Bab 1-eaol (law & economics)

Download Report

Transcript Bab 1-eaol (law & economics)

Economic Analysis of Law
(Topik-1: Hukum & Ekonomi)
by Firoz Gaffar
1
Studi Kasus Efisiensi

Komisi Pembaruan Pidana
Sebuah komisi dibentuk untuk melakukan reformasi
hukum pidana. Sejumlah white collar crimes
dengan ancaman penjara diusulkan diubah dengan
ancaman berupa monetary fine, bukan
incarceration bagi pelakunya. Makin tinggi tingkat
keseriusan pelanggaran, maka makin tinggi tingkat
denda yang dikenakan
2
Opini ahli ekonomi adalah tindak kejahatan terjadi
kalau expected gain melebihi expected cost.
Perkiraan biaya tergantung pada faktor posibilitas
tertangkap dan berat hukuman. Bagi negara
sendiri, pengenaan denda jauh lebih murah
biayanya. Pelanggaran yang serius akan dihukum
dengan denda maksimum yang dapat dipenuhi
pelaku (Gary Becker). Dengan kata lain, kurungan
kurang efisien tanpa adanya pengenaan denda.
3

Ekspor-Impor Minyak
Eksportir minyak membuat kontrak pengiriman
minyak dari Timur Tengah ke Eropa. Sebelum
minyak terkirim, pecah perang di negaranya,
sehingga isi kontrak tidak dilaksanakan.
Implikasinya, pabrik di Eropa tidak berproduksi
dan kehilangan keuntungan. Ia menggugat
eksportir ke pengadilan untuk membayar damages.
Tidak ada ketentuan dalam kontrak yang mengatur
bila terjadi perang.
4
Bagi ahli ekonomi, persoalannya adalah kegagalan
mengalokasikan ke para pihak the risk of
contigency. Dari perspektif efisiensi, eksportir
berada dalam posisi yang lebih baik dari pabrik
untuk menghindari risiko. Misalnya, pengiriman
bisa melalui rute lain yang tidak terimbas perang,
atau meesan minyak dari lokasi lain.
5

Factory vs. Laundry
Eddie’s Electric Company mengeluarkan asap yang
mengotori cucian yang tergantung di Lucille’s
Laundry. Pihak binatu menggugat pabrik ke
pengadilan. Sebetulnya, polusi dapat dieliminasi
dengan memasang scrubbers pada pabrik atau
filter pada binatu. Yang pertama lebih mahal dari
yang kedua.
6
Demi efisiensi, bila kedua pihak tidak bekerjasama,
hakim menolak gugatan Lucille’s, karena memilih
pemasangan filter yang lebih murah. Bila dapat
bekerjasama, maka joint profit (keuntungan pabrik
dan binatu) dapat lebih besar, yakni dengan
membeli filter juga. Cara yang lebih murah adalah
cara yang lebih efisien. Efisiensi tercapai bila
mereka bekerjasama, tanpa terikat dengan rule of
law (Ronald Coase).
7
Diferensiasi Ekonomi & Hukum

Ekonomi
1.
2.
3.
4.
Pendidikan: Dilakukan dari teori umum ke kasus
per kasus
Target: Mengutamakan formalitas daripada
realitas (“the economist prediction was correct,
but the economy was mistaken”)
Objek: Mencari sebab dan akibat (dengan teori
ekonomi dan bukti kuantitatif)
Metode: Ekonom sibuk membangung paradigma
(deduktif)
8

Hukum
1.
2.
3.
4.
Pendidikan: Berangkat dari kasus aktual dan
tidak pernah sampai ke teori umum
Target: Mencapai penyelesaian masalah berupa
fakta di lapangan
Objek: Menemukan identifikasi konsep dasar dan
menyusun definisi
Metode: Pengacara sibuk memecahkan masalah
(induktif)
9
Implikasi Ilmu Ekonomi
Terhadap Hukum

Indikator pada Pendidikan Hukum
1.
2.
3.
4.
Pada 1990-an ada satu ekonomi di fakultas
hukum terkemuka di Amerika dan Eropa
Terdapat joint degree programs (Ph.D ekonomi
dan JD hukum) di universitas unggulan
Banyak jurnal hukum memuat artikel dengan
pendekatan ekonomi, bahkan ada yang khusus
tentang EAoL saja
Pengajaran mata kuliah EAoL, minimal
pengantarnya, di kebanyakan law schools
10

Indikator pada Non-Pendidikan Hukum
1.
2.
3.
Pada 1990-an terbentuk asosiasi profesi di
bidang law and economics di Eropa
Pada 1991 dan 1992 Ronald Coase dan Gary
Becker menerima Nobel Memorial Prizes in
Economic Science atas penemuan EAoL
Kesimpulannya, Prof. Bruce Ackerman (Yale
Law School) mengkategorikan EAoL sebagai
“the most important development in legal
scholarship of the 21th century”
11
Indikator pada Praktek Hukum

1.
2.
3.
Pada 1980-an ilmu ekonomi menjadi intellectual
foundation bagi paket deregulasi di Amerika
Pada 1984 di Amerika dibentuk komisi pembaruan
pidana yang memanfaatkan EAoL untuk kepentingan
pidana
Sejumlah ahli EAoL terjun sebagai hakim dan
menggunakan ajaran ini dalam tugasnya: Stephen Beyer
(MA), Richard Posner dan Frank Esterbrook (PT 7th),
Guido Calabresi (PT 2nd), Douglas Ginsburgh dan
Robert Bork (PT DC), dan Alex Kozinsky (PT 9th)
12
Analisis Ekonomi
atas Persaingan Usaha

