Sistem Masyarakat Islam

Download Report

Transcript Sistem Masyarakat Islam

Madah Ta’lim
Agama dan Etika Islam
Institut Teknologi Bandung
DR. Agus Syihabudin, MA.
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang tegak di
atasnya aqidah Islam, yang menentukan falsafah
hidupnya secara menyeluruh, baik mengenai
prinsip, perjalanan, maupun tujuan akhirnya
( Dr. Yusuf Al Qardhawi, Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah )
Allah swt berfirman ( Al Hujurat, 10 ) :
‫إِنَّ َما ال ُْم ْؤِمنُو َن إِ ْخ َوة‬
Masyarakat yang memelihara aqidah, memperkuat dan
memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru dunia
Aqidah Islam itu membangun bukan merusak, mempersatukan
bukan memecah belah, karena aqidah ini tegak di atas
warisan ilahiyah seluruhnya, dan di atas keimanan kepada
para utusan Allah seluruhnya "Laa Nufarriqu Baina Ahadin Min
Rusulihi“
Aqidah tersebut terumuskan dalam syahadatain, yang
mempengaruhi pandangan masyarakat Muslimin terhadap
alam semesta dan penciptannya, terhadap alam metafisika,
kehidupan ini dan kehidupan setelahnya, terhadap makhluq
dan khaliq, dunia dan akhirat, dan terhadap alam yang
nampak dan alam gaib (yang tidak kelihatan).
Segala peraturan dan undang-undang bertujuan untuk
memelihara nilai-nilai akhlak yang mulia serta menjaga
kebersihan masyarakat dari perbuatan tercela dan terkutuk
Pergaulan sehar-hari harus berasaskan nilai-nilai akhlak
Diharamkan mengintai–intai kesalahan orang lain,
mengumpat, mengadu dumba, hasad dengki,
mendatangkan permusuhan sesama anggota.
Gejala-gejala kemungkaran tidak boleh dibiarkan tumbuh
dalam masyarakat
Tidak dibenarkan bergaul bebas dengan lelaki
yang bukan muhrimnya.
Berpakaian menutup aurat ketika keluar rumah
Memelihara nilai-nilai akhlak di kalangan
anggota masy
Masyarakat yang tumbuh atas rasa kasih sayang
“Perumpamaan kaum muslimin itu dalam kasih sayangnya laksana satu tubuh
yang apabila menderita salah satu anggota tubuhnya maka seluruh tubuh itu akan
merasakan sakitnya”
Berkasih sayang antara umat Islam menyebabkan masy itu
laksana satu keluarga yang harmonis diikat melalui perasaan
saling kasih mengasihi dan saling cinta mencintai sesama
mereka serta berbentuk satu masy yang bahagia.
Kasih sayang dan cinta mencintai tersebut akan melahirkan
sifat ingin tolong menolong dalam kebaikan
Berlaku adil apabila meletakkan satu-satu hukuman dan
tindakan
Berlaku adil dalam percakapan
“Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah berlaku adil sekalipun dia dari
kaum kerabatmu” (Al-An’am:152)
Berlaku adil dalam menulis dan mencatat
“Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menulis dengan benar (adil)”
(Al- Baqarah:282)
Berlaku adil dalam melaksanakan hukum dan
pendamaian
“Dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaklah
menghukum adil” (An-Nisak:58)
Berlaku adil dalam menimbang dan jual beli
“Dan sempurnakan tukaran dan timbangan dengan adil” (Al-An’am:152)
Keadilan ini telah dilaksanakan dalam masy Islam dahulu
sehingga dua orang yang berbeda kedudukannya di mata
masy dijamin sama di depan mahkamah pengadilan atau
berhadapan undang-undang
Saidina Umar pernah berpesan kepada Abu Musa AlAsy’ary semasa menjadi hakim: “Samakanlah antara dua
orang yang bertengkar di hadapan majlismu”
Konon Abu Musa telah merajam anaknya sendiri akibat
melakukan perbuatan zina
Institutsi yang di dalamnya akhlak setiap generasi
dibina
Disediakan untuk memikul tanggungjawab untuk
kemajuan manusia yang beradab
Akar penunjang pembaharuan manusia dan asalusul pokoknya.
