Transcript File

ANALISIS KARIER KEWIRAUSAHAAN
DRA. ENTRI SULISTARI GUNDO, M.Si
• Tidak semua orang dapat dan
mampu menjadi wiraswasta,
yang mampu adalah yang
berkeinginan bebas dan sukses.
• Kemampuan yang dimiliki
tentunya tidak lepas dari fungsi
pokok yang tidak harus
dilupakan seorang wirausaha
yaitu pe-nanggung resiko,
inovasi & manajemen
Bila menginginkan usahanya
berhasil
dan
berkembang
harus senantiasa berusaha
memperbaiki melaui berbagai
cara sehingga karier sebagai
seorang wirausaha senantiasa
menjadi lebih meningkat
PRINSIP PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN
1.
Pada dan kinerja seorang ataupun
sekelompok orang merupakan hasil
interaksi yang dinamis antara dasarnya
semangat, sikap, perilaku tiga unsur :
kemauan, kemampuan dan kesempatan
(3 K)
2.
Kemauan
dan
kemampuan
kewirausahaan sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor keturunan dan bakat.
Namun faktor yang lebih dominan adalah
pengaruh dari interaksi dan kemauan,
kemampuan
dan
kesempatan.
Kewirausahaan lebih merupakan sesuatu
yang bisa dipelajari dan dikembangkan
dari sesuatu yang diwarisi
• Upaya
penumbuhan
dan
pengembangan kewirausahaan pada
seorang individu dapat dilaksanakan
sepanjang usia hidupnya, tetapi
karena
kewirausahaan
banyak
menyangkut masalah semangat,
sikap dan perilaku, maka waktu
penumbuhan dan pengembangan
yang lebih tepat adalah sejak usia
balita sampai usia (kira-kira sampai
usia kurang lebih 24 tahun). Proses
penumbuhan dan pengembangan
sesudah usia tersebut, efektivitasnya
berbanding
terbalik
dengan
pertambahan usia
•Secara alamiah di semua sektor ekonomi
dan di semua daerah, selalu muncul orangorang yang berbakat wirausaha deng
intensitas yang sangat bervariasi. Faktor
tantangan yang dihadapi masyarakat
berbagai sektor/daerah serta sistem nilai
dan sosial budaya yang berlaku di
masyarakat tsb, memberi dampak yang
sangat besar terhadap tumbuhnya
kewirausahaan. Pada sektor primer
dan/atau pada daerah yang terisolasi
kewirausahaan relatif sulit untuk tumbuh
dan juga keberadaannya belum begitu
dirasakan keperluannya.
• Semangat, sikap dan perilaku kewirausahaan
termasuk kebutuhan yang tingkatnya tertier
dan karena itu tidak semua orang
memilikinya. Hal ini berbeda dengan
semangat, sikap dan perilaku untuk bertahan
hidup dan meneruskan keturunan yang
merupakan naluri dasar semua makhluk hidup
JENIS-JENIS PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
1.
a.
b.
c.
d.
POLA PENGEMBANGAN SECARA TRADISIONAL :
“Magang cara Minang”
Wirausaha cara Cina
Magang pola pengecer keliling
Magang dengan pola usaha angkutan dan sektor jasa
lainnya
MAGANG CARA MINANG
•
Pada masyarakat Minang (Sumatera
Barat), struktur masyarakatnya dikenal
gigih sebagai wirausahawan, pada
awalnya mereka melalui proses
“magang” terlebih dahulu. Dalam
proses “magang cara Minang” seorang
calon wirausahawan bekerja “full time”
kepada mereka yang telah terlebih
dahulu maju atau berhasil, dimana
selama dalam masa magang, calon
wirausahawan banyak memperoleh
pengetahuan dan pengalaman bidang
usaha tertentu.
Ada beberapa ciri khas dalam
“magang cara Minang” yang
pada
perkembangannya
menjadi suatu “prinsip” bagi
para calon wirausahawan sbb
:
1. Para calon wirausahawan
yang bekerja magang, tidak
dianggap sebagai buruh dari
suatu perusahaan, melainkan
diperlakukan sebagai mitra
usaha
2. Pada umumnya tidak dikenal sistem upah/gaji
secara tetap, melainkan Sistem Bagi Hasil. Segala
kebutuhan harian calon wirausahawan dalam
batas-batas tertentu dipenuhi oleh pengusaha.
Kebutuhan pangan, sandang dan pemondokan
biasanya disediakan oleh pengusaha tadi. Pada
periode tertentu, biasanya satu tahun akan
diadakan perhitungan keuntungan yang akan
dibagi hasilnya.
Keuntungan kotor usaha dalam satu tahun = Rp. X
Biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan seharihari calon wirausahawan = Rp. Y
Hasilnya Rp. Z (keuntungan bersih) dibagi antara
pengusaha dengan calon wirausahawan tadi,
misalnya dengan nisbah hasil 75% bagi
pengusaha dan 25% bagi calon wirausahawan
Dari 25% bagian calon wirausahawan ini, biasanya
akan dibagi ke dalam dua bagian separuh
untuk tabungan/saham pada perusahaan
tadi, yang dapat dijadikan modal usaha kelak
jika calon wirausahawan tadi telah siap untuk
mandiri
WIRAUSAHA CARA CINA
• Pola magang cara keturunan Cina, seorang
anak
pengusaha
diperlakukan
sebagi
buruh/karyawan yang diberi upah/gaji.
