TUNE – UP MESIN BENSIN

Download Report

Transcript TUNE – UP MESIN BENSIN

Kelompok 3
Aris Oktarianto
Bustanil Arifin
Karno
TUNE – UP
Fungsi Saringan Udara
 Membersihkan udara
 Mengurangi kecepatan udara
 Memperkecil suara berisik udara
Membersihkan
Saringan Udara
Ganti bila sudah kotor
belebihan
Periksa Oli Mesin
Periksa :
* Jumlah Oli
* Viskositas oli
Ganti Oli dengan jumlah dan kualitas
sesuai rekomendasi pabrik.
Periksa Baterai
Memeriksa dan membersihkan
Terminal Baterai
Memeriksa Elektrolit Baterai
•Jumlah Elektrolit diantara Batas Atas
dan Batas Bawah
•BJ elektrolit 1,27
Periksa Jumlah Air
Pada Reservoir
Tutup Harus
Rapat
Jumlah air
Maksimal
Test Air Radiator
Bila air berminyak kemungkinan
terdapat kebocoran oli ke sistem
pendingin yang disebabkan
gasket kepala silinder rusak,
korosi, dan kepala silinder
melengkung karena over heating
Test Radiator
Dengan menggunakan Radiator
tester
Pompa sampai tekanan 1,1
kg/cm2, Cek kebocoran pada
radiator dan bagian sistem
pendingin lainnya
Test Tutup Radiator
Pompa sampai tutup radiator
terbuka. Spesifikasi 0,75-1,05
kg/cm2. Limit 0,6 kg/cm2
Pemeriksaan V Belt
Pemeriksaan V Belt dengan cara
tekan 10 kg dengan tension gauge
maka difleksi 7-10 mm
Pemeriksaan keretakan V Belt
Kendorkan baut pengikat, Geser
alternator sampai tegangan tepat,
kencangkan baut
Pemeriksaan Tegangan
Tali Kipas Tipe Multi V
Pemeriksaan posisi Belt tipe
multi V terhadap pully
Pemeriksaan Belt tipe multi V.
Baru 45-55 kg, lama 20-35 kg
Menyetel Katup Dengan Roker Arm
Putar poros engkol sampai Top Silinder 1
Cek celah katup dengan feller gauge
silinder 1 katup IN & EX, Silinder 2 katup
IN & EX, silinder 3 katup IN & EX, silinder
4 katup IN & EX dan seterusnya
Bila tidak sesuai spesifikasi stel celah
katup
Obeng
Filler gauge
Kunci 12
Putar poros engkol 360 derajat, cek
dan stel katup yang belum distel saat
top silinder 1
Celah IN = 0,20 mm, EX=0,30 mm
Memeriksa Katup Tanpa Roker Arm ( DOHC/
Double Over Head Camshaft )
Putar poros engkol sampai Top Silinder 1
Cek celah katup dengan feller gauge silinder 1
katup IN & EX, Silinder 2 katup IN & EX,
silinder 3 katup IN & EX, silinder 4 katup IN &
EX dan seterusnya
Bila tidak sesuai spesifikasi stel celah katup
dengan menambah shim/ plat tipis/ Ganti.
Putar poros engkol 360 derajat atau top
silinder 4, cek katup yang belum diperiksa
Celah IN= 0,19-0,29 mmsaat top silinder 1
Top Silinder 1
Celah EX= 0,28-0,38 mm
Top Silinder 4
Memeriksa dan Menyetel Busi
Lepas Busi, periksa kondisi busi, bersihkan
dari deposit
Ukur celah busi
BUSI DENGAN
HASIL PEMBAKARAN BAIK
 Ciri-ciri : Warna Insulator putih
ke abu-abuan atau kuning ke abuabuan condong coklat.
 Kondisi mesin baik
 Range panas busi tepat
 Campuran udara bahan bakar dan
saat pengapian tepat tanpa ada
misfiring,
 Cold start device bekerja normal
 Tidak ada deposit dari Bahan
bakar
 Tidak ada gejala overheating
Periksa Kabel Tegangan Tinggi
1. Siapkan multi tester, stel
pada posisi Ohm meter
dengan skala x1K.
Kalibrasi alat.
2. Ukur Kabel dengan
menempelkan colok ukur
pada ujung kabel.
3. Batas max tiap kabel 25 K
Ohm.
