1.MDAS- Konservasi hulu sungaix

Download Report

Transcript 1.MDAS- Konservasi hulu sungaix

KONSEP EKOSISTEM
EkologiUmum-ALB
1
Melihat dibalik fenomena menjangkau hakikat
Mengapa sungai berkontur meliuk-liuk membawa air
dalam perjalanannya dari pedalaman menuju laut ?
EkologiUmum-ALB
2
Klasifikasi Ekosistem
• Ekosistem atau Sistem Ekologi = merupakan satuan
fungsional dasar dalam ekologi (A.G. Tansley, 1935),
dimana berbagai komunitas biotis (produsen, pagotroph,
saprotroph), faktor abiotis berinteraksi membentuk
satuan tipe sistem ekologi tertentu/
• Klasifikasi ekosistem ada berdasar komponen penyusun
(abiotik & biotik/biomassa), pola nutrisi (autotrop &
heterotrop), dan fungsional (rantai makanan, arus enerji,
pola keragaman waktu-ruang, perkembangan evolusi,
kontrol alami/cybernetics
• Komponen biomassa dalam ekosistem terdiri
ptropdusen, makrokonsumen/phagotroph-osmotroph,
detritus (deterese= merusak) sebagai hasil degradasi
bahan organik/biota mati, sedangkan abiotiknya t.a.
komponen iklim, siklus biogeokimia, materi organik
(protein, lemak, karbohidrat)
EkologiUmum-ALB
3
Sejarah Ekosistem
• Karl Moblus (1887) menulis tetang komunitas organisme
sebagai ‘Biocoenosis’, lalu S.A.Forbes (1887) menulis
tentang danau sebagai suatu mikrosom, pada periode
1845 – 1903, tokoh V.V.Duckuchaef dan G.F. Morozof
(forest ecolog) memberikan pengertian ‘biocoenosis’,
yang kemudian berkembang jadi ‘geobiocoenoesis’.
Frieder Ichs (1930) memberikan pandangan tentang
‘holocoen’ sebagai satu keseluruhan yang sama, pad
abad ini istilah tersebut dikenal sebagai ‘holistik’, lalu
pada 1935 A.G. Tansley mengenalkan istilah ekosistem/
sistem ekologi, dan dilengkapi oleh Vernadsky (1944)
memberikan pandangannya tentang ‘bionert’.
• Pola nutrisi ekosistem terdiri atas: autrotoph (=produsen
BBO di alam via fotosintesis), dan heterotroph
(Wiegert-Owens, 1970) yaitu Biophage (makan biota
lainnya) dan Saprophage (makan bahan organik/biota
mati)
EkologiUmum-ALB
4
Ciri & sifat Ekosistem (1)
• Ekosistem tidak bersifat lestari (= tetap/ tidak berubah),
karena ada dinamika perubahan secara terus menerus
dalam mekanisme ‘homeostastis lingkungan’, dan
memiliki kemampuan daya lenting (bila mendapat
tekanan ektern mampu kembali keseimbangan semula)
dan daya dukung lingkungan (= DDL / carriying
capasity), yang keseluruhannya bekerja secara holistik.
• Food chains & food web melakukan mekanisme
perputaran saling makan-memakan (prey  predator)
yang menjadikan adanya stabilitas keseimbangan
ekosistem, dan bila matarantai terputus (ada
pencemaran & kerusakan lingkungan), maka
keseimbangan jadi labil dan ekosistem menjadi rusak
(renewable & non-renewable), walaupun ekosistem
memiliki ‘self purification’ (kemampuan untuk
memulihkan diri seperti keadaan semula) tapi tetap
terbatas.
EkologiUmum-ALB
5
Ciri & sifat Ekosistem (2)
• Kemampuan homeostatis ekosistem harus terpelihara, karena bila
batasannya terlampaui oleh aktivitas manusia, ada kecenderungan
terjadi gangguan ekosistem  pencemaran lingkungan 
kerusakan lingkungan tak terbalikkan
• Struktur ekosistem alami yang komplex dan rumit, mampu
memelihara dan mengatur dirinya, dengan sistem pengaturan &
pengendalian alami/ cybernetics. Fungsi keteraturan dalam proses
ekologis alami juga menjaga keseimbangan lingkungan tetap
terjaga.
• Struktur ekosistem akan tetap bertahan terhadap tekanan
perubahan, sesuai kemampuannya, agar tetap berada dalam
keadaan seimbang atau homeostatis (homeo= sama; statis=berdiri)