Hukum-hukum hijab Islam, pengharaman
bercampur gaul di antara lelaki dan perempuan,…
Membersihkan masyarakat daripada factor-faktor
dan pendorong-pendorong yang bisa membawa
orang-orang melakukan hubungan atas dasar
kesenangan
Memperkuat rumah tangga
Meletakkan dan menentukan kedudukan wanita yang
sewajarnya dalam masyarakat tanpa dipengaruhi oleh
kehendak-kehendak hawa nafsu
Islam telah menetapkan hak-hak wanita dengan
sempurna, tanpa dikurangi sedikit pun hak-hak
tersebut
Islam telah memuliakan wanita dan meletakkannya ke
darjat yang lebih tinggi
Islam memuliakan wanita sebagai anak kecil
Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang mempunyai anak perempuan lalu ia mengajarnya dan
mendidiknya dengan baik, maka anak itu kelak akan menjadi tabir yang
melindunginya dari api neraka”
Islam memuliakan wanita sebagai isteri
Rasulullah bersabda :
“Sebaik-baik kesenangan di dunia ini ialah isteri yang soleh, kalau engkau
melihat kepadanya, maka engkau merasa gembira dan kalau engkau
berpergian, maka ia menjaga nama baikmu”
Islam memuliakan wanita sebagai ibu
“Dan kami memerintahkan kepada mausia supaya berbuat baik kepada
ibubapanya. Ibunya menghamilkan dia dengan susah payah dan melahirkannya
dengan susah payah” Yusuf Islam_your mother
Islam menganjurkan supaya wanita diberikan peluang
untuk mendapatkan pelajaran sama seperti kaum
lelaki
Islam memberi hak kepada wanita untuk menuntut
ilmu bagi kepentingan dirinya dengan cara-cara yang
sesuai dengan sifat dan fitrahnya serta sesuai dengan
syarat dan tatasusila yang bertepatan dengan ajaran
Islam.
INSTITUSI KELUARGA
Islam menetapkan asas-asas institusi keluarga
yang menjamin kepentingan wanita
Memilih BAKAL SUAMI
MAHAR
NAFKAH
CERAI
ANAK
HARTA WARISAN
Wanita diizinkan oleh syara’ untuk menggunakan
hartanya menurut apa cara yang difikirkan paling baik
Wanita bebas dan tidak terikat dengan siapa pun dalam
urusan pengurusan hak miliknya
Allah SWT berfirman (Al Nisa, 32) :
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ََ ‫س ْب‬
‫ت‬
‫ك‬
‫ا‬
‫ا‬
‫م‬
‫م‬
‫يب‬
‫ص‬
‫ن‬
ِ‫ا‬
‫ِّس‬
‫ن‬
‫ل‬
‫ل‬
‫و‬
‫وا‬
‫ب‬
‫س‬
‫ت‬
‫ك‬
‫ا‬
‫ا‬
‫م‬
‫م‬
‫يب‬
‫ص‬
‫ن‬
‫ال‬
‫ج‬
‫لر‬
ْ
ْ
َ َ َ ُ َ َ َّ
َ َ ِّ ‫ل‬
َ َ َّ
Adakah terdapat satu peraturan selain agama Islam yang
lebih baik dan lebih sempurna atau sekurang-kurangnya
dapat menandinginya dalam meletakkan wanita sebagai
anggota masyarakat secara mulia ?
Allah SWT berfirman (Al Maidah, 50) :
ِ
ِ
ِ
‫س َُ ِم ََ اللَّ ِه ُح ْك ًما لَِ ْوٍ يُوقِنُو َن‬
‫َح‬
‫أ‬
َ
‫م‬
‫و‬
‫ن‬
‫و‬
‫غ‬
‫ب‬
‫ي‬
‫ة‬
‫ي‬
‫ل‬
‫اه‬
‫ْج‬
َّ
َ
َ ‫أَفَ ُح ْك َم ال‬
َ ْ ْ َ َ ُ َْ
Allah SWT berfirman (Al Fath, 28) :
ِ‫ُهو الَّ ِذي أَرسل رسولَهُ بِالْه َدى و‬
ِ
ِّ ‫ْح ِّق لِيُظْ ِه َرهُ َعلَى‬
‫الدي َِ ُكلِّ ِه َوَك َفى‬
‫ل‬
‫ا‬
َ
‫ي‬
‫د‬
َ
َُ َ َْ
َ ُ
َ
‫بِاللَّ ِه َش ِهي ًدا‬
Individu Bertanggungjawab Memperbaiki
Masyarakat
Berusaha dan bekerja keras mencegah kerusakan
dalam masyarakat berdasarkan kemampuan dan
kesanggupan masing-masing.