Pemeriksaan Fungsi Advancer
Pemeriksaan Centrifugal Advancer
Saat mesin hidup :
Saat Mesin Mati
Hidupkan mesin, lepas selang vacum,
saat putaran mesin bertambah maka
saat pengapian akan maju sebanding
dengan putaran mesin
Putar rotor searah jarum jam dan
lepas. Rotor harus kembali ke posisi
semula, rotor tidak boleh longgar
Oktan Selektor
Memeriksa Vacuum Advancer
Hidupkan mesin, tekan pedal gas ,
maka oktan selektor harus berubahubah sesuai pembukaan katup gas.
Menyetel Platina
Cek kondisi platina dari keausan
maupun kontak yang tidak tepat
Perbaiki atau ganti bila platina
sudah aus
3. Sisipkan felller gauge 0,45 mm
diantara rubbling blok dengan
lembah nok.
4. Bila celah tidak tepat, geser platina
menggunakan obeng (-) pada tempat
penyetelan sampai tepat.
5. Kencangkan sekrup pengikat platina
Stel celah platina:
1. Putar poros engkol sampai
rubbling blok posisi terendah
2. Kendorkan sekrup pengikat
platina
Menyetel Sudut Dwell
Sudut Dwell yaitu: Sudut menutup
dari cam breaker
point
Langkah Kerja:
•
•
•
•
Pasang dwell tester seperti
gambar yaitu kabel sensor
mendapat (-) coil atau terminal
distributor dan kabel yang lain
mendapat massa.
Putar selektor pada posisi Dwell
Hidupkan mesin, bacalah besar
sudut dwell. Spesifikasi mesin 4
silinder 50-54o.
Bila sudut terlalu besar berarti
celah platina terlalu kecil dan
sebaliknya. Lakukan penyetelan
seperti menyetel platina.
Menyetel Saat Pengapian
Langkah Kerja:
1. Hidupkan mesin pada putaran idle
(700 rpm)
2. Pasang Timing Tester pada kabel
busi silinder 1 atau silinder 4.
3. Arahkan sinar timing tester ke tanda
pengapian (pully atau fly wheel).
Saat pengapian 8o sebelum TMA
( Titik Mati Atas ).
4. Bila saat pengapian tidak tepat
maka kendurkan baut pengikat
distributor. Geser distributor sampai
saat pengapian tepat. Kencangkan
baut pengikat distributor
Menyetel Saat Pengapian
Distributor Double Vacuum
1. Hidupkan mesin pada putaran idle
2. Lepas vacum yang dekat distributor
dan tutup ujungnya
Saat pengapian vacum
dilepas 3-70 sebelum TMA
3. Pasang timing tester pada kabel
tegangan tinggi silinder 1.
Arahkan sinarnya ke pully.
Pasang slang vacum, saat
pengapian 9-150 Sebelum TMA
Menyetel Saat Pengapian
Mesin EFI
1. Hidupkan mesin pada putaran
idle
Saat pengapian
100 sebelum TMA
2. Hubungkan terminal E1 dengan
TE1 pada kotak diagnosis
3. Pasang Timing tester pada kabel
busi silinder 1 dan arahkan
sinarnya pada pully.
Cabut kabel E1
dengan TE1.
