hubun - nneuivnieghina

Download Report

Transcript hubun - nneuivnieghina

HUBUNGAN MARGIN KONTRIBUSI
DENGAN PERENCANAAN LABA
PADA PERUSAHAAN JAYA PERKASA
BOGOR
Oleh :
INEU IRMAWATI (431492010208003)
MULYADI (431492010208022)
WAWAN (431492010208029)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan industri dewasa ini sangat pesat dengan
adanya
kemajuan
teknologi
diberbagai
bidang.
Perkembangan industri yang maju pesat tersebut,
menimbulkan persaingan antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainnya. Menghadapi persaingan yang
semakin ketat menuntut kemampuan manajemen dalam
melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan
datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh
karena itu manajemen perusahaan harus cepat tanggap
akan situasi dan kondisi tersebut.
Rumusan Masalah
1. Berapa besar margin kontribusi yang diperoleh
Perusahaan Jaya Perkasa Bogor?.
2. Berapa besar laba yang direncanakan oleh Perusahaan
Jaya Perkasa Bogor?.
3. Apakah terdapat hubungan antara margin kontribusi
dengan perencanaan laba di Perusahaan Jaya Perkasa
Bogor?.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui margin kontribusi di Perusahaan Jaya
Perkasa Bogor.
2. Untuk mengetahui perencanaan laba di Perusahaan Jaya
Perkasa Bogor.
3. Untuk mengetahui hubungan margin kontribusi dengan
perencanaan laba di Perusahaan Jaya Perkasa Bogor.
Kerangka Konseptual


Margin kontribusi sangat berguna bagi manajemen
bukan hanya untuk mencapai target penjualan yang
menghasilkan laba maksimal, tetapi juga sebagai
informasi mengenai berapa kontribusi produk
tersebut dalam menghasilkan laba. Guna mencapai laba
yang maksimum sesuai dengan tujuan perusahaan maka
dibuat rencana penjualan yang matang berdasarkan
laba penjualan yang dapat dicapai di masa yang akan
datang.
Pengaruh margin kontribusi terhadap penjualan dapat
dilihat pada penentuan tingkat break even point dan
tingkat laba yang diinginkan perusahaan. Analisis
impas digunakan untuk menentukan tingkat penjualan
dan bauran produk yang diperlukan agar semua biaya
yang terjadi dalam periode tersebut persis tertutupi.
Titik impas adalah titik dimana biaya dan pendapatan
sama besarnya. Tidak ada laba maupun rugi pada titik
impas.
Paradigma Penelitian
BEP (X¹ )
Laba yang Diinginkan
(Y)
Margin of
Safety (X²)
Hipotesis
Dari kerangka konseptual di atas, maka dapat
dirumuskan hipoteisis bahwa Terdapat hubungan yang
kuat dan signifikan antara margin kontribusi dengan
perencanaan laba.
Kegunaan Penelitian



