asuhan keperawatan bumil dengan hipertensi

Download Report

Transcript asuhan keperawatan bumil dengan hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN BUMIL
DENGAN HIPERTENSI
Oleh
Agus Rachmadi
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
1
IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI
DESKRIPSI
• Merupakan hipertensi menahun
yang sudah ada sebelum ibu
hamil
• Disebabkan gangguan pembuluh
darah dan penyakit ginjal
• Hipertensi dapat diperberat
dengan kondisi hamil 
proteinuria dan edema ; disebut
sbg pre-eklamsi tidak murni
(superimposed pre-eclampsia)
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
2
Bumil dengan hipertensi (lanjutan)
FISIOLOGI SELAMA KEHAMILAN
• Keperluan janin yang sedang tumbuh akan oksigen san zat-zat
makanan bertambah dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus
dipenuhi melalui darah ibu.
• Untuk itu banyaknya darah yang beredar bertambah, sehingga
jantung harus bekerja lebih keras.
• Oleh karena udi dalam kehamilan selalu terjadi perubahanperubahan pada system kardiovaskular yang biasanya masih dalam
batas-batas fisiologis, disebabkan ;
 Hipervolemia : dimulai sejak kehamilan 28 minggu dan mencapai
puncak pada 28-32 minggu, lalu menetap.
 Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong diafragma
ke atas, ke kiri, dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah
besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran.
• Dalam kehamilan ; denyut jtg ↑ & nadi, vol darah ↑, pukulan jtg ↑
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
3
Bumil dengan hipertensi (lanjutan)
PATOFISIOLOGI
Sims membagi hipertensi ;
I. Penyakit hipertensi
a. Hipertensi esensial ;
ringan, sedang, berat dan
ganas
b. Penyakit pembuluh darah
ginjal
c. Kaortasi aorta
d. Aldosteronismus primer
e. Feokromositoma
II. Penyakit ginjal dan
saluran kencing
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Glomerulonefritis
Pielonefritis
Lupus eritematosus
Skleroderma dg kelainan
ginjal
Periarteritis nodusa dg
kelainan ginjal
Gagal ginjal mendadak
Penyakit polikistik
Nefrofatia diabetik
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
4
Bumil dengan hipertensi (lanjutan)
HIPERTENSI ESENSIAL
• Bumil dg hipertensi esensial biasanya menun jukan
gejala hipertensi tanpa gejala lainnya
• Meningkatnya tek darah krn meningkatnya hambatan
dlm pembuluh darah perifer, terutama vasokontriksi
• Kehamilan dg hipertensi esensial  berlangsung
normal sampai cukup-bulan
• 1/3 TD ↑setelah kehamilan 30 mg tanpa gejala lain
• 20 % ↑ mencolok disertai gejala preeklampsi
• Sering dijumpai pada multipara dengan usia lanjut
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
5
Bumil dengan hipertensi (lanjutan)
PENYAKIT GINJAL
• Biasanya berupa glomerulonefritis, pielonefritis
kronis, pykt ginjal polikistik
• Hipertensi dg fungsi ginjal tdk terganggu
prognosis ibu dan anak baik
• TD yang tinggi disertai dg albuminuria yg berat 
keguguran dan kematian janin
• Pnykt ginjal dlm kehamilan sama dg di luar
kehamilan; byk istirahat, diit rendah garam, obtaobat hipotensi
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
6
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
DESKRIPSI
• Hingga saat ini hipertensi dalam kehamilan masih merupakan
salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu dan
janinnva.
• Hipertensi dalam kehamilan berarti tekanan darah meninggi
saat hamil.
• Keadaan ini biasanya mulai pada trimester ketiga, atau tiga
bulan terakhir kehamilan. Kadang-kadang timbul lebih awal,
tetapi hal ini jarang terjadi.
• Terminologi yang dapat dipakai adalah :
 Hipertensi dalam kehamilan, atau
 Preeklampsia-eklampsia
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
7
Hipertensi dalam kehamilan (lanjutan)
• Klasifikasi yang dipakai di Indonesia berdasarkan Report of the
National High Blood Pressure Edukation Program Working
Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001 ialah :
1

