Gangguan Kesadaran dan Kognitif pada Lansia (Konfusio dan

Download Report

Transcript Gangguan Kesadaran dan Kognitif pada Lansia (Konfusio dan

Hasnerita,S.Si.T,M.Kes
Pendahuluan
• Konfusio Akut adalah Suatu akibat gangguan
menyeluruh fungsi kognitif yang ditandai oleh
memburuknya secara mendadak derajat kesadaran
dan terganggunya proses berfikir yang berakibat
terjadinya disorientasi
• Dimensia adalah suatu sindroma klinik yang meIputi
hilangnya intelektual dan ingatan /memori
sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi
hidup sehari-hari
I
Patogenesis Konfusio
• Metabolisme otak terutama tergantung pada jumlah
glukosa dan oksigen yang mencapai otak
• Penurunan mendadak dan pasokan tersebut akan
mengganggu jalur metabolik otak dan menyebabkan
terjadinya konfusio
• Hal ini sangat mencolok pada usila, dimana berbagai
mekanisme cadangan homeostatik sudah sangat
buruk
Diagnosa banding konfusio akut
dan penyakit Alzheimer
Pen yakit Demensia Alzheimer
Konfusio Akut
 Jangka waktu pendek
 Sadar penuh
(beberapa hari)
 Awitan (durable) Akut
 Derajat kerusakan kognitif
sangat bervariasi dengan
periode sadar penuh
 Gangguan memori jangka
pendek
Jangka waktu lama (6 BI/>)
 Awitan (durable) Lambat dan
menyelinap
 Fungsi kognitif memburuk
lambat tapi progresif
 Memori jangka pendek atau
lama terganggu
• Kecernasan, agitasi,
• Tak hirau akan masalah
ketakutan, delusi,
halusinasi, (terutama
visual) mis. Interprestasi
visual sangat jelas.
Disorganisasi pemikiran
dan bicara, sering hal yang
tampak betul terjadi
• Keadaan fisik tanpak cepat
memburuk, penderita
tampak sakit berat
• Pemeriksaan fisik dan
penunjang menunjukan
penyakit yang mendasari
sering tampak gembira,
delusi sering pada tahap
demensia tahap akhir, Sulit
untuk mempertahan kan
pembicaraan, jawaban
sering tak sesuai mungkin
disfasia
• Keadaan fisik memburuk
pada derajat akhir penyakit
• Tak adanya bukti tentang
penyakit yang mendasari,
mendukung diagnosis
penyakt alzheimer
Dementia
• Dimensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi
hilangnya intelektual dan ingatan /memori
sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi
hidup sehari-hari
Manifestasi Klinik adalah sebagai berikut:
1. Perjalanan penyakit yang bertahap (beberapa
bulan atau tahun)
2. Tidak terdapat gangguan kesadaran (penderita tetap
sadar)
 Proses menua tidak sendirinya menyebabkan
terjadinya dementia
 Pada beberapa penderita tua terjadi penurunan daya
ingat dan gangguan psikomotor yang masih wajar
disebut” sifat pelupa” akibat penuaan
 Beberapa penderita demensia sering mengalami depresi
dan konfusio sehingga gambaran kliniknya seringkali
membingungkan
Jenis dan Penyebab dementia pada usila
• Keadaan yang secara potensial reversibel atau bisa
dihentikan (Intoksikasi, infeksi SSP, Gg metabolik, Gg
nutrisi, Gg Vaskuler
• Penyakt degeneratif progresif
- tanpa gejala neorologik penting (alzheimer)
- dengan gangguan neorologik (Parkinson)
• Penyebab dementia reversibel sangat penting
diketahui karena dengan pengobatan dapat
disembuhkan
Gambaran Klinik
• Kesadaran berkabut disertai dengan derajat kewaspadaan
yang berfluktuasi
• Gangguan pada memori jangka pendek dan disertai
dengan gangguan mengingat memori jangka panjang dan
halusinasi atau mis- interprestasi visual
• Penurunan mendadak dan kemampuan untuk
mempertahankan perhatian terhadap rangsangan Iuar
(pertanyaan harus diulang karena perhatiannya
mengembara)
• Perhatian penderita mudah teralihkan oleh rangsangan
luar yang baru (Jawaban atas pertanyaan tidak sesuai dan
bercabang)
Tiga kelompok Penyebab Utama
