11-Pengendalian Strategik

Download Report

Transcript 11-Pengendalian Strategik

Pengendalian Strategik :
Pedoman dan Evaluasi Strategi
Pengendalian Strategik
• Pengendalian yang mengikuti implementasi strategi,
mendeteksi masalah atau perubahan yang terjadi pada
landasan pemikiran, dan melakukan penyesuaian yang
diperlukan.
• Pengendalian Strategik ≠ Pengendalian Pasca-Tindakan
(Pengendalian Operasional)
• Pengendalian Operasional merupakan pengendalian
terhadap tindakan / action, kurun waktu 1 bulan – 1 tahun.
• Pengendalian Strategik dirancang untuk secara
berkesinambungan dan proaktif memeriksa arah dasar dan
kelayakan suatu strategi, kurun waktu panjang 5 tahun atau
lebih.
Pertanyaan Strategik
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Apakah perusahaan bergerak ke arah yang benar ?
Apakah ada hal yang meleset ?
Apakah asumsi penting benar ?
Apakah hal penting telah dikerjakan ?
Perlu penyesuaian / perubahan strategi ?
Bagaimana kinerja ?
Apakah Sasaran dn jadwal terpenuhi ?
Apakah realisasi seduai dengan proyeksi / anggaran ?
Perlu perubahan operasional ?
4 Dasar Pengendalian Strategik
1. Pengendalian Asumsi (Premise Control)
2. Pengendalian implementasi (Implementation
Control)
3. Pengawasan Strategik (Strategic Surveillance)
4. Pengendalian Peringatan Khusus (Special
Alert Control)
(1) Pengendalian Asumsi
• Setiap strategi didasarkan pada asumsi
(premises) / prediksi.
• Pengendalian Asumsi perlu dilakukan untuk
memeriksa secara sistematik apakah asumsi
yang mendasari strategi masih berlaku.
• Jika asumsi yang vital tidak lagi berlaku (valid),
strategi mungkin perlu diubah.
Asumsi yang perlu dipantau
• Faktor lingkungan
– Perusahaan tidak dapat mengendalikan, tetapi perlu dimonitor.
– Contoh : Inflasi, teknologi, suku bunga, regulasi, perubahan
demografi / sosial, siklus ekonomi
• Faktor Industri
– Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam industri
– Contoh : Pesaing, pemasok, produk substitusi, hambatan masuk
industri.
• Asumsi yang perlu dipantau :
– Mungkin terjadi
– Akan sangat mempengaruhi perusahaan dan strategi
Penerapan Pengendalian Asumsi
• Tanggung jawab memantau asumsi dapat disebar
ke berbagai departemen
• Dep. Penjualan :
– Memantau harga pesaing utama
– Diskon, bonus, promo
• Dep. Keuangan :
– Suku bunga
• Dep. Arsitek / Design :
– Desain pesaing
– Inovasi / bahan material baru pesaing
(2) Pengendalian Implementasi
• Pengendalian Implementasi dirancang untuk
menilai apakah strategi keseluruhan perlu
diubah dengan melihat hasil dari berbagai
tindakan yang mengimplementasikan strategi
total.
• 2 jenis Pengendalian Implementasi :
– Pemantauan tindak strategik (strategic thrusts)
– Pemeriksaan Ukuran Antara (milestone reviews)
Milestones
• Dapat berupa :
– Peristiva / event
– Alokasi sumber daya utama
– Berlalunya waktu tertentu
(3) Pengawasan Strategik
(Strategic Surveillance)
• Pengawasan Strategik dirancang untuk
memantau beragam peristiwa di dalam dan di
luar perusahaan yang mungkin sekali
mempengaruhi jalannya strategi perusahaan.
• Pengawasan Strategik berupa kegiatan
“pengamatan lingkungan”
• Sumber dapat dari : Majalah perdagangan,
The Wall Street Journal, konferensi bisnis,
seminar, observasi
(4) Pengendalian Peringatan Khusus
(Special Alert Control)
• Pengendalian Peringatan Khusus adalah
pemikiran kembali terhadap strategi
perusahaan secara mendalam, dan seringkali
cepat, akibat adanya kejadian tak terduga
yang mendadak.
• Contoh : kudeta, bom / teroris, tokoh
meninggal, demonstrasi politik
Karakteristik 4 Jenis Pengendalian
Strategik
Jenis Pengendalian Strategik
Obyek Pengendalian
Pengendalian Asumsi
Asumsi dan Proyeksi
Perencanaan
Pengendalian Implementasi
Alat dan Ukuran Antara
Strategik Kunci (milestones)
Pengendalian Strategik
Peluang dan Ancaman
potensial yang berkaitan
dengan Strategi
Pengendalian Peringatan
Khusus
Terjadinya peristiwa yang dapat
diketahui, tetapi kemungkinan
terjadinya kecil
Sistem Pengendalian Operasional
