dpks dalam sistem pendidikan nasional pp

Download Report

Transcript dpks dalam sistem pendidikan nasional pp

DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH
DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
BERDASARKAN PP NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG
PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Disampaikan oleh:
Drs. Suparlan, M. Ed
E-mail: [email protected]
Website: http://www.suparlan.com
HP: 0817727042
Dalam Kegiatan
Workshop Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah
Penerima Bansos Tahun 2011
BAGAN SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL
Instrumental Input
Human resources: teacher, principals, inspectors, etc.
Curriculum
Facilities
School governance
Learner Characteristics
Aptitude
Perseverance
School readiness
Prior knowledge
Barriers to learning
Process
Outcomes
Teaching and Learning: learning time,
teaching methods, assessment, feedback,
incentives, class size
Literacy, numeral and life skills
Creative and emotional skills
Values
Social benefits
Context
 Economic and labor
market
 Socio-culltural and
religious facotors
 Aids strategies
 Educational knowledge and
support infrastructure
 Public resources
available for education
 Competitiveness of the
teaching profession on
the labor market
 National governance and
management strategies
• Philosophical
standpoint of teacher
and learner
• Peer effects
• Parental support
• Time available for
schooling and home
works
• National standards
• Public expectations
• Labor market demands
• Globalization
KOMPONEN PENDIDIKAN
 Raw in put  peserta didik
 Instrumental in put  guru, kurikulum,
fasilitas
 Process  proses belajar mengajar
 Outcomes  calistung dan kecakapan hidup
 Environmental in put  kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya masyarakat
LANDASAN
 Kepmendiknas Nomor 044/U/2002 tentang Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah
 UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah yang telah disempurnakan dengan UU Nomor
32 Tahun 2004
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 56 (1), (2), (3), dan (4)
 PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
PP NOMOR 17 TAHUN 2010
(1) PP Nomor 17 Tahun 2010 merupakan penjabaran
operasional dari Pasal 56 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
(2) Sayangnya, kelahiran PP Nomor 17 Tahun 2010 mengalami
kelambatan. Menurut Pasal 75 UU Nomor 20 Tahun 2003,
semua PP harus sudah selesai paling lambat 2 tahun setelah
terbitnya UU;
(3) PP Nomor 17 Tahun 2010 perlu dijabarkan lebih lanjut
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas);
DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH
DALAM UU NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 56
(1) Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan
evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah;
(2) Dewan Pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan
dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan
tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan
pada tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota yang
tidak mempunyai hubungan hirarkis;
DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH
DALAM UU NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 56
(3) Komite Sekolah/Madrasah, sebagai lembaga mandiri,
dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan
dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan
tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan;
(4) Ketentuan mengenai pembentukan dewan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan
Peratuan Pemerintah.
KOMPONEN PERAN SERTA
MASYARAKAT
Peran serta masyarakat secara khusus dalam bidang
pendidikan dapat disalurkan melalui:
A. Dewan Pendidikan Nasional;
B. Dewan Pendidikan Provinsi;
C. Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota;
D. Komite Sekolah/Madrasah; dan/atau
E. Organ representasi pemangku kepentingan satuan
pendidikan
TIGA PERAN DEWAN PENDIDIKAN DAN
KOMITE SEKOLAH DALAM KEPMENDIKNAS
NOMOR 044/U/2002
1) Advisory Agency;
2) Supporting Agency;
3) Controlling Agency;
4) Mediator
TIGA FUNGSI DEWAN PENDIDIKAN DAN
KOMITE SEKOLAH DALAM PP NOMOR 17
TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
1) Memberikan pertimbangan;
2) Memberikan arahan dan dukungan
tenaga, sarana dan prasarana;
3) Melaksanakan pengawasan
pendidikan.
TUGAS DEWAN PENDIDIKAN
DAN KOMITE SEKOLAH
 Menghimpun keluhan, saran, kritik, dan
aspirasi masyarakat dalam bidang
pendidikan;
 Menganalisisnya;
 DP memberikan rekomendasi kepada
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota, dan
Komite Sekolah kepada Kepala Sekolah, serta
pemangku kepentingan pendidikan
UNSUR DEWAN PENDIDIKAN
1. Pakar pendidikan;
2. Penyelenggara pendidikan;
3. Pengusaha;
4. Organisasi profesi;
5. Pendidikan berbasis kekhasan agama dan sosialbudaya;
6. Pendidikan bertaraf internasional;
7. Pendidikan berbasis keunggulan lokal, dan/atau
8. Organisasi sosial kemasyarakatan
SUMBER ANGGARAN DEWAN
PENDDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH
1. Pemerintah;
2. Pemerintah Daerah;
3. Masyarakat;
4. Bantuan pihak asing yang tidak mengikat,
dan/atau
5. Sumber lain yang syah.
PERAN DPKS DALAM OTONOMI DAERAH
1. Wadah peran serta masyarakat peduli
pendidikan, sebagai salah satu komponen
dalam sistem pendidikan nasional, khususnya
pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan.
2. Pengawal pelaksanaan otonomi daerah,
khususnya pelaksanaan otonomi pendidikan;
11 PRINSIP PENDIDIKAN KARAKTER
MENURUT THOMAS LICKONA
1. Mempromosikan nilai-nilai etika inti (seperti sifat peduli, tulus
(honesty), jujur (fairness), bertanggungjawab, terbuka, rasa
hormat kepada diri sendiri dan orang lain) dan mendukung
penampilan nilai-nilai sebagai dasar bagi karakter yang baik.
2. Mendefinisikan ‘karakter’ secara komprehensif yang meliputi
aspek pemikiran, perasaan, dan perilaku.
3. Menggunakan pendekatan yang komprehensif, mendalam, dan
proaktif terhadap pengembangan karakter.
4. Menciptakan komunitas sekolah yang peduli.
5. Memberikan peluang kepada para siswa untuk melakukan
tindakan moral.
11 PRINSIP PENDIDIKAN KARAKTER
MENURUT THOMAS LICKONA
6. Menyusun kurikulum yang bermakna yang menghargai semua pembelajar,
mengembangkan karakter mereka, dan membantunya untuk mencapai
keberhasilan.
7. Berusaha keras untuk memelihara motivasi diri para siswa.
8. Melibatkan semua warga sekolah sebagai komunitas belajar dan moral yang
bersama-sama bertanggung jawab terhadap pendidikan karakter, dan
berusaha untuk mentaati nilai-nilai inti yang sama yang akan menjdi
teladan bagi para siswa.
9. Memelihara kepemimpinan moral secara bersama-sama dan mendukung
inisiatif pendidikan karakter.
10. Melibatkan anggota keluarga dan komunitas sebagai patner dalam usaha
membangun karakter.
11. Menekankan karakter sekolah, para pegawai sekolah berfungsi sebagai guru
pembentukan karakter, sampai kepada para siswa dalam mewujudkan
karakter yang baik.
PILAR NILAI KARAKTER, PUSKUR
No.
1.
2.
3.
Karakter
Contoh Standar Minimal Perilaku
Tanggung
jawab
•
Disiplin
•
Percaya diri
•
•
Melaksanakan atau menyelesaikan kewajiban atau tugas dengan baik, di rumah, di
sekolah, dan masyarakat;
Memberikan kontribusi untuk peningkatan kualitas kelas, sekolah, dan masyarakat;
Dapat memegang janji yang telah diucapkan.
•
Menghargai waktu dengan hadir dan memenuhi undangan dengan tepat
waktu;
Mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
•
Melaksanakan tugas secara tulus;
•
•
•
Menepati janji (loyalitas);
Tidak melakukan gosip;
Bicara positif tentang orang lain;
Berbicara tentang kebenaran
•
4.
Mandiri
•
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki;
5.
Kerja sama
•
•
Mendengarkan usulan dan masukan dari orang lain;
Menghargai perbedaan pendapat dengan orang lain;
PILAR NILAI KARAKTER, PUSKUR
No.
Karakter
Contoh Standar Minimal Perilaku
6.
Jujur



