Transcript Document
1 Kesepakatan bersama - KULIAH KEMUNGKINAN MAJU/MUNDUR MAKSIMAL TERLAMBAT 30’ - HP SILENCE, NO SMS,BILA TERPAKSA TERIMA TELPON DILUAR - BOLEH KE KAMAR MANDI - BOLEH MAKAN-BOLEH MINUM, - BOLEH KETIDURAN 2 Martin, A., Bustamante, P., Chun, AHC., 1993, Physical Pharmacy, 4th Ed, Lea & Febiger, Philadelphia, USA Amiji, MM., Sandmann, BJ., Applied Physical Pharmacy, 2003, the McGraw-Hill Companies Medical Publishing Division, New York, USA Martin, A., Swarbrick, J., Cammarata, A., Chun, AHC., 1990, Farmasi Fisik, dasar-dasar farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik, UI Press, Jakarta, Indonesia 3 a. Pengertian dan ruang lingkup, dan arti penting Larutan b. Pengertian larutan ideal dan non ideal, sifat koligatif, disosiasi elektrolit, kekuatan ion dan c. Cara menghitung d. Pembuatan larutan 4 LA R U T A N RUPA , TIPE DAN SIFATNYA 5 RUPA LARUTAN (ADA DUA) LARUTAN SEJATI UMUMNYA SISTEM SATU FASE LARUTAN SUKROSA LARUTAN KOLOID UMUMNYA SISTEM DUA FASE 2 FASE PERAK PROTEINAT 1 FASE Na CMC/ACASIA 6 Ada dua : 1. Larutan sejati 2. Larutan koloid (disperse kasar). Pengertian-Pengertian : Larutan sejati = dispersi molekul homogen. (system satu fase) Dispersi koloid =sistem dua fase (heterogen) atau sistem satu fase (homogen) pada keadaan lain. 7 › Disperse koloid dari perak proteinat adalah heterogen . › Dispersi koloid akasia/NaCMC dalam air adalah homogen. › Larutan sukrosa disebut sistem satu fase atau larutan sejati. 8 Sifat SIFAT: sifat koligatif Disosiasi pH Kekuatan ionik 9 Sifat Koligatif Larutan adalah sifat zat yang hanya bergantung pada jumlah partikel dalam laturan. 10 Sifat koligatif larutan terdiri dari: 1. Tekanan osmosis 2. Penurunan tekanan uap 3. Penurunan titik beku 4. Kenaikan titik didih. 11 SIFAT KOLIGATIF TERGANTUNG JUMLAH SOLUT (PARTIKEL ZAT TERLARUT) Nonelektrolit Penurunan tekanan uap jenuh Elektrolit Penurunan tekan uap jenuh Kenaikan titik didih Kenaikan titik didih Penurunan titik beku Penurunan titik beku Tekanan osmotik Tekanan osmotik 12 Ada tiga wujud zat : - GAS - CAIR - PADAT dan ada 9 macam campuran: 13 Solut Solven Contoh Gas Gas Udara cair Gas Air dalam oksigen padat Gas Uap iodium dalam udara Gas cair Air berkarbonat cair cair Alcohol dalam air padat cair natrium klorida dalam air Gas padat Hydrogen dalam palladium cair padat Minyak mineral dalam paraffin padat padat Camp. emas-perak 14 Ada 2 pembagian zat terlarut: 1. Non elektrolit 2. Elektrolit Zat Nonelektrolit adl zat yang tidak terion. Ex.: sukrosa, gliserin, naftalen dan urea. 15 Elektrolit= zat yang terion dalam