sap 14 etik dan budaya dalam org rev

Download Report

Transcript sap 14 etik dan budaya dalam org rev

SAP 14
ETIKA ORGANISASI,
BUDAYA ORGANISASI
TANGGUNG JAWAB SOSIAL ORGANISASI
PENGANTAR
• Suatu kode etik dalam
organisasi dapat
mempengaruhi orang-orang
berperilaku
• Sementara kita bertanya,
mengapa ada orang-orang
yang berperilaku
‘unethically’ ?
• Bagaimana para manajer
dan para pegawai
menetapkan mana yang etis
dan mana yang bukan ?
Sumber : www.tbs-sct.gc.ca diakses 21 November 2007 jam 08.00
PENGERTIAN ETHIC
The inner guiding moral principles, values and beliefs that people
use to analyze or interpret a situation and then decide what is
the ‘right’ or appropriate why to behave
Practical strategies for promoting ethical behavior
Offering a highly realistic, down-to-earth look at ethics in the workplace, Linda Treviño and Kate
Nelson's Managing Business Ethics will help you identify and solve ethical dilemmas, understand why
people behave the way they do, and help you design a culture that will promote ethical behavior in
your organization.
Throughout, the emphasis is on common, real-life work situations, including hiring, managing,
assessing performance, disciplining, firing, and providing incentives for staff, as well as producing
quality products and services, and dealing effectively and fairly with customers, vendors, and other
stakeholders.
Highlights of the Fourth Edition
* Updated information relates content to current events such as the U.S. Sentencing Guidelines for
Corporations.
* Describes the link between ethical culture and employee engagement.
* Covers new research, including the role of emotions in ethical decision making.
* Presents new profiles of organizations such as McWane, Enron, Citigroup, and Marsh & McLennan.
* International references reflect the realities of the increasingly global business environment
Sumber : www.media.wiley.com
diakses 21 November 2007 jam 08.00
PENTINGNYA ETHIC DALAM ORGANISASI
1.
2.
3.
4.
Sumber : www.media.gallup.com diakses 21 November 2007 jam 08.00
5.
Mengatur perilaku orangorang dalam organisasi
agar sesuai dengan budaya
organisasi
Menjadi pedoman
hubungan kerja dalam
organisasi
Bila dalam bentuk kode
etik, maka berguna untuk
membatasi tindakantindakan mana yang
dianggap ‘benar’ dan mana
yang ‘tidak benar’
Dengan kode etik, orangorang menjadi lebih
produktif
Mengurangi konflik dalam
organisasi.
EFEK PERILAKU ETIS DAN NON-ETIS
Perilaku Etis
Meningkatkan Efisiensi dan
Efektifitas Produksi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Meningkatkan Standar Hidup Nasional
Perilaku Non
Etis
Menurunkan Efisiensi Dan
Efektifitas Produksi
Menurunkan Kinerja Perusahaan
Menurunkan Standar Hidup Nasional
Sumber : Jones & George, 2007: 103
Sumber : www.crossculturalunderstanding.com diakses 21 November 2007 jam 08.00
ATURAN-ATURAN BAGI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS
Para manajer sering kesulitan dalam
membuat keputusan yang dapat
memuaskan seluruh pihak atau stakeholder.
Untuk itu para manajer dapat menggunakan
empat prinsip tentang etik pengambilan
keputusan :
1. Utilitarian rule
2. Moral right rule
3. Justice rule
4. Practical rule
UTILITARIAN RULE
Suatu keputusan yang etis adalah suatu keputusan yang
menghasilkan yang terbaik bagi sejumlah orang-orang yang terbaik.
People have adapted Utilitarianism in the
following ways:
- Hare – preferences: the morally right
action is the one that maximizes that
satisfaction of the preferences of all
those involved.
- Sidgwick – motives: it is the motive
(intending to bring about the greatest good)
rather than the outcome that is good
-Singer – interests: you need to look at what is
in the best interests of those affected (some
people call Singer a 'welfare utilitarian')
Berikan contohnya
Sumber : www.rsrevision.com diakses 21 November 2007 jam 08.00
MORAL RIGHTS RULE
•
Suatu keputusan yang etis adalah suatu keputusan yang memelihara dan
melindungi nilai-nilai moral kebenaran sebagai bagian yang paling
mendasar/fundamental
Analisis Kasus Lapindo, Kasus Tanah Meruya.
Sumber : www.greenpeace.org, www.newsimg.bbc.co.uk, www.bpmigas.com, www.terradaily, dan www.elementlist.com diakses 21 November 2007 jam 11.00
Sumber : www.barat.jakarta.go.id , www.beritajakarta.com diakses 21 November 2007 jam 11.00
JUSTICE RULE
• Suatu keputusan yang etis adalah keputusan yang menebarkan
manfaat diantara orang-orang maupun kelompok-kelompok secara
fair, adil dan bijaksana.
Contoh : jika karyawan ingin gaji yang memadai dan layak, maka mereka tidak
boleh keberatan bila kinerja mereka menjadi tolak ukurnya.
