sample - kesmasums2011

Download Report

Transcript sample - kesmasums2011

IV. FAKTOR FISIK
A. Kebisingan
B. Radiasi
C. Getaran Mekanis
D. Cuaca Kerja
E. Tekanan Udara
F. Penerangan
G. Bau-bauan
Komptensi Dasar
Memahami dan memiliki wawasan serta
dapat menjelaskan tentang Faktorfaktor yang berhubungan dengan
lingkungan kerja
Indikator :
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa
diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan Faktor-faktor yang
berhubungan dengan lingkungan kerja.
Pengalaman Pembelajaran
Mengkaji dan mendiskusikan Faktor-faktor
yang berhubungan dengan lingkungan kerja
A. Kebisingan
Kebisingan adalah Bunyi didengar sebagai
rangsangan pada telinga oleh getaran melalui media
elastis, dan manakala bunyi-bunyi tersebut tidak
dikehendaki.
Frekuensi = jumlah getaran per
detik atau disebut Herz (=Hz)
Kualitas
Intensitas = logaritma desibel
(dB) dasar 0,0002 dyne/cm2
kekuatan dari bunyi dengan
frekuensi 1000 Hz telinga normal
1. Pengukur Kebisingan
Maksud diadakan pengukuran adalah untuk
mendapatkan data tentang kebisingan guna
mengurangi kebisingan agar tidak
menimbulkan gangguan.
2. Jenis Kebisingan :
1) Kontinu, spektrum frekuensi yg luas (=steady state,
wide band noise) : mesin, kipas angin, dapur pijar.
2) Kontinu, spekturm frkuensi yg sempit (-steady state,
narrow band noise) : gergaji sirkuler, katup gas.
3) Intermittent (terputus-putus) : lalu lintas, pesawat
terbang.
4) Impulsif (impact or impulsive noise): pukulan,
tembakan, meriam, ledakan, dinamit. Impulsif :
mesin tempa di perusahaan.
3. Gangguan Kebisingan pada Kesehatan




Kerusakan pada indera pendengaran yg
menyebabkan ketulian progresif.
Kerusakan pada indera pendengaran sementara dan
pemulihan setelah berhenti kerja di tempat bising.
Kerusakan indera menetap dan tidak bisa pulih
kembali, bekerja di tempat bising pada frekuensi
sekitar 4000 Hz.
NAB 85 dB, ditempat tertentu 90 dB diperbolehkan.
4. Efek Kebisingan pada Daya Kerja





Gangguan oleh kebisingan bernada tinggi, terputusputus, tiba-tiba, dan tak terduga.
Komunikasi pembicaraan sebagai risiko potensial:
berteriak, efek yang ditimbulkan.
Tingkat gangguan pembicaraan (TGP): rerata oktaf
antara 600-1200, 1200-2400, dan 2400-4800.
Effek pada pekerjaan: perhatian/konsentrasi mbuat
kesalahan, kebisingan nada tinggi reaksi psikologis
kelelahan.
Reaksi masyarakat: kebisingan hebat protes
5. Kriteria Kebisingan:
Kriteria
Lingkunga komunikasi
Penggunaan
20 – 30
Kantor sangat tenang, penggunaan
telp cocok untuk konfrensi besar.
Kantor ekskutif, ruang konfrensi
untuk 50 orang
30 – 35
Kantor tenang, telp memuaskan
konfrens jarak 15 kaki, bisa 10-30
Kantor pribadi/semi, reseppsi,
kofrensi kecil 20 orang
35 – 40
Memuaskan konfrensi meja ukuran
6-8 kaki, cakapan biasa 6-12 kaki
Kantor ukuran menengah, kantor
perusahaan.
40 – 50
Memuaskan konfrensi meja ukuran Ruang teknik besar untuk desain,
4-5 kaki, telp agak terganggu, cakap gambar, dll
biasa 3-6 kaki, keras 6-12 kaki.
50 – 55
Tidak memuaskan untuk konferensi Sekretariat, akuntansi, catak, dll
lebih dari 2-3 orang, telp terganggu,
cakap normal 1-2 kaki, keras 3-6kaki
Atas 55
Sangat bising tak memuaskan untuk Tak dianjurkan tuk kantor apapun
kantor, telp sangat terganggu
6. Pengendalian :



Mengurangi dg peredam pada sumber getaran
Penempatan penghalang pada jalan transmisi
Proteksi dengan sumbat telinga (ear plug),
tutup telinga (ear muf) dapat mengurangi
intensitas kebisingan skitar 20-25 dB.
B. Radiasi :
1.1 Radiasi Elektromagnetis
Radiasi di
tempat kerja:
1.2 Radiasi Radioaktif.
2. Gelombang mikro
3. Radiasi Laser
4. Sinar Inframerah
5. Sinar Ultraviolet
6. Sinar RO dan Sinar Gama
7. Sinar Radioaktif
1. Radiasi :
a.
b.
Radiasi elektromagnetis, gelombang mikro
(=microwaves), radiasi laser, radiasi panas,
sinar infra merah, sinar ultraviolet, sinar X
(=Ro) dan Sinar ∂
Radiasi radioaktif yakni sinar-sinar dari
bahan radioaktif
2. Gelombang-gelombang Mikro :