larutan. menghantarkan muatan listrik dan menghasilkan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih yang lebih besar daripada zat nonelektrolit dengan konsentrasi sama. 16 Molalita. Larutan molal :gram/BM kgsolven Mengubah m ke M bisa dilakukan larutan air dengan zat 0,1 M, biasanya dianggap bahwa m = M. 17 contoh, larutan NaCl 1 %, Bj= 1,0053 => kalau dihitung = 0,170 M dan 0,173 m BUKTIKAN ! % berat = gram/100gram lar M= gram/BM x V=> M=1/58,5 x 0,1 M= 0,1709 M Terbukti (m) = gram/BM kgsolvent Masa lar = 1,0053.100=>gram lar=100,53 g Berat solven= 100,53 – 1,0 = 99,53 gram (m) = 1/58,5 . 0,09953 m = 0,173 m (terbukti) 18 Ada beberapa rumus dalam analisis = V1N1 = V2N2 molek = VN N = gram/BE V(lt) molek = gram/BE M = mol /lt Mol = gram / BM %= g hasil/g spl . 100% Ada rumus : Bj = M / V molek ka = molek ki gram/BE = VN gram = VNBE gram = molek . BE (m) = mol / kgsolven M = gram / BM . V(lt) %=VNBE/1000/g spl.100% V=masa/ Bj 19 MACAM BE (BERAT EKIVALEN) BE asam = BM / jumlah H pindah BE BASA = BM/jumlah OH pindah GARAM = a. val sama = BM/val b. Val beda=BM/hsl x valensinya REDOKS= BM/jumlah e pindah KOMPLEKS=BM x jumlah ligand/Val logam 20 Contoh:BE ASAM HCl => H + Cl › H=1 jadi BE=BM/1,1BE = 1 BM1 N = 1 M H2SO4 => 2H + SO4 › H=2 JADI BE= BM/21BE =1/2 BM atau 1M = 2 N CONTOH BE BASA NaOH => Na +OH › OH pindah 1 › 1 BM = 1 BE atau 1 M = 1 N 21 CONTOH GARAM VAVENSI SAMA KCl, BaSO4 KCl MAKA BEnya = BM/1 atau 1M = 1N BaSO4 VALENSI 2 JADI BEnya BE= BM/2 CONTOH GARAM VALENSI BEDA: BaCl2 = Ba val 2 dan Cl val 1 jadi BE = BM/2 .1 atau BE=BM/2 22 KAl(SO4)2 dimana K val 1, Al val 3 dan SO4 val 2 jadi BE = BM/1 . 3 . 2 atau BE=BM/6 Contoh BE REDOX: Fe++ => Fe +++ + 1 e maka BE=BM MnO4 +5 e Mn++ +7 +2 › Maka BE = BM/5 23 Contoh BE komplex › Ag(NH3)2Cl maka BE= › BE= BM x 2/1 jadi BE=2BM › Cu(NH3)4SO4 › BE=BMx4/2 › BE= 2BM 24 Perhitungan besaran konsentrasi : Contoh 1. lar Fe sulfat dibuat dari 41,50 g FeSO4 dalam air sampai 1000 ml pada suhu 18 oC. Kerapatan lar adalah 1,0375 dan BM FeSO4 151,9. Hitung: (a). molarita, (b). molalita, (c). fraksi mol FeSO4, fraksi mol air, persen mol kedua konstituen, (d). persen berat FeSO4. 25 Molar M = gram/ BM Vlt M = 41,5 / 151,9 . 1 = 0,2732 M Molal Jumlah larutan = volume x kerapatan; 1000 x 1,0375 = 1037,5 g Jumlah gram pelarut = 1037,5 – 41,5 = 996,0 gram 26 HUBUNGAN BE dengan BM : BE = BM / EKIVALEN……..(4) Contoh 2 (a) berapakah jumlah ekuivalen per mol K3PO4 dan berapakah BEnya? (b) berapakah BE KNO3? (c) berapakah jumlah ekuivalen per mol Ca3(PO4)2, dan berapakah BEnya? 