Berusaha memberi pertolongan kepada anggota
masyarakatnya untuk mencapai tujuan tersebut
ِ ‫ولْت ُكَ ِم ْن ُكم أ َُّمة ي ْدعُو َن إِلَى الْ َخي ِر ويأْمرو َن بِالْمعر‬
َِ ‫وف َويَ ْن َه ْو َن َع‬
َ ْ
ْ ََ
ُْ َ
ُُ ََ ْ
‫ك ُه ُم ال ُْم ْفلِ ُحو َن‬
َ ِ‫ال ُْم ْن َك ِر َوأُولَئ‬
Ayat di atas memiliki dua makna;
1. Kata “min" berarti lit-tajrid, dengan demikian artinya
hendaklah kamu menjadi ummat yang selalu mengajak
kepada kebajikan.
2. "wa ulauika humul muflihuun“ adalah kalimat yang
membatas keberuntungan hanya kepada mereka yang
beramar makruf
Tafsirnya: Hendaklah
seluruh ummat Islam menjadi penyeru
kebaikan dan pencegah kemungkaran
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ض ُه ْم أ َْولِيَاُِ بَ ْعض‬
‫ع‬
‫ب‬
‫ات‬
‫ن‬
‫م‬
‫ؤ‬
‫ْم‬
‫ل‬
‫ا‬
‫و‬
‫ن‬
‫و‬
‫ن‬
‫م‬
‫َوال ُْم ْؤ ُ َ َ ُ ْ َ ُ َ ْ ُ‬
‫يأْمرو َن بِالْمعر ِ‬
‫وف َويَ ْن َه ْو َن َع َِ الْ ُم ْن َك ِر‬
‫َ ُْ‬
‫َ ُُ‬
‫وي ِ‬
‫الص ََل َة َويُ ْؤتُو َن َّ‬
‫الزَكا َة‬
‫َ‬
‫يمو َن َّ‬
‫َُ ُ‬
‫َويُ ِطيعُو َن اللَّهَ َوَر ُسولَ ُه‬
‫ِ‬
‫ك َسيَ ْر َح ُم ُه ُم اللَّهُ إِ َّن اللَّهَ َع ِزيز َح ِكيم‬
‫أُولَئ َ‬
‫‪Memikulkan dakwah kepada laki-laki dan perempuan‬‬
‫‪Mendahulukan tugas amar ma'ruf nahi munkar atas shalat‬‬
‫‪dan zakat‬‬
ِ َّ‫ال‬
ِ
َّ
َّ ‫الص ََلةَ َو َِاتَ ُوا‬
ِ ‫َّاه ْم فِي ْاْلَ ْر‬
‫الزَكاةَ َوأ ََم ُروا‬
‫ن‬
‫ك‬
‫م‬
‫ن‬
‫إ‬
َ‫ي‬
‫ذ‬
َّ ‫ض أَقَ ُاموا‬
ْ
ُ َ َ
ِ ‫بِالْمعر‬
‫وف َونَ َه ْوا َع َِ ال ُْم ْن َك ِر َولِلَّ ِه َعاقِبَةُ ْاْلُ ُموِر‬
ُْ َ
Jika diberi kesempatan oleh Allah SWT di bumi ini untuk
memiliki daulah, negara harus menjamin Shalat, Zakat dan
Dakwah
“Bertolong-tolonglah kamu dalam membuat kebajikan
dan takwa dan janganlah kamu saling bertolong dalam
membuat dosa dan permusuhan” (Al-Maidah: 3)
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebahagian mereka (adalah) penolong
bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma’ruf dan mencegah dari yang
mungkar” (Al- Taubah :81)
Rasul bersabda :
“Demi Allah, kalau kamu tidak menyuruh kepada yang
maaruf, tidak mencegah kemungkaran, tidak bertindak
terhadap orang yang zalim, tidak menunjuki mereka
kepada kebenaran dan tidak mendukung mereka
dalam kebenaran, melaknat kamu seperti melaknat
mereka”
“Tidak ada dari anak-anak kecil, kecuali dengan
fitrahnya maka dua ibu bapanya yang menyebabkan
dia menjadi Yahudi dan Nasrani”
ِ
ِ َّ‫صيب ََّ ال‬
ِ ُ‫واتَّ َُوا فِ ْت نَةً ََل ت‬
‫اَّ ًة‬
‫خ‬
‫م‬
‫ك‬
‫ن‬
‫م‬
‫ذ‬
َّ َ ْ ُ ْ ‫يَ ََلَ ُموا‬
َ
َ
َ
ِ َ‫َن اللَّهَ َش ِدي ُد ال ِْع‬
َّ ‫َوا ْعلَ ُموا أ‬
‫اب‬
“Dan takutlah kalian atas siksaan yang tidak saja
menimpa orang-orang zalim di antara kamu.