Berfikir dan berbicara dengan sebenarnya;
Mengatakan sebenarnya tentang diri dan orang lain;
Tidak melakukan tindak kecurangan, seperti menyontek, mengambil barang milik orang
lain, dan sebagainya;
7.
Peduli


Suka membantu dan menolong orang lain;
Memperhatikan kepentingan pihak lain dan lingkungan sekitar;
8.
Sopan


Mengucapkan terima kasih atas kebaikan orang lain;
Menyapa kepada siapa saja ketika bersua;
9.
Hormat




Menghormati orangtua;
Menghormati keluarga;
Menghormati orang lain;
Menghormati sesama teman.
10.
Sabar
 Menerima takdir secara iklas;
 Menerima kekalahan secara sportif;
 Siap menerima dan menghadapi tantangan yang ada;
PILAR NILAI KARAKTER, PUSKUR
No.
Karakter
Deskripsi
11.
Cinta Tanah
Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12.
Menghargai
Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuai yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13.
Bersahabat/
Komunikatif
Tindakan yang memperhatikan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerja sama dengan orang lain.
14
Cinta Damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
PILAR NILAI KARAKTER, PUSKUR
No.
Karakter
Deskripsi
15. Gemar
Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli
Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kekrusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung
Jawab (1)
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.
6 PILAR NILAI INTI SD WESTWOOD
PILAR NILAI
1.Trustworthiness (rasa percaya diri)
2.Respect (rasa hormat)
3.Responsibility (rasa tanggung jawab)
4.Caring (rasa kepedulian)
5.Citizenship (rasa kebangsaan)
6.Fairness (rasa keadilan)
PILAR NILAI KARAKTER BANGSA YUNANI
1.kebijaksanaan (wisdom)
2.keadilan (justice)
3.ketabahan (fortitude).
4.pengendalian diri (self-control)
5.kasih (love).
6.sikap positif (positive attitude).
7.kerja keras (hard work).
8.integritas (integrity).
9.syukur (gratitude).
10.kerendahan hati (humility)
INTROSPEKSI, SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB?