Presentation1 - planetmonst3r

Download Report

Transcript Presentation1 - planetmonst3r

BUDIDAYA ANEKA TANAMAN (2 SKS)
•
•
KOPI
KAKAO
KAKAO
Silabus
 Pendahuluan
 Botani dan Fisiologi
 Teknik Budidaya
1. Kesesuaian lahan
2. Bahan Tanam
3. Perbanyakan Tanaman
4. Konservasi dan Persiapan Lahan
5. Pola Tanam
6. Pemeliharaan Tanaman
 Pasca Panen
Daftar Pustaka
G.A.R Wood, and R.A.Lass,1985. Cocoa.
Longman Group Limited,New York.
Hatta Sumanto,1992. Budidaya,Pengolahan Hasil
dan aspek Ekonominya.Kanisius, Yogyakarta.
Wahyudi,Penggabean dan Pujianto,2009.Panduan
Lengkap Kakao.Penebar Swadaya,Jakarta
.
KAKAO
POHON KAKAO
Biji KAKAO
Pendahuluan
Kakao merujuk pada tanaman,buah dan biji kakao
Cokelat adalah hasil olahan dari kakao
Manfaat: sebagai bahan baku industri baik industri
makanan maupun farmasi.
Produk makan minuman coklat yang sudah
dikenal masyarakat: cocoa candy,cocoa
powder,cocoa butter(lemak coklat)
Manfaat bagi kesehatan:
1. Mencegah penyakit kanker
2. Mencegah penyakit jantung
3. Mencegah tekanan darah tinggi
4. Menjaga kesehatan kulit
Industri makanan
•Kandungan gizi cokelat:
protein,lemak,vitamin:A,B,C,D , E dan mineral
(K,Ca,Mg,Fe).Kekurangan Mg dapat menyebabkan
penyakit tekanan darah tinggi. Juga mengandung
Antioksidan yaitu Fenol dan Flavonoid Antioksidan
Antioksidan dan Katekin yang terkandung di dalam
coklat seringkali dimanfaatkan untuk mengurangi
efek penuaan dini. Belakangan ini muncul metode
perawatan kecantikan dengan menggunakan
Coklat sebagai alatnya, contohnya lulur dengan
menggunakan Coklat.
Sejarah Kakao
Tanaman Kakao berasal dari Amerika Tengah
dan bagian utara Amerika Selatan
Minuman
Suku Maya Dan Astek
1519 orang spanyol datang ke Amerika
1525 orang spanyol mengembangkan kakao di Trinidad
1550 kakao dikenal luas di Eropa
didirikan pabrik di
Lisbon,Genoa,Turin,Marseilles
1560 kakao diperkenalkan
Spanyol di Celebes,Minahasa
1825-1828 ekspor ke Manila 92 ton, ekspor menurun
serangan
hama pengisap buah(Hellopeltis sp)
1859 di Ambon di tanam kakao 10.000-12.000 pohon dg prod. 11,6 ton
1880 berkembang di Jawa(Jateng dan Jatim)
1888 Hnri D. Mac Gilavry mendatangkan puluhan semaian kakao dari
VeeZuela tapi yg hidup hanya satu buahnya kecil,biji gepeng warna
ungu.
biji-biji ini ditanam
tumbuh sehat buah dan biji yg dihasilkan
besar dan tahan terhadap Hellopelis sp.
Beberapa pohon dipilih sebagai pohon induk dikembangkan secara
klonal dikembangkan di Djati Runggo Jateng menghasilkan klonklon diberi nama DR(Djati Runggo) kemudian dihasilkan DR1,DR2
dan DR38)
Jatim dan Sumatera)
Indonesia pembudidaya kakao terluas di dunia dan penghasil
kakao terbesar ketiga setelah Ivory coast dan Ghana dg
nilai produksi 572 ribu ton. Luas areal kakao di ind 917
ribu ha
Kakao Indonesia di pasaran internasional dihargai paling
rendah karena:
1. Citarasanya kurang baik yakni didominasi oleh biji-biji
tanpa fermentasi,biji-biji dg kadar kotoran tinggi,
terkontaminasi serangga,jamur atau mikotoksin
2. Citarasanya lemah
Hal ini yg menyebabkan ekspor ke Cina,Amerika dan Eropa
harus melalui Malaysia dan Singapura
