ada kehidupan disitu. Cuma
kehidupanku sendiri ditandai oleh detak jantung dan tarikan nafas,
juga pikiran. Pikiranku masih waras. Aku masih bisa menghitung.
Aku masih bisa mengenali pintu, selimut, ranjang, sandal jepit, baju,
udara dingin, tembok kamar, sajadah, atap, jendela besi, kepala
manusia, lusinan bayonet. Masih juga kurasakan pahitnya obat dan
aku masih bisa membencimu.
68
Latihan IV: Membaca Kolom
Latihan ini berguna untuk mengurangi kebiasaan mata membaca
dari kiri ke kanan, sekaligus mengubah dengan kebiasaan baru:
mata bergerak ke bawah dan cepat menyelesaikan bacaan dengan
mengerti isinya. Bacalah kolom yang hanya teridi atas satu kata di
bawah ini.
Pencarian
jati
diri
remaja
ini
sudah
tentu
berkonsekuensi
pada
perilaku
dan
tindakan
untuk
mencoba-coba
sesuatu.
Dari
mulai
sekedar
merokok,
senang
kepada
lawan
jenis,
berantem,
Hal
inilah
yang
mau
diungkapkan
oleh
Seno
Gumira
Ajidarma
dalam
kumpulan
cerpennya
Kematian
Donny
Osmond
yang
berisi
14
cerpen
yang
ditulis
antara
rentang
waktu
Kumpulan
cerpen
ini
juga
melibatkan
kartunis
Asnar
Zacky,
yang
juga
bekerja
sama
dengan
Seno
dalam
komik
Sukab
Intel
Melayu.
Cerpen
Kematian
Donny
Osmond
yang
dijadikan
judul
kumpulan
cerpen
ini
bercerita
tentang
seorang
pelajar
SMU
70
Jakarta
bernama
Donny
Osmond
yang
terbilang
"baik-baik".
Ia
Bacalah kolom-kolom berikut berdasarkan
pedoman berikut ini.
· Usahakan membaca per baris hanya dengan satu fiksasi.
Pusatkan mata di tengah.
· Untuk pertama kalinya, lakukanlah secara lambat. Perhatikan
bahwa gerakan mata harus ke bawah. Jangan lakukan regresi.
· Baca beberapa kolom yang sama hingga kamu benar-benar akrab
dengan bahan itu sehingga dapat menggerakkan mata ke bawah
dengan mudah. Setelah merasa puas, tanpa berusaha melihat kiri
atau kanan, percepatlah membacanya. Ulangi beberapa kali lagi
membaca kolom tersebut dengan lancar ke bawah.
· Untuk kolom yang lebih lebar, tetap usahakan untuk mengurangi
gerakan mata secara horisontal. Usahakan sekali pandang
mengerti artinya dan jangan berusaha melafalkan (subvokalisasi).
· Berkonsentrasilah pada tiga hal: (1) bergerak cepat dan tidak
regresi; (2) mata tetap di tengah kolom; (3) usahakan mengerti
idenya saja, tidak usah berusaha melafalkan dalam batin
(subvokalisasi).
Lakukan latihan ini setiap hari selama dua minggu hingga
menjadi terbiasa dengan gerakan mata ke bawah.
rasanya,
selain
orang
buta,
tidak
ada
lagi
orang
yang
belum
pernah
melihat
pelangi.
Seperti
yang
sering
kamu
saksikan,
pelangi
bagaikan
untaian
pita
warnawarni
setengah
lingkaran
yang
membelah
langit.
Di
beberapa
buku
pelangi
digambarkan
sebagai
barisan
warna
setengah
lingkaran.
Namun,
benarkah
pelangi
berbentuk
setengah
lingkaran?
Selama
manusia
mengenal
pelangi
terdiri
atas
tujuh
warna:
merah,
jingga,
kuning,
hijau,
biru,
nila,
dan
ungu
(me ji ku hi
bi ni u).
Sebenarnya
pelangi
tidak
hanya
terdiri
dari
tujuh
warna
saja,
namun
ribuan
atau
bahkan
jutaan
warna
yang
merupakan
rangkaian
(spektrum)
warna
dari
merah
hingga
ungu.
Sayangnya,
kemampuan
mata
manusia
terbatas
sehingga
yang
tampak
hanya
tujuh
warna.
Pelangi
dapat
kita
saksikan
jika
hujan
telah
reda,
dan
matahari
kembali
bersinar.