27 Jawab : (a).K3PO4 BEnya=212 g/mol:3 Eg/mol = 70,7g/Eq. BE=BM/val (b) BE KNO3 = BM 101 g/Eq. (c) jumlah ekuivalen per mol Ca3(PO4)2= 6 (Ca valensi 2 dan fosfat valensi 3). Jadi: BE Ca3(PO4)2 = 310/6=51,7 g/Eq 28 Contoh 3. Plasma manusia mengandung 5 mEq/liter ion Ca. Berapa mg Ca klorida, dihidrat CaCl2 2H2O(BM 147 g/mol) dibutuhkan untuk membuat 750 ml larutan yang sama Ca2+ nya dalam plasma manusia ? JAWAB = BE garam dihidrat CaCl2.2H2O = 147/2=73,5 g/Eq atau 73,5 mg/mEq. Dengan persamaan (6).BE = GRAM/EK 29 mg/liter mg/liter 73,5 mg/mEq 5 mEq/liter 73,5 mg/mEq 73,5 mg/mEq x 5 mEq/liter 367,5mg/liter 5 mEq/liter 750 ml untuk 750 cm , 367,5x 275,6m gCaCl .2 H O 1000ml 73,5 mg/mEq x 5 mEq/liter 367,5mg/liter 3 2 2 750 ml untuk 750 cm , 367,5x 275,6m gCaCl2 .2 H 2O 1000ml 3 30 4. Hitung jumlah ekuivalen per liter KCl, BM= 74,55 g/mol yang terdapat dalam larutan KCl 1,15 % b/v. JAWAB = Pengertian %; BE = gram/eq Eq = gram/BE persamaan (5) dan BE=BM. (11,5 g/liter / 74,55 g/Eq) = 0,154 Eq/liter atau 154 mEq/liter 31 m Eq/ liter m g / liter 5000m g / liter 85,47m Eq/ literNa berat Eq 58,5 5. Berapakah eq Na+ dalam mEq/liter dari larutan yang berisi 5,00 gram NaCl per liter larutan? JAWAB = Eq = gram/BE BM = BE yaitu 58,5 g/Eq atau 58,5 mg/mEq. m g / liter 5000m g / liter m Eq/ liter 85,47m Eq/ literNa berat Eq 58,5 32 Larutan ideal = larutan yang - tidak ada perubaan sifat komponen, ketika zat membentuk larutan. - Tidak ada panas dilepas/diabsopsi selama pencampuran, dan volume akhir larutan adalah penjumlahan (tidak ada penyusutan atau pemuaian ketika bercampur) 33 Larutan ideal terbentuk dengan mencampurkan zat yang sifatnya sama. Contoh ideal: 100 ml methanol+100 ml etanol, = 200 ml, dan tidak ada panas yang dilepaskan maupun diabsorpsi, larutan dikatakan hampir ideal. Larutan ideal terbentuk dengan mencampurkan zat yang sifatnya sama. 34 Contoh tidak ideal = 100 ml H2SO4+100 ml air=180 ml pada temperature ruang , dan pencampuran diikuti dengan terbentuknya pelepasan panas, larutan tidak ideal atau nyata.= gas, 35 SIFAT KOLIGATIF PENURUNAN TITIK BEKU Penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi molal zat terlarut: ΔTf = Kfm ………….. (19) Atau 1000 W2 ÄTf K f w1 M 2 36 Contoh 11. berapakah titik beku larutan 3,42 gram sukrosa dalam 500 g air? Berat molekul sukrosa 342. pada larutan yang relative encer ini, Kf =1,86. Tf K f m K T f T f f 1 0 0 0w0 w1 M 2 1 0 0 0x3,4 2 1,8 6x 5 0 0x3 4 2 o 0,0 3 7 C titik bekunya adalah -0,037oC 37 Contoh 12. Berapakah penurunan titik beku larutan 1,3 m sukrosa dalam air? › Diketahui tetapan krioskopinya 2,1 dan bukan 1,86. maka perhitungan menjadi › ΔTf=Kfxm=2,1 x 1,3 = 2,73oC 38 Tekanan osmosis Osmosis = lewatnya pelarut ke dalam larutan melalui membrane semi permeabel Prosesnya menyamai kecenderungan melepaskan diri pelarut pada kedua sisi membrane. 