Pada tahun 2010 Indonesia menjadi produsen
kakao terbesar ke-2 di dunia dengan produksi
844.630 ton,dibawah negara Pantai Gading
dengan produksi 1,38 juta ton. Volume ekspor
kakao Indonesia tahun 2009 sebesar 535.240 ton
dengan nilai Rp. 1.413.535.000 dan volume
impor sebesar 46.356 ton senilai 119,32 ribu
US$ (Ditjenbun1, 2010)
Kebutuhan industri kakao nasional masih
belum tercukupi. Pada th 2000 mengimpor
19000 ton, 2004 47000 ton, 2005 3000 ton.
Rendahnya kualitas dan kuantitas kakao di
Indonsia karena: 89,455(887.775 ha)
merupakan perkebunan rakyat, 5,51%
(54.737 ha) perkebunan besar swasta dan
5,04%(49.976 ha) perkebunan besar negara
Produksi rata-rata nasional 897 kg/ha/th,
potensi produktivitas 2000 kg/ha/th
Penghasil kakao
Delapan negara penghasil kakao terbesar adalah (data tahun
panen 2005)
 Pantai Gading (38%)
 Ghana (19%)
 Indonesia (13%, sebagian besar kakao curah )
 Nigeria (5%)
 Brasil (5%)
 Kamerun (5%)
 Ekuador (4%)
 Malaysia (1%)
 Negara-negara lain menghasilkan 9% sisanya.
Prospek kakao
Mempunyai nilai ekonomi tinggi dengan harga yang
berfluktuasi. Hal ini dipengaruhi oleh produksi dan
permintaan konsumen
Kapasitas produksi kakao di beberapa negara seperti
Papua New Guinea,Vietnam dan Filipina masih jauh
dari Indonesia baik dalam hal luas areal maupun total
produksi. Indonesia memiliki beberapa keunggulan
dalam pengembangan kakao dibandingkan negara
produsen kakao lainnya a-l:
1. Ketersediaan lahan yang masih cukup luas
2. Biaya tenaga kerja relatif murah
3. Potensi pasar domestik yang besar
4. Sarana transportasi cukup baik
Kemapanan agribisnis kakao
A. Peningkatan produktivitas tanaman
Luas areal kakao rata-rata mengalami peningkatan 8,2% per
tahun rata-rata produksi meningkat hanya 11,7%. Produksi
rata-rata 900 kg/ha jauh dibawah potensi yaitu 2000 kg/ha. Hal
ini disebabkan karena:
 Penggunaan bahan tanam yg kurang baik
 Teknologi budidaya yg kurang optimal
 Umur tanaman
 Serangan hama dan penyakit
Hama utama yg menyebabkan penurunan produksi adalah hama
penggerek buah PBK,(Conopomorpha cramerella atau cocoa
Mot) kerugian dapat mencapai 5-80%.
Penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora) dan vascular
streak dieback/VSD(Oncobasidium theobromae)
Upaya yg dapat dilakukan untuk meningkatkan
produksi kakao di Indonesia adalah:
Melalui penggunaan bahan tanam yang unggul
Aplikasi teknologi budidaya yang baik
Penggendaliaan hama penggerek buah kakao
Peremajaan Tanaman
Peningkatan kemampuan sumber daya
manusia(SDM)
Kemudahan sarana produksi
Kerjasama regional dan internasional
Demo plot dan pilot project
B. Peningkatan Nilai tambah
- Evaluasi mutu,merupakan base line untuk
menentukan langkah yang tepat dalam
memecahkan masalah mutu kakao di
Indonsesia. Rendahnya mutu kakao di
Indonesia didominasi aspek teknis dan aspek
sosial ekonomi
- Perbaikan mutu
C. Perbaikan sistem produksi dan tata niaga
-Harmonisasi standar mutu,SNI 01-2323-2002
dapat menjadi standar mutu yang handal dan
diakui
- Pelatihan,penyuluhan dan pendampingan
- Dinamika kelompok tani dan kemitraan