Persaingan Sempurna
1.
2.
3.
4.
Banyak pelaku usaha, sehingga harga tidak dapat
dipengaruhi secara sepihak
Produk yang dihasilkan pelaku usaha homogen
Pelaku usaha dan konsumen memiliki informasi
kondisi pasar yang sempurna
Kemudahan mobilitas (masuk dan keluarnya)
pelaku usaha dari pasar
13

Tujuan Hukum Persaingan Usaha
1.
Umum:
a.
b.
c.
Menjaga persaingan antar pelaku usaha tetap hidup
Menjaga persaingan antar pelaku usaha berlangsung
sehat
Menjaga konsumen dari eksploitasi oleh pelaku usaha
14
2.
Khusus:
a.
b.
c.
d.
Melindungi sistem yang kompetitif (Amerika)
Memajukan kesejahteraan dan kebebasan individu
(Jerman)
Memanfaatkan secara optimal sumber daya
masyarakat (Swedia)
Meningkatkan kesejahteraan rakyat, mewujudkan
iklim usaha yang kondusif, mencegah praktek
monopoli, dan menciptakan efektifitas dan efisiensi
usaha (Indonesia)
15
3.
Ekonomis:
a.
b.
Productive Efficiency: Membuat produk dengan
pengeluaran biaya dan penggunaan sumber daya
seminimal mungkin
Allocative Efficiency: Membuat produk yang
diinginkan masyarakat dengan pembayaran harga
yang seminimal mungkin
16

Pengaruh Ekonomi
1.
2.
Persaingan usaha adalah objek kajian EAoL yang
tertua
Kegunaan ekonomi bagi persaingan usaha adalah
memberikan penjelasan rasional atas perilaku
pelaku usaha – terutama yang sejalan dengan
standar efisiensi – terhadap kondisi pasar
17
Sinonim dan Pengertian


Sinonim: Law and Economics
Pengertian:
“The application of economic theory and
econometric methods to examine the formation,
structure, process, and impact of law and legal
institutions” (Charles Rowley, 1989, Public
Choice and EAoL)
18
Kegunaan Umum

Era Sebelum 1960:
Hukum persaingan usaha, hukum pajak (Henry
Simmons), hukum perusahaan (Henry Manne),
hukum tentang barang publik dan angkutan umum
(Ronald Coase)
19

Era 1960-an:
Common law (torts, kontrak, penggantian, dan
kepemilikan); penghukuman; hukum acara
perdata, pidana, dan administrasi; legislasi dan
regulasi; penegakan dan administrasi peradilan;
hukum konstitusi, adat, pengangkutan laut,
keluarga, dan jurispudence.
20

Era Modern:
Penerapan EAoL secara sistematis ke dalam berbagai
bidang yang tidak mempunyai hubungan langsung
dengan ekonomi. Misalnya: kecelakaan dan
nuisance (Guido Calabresi dan Ronald Coase);
kejahatan, diskriminasi rasial, perkawinan dan
perceraian (Gary Becker)
21

Ilmu ekonomi menyediakan teori perilaku
untuk memprediksi reaksi orang atas
perubahan dalam hukum. Teori ini
menghindari instiuisi, sebagaimana ilmu
membawahi akal sehat. Ilmu ekonomi
mempelajari akibat suatu kebijakan terhadap
efisiensi. Efisiensi relevan bagi setiap
kebijakan, karena lebih lebih baik mencapai
target dengan biaya yang rendah, daripada
biaya yang tinggi
22

Ilmu ekonomi juga mempelajari akibat suatu
kebijakan terhadap distribution (pemerataan).
Penerapan ekonomi atas public policy pada
awalnya adalah memprediksi siapa yang
sesungguhnya menanggung beban dari
alternatif pajak. Tidak seperti ilmu lainnya,
ekonomi memahami bagaimana peraturan
mempengaruhi pemerataan pendapatan dan
kekayaan pada berbagai kalangan.
23
Prediksi Ekonomi atas Perilaku

Pendekatan ekonomi memberikan landasan
ilmiah dalam memperkirakan pengaruh yang
timbul dari sanksi hukum atas perilaku. Bagi
ahli ekonomi, sanksi hukuman diibaratkan
sebagai harga produk. Artinya, orang akan
bereaksi atas sanksi hukuman sama seperti atas
harga produk. Orang akan sedikit
mengkonsumsi barang, bila harga mahal.
Analoginya, orang akan melakukan perbuatan
yang minim sanksi hukumannya.
24

Contoh: Produsen memperkirakan produknya
mungkin suatu saat menimbulkan kerugian bagi
konsumen. Sejauhmana keamanan produk?
Tergantung pada faktor actual cost (biaya membuat
“keamanan” produk) dan implicit price (liabilitas
hukum atas kerugian yang dialami konsumen).
Liabilitas adalah sanksi atas kerugian pihak lain.
Untuk memaksimalkan laba, produsen menyesuaikan
“keamanan” sehingga actual cost sama dengan
implicit price.
25