• Keseimbangan Ekosistem alami (hutan, tanah, air) dengan
ekosistem binaan (kota, kawasan industri, transportasi, pemukiman,
RTH dsb), menjadikan transfer materi & aliran enerji menjadi
berubah bentuk dan fungsinya, sehingga bahan polutan ekopsistem
binaan memberikan kontribusi perubahan gas atmosfer dengan
dampak ikutannya
EkologiUmum-ALB
6
Ciri & sifat Ekosistem (3)
Sun
unsur kimiawi
CO2, O2, mineral
panas
Mikrokonsumen
Dekomposer
panas
panas
__________________________________
(bakteri, fungi)
Produsen/
autotrof
panas
panas
makrokonsumen
(herbivora, karnivora, omnivora)
EkologiUmum-ALB
7
Ciri & sifat Ekosistem (4)
• Proses alami ekosistem berada dalam lingkup biosfer, yang di
‘selimuti’ gas atmosfer yang mencegah fluktuasi suhu di lapisan
biosfer bumi, dan kadar gas atmosfer relatif konstan , dan
kandungan unsur N2 (78,08 %), O2 (20,94 %), CO2 (0,03 %) dll.
• Gas atmosfer merupakan sumber utama bagi kehidupan bumi,
melalui proses biogeokimiawi (proses fotosintesis-respirasi atau
metabolisme lingkungan), penyebaran panas /transfer enerji-kalor,
sinar matahari/spektrum-radiasi cahaya, iklim global/ cuaca lokal dsb.
• Colinvaux (1973): sistem peredaran-daur hara tertutup
pada pohon hutan tropika. Hara yang dilepas dalam
dekomposisi segera diambil jaringan halus bulu akar &
mikroba, dan ‘gudang hara’ hutan adalah pohon itu
sendiri. Sistem daur hara sangat efisien, dan kehilangan
hara bersama aliran air tanah sedikit, karena segera
ditutup oleh hara baru (dari air hujan & pelapukan batuan).
Oleh karena itu sistem pertanian dengan membuka hutan
akan merusak daur hara tertutup tersebut, dan potensi
kehilangan hara bersama aliran air akan besar
EkologiUmum-ALB
8
Faktor ekologis Pohon
• Sebuah pohon memiliki efek ekologis yang ditunjukkan
oleh tajuk daun lebat yang dapat memecahkan butiran
curah hujan hingga enerji potensialnya menjadi kecil, air
jatuh ke tanah melalui aliran air pohon dan tetesan
butiran kecil di bawah tajuk, hingga waktu mengenai
muka tanah kekuatannya (Epot= mgh) telah mengecil
• Air dari curah hujan yang mengalir di muka tanah
melanjutkan transfer enerji hujan tadi dengan mengalir
ke bawah dengan kekuatan enerji kinetis (Ekin= 0,5
m.V) yang kecepatan aliran tergantung slope lahan
dan besarnya enerji potensial air hujan (aliran batang &
tetesan bawah tajuk) yang mengenai muka tanah 
akan mengurangi daya erosivitas muka tanah, selain
dapat di hambat oleh vegetasi rendah penutup tanah
EkologiUmum-ALB
9
EkologiUmum-ALB
10
Satuan Ekosistem di Indonesia
• Ekosistem tropika di Indonesia terdiri dari bioma: hutan
hujan, (HH tanah kering & HH tanah rawa), hutan
musim, savana, dan padang rumput (PR iklim basah &
PR iklim kering)
• Ciri Utama hutan hujan tropika: selalu basah-kering
tengah tahun, c.h/th 1300-7100 mm, elevasi 1000-4500
m dpl (HH tanah kering- ada 13 jenis) dan <5 - < 100 m
dpl (HH tanah rawa- ada 5 jenis)
• Ciri utama hutan musim: ada 2 jenis HM selalu hijau &
HM gugur daun, sangat kering tengah tahun, c.h 7002900 mm/th, elevasi <800 - < 1200 m dpl
• Ciri savana : basah sd sangat kering tengah tahun, c.h
700-7100 mm/th, elevasi < 800 m dpl (sabana pohon &
palm) & 1500-2400 m dpl (sabana Casuarina)
• Ciri padang rumput: basah sd sangat kering tengah
tahun, c.h. 700-7100 m dpl, elevasi < 100 - >4500 m dpl
(iklim basah),dan < 900 m dpl (iklim kering)
EkologiUmum-ALB
11
EkologiUmum-ALB
12
EkologiUmum-ALB
13
EkologiUmum-ALB
14
EkologiUmum-ALB
15
EkologiUmum-ALB
16
EkologiUmum-ALB
17
EkologiUmum-ALB
18
EkologiUmum-ALB
19