Dan ketahuilah bahwa azab Allah amat keras”
1. Tamayyuz (berpenampilan berbeda)
Anggota masyarakat Islam memiliki memiliki identitas syakhshiyah
(kepribadian) tersendiri. Jelas pendiriannya dan bisa mempertahankan diri
untuk tidak larut oleh nilai-nilai dari luar sehingga hilang kepribadiannya
untuk kemudian mengadopsi seluruh tradisinya tanpa dapat membedakan
yang baik dari yang buruk, yang bermanfaat dari yang merusak.
Inilah yang kini terjadi di kalangan masyarakat. Sesudah mereka terlepas
dari identitasnya, tahap berikutnya mereka mengikuti budaya dan tata
kehidupan masyarakat Barat secara keseluruhan tanpa menyaringnya
Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh kamu akan mengikuti suatu kaum sejengkal demi sejengkal,
sehasta demi sehasta, sehingga seandainya mereka masuk ke lubang
biawak niscaya kamu juga ikut masuk ke dalamnnya." Sahabat bertanya,
"Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah?" Nabi
bersabda, "Siapa lagi (kalau bukan mereka)." (Muttafaqun 'Alaih)
2. Al Wahdah Al 'Amaliyah (kesatuan/keseragaman
amal)
Meskipun tempat berjauhan, warna kulit, warna mata dan bahasa
yang berbeda-beda, mereka memiliki keseragaman (kesatuan) amal
yang realistis, dan kesatuan prinsip dan pemikiran, yang kesemuanya
itu berpangkal tolak pada kesatuan aqidah, ibadah dan sumber nilai.
"Assalaamu Alaikum“, menghormati tamu, makan dengan tangan kanan, lalu
mengakhirinya dengan bacaan hamdallah, dan tidak makan daging babi
ataupun khamr.
Firman Allah swt (Ali Imran, 103) :
ِ َ‫وا ْعت‬
‫ص ُموا بِ َح ْب ِل اللَّ ِه َج ِم ًيعا َوََل تَ َف َّرقُوا‬
َ
3. Mudah dan Sederhana
Tradisi Islam dan tata cara kehidupannya ditegakkan
berdasarkan fithrah dan berorientasi kepada
kemudahan, menjauhi keberatan dan kesulitan serta
jauh dari sikap berlebihan.
Firman Allh (QS. Al Haj, 78) :
ِّ ‫َوَما َج َع َل َعلَْي ُك ْم فِي‬
‫الدي َِ ِم َْ َح َرج‬
Masyarakat Madani
Definisinya diekstrak dari konstitusi Madinah (mitsaqul madinah) (Sirah
ibnu Hisyam) :
“orang Yahudi memiliki (hak melaksanakan) agama
mereka dan kaum Muslimin memiliki (hak melaksanakan)
agama mereka”
Masyarakat yang maju dan berperadaban tinggi,
yang berbasis pada nilai moral dan norma hukum
serta ditopang oleh keimanan: menghormati
pluralitas, terbuka dan demokratis; serta
bekerjasama menjaga kedaulatan negara.
Quote
Negara yang terlanjur sebagai Bukan Negara
Islam yang menerapkan Syariah, tapi juga
Bukan Negara Sekuler yang anti Syariah
Negara yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan
yang transenden dan universal, yang harus
diperjuangkan secara konstitusional
sehingga dapat melahirkan Masyarakat
Madani
َّ
‫رج نَبَاتُهُ بِِ ْْ ِن َربِِّه‬
‫خ‬
‫ي‬
‫ب‬
‫ي‬
ِّ
ْ
ُ َ ُ ‫َوالْبَ لَ ُد الط‬
ِ
َّ
‫ج إََِّل نَ ِك ًدا‬
‫ر‬
‫خ‬
‫ي‬
‫َل‬
‫ث‬
‫ب‬
‫خ‬
‫ي‬
‫ذ‬
‫َوال‬
َ
َ
ْ
َ
ُ
ُُ َ
ِ
ِ ‫ف ْاْلي‬
‫ات لَِ ْوٍ يَ ْْ ُك ُرو َن‬
‫ر‬
‫ص‬
‫ن‬
‫ك‬
ُ
ِّ َ ُ َ ‫َك َذل‬
َ
BUAH HANYA TUMBUH DARI TANAH YANG
THAYYIB
(Q. S. AL A’RAF, 58)
MADAH TA’LIM
DR. AGUS SYIHABUDIN, MA
Unsur-unsur MI
• Bersatu dengan aqidah Islam
– Memelihara aqidah, menjaga dan
memperkuat serta memancarkan sinarnya ke
seluruh penjuru dunia
• Syi’ar & Ibadah dlm Islam
– Arkanul Islam
– ‘amar ma’ruf nahi munkar
– Jihad fi sabilillah
Unsur-unsur MI [2]
• Fikrah & Sistem Nilai yang Islami
– Pemikiran, persepsi & pemahaman
– Referensi hukum & preferensi politik
• Suluk & Syu’ur
– Loyalitas pada Islam & kaum muslimin
– Diikat oleh ukhuwwah bukan kesamaan fisik/geografis
– Mengharamkan segala bentuk kerusakan dan moralitas yang
buruk & bertentangan dg fitrah manusia
Unsur-unsur MI [3]
• Tata kehidupan & tradisi
– Tamayyuz (berpenampilan berbeda)
– Al Wahdah Al 'Amaliyah
(kesatuan/keseragaman amal)
– Mudah dan Sederhana
Unsur-unsur MI [4]
•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Sistem ekonomi & kekayaan
Harta dinilai sebagai suatu kebaikan dan kenikmatan jika berada ditangan orang-orang shalih.
Harta adalah milik Allah, sedangkan manusia hanyalah dipinjami dengan harta itu.
Dakwah untuk menumbuhkan etos kerja yang baik adalah merupakan ibadah dan jihad.
Haramnya cara kerja yang kotor.
Diakuinya hak milik pribadi dan perlindungan terhadapnya.
Dilarang bagi seseorang untuk menguasai benda-benda yang sangat diperlukan oleh masyarakat.
Dilarangnya pemilikan harta yang membahayakan orang lain.
Pengembangan harta tidak boleh membahayakan akhlaq dan mengorbankan kepentingan umum.
Mewujudkan kemandirian (eksistensi) ummat.
Adil dalam berinfaq.
Wajibnya takaful (saling menanggung) di antara anggota masyarakat.
Memperdekat jarak perbedaan antar strata (tingkat) sosial di tengah masyarakat
Nilai2 Masyarakat Madani
• Humanis – memanusiakan manusia
• Akomodatif – melibatkan manusia dalam