39 untuk mengerti osmosis urutannya sbb: (1) penambahan zat terlarut tidak menguap ke dalam suatu pelarut dikurangi (2) jika pelarut murni ditempatkan berdekatan dengan larutan yang dibatasi membrane menuju larutan dalam usaha untuk mengencerkan zat terlarut dan menaikkan tekanan uap kembali ke harga semula (yaitu harga tekanan uap pelarut semula). (3) tekanan osmosis yang terjadi sebagai akibat dari lewatnya molekul pelarut 40 V nRT Tekanan osmosis merupakan sifat koligatif yang paling sesuai untuk penentuan BM polimer seperti protein.Persamaan gas ideal, Van’t Hoff : Persamaannya adalah : V nRT pi = tekanan osmosis dalam atmosfer, V n R T = volume larutan dalam liter, =jumlah mol zat terlarut, = 0,082 liter atm/ der mol dan = temperature absolute. 41 n RT cRT V Contoh 14. satu gram sukrosa, BM 342, dilarutkan dalam 100 ml larutan pada 25oC, berapakah tekanan osmosis lar.? 1,0 Mol sukrosa 0,0029 342 x 0,10 0,0029x0,082x 298 0,71at m n RT cRT V 42 PENENTUAN BM Semua sifat koligatif antara lain penurunan titik beku dan tekanan osmosis, dapat dipakai untuk menghitung BM zat nonelektrolit yang ada sebagai zat terlarut. fraksi mol pelarut, n1 =w1/M1, dan fraksi mol zat terlarut , n2 = w2/M2 w1 dan w2 = berat solven dan solut masing-masing dengan berat molekul M1 dan M2 43 persamaan (11) dapat dinyatakan sebagai M2 K f 1 0 0 0w2 T f w1 w2 = jumlah gram zat terlarut w1 = gram pelarut. 44 Contoh 17. penurunan titik beku larutan 2,000 gram 1,3 dinitrobenzen dalam 100,0 gram benzene ditentukan dengan metode kesetimbangan dan hasilnya 0,6095oC. Hitung BM 1,3-dinitrobenzen. 1000x 2,000 M 2 5,12x 168,0 0,6095x100,0 45 Penurunan titik beku dan tekanan osmosis dapat dihubungkan sebagai berikut. RT T f Kf 22,4 T f 1,86 12T f 46 Contoh 19. sample darah manusia bekunya -0,53oC Berapakah tekanan osmosis sample ini pada 0oC? Berapakah harga yang diberikan oleh persamaan Lewis? =12 x 0,53 =6,4 atm =11,85 x 0,53 -6,28 atm 47 Soal-soal 1. Larutan sukrosa (BM 342) dibuat dengan jalan melarutkan 0,5 g sukrosa dalam 100 g air. Hitung persen, berat, konsentrasi molal dan fraksi molsukrosa dan air dalam larutan Jawab : 0,4975% berat, 0,0146 m, 0,00026 fraksi mol sukrosa 0,99974 mol air 2. Larutan gliserin dalam air 7% berat. kerapatannya 1,0149 g/cm3 pada 20oC. BM gliserin 92,1 dan kerapatannya 1,2609 g/cm3 pada 20oC. Berapakah molarita, molalita dan persen volume? Jawab : 0,7714 M, 0,8172 m, 5,63% v/v 48 3. Berapakah N HCl 25,0 ml yang setara 20,0 ml larutan NaOH 0,50 N? jawab : 0,40 N 4. 