Saat pengapian
14-190 sebelum
TMA
Menyetel Campuran Bahan
Bakar dan Putaran Idle
Hidupkan mesin sampai temperatur
kerja normal
Putar sekrup IMAS ( Idle Mixture
Adjusting Screw ) sampai diperoleh
putaran maksimal
Stel putaran idle mesin (700 rpm)
Sekrup penyetel campuran idle
Sekrup penyetel
putaran idle ( IMAS )
Menyetel Putaran Idle Mesin EFI
Hidupkan mesin sampai
temperatur kerja normal
 Pasang tacho meter
Stel putaran idle mesin pada
sekrup penyetel menggunakan
obeng (-)
Soal - soal
1. Fungsi saringan udara adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Mengurangi kecepatan udara
b. Menambah kecepatan udara
c. Memperkecil suara berisik udara
d. Membersihkan udara
2. Berat jenis elektrolit pada baterai yang kondisinya baik adalah…
a. 1, 25
b. 1, 26
c. 1, 27
d. 1, 28
3. Alat untuk mengukur berat jenis elektrolit pada baterai adalah…
a. Termometer
b. Battery tester
c. Hydrometer
d. Battery meter
4. Penyebab kebocoran oli ke sistem pendingin adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Korosi
b. Radiator sudah buruk
c. Gasket kepala silinder rusak
d. Kepala silinder melengkung karena overheating
5. Bila ingin mengecek kebocoran pada radiator, maka diperlukan alat seperti…
a. Radiator gauge
b. Radiator tester
c. Radiator pump
d. Radiator coolant
6. Tekanan pompa maksimal saat mengecek kebocoran pada radiator adalah…
a. 1, 0 kg/cm2
b. 1, 1 kg/cm2
c. 1, 5 kg/cm2
d. 2, 0 kg/cm2
7. Alat untuk mengukur kekencangan V-belt bila sudah terpasang pada pully adalah…
a. Belt tension gauge
b. Belt gauge
c. Tension gauge
d. Tension meter
8. Hasil pemeriksaan belt tipe multi V bila kondisinya baru adalah…
a. 20-35 kg
b. 35-45 kg
c. 45-55 kg
d. 55-65 kg
9. Hasil pemeriksaan belt tipe multi V bila kondisinya sudah lama adalah…
a. 20-35 kg
b. 35-45 kg
c. 45-55 kg
d. 55-65 kg
10. Langkah pertama yang harus dilakukan saat menyetel katup dengan roker arm
adalah…
a. Putar poros engkol sampai Top silinder 1
b. Putar poros engkol sampai Top silinder 2
c. Putar poros engkol sampai Top silinder 3
d. Putar poros engkol sampai Top silinder 4
11. Langkah terakhir yang harus dilakukan saat memeriksa katup tanpa roker arm (DOHC)
adalah memutar poros engkol …atau top silinder…
a. 180 derajat atau top silinder 2
b. 180 derajat atau top silinder 4
c. 360 derajat atau top silinder 2
d. 360 derajat atau top silinder 4
12. Alat untuk mengecek celah katup adalah…
a. Screw pitch gauge
b. Caliper gauge
c. Feller gauge
d. Vernier Caliper
13. Alat untuk mengukur celah busi adalah…
a. Elektroda tester
b. Gauge wire
c. Gauge elektroda
d. Gauge busi
14. Warna insulator pada busi yang baik adalah…
a. Hitam keabu-abuan
b. Ungu keabu-abuan
c. Putih keabu-abuan
d. Merah keabu-abuan
15. Alat untuk mengukur tahanan pada kabel tegangan tinggi adalah…
a. Ampere meter
b. Watt tester
c. Volt meter
d. Multi tester
16. Skala yang digunakan pada saat memeriksa tahanan pada kabel tegangan tinggi adalah…
a. x1K
b. x10K
c. x100K
d. x1000K
17. Batas maksimal tiap kabel saat memeriksa tahanan pada kabel tegangan tinggi adalah… K
Ohm
a. 15
b. 25
c. 35
d. 45
18. Putar rotor searah jarum jam dan lepas adalah cara memeriksa Centrifugal Advancer saat…
a. Mesin mati
b. Mesin hidup
c. Mesin bekerja
d. Mesin panas
19. Langkah pertama yang harus dilakukan saat menyetel celah platina adalah…
a. Putar poros engkol sampai rubbling blok posisi tertinggi
b. Putar poros engkol sampai rubbling blok posisi terendah
c. Kendorkan sekrup pengikat platina
d. Kencangkan sekrup pengikat platina
20. Feller gauge yang digunakan untuk menyetel celah platina adalah…
a. 0, 40 mm
b. 0, 45 mm
c. 0, 50 mm
d. 0, 55 mm
21. Alat untuk menyetel sudut dwell adalah…
a. Dwell gauge
b. Dwell api gauge
c. Dwell tester
d. Dwell sudut gauge
22. Spesifikasi mesin 4 silinder saat menyetel sudut dwell adalah…
a. 45-50 derajat
b. 50-54 derajat
c. 55-60 derajat
d. 60-64 derajat
23. Alat untuk menyetel saat pengapian adalah…
a. Api tester
b. Timing api
c. Timing tester
d. Timing gauge
24. Bila menyetel saat pengapian maka mesin harus dihidupkan pada putaran idle…
a. 500 rpm
b. 600 rpm
c. 700 rpm
d. 800 rpm
25. Alat untuk menyetel putaran idle mesin EFI adalah…
a. Tachometer
b. Idle meter
c. Idle gauge
d. Tacho gauge