Tinggal
tengadahka
n
kepala
ke
langit
dalam
posisi
membelaka
ngi
matahari,
maka
"lukisan"
Tuhan
itu
biasanya
akan
biasanya terlihat
sepanjang waktu
saat cuaca
cerah. Bukan
Titik pusar
busur pelangi
segaris lurus
dengan matahari.
Itulah mengapa
jika disaksikan
dari bumi,
pelangi berbentuk
busur setengah
lingkaran.Lain
lagi jika
pelangi dilihat
dari ketinggian
atau pesawat
terbang. Saat
dilihat dari
pesawat terbang
pelangi ternyata
terlihat dalam
bentuk lingkaran
penuh. Mengapa
demikian? Saat
kita berada
di posisi
yang tinggi,
mata kita
hanya saat
hujan saja.
Kita juga
bisa membuat
pelangi lho.
Caranya? Gampang
sekali saat
matahari terik
ambil posisi
membelakangi
matahari
kemudian
semprotkan
air ke atas
menggunakan
semprotan
kecil. Maka
akan terlihat
pelangi dalam
yang datar.
Di tempat datar,
kita hanya
bisa memandang
ke atas,
tidak bisa
ke bawah.
Sebab pandangan
ke bawah
terhalang oleh
horison (kaki
Latihan IV: Gerakan Pola S
Latihan ini dimaksudkan untuk membiasakan mata bergerak ke
bawah, tidak terpaku menyusuri baris demi baris, kata demi kata,
tetapi cepat ke penampang halaman menurut kebutuhan. Hal ini juga
untuk mencegah regresi, melawan godaan untuk menengok kembali
kata atau frasa yang baru saja dibaca. Dalam latihan ini, gerakan
harus dilakukan secara berangsur-angsur, tangan bergerak seolah
mengikuti huruf S.
4
· Letakkan buku novel saku di meja depanmu.
· Letakkan tangan kanan di halaman buku. Tangan kiri dengan
menggunakan jari telunjuk dan jempol siap membuka ujung halaman
kanan. Perhatikan, telapak tangan kanan ringan menempel di halaman
buku.
· Mulailah dari kiri atas dan menggeser ke kanan bawah melompat 3baris, lalu bergeser ke kiri bawah, dan seterusnya.
· Gerakan mata horisontal dan vertikal sekaligus dipakai.
· Berusahalah menangkap beberapa kata (seperti nama tempat, nama
orang, sifat, dan warna), tetapi jangan terlalu dipentingkan. Kecepatan
gerakan mata menurut gerakan ujung tangan tersebut yang harus lebih
diperhatikan, membentuk pola S.
· Hindari berhenti sejenak pada suatu kata atau frasa. Paksakan mata
bergerak dengan cepat. Hal ini harus benar-benar diperhatikan.
Sorot mata Nyonya Alvi menunjukkan ia perempuan
cerdas. Dan, pastilah ia akan teliti sekali kalau sudah
memperhatikan bunga, berbinar. Bukan hanya itu, ia
Begitulah, setiap Minggu pagi jam
sentuh bunga-bunga tidaklah dengan alakadarnya,
delapanan, aku musti mampir ke rumah
melainkan juga melibatkan perasaannya.
Nyonya Alvi. Ia membeli bunga-bunga yang
Begitulah, setiap Minggu pagi jam delapanan, aku
kubawa untuk dipeliharanya di pekarangan
musti mampir ke rumah Nyonya Alvi. Ia membeli
atau di belakang rumahnya yang karuan
bunga-bunga yang kubawa untuk dipeliharanya di
luas. Entah berapa banyak koleksi bunga
pekarangan atau di belakang rumahnya yang karuan
hias yang dimiliki dengan beragam
luas. Entah berapa banyak koleksi bunga hias yang
jenisnya. Sudah hampir tiga tahun setiap
dimiliki dengan beragam jenisnya. Sudah hampir tiga
Minggu ia membeli bunga. Sepertinya
tahun setiap Minggu ia membeli bunga. Sepertinya
membeli
bunga
merupakan
suatu
membeli bunga merupakan suatu kemutlakan
kemutlakan baginya. Itu yang Nyonya Alvi
baginya. Itu yang Nyonya Alvi beli padaku. Sebelum
beli padaku. Sebelum aku, ia pernah punya
aku, ia pernah punya penjual bunga, tapi penjual
penjual bunga, tapi penjual bunga itu telah
bunga itu telah pindah ke kota lain. Dicarilah penjual
pindah ke kota lain. Dicarilah penjual bunga
bunga baru. Dan akulah penjual bunga itu hingga
baru. Dan akulah penjual bunga itu hingga
kini.
kini.