5 gram obat (nonelektrolit) dilarutkan dalam 250 g air, dan larutan dipakai untuk analisis krioskopi untuk memperoleh BM . Penurunan titik beku adalah 0,120oC. Hitunglah BMnya jawab : 310 g/mol 5. Berapakah tekanan osmosis larutan urea (BM 60) yang berisi 0,30 g obat dalam 50 ml air pada 20oC, gunakan persamaan van’t Hoff. Jawab : 2,4 atm. 49 6. Hitung tekanan osmosis 0,60 m larutan monitol dalam air dengan mengguanakn persamaan (23) dan (24) tekanan uap larutan pada 20oC adalah 17,349 mmHg dan tekanan uap air pada temperature yang sama adalah 17,535 mmHg. Volume molar air pada 20oC adalah 0,0181 liter/mol Jawab : 14,4 atm ; 14,2 atm 7. Jika titik beku darah -0,52oC berapakah tekanan osmosis pada 25oC berapakah penurunan tekanan uap darah pada temperature ini? Jawab : = 6,84 atm Δp= 0,12 mm Hg 50 8. Hitung penurunan titik beku larutan glukosa 0,20 %. BM glukosa 180. Jawab : Δ Tf= 0,20o 9. berapa gram Na2SO4 (BM 142) dibutuhkan untuk membuat 1,2 liter larutan 0,5 N? jawab : 42,6 g 10. Berapa BE per mol dari HCl, H3PO4, Ba(OH)2 dan Al2(SO4)3. Jawab : bilangan ekuivalennya masingmasing adalah 1,3,2,6 BEnya masing-masing 36,5 g/Eq; 32,7 g/Eq; 85,7 g/Eq dan 57 g/Eq 51 11. berapakah BE NaAl(SO4)2 anhidrat (BM 242), apabila digunakan untuk isi Na, Aluminium dan sulfat. Jawab : masingmasing 242 g/Eq, 80,7 g/Eq, 60,5 g/Eq 12. Jika plasma manusia normal berisi 3 mEq/liter ion hydrogen fosfat, HPO4-2, berapa miligramkah potassium fosfat berbasa 2, K2HPO4 (BM 174) untuk mencukupi kebutuhan HPO4-2 pada larutan pengganti elektrolit di rumah sakit. Jawab 261 mg/liter 13. Berapa gram Ca3(PO4)2 dibutuhkan untuk membuat 170 ml larutan 0,67 N? BM Ca3(PO4)2 adalah 310 Jawab 5,88 g 52 DISOSIASI ELEKTROLIT (TEORI ARRHENIUS) = Jika elektrolit dilarutkan dalam air, zat terlarut berada dalam bentuk ion, 53 H20 + NaCl Na + + Cl - + H20 Senyawa ion (elektrolit kuat)………………..(17) H20 + HCl H30+ + Cl – Senyawa kovalen (elektrolit kuat) ……………………(18) H20 + CH3COOH ↔H3O+ + CH3COOSenyawa kovalen (elektrolit 54 metode krioskopik digunakan untuk menentukan i (derajat ionisasi) dari persamaan ∆Tf= iKfm i T f Kfm 55 Contoh 7. titik beku larutan asam asetat 0,10 m adalah -0,188oC. Hitung derajat ionisasi asam asetat pda konsentrasi ini. Asam asetat terdisosiasi menjadi dua ion, jadi v = 2 0,188 i 1,01 1,86x0,10 i 1 1,01 1 0,01 v 1 2 1 56 TEORI TENTANG ELEKTROLIT KUAT 1. Kekuatan ion ( Ionic strength). Dalam