Setelah sekian lama magang ditempat orang
tua/famili, sang calon wirausahawan mulai
“dilepas” untuk berusaha mandiri.
Modal untuk memulai berusaha, biasanya
diberikan oleh orang tua/familinya.
Keunikan dari magang pola ini adalah
terletak dari segi permodalannya. Jika sang
calon wirausahawan “gagal” dalam
memulai usahanya, maka akan diberikan
modal berikutnya dengan catatatan bahwa
kegagalan tsb bukan disebabkan oleh
kelalaian atau sikap boros/berfoya-foya
dari sang calon wirausahawan tsb.
Pemberian modal tambahan tadi, berturutturut sampai 5 (lima) kali. Disini letak
keunikan, kekompakan dan kesabaran
keturunan Cina dalam membina generasi
untuk berwirausaha
MAGANG POLA “PENGECER KELILING”
• Pola ini biasanya banyak dilakukan oleh pengusaha yang berasal
dari pantai Utara Pulau Jawa
• Umumnya mereka mengusahakan barang dagangan berupa
makanan jadi dan/atau kebutuhan sehari-hari, misalnya Bakso
keliling. Gerobak bakso dan bahan makanan biasanya disediakan
oleh pengusahanya, sedangkan pedagang baksonya hanya
sebagai buruh/karyawan yang “menyetor” hasil dagangannya
setiap hari. Setoran harian biasanya dibarengi dengan sejumlah
“cicilan” yang pada gilirannya gerobak bakso tersebut menjadi
miliknya.
MAGANG POLA USAHA ANGKUTAN
•
Pada mulanya sang calon pengusaha melakukan
magang dengan menjadi “kondektur” dari sebuah
mobil angkutan. Setelah beberapa lama menjadi
kondektur, si calon wirausahawan ini mulai belajar
mengemudi dan sampai memiliki “SIM “sendiri.
Setelah dapat mengemudi, dia beralih dari
kondektur menjadi pengemudi, dia melakukan
penghematan
pengeluaran
dan
menabung
penghasilan-nya, yang pada gilirannya mungkin saja
dia menjadi pemilik pribadi kendaraan angkutan
tersebut.
2. POLA PENGEMBANGAN DENGAN
CARA MODERN :
a. Pola inkubator (diprakarsai
oleh UNDP di UNS dan ITS)
b. Pola
Franchaise
(diperkembangkan
oleh
Restorant Mac. Donald)
c. Pola Kemitraan Usaha Kecil
(a.l.
dikembangkan
oleh
Prasetya Mulia)
d. Pola PUMK (Program Usaha Mandiri dan
Kewirausahaan,
a.l.
dikembangkan
oleh
Universitas Merdeka Malang)
e. Pola
penumbuhan
Kewirausahaan
(a.l.
diprakarsai oleh Departemen Tenaga kerja dan
Kantor Menteri pemuda dan Olahraga sekarang
dilaksanakan oleh Departemen Koperasi dan
Pengembangan Usaha Menengah dan Kecil
dalam rangka Program Pemuda Mandiri/Tenaga
Kerja Mandiri)
Pola
Interaksi
Kemauan,
Kemampuan dan Kesempatan, pola
ini dikembangkan sebagai strategi
pokok
Gerakan
Nasional
Pemasyarakatan dan Pemberdayaan
Kewirausahaan (GNPPK) dengan
menggunakan pendekatan terpadu
antara program seleksi/pengenalan
bakat, pelatihan, bimbingan dan
konsultasi, magang dan studi
banding, promosi, temu usaha dan
kemitraan serta pemberian bantuan
perkuatan
•
•
•
Prinsip pokok yang harus dipahami oleh
wirausahawan adalah beberapa sifat unggul yang
harus
dimilikinya,
yang
disebut
dengan
“Intrapersonal Competence” yaitu terdiri atas
pengendalian diri, kemampuan untuk bekerja keras
dan kemampuan untuk belajar.
Pengendalian
diri
termasuk
pengendalian
temperamen, waktu, kebiasaan, perasaan, dan
emosi agar dapat “memanage” diri sendiri secara
efektif.
Para wirausahawan harus mampu dan mau bekerja
keras
Wirausaha yang berhasil :
a.
b.
c.
d.
e.
Percaya bahwa kerja keras akan
menghasilkan yang memuaskan
Sangat menghargai waktu, karena waktu
adalah modal termurah yang diberikan
Tuhan, dan tidak di sia-siakan
Mempunyai kemampuan yang besar untuk
belajar,
mereka
merasa
memiliki
kekuarangan
dan
mempunyai
kecenderungan untuk menghilangkan
kekurangan itu.