risalah da’wah, apapun latar belakangnya
• Kultural – budaya hidup yang aman dan
damai
• Solidaritas sosial yang kuat dan
Komunikatif antar anggota
masyarakatnya, terlepas dari status sosial;
afiliasi dan etnisnya
• Mewujudkan manusia yang utuh dengan
Nilai2 Masyarakat Islami
•
•
•
•
•
•
•
Tidak eksklusif
Terikat dg aturan2 Islam
Keadilan
Keamanan-perlindungan
Batasan geografis
Realisasi prinsip2 dasar Islam
Siyasah Islami
Allah’s Mercy
• The Prophet (saw) said :
“For whomsoever Allah (swt) decides to
do good, makes him ‘knowledgeable’
with His Guidance” (Bukhari & Muslim)
TUJUAN BERKELUARGA
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
َ
َ
َ
‫اجا‬
‫و‬
‫ز‬
‫أ‬
‫م‬
‫ك‬
‫س‬
‫ف‬
‫ن‬
‫أ‬
َ
‫م‬
‫م‬
‫ك‬
‫ل‬
‫ق‬
‫ل‬
‫خ‬
‫ن‬
‫أ‬
‫ه‬
‫ات‬
‫اي‬
ِ
َ
‫م‬
َ
َ
ُ
ُ
ً َ ْ ْ ُ ْ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ‫َو‬
‫لِتَ ْس ُكنُوا إِلَْي َها َو َج َع َل بَ ْي نَ ُك ْم َم َو َّد ًة َوَر ْح َم ًة‬
ِ
ِ
ِ
َّ
‫ك َْليَات لَِ ْوٍ يَتَ َف َّك ُرو َن‬
‫ل‬
ْ
‫ي‬
‫ف‬
‫ن‬
‫إ‬
َ
َ
ADANYA PASANGAN SUPAYA HIDUP MENJADI TENANG
( Q. S. AL RUM, 21 )
MADAH TA’LIM
DR. AGUS SYIHABUDIN, MA
KONDISI OBJEKTIF PASANGAN DAN ANAK
ِ َّ‫ياأَيُّها ال‬
‫يَ َِ َامنُوا‬
‫ذ‬
َ َ
َ
ِ ‫إِ َّن ِمَ أَ ْزو‬
‫اج ُك ْم َوأ َْوََل ِد ُك ْم َع ُدوا لَ ُك ْم‬
َ ْ
ِ
‫ص َف ُحوا َوتَ غْ ِف ُروا فَِ َّن اللَّهَ غَ ُفور َرِحيم‬
‫ت‬
‫و‬
‫وا‬
‫ف‬
‫ع‬
‫ت‬
‫ن‬
ْ
ُ
َ
َ
ْ َ ْ ‫وه ْم َوإ‬
ُ ‫اح َذ ُر‬
ْ َ‫ف‬
DI ANTARA PASANGAN DAN ANAK KALIAN
ADALAH MENJADI MUSUH BAGI KALIAN
MAKA WASPADAILAH MEREKA
( Q. S. AL TAGHABUN, 14 )
MADAH TA’LIM
DR. AGUS SYIHABUDIN, MA
UPAYA MENGGAPAI KETENGAN
ِ ‫ما اجتَمع قَ وٍ فِي ب ْيت ِمَ ب ي‬
ِ ‫اهلل ي ْت لُو َن كِتَاب‬
ِ ‫وت‬
‫اهلل‬
َ
ُُ ْ
َ
َ
ْ ََ ْ َ
ِ
َّ
‫الس ِك ْي نَ ُة‬
‫ل‬
‫ز‬
‫ن‬
‫َل‬
َ
َّ ‫ت َعلَْي ِه ُم‬
َ
ْ َ ‫َويَتَ َد َار ُسونَهُ بَ ْي نَ ُه ْم إ‬
MEMBACA AL-QUR’AN DAN BELAJAR/MENGKAJI
ADALAH SUMBER KETENANGAN
(HADIS MUTTAFAQUN ‘ALAIHI)
MADAH TA’LIM
DR. AGUS SYIHABUDIN, MA
KOMUNIKIASI KRITERIA TAKWA
ِ
ِ
َّ
َّ
َّ
‫ا‬
‫د‬
‫ي‬
‫ل‬
‫ال‬
‫وا‬
َ
‫ات‬
‫وا‬
‫صلِ ْح لَ ُك ْم‬
‫د‬
‫ن‬
‫س‬
‫َل‬
‫ام‬
‫و‬
‫ق‬
‫وا‬
‫ل‬
‫و‬
‫ق‬
ِ
‫و‬
َ‫ي‬
‫ي‬
‫ه‬
‫ذ‬
ُ
َ
ُ
ً
ُ
ُ َ َ َ ‫يَاأَيُّ َها ال‬
ُْ ً َ ْ
ََ
‫أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَغْ ِف ْر لَ ُك ْم ُْنُوبَ ُك ْم َوَم َْ يُ ِط ِع اللَّهَ َوَر ُسولَهُ فَ َ ْد فَ َاز‬
ِ ‫فَ وًزا ع‬
‫يما‬
‫ظ‬
ً َ ْ
IMPLEMENTASIKAN TAKWA DENGAN BERKATA BENAR DAN
EFEKTIF
(Q. S. AL AHZAB, 70 - 71)
MADAH TA’LIM
DR. AGUS SYIHABUDIN, MA