PRACTICAL RULE
• Suatu keputusan etis adalah keputusan yang mencerminkan bahwa
para manajer tidak memiliki hambatan dalam berkomunikasi
dengan orang-orang di luar organisasi.
• Aturan praktis sebenarnya mengacu pada bagaimana nilai-nilai
ditetapkan untuk di komunikasikan dengan pihak luar.
Berikan contohnya
Sumber : deprazz.files.wordpress.com diakses 21 November 2007 jam 08.00
SUMBER KODE ETIK ORGANISASI
•
•
Kode etik adalah peraturan-peraturan dan standar
formal yang didasarkan atas nilai-nilai atau
kepercayaan tentang mana yang benar dan yang
salah.
Kode etik organisasi diturunkan dari 3 sumber
utama yang terdapat dilingkungan organisasi,
yakni :
1. masyarakat,
2. profesional, dan
3. individual
SOCIETAL ETHICS
• Suatu standar yang mengatur bagaimana para anggota masyarakat
sepakat satu sama lain untuk menghargai kejujuran, kebenaran,
keadilan, kebersamaan, kebebasan dan hak-hak individual
• Contoh : pada masyarakat jawa, terdapat kode etik ‘gotong royong’
di mana maknanya adalah kebersamaan.
Sumber : www.scholar.lib.vt.edu dan www.cihr-irsc.gc.ca diakses 21 November 2007 jam 11.00
PROFFESIONAL ETHICS
• Standar yang mengarahkan bagaimana para anggota profesi membuat
keputusan yang terkait dengan cara mereka berperilaku dan
hubungannya dengan profesi mereka.
• Contoh : kode etik dokter dalam melayani pasien, kode etik pegawai
negeri, kode etik hukum, dsb.
Sumber : www.offiepromosi.com , www.kpk.go.id , www.bankpapua.com diakses 21 November 2007 jam 11.00
INDIVIDUAL ETHICS
• Nilai-nilai personal dan perilaku yang mengarahkan bagaimana
individu-individu berinteraksi satu sama lain.
• Contoh : bagaimana sikap anda bila bertemu orang tua, teman,
atau dosen anda ?
Sumber : www.joeham.com dan www.edi-indonesia.co.id diakses 21 November 2007 jam 11.00
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
• Etika mempengaruhi prilaku pribadi
di lingkungan kerja.
• Tanggung jawab sosial (social
responsibility) berkaitan dengan
cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam
lingkungan sosialnya.
Sumber : www.csr-in-smes.eu dan www.panasonic.net diakses 21 November 2007 jam 11.00
Multinationals and Corporate Social Responsibility
Limitations and Opportunities in International Law
•The ‘corporate social responsibility’ (‘CSR’)
movement has been described as one of the most
important social movements of our time.
•This book looks at what the CSR movement means for
multinationals, for states and for international law.
International law is often criticised for being too
‘state-centred’, and ill-equipped to deal with the
challenges of globalisation.
•However, drawing from many and varied examples of
state, NGO and corporate practice, this book argues
that, while international law has its limitations, it
presents more opportunities for the CSR regulation of
multinationals than many people assume.
•The main obstacles to better regulation are,
therefore, not legal, but political. Essential reading for
anyone who wants to understand how international law
works and how it can be used to further international
CSR objectives.
Source :
Series: Cambridge Studies in International and Comparative Law (No. 48)
Jennifer A. Zerk
CSR Vision, Cambridge
Adobe eBook Reader
(ISBN-13: 9780511247699 | ISBN-10: 0511247699)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Sumber : www.panasonic.net diakses 21 November 2007 jam 11.00
• Kelompok dan individu
itu seringkali disebut
sebagai pihak
pemercaya dalam
organisasi
(organizational
stakeholders), yaitu
kelompok, orang dan
atau organisasi yang
dipengaruhi langsung
oleh praktek-praktek
suatu organisasi dan,
dengan demikian,
berkepentingan
terhadap kinerja
organisasi itu.
MODEL TANGGUNG JAWAB
TERHADAP STAKEHOLDERS
• Lima kelompok utama :
1. pelanggan,
2. karyawan,
3. investor,
4. pemasok, dan
5. komunitas lokal
Sumber : www.energyinst.org.uk diakses 21 November 2007 jam 11.00
Perusahaan akan memilih pihak yang berkepentingan lainnya
yang terutama relevan atau penting bagi organisasinya dan
mencoba memenuhi kebutuhan dan pengharapan mereka.
1. Pelanggan
• Bisnis yang bertanggung jawab terhadap
pelanggan, maka bisnis akan melakukan upayaupaya diantaranya :
–
–
–
–
–
melayani pelanggan secara wajar dan jujur
menetapkan harga secara wajar
menghargai garansi
memenuhi komitmen penyampaian pesanan
mempertahankan kualitas produk yang mereka jual,
dsb
2. Karyawan
Aktivitas-aktivitas sumberdaya manusia – proses
perekrutan, penerimaan, pelatihan, promosi, dan
pemberian kompensasi – merupakan dasar bagi tanggung
jawab sosial terhadap karyawan :
– Komitmen Hukum dan Sosial
– Komitmen Etis : Kasus Khusus Para pengungkap praktek tidak
etis (wistle-bowersi)
Tindakan yang dilakukan oleh Khairiansyah Salman - salah seorang
staf Komisi Pemberantasan Korupsi dari Badan Pemeriksa
Keuangan, terhadap salah seorang Anggota Komisi Pemilihan
Umum Mulyana W. Kusumah, dikatakan Todung Mulya Lubis
sebagai tindakan pengungkap praktek tidak etis (wistle-bowersi)
3. INVESTOR
• Bisnis yang bertanggung jawab terhadap investor,
maka bisnis akan melakukan upaya-upaya
diantaranya :
– mengikuti prosedur akutansi yang pantas
– memberikan informasi ayng tepat kepeda pihak
pemercaya mengenai kinerja keuangan
– mengelola organsiasi untuk melindungi hak-hak dan
investasi para pemegang saham
– akurat dan transparan dalam menilai pertumbuhan dan
profitabilitas masa depan
– menghindari ketidaklayakan tindaqkan dalam bidangbidang yang peka seperti insider traiding, manipulasi
harga saham, dan menyembunyikan data keuangan, dsb
4. Pemasok
• Bisnis yang bertanggung jawab terhadap
pemasok, maka bisnis akan melakukan
upaya-upaya diantaranya :
– membuat perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan
– penentuan jadwal pengantaran yang realistis
– penentuan harga yang dapat diterima kedua
belah pihak, dsb
5.Komunitas Lokal
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap
komunitas lokal, maka bisnis akan
melakukan upaya-upaya diantaranya :
–
memberikan sumbangan-sumbangan
yang tidak mengikat dan etis ke
program-program lokal
–
meminimalkan dampak negatif
terhadap komunitas, dsb
Sumber : www.capplc.com dan www.prudential.co.id diakses 21 November 2007 jam 11.00
PENDEKATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
• Sikap Obstruktif (obstructionist stance), sikap
obstruktif pada tanggung jawab sosial diterapkan
suatu perusahaan yang seminimal mungkin terlibat
dalam usaha mengatasi masalah-masalah sosial
atau lingkungan dan yang menolak atau mencoba
menutupi masalah yang mungkin ditimbulkannya.
PENDEKATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
• Sikap Defensif (defensive stance), sikap defensif
lebih menekankan pada pemenuhan persyaratan
minimun yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pendekatan itu merupakan yang paling konsisten
dengan tanggung jawab sosial korporasi.
• Para manajer yang mengambil sikap defensif itu
merasa bahwa pekerjaan mereka adalah untuk
menghasilkan laba.
• Perusahaan seperti itu, misalnya, akan memasang
peralatan pengontrolan polusi sesuai dengan yang
disyaratan oleh undang-undang, tetapi tidak akan
memasang peralatan yang berkualitas lebih tinggi
walaupun alat tersebut dapat lebih membatasi polusi.
PENDEKATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
• Sikap Akomodatif (accomodative stance), sikap
akomodatif memenuhi persyaratan hukum dan
etisnya tetapi juga mau bertindak lebih jauh pada
saat-saat tertentu (melebihi persyaratan minimum,
apabila diminta).
• Perusahaan seperti itu secara sukarela setuju untuk
berpartisipasi pada program-program sosial, tetapi
pencari sumbangan harus terlebih dahulu
meyakinkan mereka bahwa program tersebut
bermanfaat bagi mareka (tidak secara proaktif
mencari kesempatan untuk menyumbang).
PENDEKATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
• Sikap Proaktif (proactive stance), sikap proaktif
menyebabkan suatu perusahaan berusaha secara
proaktif menyumbang ke proyek-proyek sosial.
• Perusahaan melihat dirinya sebagai warga
masyarakat dan secara proaktif mencari
kesempatan untuk menyumbang.
• Cara yang paling umum – dan langsung – untuk
melaksanakan sikap itu adalah dengan cara
mendirikan yayasan (fondation), yang dapat
menyalurkan dukungan finansial langsung bagi
berbagai program sosial.
MENGELOLA TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Agar suatu perusahaan bertanggung jawab sosial yang
sesuai dengan pendekatan tanggung jawsab sosial
seutuhnya, maka manager harus melangkah tahap demi
tahap untuk mengembangkan rasa tanggung jawab sosial
secara keseluruhan :
1. membuat garis besar pernyataan kebijakan dengan dukungan
manajemen puncak
2. mengembangkan rencana terinci
3. menunjuk seorang eksekutif/direksi untuk menjalankan
rencana tersebut
4. melaksanakan audit sosial untuk memonitor hasilnya (:analisis
sistematis mengenai keberhasilan perusahaan menggunakan
dana untuk memenuhi tujuan tanggung jawab sosialnya).
SELESAI