skala molal kekuatan ion didefinisikan sebagai 1 c z 2 j I 1 2 1 57 Contoh 11. Berapa kekuatan ion: (a) KCl, 0,010 M (b) BaSO4 0,010M dan (c) Na2SO4 0,010 M dan (d) berapa kekuatan ion dari larutan yang mengandung ketiga elektrolit bersama-sama dengan asam salisilat dalam konsentrasi 0,010 M dalam larutan air? 58 A . KCl 1 2 2 [( 0,01x1 ) (0,01x1 )] 0,010 2 B. BaSO4 1 2 2 [( 0,01x 2 ) (0,01x 2 )] 0,040 2 C. Na2SO4 1 2 2 [( 0,02 x1 ) (0,01x2 )] 0,030 2 59 Kekuatan ion larutan asam salisilat 0,010 M adalah 0,030 yang dihitung dari pengetahuan ionisasi asam pada konsentrasi ini mengguna-kan persamaan (H3O+) = [A-] = Kac Kac 60 • Asam salisilat tidak terionisasi tidak memperbesar kekuatan ion. Kekuatan ion campuran = jumlah kekuatan masingmasing garam. Jadi : µtotal =µKCl + µBaSO4 + µNaSO4 + µHSal = 0,010 + 0,040 + 0,030 + 0,003 = 0,083 61 contoh 12. suatu larutan mengandung 0,3 mol K2HPO4 dan 0,1 mol KH2PO4 per liter. Hitung kekuatan ion dari larutan ini. (ion K2HPO4) [K+] = 0,3 x 2 dan [HPO42-]= 0,3. untuk KH2PO4 adalah [K+] = 0,1 dan [H2PO4-] = 0,1. setiap penambahan pada µ untuk disosiasi lebih lanjut dari [HPO42-] dan [H2PO4-] adalah diabaikan µ=1/2 [(0,3 x 2 x 12) + ( 0,3 x 22) + (0,1 x 12) + (0,1 x 12)] µ = 1,0 62 Bahwa kekuatan ion (µ): • elektrolit 1:1 (KCl) • elektrolit 1:2 (Na2SO4) • elektrolit 2:2 (BaSO4) = kons-nya = 3 x kons = 4 x kons 63 TEORI MODERN ASAM dan BASA TEORI ASAM ARRHENIUS DONOR H DONOR DONOR AKSEPTOR H BRONSTED-LAWRY LEWIS H AKSEPTOR e BASA DONOR OH e 64 Pelarut diklasifikasikan : • Protofilik (suka Proton) adl pelarut yang dapat menerima proton dari zat terlarut. seperti aseton, eter dan cairan amoniak • Pelarut protogenik adalah pelarut pemberi proton, seperti asam format, asam asetat, asam sulfat, HCl dan cairan HF. • Pelarut amfiprotik adalah sebagai penerima proton dan pemberi proton Ex. alcohol. • Pelarut aprotik seperti hirokarbon, tidak menerima juga tidak memberi proton dan dalam keadaan ini menjadi netral. 65 DERAJAD KEASAMAN (pH) 66 pH LARUTAN pH ASAM BASA KUAT pH ASAM BASA LEMAH pH BUFER ASAM BASA pH HIDROLISA SKEMA pH LARUTAN 67 pH ASAM BASA KUAT=> H + = Ca danOH - = Cb ASAM BASA LEMAH BUFER /DAPAR HIDROLISA 68 pH ASAM BASA KUAT H + = Ca dan OH - = Cb HCl ------- H+ + Cl – 0,1 0,1 NaOH ------- Na+ 0,1 + OH – 0,1 69 [OH ] Kb c Contoh .Tetapan ionisasi Kb untuk basa morfin adalah 7,4 x 10-7 pada 25oC berapa konsentrasi ion hidroksil dari larutan morfin dalam air 0,0005M? 7 4 [OH ] 7,4 x10 x5,0 x10 11 [OH ] 37,0 x10 10 3,7 x10 5 x [OH ] 1,92x10 , m ol/ liter 70 PERHITUNGAN pH Contoh 1 (KUAT). Konsentrasi