• Sistem Pengendalian Operasional memedomani,
memantau, dan mengevaluasi program-program
dalam mencapai sasaran tahunan.
• 4 Langkah Pengendalian Operasional :
1. Menetapkan Standar Kinerja
2. Mengukur Kinerja Aktual
3. Mengidentifikasi Penyimpangan (deviasi) dari
Standar
4. Melakukan Tindakan Koreksi (Perbaikan)
• 3 Jenis Sistem Pengendalian Operasional :
1) Anggaran (Budgets)
2) Jadwal (Schedules)
3) Faktor Penentu Keberhasilan (Key Success
Factors / FPK)
(1) Anggaran
• Anggaran = rencana alokasi sumber daya yang
membantu para manajer mengkoordinasikan
operasi dan memudahkan pengendalian
manajerial atas kinerjanya.
• Anggaran perusahaan :
– Anggaran Laba/Rugi (P&L)
– Anggaran Modal (Capital Budgets)
– Anggaran Arus Kas
– Anggaran Neraca
(2) Penjadwalan
Contoh :
- Sistem pembelian
- Jadwal Produksi
- Jadwal Pengiriman
- Jadwal Keberangkatan
- Jadwal Maintenance
- Jadwal Produksi
- Target Penjualan Bulanan
(3) Faktor Penentu Keberhasilan
• FPK mengidentifikasi bidang kinerja yang paling
penting dalam implementasi strategi perusahaan.
• FPK fokus pada kinerja internal, meliputi :
–
–
–
–
–
–
Peningkatan produktivitas
Moral kerja karyawan yang tinggi
Peningkatan mutu produk / jasa
Peningkatan laba per saham
Pertumbuhan market share
Penyelesaian fasiltas baru
Contoh Faktor Penentu Keberhasilan
Faktor Penentu
1. Kualitas Produk
Indikator Kinerja yang dapat Diukur
a. Data kinerja terhadap spesifikasi
b. Persentasi retur produk
c. Jumlah keluhan pelanggan
2. Layanan Pelanggan
a. Siklus pengiriman dalam hari
b. Persentase pengiriman pesanan yang
diselesaikan
c. Keterlambatan layanan lapangan
3. Moral Kerja Karyawan
a. Kecenderungan dalam survei sikap
karyawan
b. Tingkat kemangkiran dibandingkan
rencana
c. Kecenderungan tingkat keluar-masuk
karyawan
4. Persaingan
a. Jumlah perusahaan yang bersaing
secara langsung
b. Jumlah produk baru yang diluncurkan
c. Persentase tender yang diperoleh
dibandingkan dengan standar
• Identifikasi dan evaluasi penyimpangan kinerja
• Penentuan penyebab dan implikasi /
penyimpangan yang akan terjadi
• Titik pemicu dan rencana darurat.
Total Quality Manajemen (TQM)
Pengendalian Mutu Terpadu (PMT)
10 elemen penting implementasi TQM :
1. Definisikan “Mutu”
2. Kembangkan orientasi kepada pelanggan
3. Fokuskan pada proses bisnis perusahaan
4. Kembangkan kemitraan pelanggan dan pemasok
5. Mengambil ancangan preventif
6. Menularkan sikap bebas-kesalahan
7. Kumpulkan fakta terlebih dulu
8. Doronglah setiap manajer dan kawyawan untuk
berpartisipasi
9. Ciptakanlah suasana keterlibatan total
10. Berusaha keras meningkatkan mutu secara lestari
Total Quality Manajemen (TQM)
Pengendalian Mutu Terpadu (PMT)
10 elemen penting implementasi TQM :
1. Definisikan “Mutu”
- Arti mutu di setiap pekerjaan, departemen, seluruh perusahaan, dari segi
pandang pelanggan dan berupa kebijakan tertulis.
2.
Kembangkan orientasi kepada pelanggan
- Mutu adalah pandangan pelanggan, termasuk pelanggan internal (unit /
departemen lain)
3.
Fokuskan pada proses bisnis perusahaan
- Rinci proses dalam penyediaan produk / jasa, dan cari cara untuk
menyempurnakannya. Tidak hanya fokus pada hasil akhir.
4.
Kembangkan kemitraan pelanggan dan pemasok
- Pemasok adalah mitra.
5.
Mengambil ancangan preventif
- Manajemen seharusnya dihargai karena berorientasi pada pencegahan, daripada
penangan masalah.
- Meniadakan pekerjaan yang tidak bernilai tambah.
Total Quality Manajemen (TQM)
Pengendalian Mutu Terpadu (PMT)
6. Menularkan sikap bebas-kesalahan
- Bebas Kesalahan harus menjadi standar prestasi.
7. Kumpulkan fakta terlebih dulu
- Mengambil keputusan berdasarkan fakta dan pengukuran yang
akurat, bukan opini
8. Doronglah setiap manajer dan karyawan untuk berpartisipasi
- Partisipasi, pemberdayaan, pelatihan ekstensif, dan pengambilan
keputusan partisipatif karyawan akan komitmen terhadap mutu
9. Ciptakanlah suasana keterlibatan total
- Semua bidang menerapkan konsep mutu secara serentak
10. Berusaha keras meningkatkan mutu secara lestari (terus-menerus)