Bagi kelompok penulis, penelitian ini erguna untuk
menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang telah
dipelajari di bangku kuliah.
Bagi pembaca pada umumnya, terutama yang berada
pada lingkungan perguruan tinggi, diharapkan dapat
bermanfaat
sebagai
penambah
wawasan
dan
pengetahuan terapan yang berkaitan antara Margin
kontribusi dengan perencanaan laba perusahaan.
Bagi perusahaan yang bersangkutan, dapat berguna
sebagai masukan dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan.
Lokasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan mengambil objek pada salah
satu perusahaan swasta yang terletak di Bogor, yaitu
Perusahaan Jaya Perkasa. Perusahaan tersebut dipilih
dengan asumsi cukup representif sebagai objek
penelitian yang akan dilakukan.
TINJAUAN PUSTAKA
Biaya
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:18) beban
(expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama
satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Menurut Sutrisno (2001:1) biaya dalam arti luas
adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dengan satuan uang yang telah terjadi atau yang
mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi merupakan proses pengelompokkan secara
sistematis atas keseluruhan elemen yang ada kedalam
golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk
memberikan informasi yang punya arti atau lebih
penting.
1. Klasifikasi biaya berdasarkan tingkah laku
2. Klasifikasi biaya berdasarkan pertanggungjawaban
3. Klasifikasi biaya berdasarkan objek
4. Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan produk
5. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi operasi
nonproduksi
Margin Kontribusi
Menurut Machfoedz (1996:299) contribution margin
adalah sisa hasil penjualan dikurangi dengan biaya
variabel. Jumlah margin kontribusi akan bisa
digunakan untuk menutup semua biaya tetap dan
setelah biaya tetap tertutup maka sisanya untuk
menghasilkan laba periode yang bersangkutan.
Menurut Hongren (1994:84) contribution margin
adalah total penjualan dikurangi semua biaya
variabel.
Menurut Garrison (1997:249) contribution margin
adalah jumlah yang tersisa dari hasil penjualan
setelah biaya variabel dikurangkan, yang dapat
Titik Impas (Break Event Point)
Titik impas (Break even point) adalah keadaan suatu
perusahaan yang pendapatan penjualannya sama
dengan jumlah total biayanya, atau besarnya
contribution margin sama dengan total biaya tetap,
dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba
tetapi juga tidak menderita rugi atau rugi labanya
sebesar nol (Supriyono, 1991:153).
Ada tiga pendekatan bisa digunakan untuk
menunjukkan titik impas, yaitu:
1. Pendekatan persamaan
2. Pendekatan margin kontribusi
3. Pendekatan grafik
Perencanaan Laba
Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah
diperhitungkan dengan cermat dimana implikasi
keuangannya dinyatakan dalam bentuk proyeksi
perhitungan rugi laba, neraca, kas dan modal kerja
untuk jangka panjang dan jangka pendek (Matz dan
Usry, 1997:3).
Berperan sebagai tolak ukur atau standar untuk
mengukur hasil kegiatan dan menilai kebijakan
manajemen dan tingkat kemampuan dari setiap
pelaksana (Matz dan Usry, 1997:6)
Hubungan Margin Kontribusi dengan Perencanaan
Laba
Margin kontribusi sangat berguna bagi manajemen
bukan hanya untuk mencapai target penjualan yang
menghasilkan laba maksimal, tetapi juga sebagai
informasi mengenai berapa kontribusi produk
tersebut dalam menghasilkan laba. Guna mencapai laba
yang maksimum sesuai dengan tujuan perusahaan maka
dibuat rencana penjualan yang matang berdasarkan
laba penjualan yang dapat dicapai di masa yang akan
datang.
Pengaruh margin kontribusi terhadap penjualan dapat
dilihat pada penentuan tingkat break even point dan
tingkat laba yang diinginkan perusahaan.
OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah
laporan keuangan pada perusahaan Jaya Perkasa Bogor
tahun 2010, penelitian ini dilaksanakan pada
Perusahaan Jaya Perkasa yang terletak di Jl. Soleh
Iskandar No. 43 Bogor – Jawa Barat.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian explanatory survey. Metode
Esplananatory surpey dapat diartikan sebagai metode
yang dibatasi pada pengertian survei sampel yang
bertujuan menguji hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya. Metode explanatory survey terbukti
mampu untuk menjelaskan hubungan aspek yang
diamati dengan baik dan bukan hanya sekedar
menghasilkan informasi deskriptif
Operasionalisasi Variabel
No.
1
2
Variabel
Margin
