ALIRAN QADARIAH DAN JABARIAH

Download Report

Transcript ALIRAN QADARIAH DAN JABARIAH

ALIRAN QADARIAH DAN JABARIAH

ASAL USUL

  Qadariah berarti: mampu, kuasa, merdeka. Maksudnya yaitu: suatu aliran yang mengakui bahwa manusia memiliki kemampuan, kebebasan dan kemerdekaan dalam berbuat. (free wiil/free act).

Jabariah berarti: terpaksa, tidak mampu. Maksudnya yaitu: suatu aliran yang menyatakan bahwa manusia tidak memiliki kebebasan atau kemerdekaan dalam berbuat, semuanya tergantung Tuhan. (predestination atau fatalism).

SEJARAH DAN PAHAMNYA    Secara umum, muncul dan berkembangnya dua aliran ini mengikuti perkembangan aliran teologi sebelumnya, terutama aliran murji ’ ah.

Karena itu tidak heran jika salah satu tokoh pelopor aliran Jabariah adalah pengikut aliran murji ’ ah yakni Jahm bin Shafwan dari Khurasan. Dalam konteks sosio-kultural masyarakat Arab, dapat diduga bahwa aliran jabariah lebih dekat kepada pemahaman bangsa Arab sebelum Islam, dimana mereka hidup dalam kesederhanaan dan sangat tergantung pada alam.

    Setelah Jahm bin Shafwan wafat karena terlibat pertarungan politik dengan dinasti Umayyah, Aliran murji ’ ah dilanjutkan oleh al-Husain bin Muhammad an-Najar.

Sedangkan aliran Qadariah pertama kali dikemukakan oleh Ma ’ bad al-Juhani, salah seorang golongan tabi ’ in. Setelah wafat dilanjutkan oleh Ghailan al-Dimasyqi. Aliran ini telah membawa kegoncangan dalam pemikiran umat Islam yang masih terikat pada paham jabariah, sebagaimana pemikiran dan kehidupan Arab pra islam. Aliran ini mendapat halangan juga dari khalifah dinasti Umayyah, Umar bin Abdul Azis.

PAHAM-PAHAMNYA     ALIRAN QADARIAH.

Menurut mereka, manusia memiliki kehendak dan kekuasaannya dalam berbuat, baik perbuatan yang halal maupun yang haram. Manusia berbuat baik adalah atas keinginannya sendiri, dan berbuat jahat juga atas kemauannya sendiri. Tuhan tidak ikut campur di dalamnya.

Mereka tidak menerima teori tentang nasib azali, bagi mereka nasib manusia ditentukan oleh manusia itu sendiri.

    ALIRAN JABARIAH.

Menurut mereka bahwa manusia tidak memiliki daya, kekuatan dan memilih dalam berbuat. Manusia melakukan suatu perbuatan semata-mata hanyalah karena terpaksa atau dipaksa oleh Tuhan. Dengan kata lain, manusia tidak lebih dari sebuah robot, dimana pergerakannya ditentukan oleh pemilik robot. Begitu juga manusia, yang melakukan perbuatan baik dan jahat sebenarnya adalah Allah dengan memakai manusia.

KESIMPULAN

  Aliran Qadariah menganut paham free will yakni adanya kebebasan manusia dalam memilih dan berbuat, tanpa campur tangan Tuhan. Keterlibatan Tuhan hanyalah berkaitan dengan penciptaan manusia dengan segala aksesorisnya.

Aliran Jabariah menganut paham predestination yakni manusia tidak memiliki kebebasan dalam berbuat, semuanya terikat dengan ketentuan Tuhan. Keterlibatan manusia hanyalah pada penggunaan daya yang sudah diberikan Tuhan.