2

3

Hipertensi kronik
Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis
setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12
minggu pascapersalinan.
Preeklampsia
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu
kehamilan disertai dengan proteinuria.
Eklampsia
Eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita
preeklampsia, yang juga dapat disertai koma
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
8
Hipertensi dalam kehamilan (lanjutan)
4. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
 Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
adalah hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia
atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
5
Hipertensi gestasional
 Hipertensi gestasional adalah hipetensi yang timbul pada
kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi
menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau
kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa
proteinuria.
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
9
Hipertensi dalam kehamilan (lanjutan)
FAKTOR RESIKO
• Primigravida
• Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan
multiple, diabetes mellitus, hisdrops fetalis, bayi besar
• Umur yang ekstrim
• Riwayat keluarga pernah preeklampsia/eklampsia
• Penyakitpenyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada
sebelum hamil
• Obesitas
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
10
Hipertensi dalam kehamilan (lanjutan)
PATOFISIOLOGI
TEORI KELAINAN VASKULARISASI PLASENTA
• Pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel-sel
trofoblas pada sel-sel trofoblas pada lapisan otot arteri spiralis
dan jaringan matriks sekitarnya. Lapisan otot arteri spiralis
menjadi tetap kaku dan keras sehingga lumen arteri spiralis
tidak memungkinkan mengalami distensi dan vasodilatasi.
Akibatnya, arteri spiralis relative mengalami vasokontriksi, dan
terjadi kegagalan “remodeling arteri spiralis”, sehingga aliran
darah uteroplasenta menurun, dan terjadilah hipoksia dan
iskemia plasenta.
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
11
Hipertensi dalam kehamilan (lanjutan)
TEORI ISKEMIA PLASENTA, RADIKAL BEBAS, DAN DISFUNGSI
ENDOTEL
•
Iskemia plasenta dan pembentukan oksidan/radikal bebas
• Plasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan
menghasilkan oksidan  salah satu oksidan yang dihasilkan
plasenta iskemia adalah radikal hidroksil yang sangat toksis
• Radikal hidroksil akan merusak membrane sel, yang
mengandung banyak asam lemak tidak jenuh menjadi
peroksida lemak. Peroksida lemak selain akan merusak
membrane sel, juga akan merusak nucleus, dan protein sel
endotel  Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi
dalam kehamilan
• Akibat sel endotel terpapar terhadap peroksida lemak, maka
terjadi kerusakan sel endotel
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
12
Hipertensi dalam kehamilan (lanjutan)
TEORI INTOLERANSI IMUNOLOGIK ANTARA IBU DAN
JANIN
• Pada plasenta hipertensi dalam kehamilan,
terjadi penurunan ekspresi HLA-G.
• Berkurangnya HLA-G di desidua daerah
plasenta, menghambat invasi trofoblas ke
dalam desidua.
• Invasi trofoblas sangat penting agar jaringan
desidua menjadi lunak, dan gembur sehingga
memudahkan terjadinaya reaksi inflamasi.
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
13
Hipertensi dalam kehamilan (lanjutan)
TEORI ADAPTASI KARDIOVASKULAR
• Pada hipertensi dalam kehamilan kehilangan daya refrakter
terhadap bahan vasokonstriktor, dan ternyata terjadi
peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan vasopresor.
• Daya refrakter pembuluh darah terhadap bahan vasopresor
hilang sehinggapembuluh darah menjadi sangat peka
terhadap bahan-bahan vasopresor pada hipert ensi dalam
kehamilan sudah terjadi pada trimester I (pertama).
• Peningkatan kepekaan pada kehamilan yang akan menjadi
hipertensi dalam kehamilan, sudah dapat ditemukan pada
kehamilan dua puluh minggu
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
14
Hipertensi dalam kehamilan (lanjutan)
TEORI INFLAMASI
• lepasnya debris trofoblas di dalam sirkulasi darah merupakan rangsangan
utama terjadinya proses inflamasi. Pada kehamilan normal, jumlah debris
trofoblas masih dalam batas wajar, sehingga reaksi inflamasi juga msih
dalam batas normal
• Pada apoptosis pada preeklampsia, terjadi peningkatan stresoksidatif,
sehingga produksi debris apoptosis dan nekrotik trofoblas juga meningkat
.Makin banyak sel trofoblas plasenta, misalnya pada plasenta besar, pada
hamil ganda, maka reaksi stress oksidatif kan sangat meningkat, sehingga
jumlah sisa debris trofobls juga makin meningkat keadaan ini
menimbulkan beban reaksi inflamasi dalam darah ibu menjadi juh lebih
besar, dibanding reaksi inflamasi pada kehamilan normal.
• Respons inflamasi ini akan mengaktifasi sel endotel, dan sel-sel
makrofag/granulosit, yang lebih besar pula, sehingga terjadi reaksi
sistemik inflamasi yang menimbulkan gejala-gejala pada preeklampsia
pada ibu
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit jantung
15
Hipertensi dalam kehamilan (lanjutan)
TEORI DEFISIENSI GIZI
• Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
kekurangan defisiensi gizi berperan dalam terjadinya
hipertensi dalam kehamilan. Penelitian yang pernah
dilakukan di inggris ialah kesulitan mendapat gizi
yang cukup pd bumil menimbulkan kenaikan insiden
hipertensi dalam kehamilan.
• Penelitian terakhir membuktikan bahwa konsumsi
minyak ikan, termaksud minyak hati halibut dapat
mengurangi risiko preeclampsia.
Agus Rachmadi ; Kehamilan dg penyakit
jantung
16
PENANGANAN
• Bumil dg hipertensi esensial tdk berat & tanpa penyulit 
kehamilan dpt diteruskan dg ANC biasa
• Diit rendah garam
• Perhatian khusus ;
 istirahat ; malam 8 – 10 jam dan siang 2 jam sehari dan pekerjaan RT
dikurangi
 pertumbuhan janin ; EKG fetal, sefalometri, penentuan kdr estrol dlm
kencing, amnioskopi, pH darah janin, DJJ
•
•
•
•
Obat penenang
Obat hipotensif ; bila TD mencapai 160/100 atau lebih
Pencegahan kenaikan badan berlebih
Pengakhiran kehamilan bila tjd superimposed pre-eclampsia,
hipertensi ganas TD 200/120 atau > dlm hamil muda
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
17
PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan fisik ;
 Ibu ; TD, BB, keluhan-2
 Janin ; DJJ, gerakan janin
• Pemeriksaan penunjang
 Lab ; albumin, estrol, pH darah
 FX ; EKG, USG
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
18
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Pengkajian kehamilan ; ibu dan janin
• Pengkajian hipertensi ; komplikasi pd ibu dan janin
A. AKTIVITAS
B. SIRKULASI
C. ELIMINASI
D. CAIRAN
E. KENYAMANAN/NYERI
F. PERNAPASAN
G. KEAMANAN
H. PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
19
Asuhan keperawatan (lanjutan)
DIAGNOSA & INTERVENSI KEPERAWATAN
Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan
dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral
Tujuan :
Nyeri atau sakit kepala hilang atau berkurang setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam
• Kriteria hasil :
Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala
Pasien tampak nyaman
TTV dalam batas normal
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
20
Asuhan keperawatan (lanjutan)
Intervensi :
• Mandiri





Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan
Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan
Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin
Beri tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala
seperti kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, posisi
nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi dan distraksi
 Hilangkan / minimalkan vasokonstriksi yang dapat meningkatkan sakit
kepala misalnya mengejan saat BAB, batuk panjang, membungkuk
• Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi : analgesik, antihiperensi
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
21
Asuhan keperawatan (lanjutan)
•
•
Resiko trauma maternal : perubahan perfusi jaringan serebral, ginjal, jantung
berhubungan dengan adanya tahanan pembuluh darah
Tujuan :
Tidak terjadi perubahan perfusi jaringan : serebral, ginjal, jantung setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam
Kriteria hasil :



•
Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan dengan : TD
dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai
laboratorium dalam batas normal.
Haluaran urin 30 ml/ menit
Tanda-tanda vital stabil
Intervensi :







Pertahankan tirah baring, tinggikan kepala tempat tidur
Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau tekanan
arteri jika tersedia
Observasi tanda-tanda terjadi eklampsia
Ambulasi sesuai kemampuan; hindari kelelahan
Amati adanya hipotensi mendadak
Ukur masukan dan pengeluaran dan pertahankan kenaikan BB normal
Kolaborasi :
 Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai program
 Diit rendah garam
 Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai program
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
22
Asuhan keperawatan (lanjutan)
Resiko tinggi cedera janin b/d
gangguan perfusi, patofisiologi
• Tujuan ; tidak terjadi komplikasi pada janin
• Intervensi ;
 Observasi keadaan janin ; DJJ, pergerakan,
pertumbuhan
 Kolaborasi ; EKG fetal, sefalometri, penentuan kdr
estrol dlm kencing, amnioskopi, pH darah janin
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
23
Agus Rachmadi ; Asuhan keperawatan
bumil dengan hipertensi
24