Kontribusi
(X)
Konsep
Sisa hasil
penjualan setelah
biaya variabel
dikurangkan yang
digunakan untuk
menutup biaya
tetap dan sisanya
merupakan
keuntungan suatu
periode yang
bersangkutan.
Perencanaa Merupakan rencana
n Laba
kerja yang telah
(Y)
diperhitungkan
dengan cermat
dengan implikasi
keuangannya
dinyatakan dalam
bentuk perhitungan
laba rugi , neraca,
kas dan modal kerja
untuk jangka pendek
dan jangka panjang
Dimensi
Finansial
Indikator
Ukuran
-Break Even Angka
Point (BEP) Analisis
-Margin of
Skala
Rasio
Besarnya
keuntungan
yang akan
diperoleh
perusahaan
Rasio
Safety
Finansial
Keuntungan
yang akan
ditetepkan
Metode Pengumpulan Data
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data
yang telah tersedia, data sekunder diperloleh dari
laporan keuangan Perusahaan Jaya Perkasa.
Melakukan kajian litelatur (library research) yang
berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas
pada penelitian ini. Tujuan dari kajian litelatur
tersebut adalah untuk mempertajam hasil analisis
yang dihasilkan.
Prosedur Pengumpulan Data
Kegiatan
Menggali Data
Sekunder
Studi Kepustakaan
Data yang diperlukan
-
Laporan Keuangan
yang terdiri dari
neraca, laporan laba
rugi
1.
2.
Gambaran umum
Perusahaan
Pengertianpengertian yang
berhubungan
dengan objek
penelitian
Prosedur
Pengambilan
Sumber
Data disalin dan di Jaya Perkasa
foto copy
Data disalin dan di Jaya Perkasa
foto copy
Dan buku
pustaka
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan Jaya Perkasa merupakan perusahaan perseorangan yang
dipimpin oleh Bapak H. Arifin Mansyur sebagai direktur perusahaan.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1986, dengan ijin usaha dari Pemda
Tingkat II Kotamadya Bogor pada tanggal 12 Agustus 1988 No.
234/1988.
Direktur
Struktur organisasi
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Pekerja
Bagian
Bagian
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Hasil produksi
Hasil Produksi Perusahaan Jaya Perkasa Bogor
Tahun 2010
Jenis Produksi
Ukuran (cm)
Tegel abu-abu
20 x 20
Tegel warna
20 x 20
Tegel teraso
30 x 30
Paving stone straight
10 x 20 x 7
Paving stone hexagon
Ketebalan 8
Paving stone unipave
Ketebalan 7
Perusahaan Jaya Perkasa
Data Volume Produksi
Tahun 2010
(Dalam m2)
No
Jenis Produksi
Volume produksi
1
Tegel abu-abu
14.750
2
Tegel warna
7.485
3
Tegel teraso
4.631
4
Paving stone straight
19.820
5
Paving stone hexagon
16.984
6
Paving stone unipave
13.580
Total
77.250
Data Keuangan Perusahaan
Perusahaan Jaya Perkasa
Data Volume Penjualan
Tahun 2010
(Dalam m2)
No.
Jenis Produksi
Volume produksi
1
Tegel abu-abu
14.240
2
Tegel warna
6.185
3
Tegel teraso
3.228
4
Paving stone straight
18.354
5
Paving stone hexagon
15.622
6
Paving stone unipave
12.823
Total
70.452
Perusahaan Jaya Perkasa
Data Harga Produksi
Tahun 2010
(Dalam Rupiah/m2)
No
Jenis Produksi
Volume produksi
1
Tegel abu-abu
9.000
2
Tegel warna
12.000
3
Tegel teraso
17.000
4
Paving stone straight
17.000
5
Paving stone hexagon
15.000
6
Paving stone unipave
14.000
Perusahaan Jaya Perkasa
Data Hasil penjualan
Tahun 2010
(Rp)
No
Jenis Produksi
Hasil Penjualan
1
Tegel abu-abu
128.160.000
2
Tegel warna
74.220.000
3
Tegel teraso
54.876.000
4
Paving stone straight
312.018.000
5
Paving stone hexagon
234.330.000
6
Paving stone unipave
179.522.000
Total
983.126.000
Perusahaan Jaya Perkasa
Data Biaya Produksi dan Operasi
Per 31 desember 2010
No
Keterangan
1
Biaya Bahan Baku
Jumlah Biaya
370.225.000
2
Biaya Tenaga Kerja
148.550.000
3
Biaya Bahan Pembantu
62.850.000
4
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
44.915.000
5
Biaya Pemeliharaan
46.625.000
6
Biaya Penyusutan
56.345.600
7
Biaya Listrik
20.172.750
8
Biaya Administrasi dan umum
16.245.400
9
Biaya Penjualan
26.650.000
Total
792.578.750
Perusahaan Jaya Perkasa
Data Volume Produksi Perbulan
Tahun 2010
(Dalam m2)
Bulan
Volume Produksi
Januari
6.445
Februari
6.480
Maret
6.386
April
6.450
Mei
6.470
Juni
6.394
Juli
6.462
Agustus
6.448
September
6.380
Oktober
6.486
November
6.394
Desember
6.455
Total
77.250
Perusahaan Jaya Perkasa
Penggolongan Biaya
Tahun 2010
(Dalam Rupiah)
No
Keterangan
1
Biaya Bahan Baku
Variabel
370.225.000
2
Biaya Tenaga Kerja
148.550.000
3
Biaya Bahan Pembantu
4
Biaya
Tenaga
Tetap
Kerja
Semi variabel
62.850.000
44.915.000
Tak Langsung
5
Biaya Pemeliharaan
6
Biaya Penyusutan
7
Biaya Listrik
8
Biaya
Administrasi
46.625.000
56.345.600
20.172.750
16.245.400
dan umum
9
Biaya Penjualan
Total
26.650.000
117.506.000
581.625.000
93.447.750
Analisa Data
Permasalahan perusahaan