ion hidronium dari larutan HCL 0,05 M adalah 0,05 M Berapakah pH larutan ini ? JAWAB= pH = - log (5,0 x 10-2) = = - log 10-2 – log 5,0 = 2 - 0,70 pH = 1,30 71 Contoh 2 (LEMAH). pH larutan = 4,72. Berapakah konsentrasi ion hidronium ? JAWAB= pH = - log [H3O+] = 4,72 log [H3O+] = - 4,72 = - 5 + 0,28 [H3O+] = antilog 0,28 x antilog (- 5) [H3O+] = 1,91 x 10-5 mol/liter 72 Contoh 3 (LEMAH). Hitung pH Asam salisilat 0,01 M dengan Ka = 1,06 x 10-3 pada 25oC. JAWAB= [H3O+] = pH 3 2 (1,06 10 ) (1,0 10 ) = 3,26 x 10-3 M = -log (H) = 2,49 !!!? cek ok 73 (2,6 x10 6 ) x(3,3 x10 3 ) Contoh 6. Berapakah [OH-] dari larutan basa cocain 0,0033 M yang mempunyai (Kb)tetapan kebasaan 2,6 x 10-6 ? [OH-] = 6 3 (2,6 x10 ) x(3,3x10 ) = 9,26 x 10-5 M pOH = -log (9,26 x 10-5) = 4,03 pH = 14,00 – 4,03 = 9,97 74 (1,75x105 ) x(0,1) 5,0 x102 DAPAR Dapar asam = Ka Ca/Cg dapar basa = Kb Cb/Cg contoh 8. Berapakah pH dari larutan yang mengandung asam asetat 0,1 M dan Na asetat 0,05 M ? dg Ka= 1,75 . 10-5 5 ( 1 , 7 5 x 1 0 ) x(0,1) + [H3O ] = 5,0 x1 0 2 = 3,50 x 10-5 M pH = -log (3,50x10-5) = 4,46 75 Contoh 19. Hitung pH larutan Na bikarbonat 5,0 x 10-3 M pada 25oC. K1 = 4,3 x 10-7 dan K2 = 4,7 x 10-11. Karena K2 Cab (23,5 x 10-14) adalah jauh lebih besar daripada Kw dan Cab ≫ K1, persamaan (100) dapat digunakan. [H3O+] = 7 (4,3 10 (4,7 10 11 9 4,5 10 M pH = -log (4,5 x 10-9) = 8,35 76 Soal - Soal 1. (a). Berapakah persen mol fenobarbital bebas dalam larutan pada pH 8,00?. (b). Berapakah persen mol kokain bebas dalam larutan pada pH 8,00? Jawab : (a). 20% (b). 28% 2. Berapakah pH larutan fenol 5g/100 ml larutan? Berapakah konsentrasi ion hidroksil dari larutan? Jawab : pH = 5,1 ; [OH-] = 1,38 x 10-9 77 3. Hitung konsentrasi ion hidronium dan pH larutan asam asetat 0,001 M dengan menggunakan persamaan pendekatan dan persamaan kuadrat yang lebih pasti. Jawab : Pendekatan [H3O+] = 1,32 x 10-4, pH = 3,88 Pasti [H3O+] = 1,23 x 10-4 , pH = 3,91 4. Hitung pH larutan efedrin sulfat 1% (b/y). Berat molekul garam ini 428,6. Jawab : 5,50 78 5. Berapa pH larutan Na sulfadiazin 0,5 mol dalam 100 ml larutan? Jawab : 10,1 6. Berapa pH larutan efedrin 1 : 200 ? Jawab : 10,92 7. Berapakah pH larutan yang mengandung asam asetat 0,1 M dan Na. asetat 0,02 M ? Jawab : 5,46 79 8. Hitung pH larutan asam tartrat 0,01 M. Jawab : 2,58 9. Hitung pH larutan fisostigmin 0,01 M pada 25oC. Jawab : 9,94 10. Hitung pH larutan 0,1 M asam asetat dan 0,1 M asam formiat. Jawab : 2,36 11. (a) Hitung pH amonium benzoat 0,1 M. (b). Hitung pH amonium propionat 0,1 M. Jawab : (a). 6,72 (b). 7,06 80 81 82