75
75
Alih-alih soal Nyonya Alvi yang begitu sangat mencintai
bunga: sekiranya
kuranglah
pas untuk
seorang
Nyonya
Alih-alih soal
Nyonya
Alvi yang
begitu
Alvisangat
jika harus
selalubunga:
kelihatan
sendirikuranglah
dan hanya
mencintai
sekiranya
berkutat
dengan
saja.harus
Setiap
pas untuk
seorangbunga-bunga
Nyonya Alvi jika
selalu aku
mampir,
jarang
terlihat
padahal
menurut
kelihatan
sendiri
dan suaminya,
hanya berkutat
dengan
Nyonya
Alvi suaminya
sedang
di rumah.
bunga-bunga
saja. Setiap
akuada
mampir,
jarangTapi
kenapa
jarang
kelihatan
berdua-duaan
suamiterlihat
suaminya,
padahal
menurut layaknya
Nyonya Alvi
istri.
Ya, duduk
bersama
sambil
minum
sekadar
suaminya
sedang
ada di
rumah.
Tapiteh
kenapa
mengisi
senggang,
misalnya.
Atau suamijalan-jalan
jarang waktu
kelihatan
berdua-duaan
layaknya
pagi
Minggu
yang cerah,
istri.menikmati
Ya, duduk
bersama
sambil seperti
minumkeluarga
teh
pada
umumnya.
Setidaknyalah
rumah besar
itu tak
sekadar
mengisi
waktu senggang,
misalnya.
berkesan
hanya dihuni
bunga,Minggu
pembantu,
Atau jalan-jalan
pagi oleh
menikmati
yangdan
nyonya
cerah,saja.seperti keluarga pada umumnya.
Beberapa
kali sajarumah
kulihat,besar
itupunitu
duatak
tahun
yang lalu.
Setidaknyalah
berkesan
Dua
kali tepatnya.
aku ingat
betul. Pertama,
ketika
hanya
dihuni olehYa,bunga,
pembantu,
dan nyonya
lelaki
saja.itu menutup garasi setelah memasukkan mobil
saat pembantunya
lagisaja
mudik.
Kedua,
aku dan
Beberapa kali
kulihat,
itupunwaktu
dua tahun
Nyonya
Alvi Dua
asyikkalingobrol
di beranda
seorang
yang lalu.
tepatnya.
Ya, aku ingat
betul.tamu
menyatroni
menanyakan
keberadaannya.
Pertama,lalu
ketika
lelaki itu menutup
garasi setelah
memasukkan mobil saat pembantunya lagi
76
76
Meningkatkan Konsentrasi
Menghitung titik-titik yang berderetan
Hitunglah titik yang berderetan vertikal satu demi satu dari atas sampai
yang terbawah dalam waktu dua menit.
Hitung juga titik yang berderetan horisontal satu demi satu dari kiri sampai
ke titik paling kanan dalam waktu dua menit.
Lakukan latihan ini sehari
dua kali! Dalam sebulan,
kamu akan berhasil
menghitung dengan tepat,
dan konsentrasimu akan
meningkat.
Caranya:
Letakkan buku ini di
atas meja!
Kita harus duduk
dengan tegak di kursi dan
pusatkan perhatian ke buku.
Usahakan kepala
tidak bergerak, jadi hanya biji
mata yang bergerak!
Hitunglah titik-titik
itu tanpa bantuan tangan!
(Ingat, waktu yang disediakan
untuk masing-masing deretan
Bacalah teks dalam buku Kompeten
Berbahasa Indonesia hlm. 5-6 yang berjudul
“Wilayah yang Tak Pernah Luput dari
Bencana”! Kemudian, hitunglah Kemampuan
Efektif Membacamu/KEM setelah menjawab
pertanyaan berikut!
TIM EDUKATIF ERLANGGA
Pertanyaan
1. Mengapa daerah tersebut longsor?
2. Bagaimana pendapat pakar geologi terhadap daerah
rawan bencana tersebut?
3. Mengapa Subaidi dan Siti Fatimah berani tinggal di
daerah bencana?
4. Bandingkan perbedaan penyebab longsor didaerah
tersebut dengan daerah lain?
5. Berikanlah pendapatmu tentang cara mengatasi
longsor!
TIM EDUKATIF ERLANGGA