Perencanaan laba pada perusahaan tidak didasarkan
pada perhitungan yang sistematis. Perusahaan
membuat perencanaan laba atas dasar perkiraan
yaitu 20% dari penjualan tahun sebelumnya.
Berbagai jenis biaya yang ada belum diketahui mana
yang termasuk biaya variabel, biaya tetap dan biaya
semi variabel sehingga mempersulit pihak manajer
dalam pengendalian biaya yang terjadi.
Banyaknya jenis produk yang dihasilkan, sehingga
belum diketahui dengan pasti produk mana yang
akan memberikan keuntungan yang paling besar.
Analisis Data
Pemecahan masalah





Mengidentifikasikan dan memisahkan biaya yang ada
dalam perusahaan kedalam biaya tetap dan biaya
variabel untuk tahun 2003.
Perhitungan Biaya Variabel
Perhitungan Margin Kontribusi
Perhitungan laporan laba-rugi dengan menggunakan
metode Direct Costing.
Analisis margin kontribusi sebagai alat perencanan
laba Perusahaaan yang menghasilkan beberapa jenis
produk dan ingin mengetahui produk mana yang
memberikan laba paling besar
Hasil perbandingan dari seluruh produk, produk yang
memberikan margin kontribusi yang paling besar
adalah paving stone straight sebesar Rp 109.028.218
dan memiliki BEP (Unit) yang besar pula yaitu sebesar
8.163,8 m2. Hal ini tidak berpengaruh selama
perusahaan bisa memilih produk mana yang
memberikan laba total yang paling besar dengan
anggapan tidak ada hal-hal lain yang membatasi.
Semakin besar laba kontribusi, semakin besar
kesempatan yang diperoleh perusahaan untuk menutup
biaya tetap dan untuk menghasilkan laba. Apabila
dihubungkan dengan penggunaan sumber daya yang
langka misalnya dibatasi dengan kapasitas mesin, maka
margin kontribusi perjam mesin besar dan titik
impasnya kecil.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Margin kontribusi dapat digunakan sebagai dasar
untuk merencanakan laba secara optimal yang dapat
dicapai perusahaan. Karena pada pendekatan ini
dilakukan pemisahan biaya yaitu biaya tetap dan
biaya variabel. Adanya pemisahan biaya tersebut,
maka pihak manjemen dapat mengetahui adanya
perubahan biaya, baik biaya variabel maupun biaya
tetap. Hasil dari perhitungan untuk mencapai
rencana penjualan sebesar Rp 1.020.262.833, biaya
tetapnya adalah sebesar Rp 153.039.425 dan biaya
variabel sebesar Rp 663.170.841.
Kesimpulan


Perusahaan dalam memproduksi produknya kurang
memperhatikan kuantitas produk yang memberikan
keuntungan-keuntungan yang cukup besar dalam
pencapaian laba yang optimal seperti pada produk
tegel. Hasil perbandingan dari masing-masing produk
yang dihasilkan oleh perusahaan Indah cemerlang,
margin kontribusi yang paling tinggi adalah paving
stone straight. Volume penjualannya yaitu sebesar
18.354 m2 dan menghasilkan margin kontribusi
sebesar Rp 109.028.218.
Perusahaan tidak mengalami rugi atau laba, apabila
penjualan pada tingkat BEP sebesar Rp 437.255.500
dan batas penurunan penjualan (Margin Of Safety)
adalah sebesar Rp 57% dari rencana penjualan atau
sebesar Rp 583.007.333.
Saran


Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan pada Perusahaan Jaya Perkasa, maka
penulis dapat memberikan saran-saran untuk
perusahaan yaitu Perusahaan hendaknya membuat
alokasi biaya pada setiap produk yang dihasilkan,
sehingga mengetahui produk mana yang menghasilkan
keuntungan yang lebih besar.
Selain itu, dari segi manajemen keuangan perusahaan
diharapkan menggunakan perhitungan yang tepat
dengan menggunakan analisa margin kontribusi,
sehingga perrencanaan laba dapat lebih maksimal
dengan memperhitungkan sumber daya yang ada
dengan adanya efisiensi dan efektifitas.
TERIMA KASIH