1. Penyebab Intra cerebral
a .Penyebab intra serebral (Meningitis, Oedema serebral,
serangan iskemik, hidrocepalus)
b. Penyebab penurunan pasokan nutrisi serebral
- Penyebab kardiovaskular
- Penyebab respiratorik
2.Penyebab ekstra serebral
a .penyebab toksik (lnfeksi, septikemia, Alkoholisme)
b. Kegagalan mekanisme homeostatik (DM,gagal hati)
3. latrogenik
• obat hipotensi, perdarahan dan anemia, Hipoglisemia
Dementia Degeneratif Primer
• Dikenal dengan dementia tipe alzheimer adalah suatu
keadaan yang meliputi perubahan dan jumlah struktur
dan fungsi neoron di daerah tertentu dan korteks otak
• Terjadi suatu kekusutan neoro-fibriler dan plak-plak
neorit dan perubahan aktivitas kholinergik di daerah
tetentu diotak
• Teori mengatakan adanya faktor kromosom atau genetik,
radikal bebas, pengaruh logam aluminium,
akibat infeksi virus atau pengaruh Iingkungan
Dementia Multi Infark
• Dementia ini merupakan jenis kedua tipe terbanyak
setelah Alzheimer
• Didapat dari sisa gejala Stroke kortikal atau sub
kortikal yang berulang
• Yang khas adanya gejala dan tanda menunjukan
penurunan bertingkat, dimana setiap episode akut
menurunkan keadaan kognitif
• Pada banyak penderita sering dijumpai gejala dan
tanda dan dementia tipe campuran (multi infark dan
alzheimer)
Dementia pada penyakit
neorologik
• Berbagai penyakit neorologik sering disertai
dengan gejala dementia
• Diantaranya adalah penyakit Pakinson dan
hidrosepalus
• Pada MRI didapatkan pelebaran ventrikel melebihi
proporsi dibanding atropi kortikal otak
• Gejala mirip dementia subkortikal , yaitu selain
didapatkan dementia juga disertai depresi
3. fase gejala dementia alzheimer
Fase l
• ditandai dengan gangguan memori subjektif, konsentrasi buruk,
Lingkungan yang biasa menjadi seperti asing, sukar melalui
jalan
pulang yang biasa dilalul
Fase ll
• Terjadi tanda yang mengarah kerusakan fokal kortikal, walaupun
tidak terlihat pola defisit yang khas, gejala neorologik mungkin
termasuk antara lain tanggapan ekstensor plantaris dan
beberapa kelemahan fasial.
Fase III
• Pembicaraan terganggu berat, tidak mengenali dirinya sendiri
atau orang yang dikenalnya
Sindroma amnestik dan pelupa benigna akibat
penuaan
• Gejala utama adalah gangguan memori (daya ingat),
sedangkan pada dementia terdapat gangguan pada
fungsi intelektual
• Sindroma amnestik terdapat gangguan pada daya
ingat hal yang terjadi. Biasanya penyebabnya adalah:
1. Defisiensi tiamin (pemakaian alkohol berlebihan)
2. Lesi pada struktur otak bagian temporal tengah
(trauma)
3. Iskemia global transien (sepintas)akibat insufisiensi
serebrovaskular
Penatalaksanaan
1. Anamnesa
tujuan untuk menentukan keadaan apakah konfusio akut
atau suatu dimensia kronis progresif (penyakit alzheimer)
2. Pemeriksaan Fisik
• pemeriksaan sistematis dan ujung kepala sampai ujung
kaki, mis: paralisis satu sisi syaraf kepala mungkin
disebabkan stroke sebagai penyebab konfusio
3. Pemeriksaan Penunjang
Dalam suatu asesmen geriatri, pemeriksaan laboratorium
lengkap, EEG, Foto rongent
Penatalaksanan Penderita
Dementia
 Optimalkan fungsi dari penderita
 Kenali dan obati komplikasi
 Upayakan perumatan berkesinambungan
 Upayakan informasi medis bagi penderita dan
keluarga
 Upayakan informasi peIayanan sosial yang ada pada
penderita dan keluarganya
 Upayakan nasehat keluarga
Jembatan KeIedai
D - Drugs (obat-obatan)
E - Emosional (Gg. Emosi, depresi)
M - Metabolik atau endokrin
E - Eye and ear (disfungsi mata dan telinga)
N - Nutrisional
T - Tumor dan trauma
I - Infeksi
A - Arteriosclerosis (infaark miocart, gagal jantung)