Teknik radio, alat-alat elektronik, pemancar radio, dll.
Gelombang mikro = spektrum elektromagnetik dengan panjang
gelombang 3000-0,3 cm atau frekwensi 10 – 10.000 MHz
gelombang radio, televisi, radar baik komersil, angkatan
perang, pearalatan industri, ilmiah dan medis.
Alat pengukur intensitas radiasi atau kekuatan komponen listrik
dan magnetik dari lapangan dg frekuensi tinggi adalah IAMP-1
dan PO-1.
Efek alat medis, teknik dan alat elektronika terdapat pengukuran
1)percobaan dan pengujian pada pembuatan alat-alat di
perusahaan, dan 2)pemakaian selanjutnya oleh konsumen.
Cara kerja sumber gelombang mikro :



Sumber gelombang mikro yakni antena yang diberikan
kekuatan elektromagnetik (seperti: pada sistem radar,
pemancar radio dan TV) menggunakan gelombang menengah,
pendek dan ultra pendek.
Generator yang menghasilkan frekuensi tinggi dan ultra tinggi
dengan dasar pemanasan logam dan dialektrika.
Kriteria gelombang mikro standard pengamanan tenaga kerja
terhadap radiasi berdasarkan dosis lama radiasi. Frekuensi:
antara 300–30.000 MHz tidak boleh dilampaui 10mw/cm².
lebih dari 10mw/cm² karyawan tidak boleh masuk
antara 1 – 10 mw/cm² aman tapi tidak terus menerus
dibawah 1 mw/cm² aman untuk kerja kontinu.
3. Radiasi Laser :
1. Sinar laser adalah emisi energi tinggi; pengelasan,
pemotongan, pelapisan, holografi, alat-alat optis
interferometri, spektroskopi, pembuatan mesin mikro
dan oprasi kedokteran.
2. Bahan yang digunakan untuk menghasilkan sinar laser
terdapat: 1).Laser gas: Helium-Neon, Argon, CO2, Nell,
N2. 2).Laser kristal padat: Nd³, C2³⁺ dan Laser
semikonduktor.
BATAS RADIASI LASER AMAN
Diameter Denyutan Q Bukan denyutan
pupil (mm)
Q J/cm²
J/cm²
Gelombang
kontinyu W/cm²
3
4 x 10⁻⁶
2 x 10⁻⁴
2 x 10⁻²
7
8 x 10⁻⁷
4 x 10⁻⁵
2 x 10⁻³
Batas aman dari radiasi Laser (0,6 – 0,7μm dan 488 mm
4. Sinar Inframerah :
1) Sinar inframerah disinarkan oleh: benda-2
pijar, dapur, tanur dan bahan-2 pijar lain
2) Menyebabkan katarak pada lensa mata.
3) Preventif memakai kacamata kobalt biru bagi
tukang menuang cairan pijar logam, masinis
pada dapur lokomotif.
4) Pemeriksaan sebelum kerja, periodik bagi
pekerja yang menghadapi benda pijar.
5. Sinar Ultraviolet
1)
2)
3)
4)
Sinar ultraviolet dihasilkan oleh pengelasan
suhu tinggi, benda² pijar suhu tinggi, lampu²
pijar dan matahari.
Mengakibatkan pada mata konjungtivitis
fotoelektrika, mis bintang film, ahli laboran.
Pencegahan, menghindari kemungkinan mata
terkena sinar ultraviolet.
Memakai kacamata yang tidak tembus sinar
dimaksud.
6. Sinar Ro dan Sinar Gama:
1) Sinar elektromagnetik digunakan dalam perindustrian
untuk pencegahan mesin, alat², logam dan keperluan
menyebabkan kelainan² tubuh dan di kulit sesuai dosis.
2) Luka bakar akibat sinar Ro atau Sinar Gama, akibat lain
impotensi, kerusakan sistem hemopoitik dan leukimia.
3) Pencegahan dilakukan pengukuran dosis (dosimeter) tidak
boleh melampaui 100 mRad dalam sebulan.
4) Pemeriksaan rutin susunan darah, jika lebih tinggi dari
batas aman dilakukan shielding=mengurangi waktu kerja.
7. Sinar-sinar Radioaktif :
1) Sinar² radioaktif penyakit kulit kronis tg dosis yg diterima.
2) Sinar² alpha, daya tembus kecil dengan jarak beberapa mm dan
kelainan sebab lokal.
3) Sinar beta, daya tembus lebih besar, masuk tubuh lebih dalam
dan kelainan sistemik.
4) Sinar Gama, mengacaukan proses² di dalam tubuh akibat
ionisasi. Dosis besar kelainan akut dan kematian. Dosis kecil
kelainan kronis, hebat terutama pada sistem hemopoitik dan
jaringan lain yang peka pada sinar.
5) Pencegahan penyakit oleh sinar radioaktif memerlukan keahlian.
6) Penggunaan dan pencegahan bahaya radioaktif perlu petunjuk
dari Batan
D. CUACA KERJA
E. TEKANAN UDARA
F. PENERANGAN
G. BAU-BAUAN DI TEMPAT KERJA