Belajar dari praktek sehari-hari dari
tempat kerja dan orang sekitarnya
Pengetahuan yang diperoleh tidak
terbatas pada “Technical Knowhow” tetapi
termasuk “pandangan”, kebijaksanaan dan
ide-ide guna menambah kepribadian
SIKAP TERHADAP KARIER
• Para
wirausaha
memiliki
kemampuan-kemampuan
tertentu yang dapat diterapkan
pada sejumlah karier yang luas.
• Memikirkan
faktor-faktor
berikut akan membantu di
dalam mengembangkan sikapsikap kewirausahaan dalam
karier anda
a. Pilihlah sebuah karier yang
akan memberikan
anda
kemungkinan
untuk
mewujudkan diri anda secara
kreatif
dan
juga
memungkinkan pertumbuhan
pribadi dan profesi. Jangan
menganggap
remeh
kemampuan bakat anda
b. Jika anda memulai karier, tindakan-tindakan anda
hendaknya mencontoh orang-orang yang berhasil
dalam bidang pekerjaan yang sama. Sekali anda
mengerti teknik-teknik mereka dalam mencapai
sukses, gunakanlah teknik-teknik itu untuk
mengembangkan karier anda sendiri dengan cara
anda sendiri. Janganlah meniru secara buta.
Pusatkan perhatian anda pada aspek-aspek khusus
dari orang-orang yang berhasil. Kembangkan sifatsifat positif melalui praktek sehari-hari.
c. Ketahuilah sebanyak mungkin
karier yang telah anda pilih.
Pengentahuan ini akan membantu
anda menjadi ahli dalam jenis
pekerjaan tertentu.
d. Selalulah berusaha meningkatkan
diri. Puaslah dengan prestasi masa
lampau, namun pandanglah ke
depan untuk menciptakan tujuantujuan baru sebagai sumber
perbaikan diri.
d. Karena semuanya selalu berubah, maka andapun
haruslah berubah. Terimalah perubahan dan
gunakanlah
perubahan
perubahan
untuk
memotivasi diri anda guna mencapai tujuan atau
sasaran yang lebih tinggi.
e. Anda harus berorientasi tindakan. Melalui tindakan
akan mampu mengambil keuntungan dari peluangpeluang karier baru yang akan mengantar kepada
sukses masa depan.
f.
Anda harus memiliki pengertian yang baik
tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan
pribadi anda. Daripada menghabiskan waktu
untuk
menghilangkan
kelemahankelemahan, lebih baik bersandarlah dan
gunakanlah kekuatan-kekuatan anda itu.
Akuilah kelemahan-kelemahan anda dan
carilah sumber-sumber daya lain untuk
mengimbangi kekurangan-kekurangan ini
g. Dalam kegiatan sehari-hari, buatlah
beberapa hal menjadi rutin agar anda
mempunyai lebih banyak waktu untuk
berwirausaha.
Dalam
kegiatankegiatan rutin, lebih sedikit tenaga
terpakai, sedangkan kegiatan-kegiatan
non-rutin menghendaki lebih banyak
waku dan tenaga. Jika anda
memperkenalkan keteraturan dan
kerutinan dalam kehidupan sehari-hari
anda, anda mempunyai lebih banyak
tenaga
untuk
kegiatan-kegiatan
wirausaha yang kreatif
i.
Jika anda terlihat secara pribadi, maka terimalah
tanggungjawab untuk mensukseskan sesuatu
kegiatan. Terimalah secara realistik tanggungjawab
maupun keterbatasan-keterbatasan dari suatu
keadaan.
j.
Anda harus mampu menggabungkan sifat-sifat
pribadi dari para individu yang bekerja untuk anda
dalam upaya mencapai hasil-hasil maksimum.
Keberhasilan anda ditentukan oleh prestasi para
karyawan anda.
k. Tunjukkan keyakinan pada diri sendiri
maupun pada karyawan anda. Anda
harus yakin akan kemampuan staf anda
dan akan hasil-hasil yang dicapainya.
l. Penampilan
diri
anda
akan
mempengaruhi citra-diri anda. Jika anda
tampil baik, anda akan merasa baik juga.
Penampilan anda akan menentukan
positip atau negatipnya reaksi orang
terhadap anda. Untuk meningkatkan
konsep diri anda sendiri dan kesan yang
diperoleh orang lain dari diri anda,
pastikanlah agar penampilan anda
menarik.
l.
Mengambil keputusan merupakan suatu ciri utama dari
wirausaha yang berhasil. Dalam kebanyakan hal keputusankeputusan harus diambil dengan informasi dan fakta yang
terbatas. Jika situasi menghendaki agar anda mengambil
keputusan, anda harus siap: anda harus membuat keputusan
dan awasilah agar keputusan itu diterapkan
m. Hiduplah pada masa sekarang dan janganlah memboroskan
waktu dengan menyesali kegagalan-kegagalan di masa
lampau. Berpalinglah ke masa depan untuk memberikan anda
pengalaman yang menguntungkan.